METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto (2011: 47) adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

III. METODE PENELITIAN. partisipasi politik masyarakat desa, pada bab ini peneliti akan menguraikan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas Efektivitas Komunikasi pada Bina Lingkungan dan. Komunikasi (Bilikom) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kerlinger (2004) mengemukakan desain penelitian korelasional bukanlah untuk mengetahui hal-hal khusus tertentu melainkan mengetahui hubungan atau relasi antara fenomena - fenomena. Metode survei digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta yang faktual, baik tentang sosial, ekonomi dan politik dari kelompok pemangku kepentingan program CSR pada sejumlah sampel yang dipilih. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sekitar pusat operasional PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., di Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa pusat aktivitas program CSR perusahaan berada di 12 desa binaan Indocement yang tercakup di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu kecamatan Citeureup, Klapanunggal, dan Gunung Putri. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah para pelaku dan orang-orang yang terlibat dalam program CSR perusahaan, berperan dalam mempengaruhi kebijakan program CSR dan memiliki fokus perhatian pada pelaksanaan program CSR serta memiliki konsentrasi terhadap pelaksanaan program CSR minimal satu tahun terakhir di masing-masing lokasi desa Binaan. Berdasarkan kriteria tersebut hasil prasurvei diketahui populasi penelitian ini difokuskan pada unsur pelaku yang terlibat dalam program CSR. Populasi penelitian yang dimaksud adalah para tokoh masyarakat desa formal dan non formal yang secara langsung terlibat dalam kegiatan Bilikom Indocement. Besarnya populasi penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. 40

41 Tabel 1. Populasi Anggota Bilikom PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk No. Kecamatan Desa Jumlah Peserta (Orang) 1. Citeureup Citeureup 51 Tajur 27 Hambalang 31 Tarikolot 19 Pasir Mukti 22 Gunung Sari 26 Puspanegara 43 Jumlah 219 (54,5 %) 2. Klapanunggal Lulut 26 Leuwikaret 48 Bantarjati 21 Nambo 30 Jumlah 125 (31,08 %) 3. Gunung Putri Gunung Putri 58 Jumlah 58 (14,42 %) Jumlah Total Populasi 402 Sumber : Data Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. 2010 Dari jumlah populasi tersebut kemudian diambil beberapa sampel yang dijadikan responden penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling mencakup orang-orang dan desa yang diseleksi atas dasar kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Penentuan besarnya sampel didasarkan pada rumus Slovin dalam Riesti (2010) sebagaimana berikut : n = N 1 + N. e 2 Keterangan : n = ukuran sampel (orang) N = ukuran populasi (orang) e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diambil (10 persen) Berdasarkan perhitungan, jumlah sampel secara keseluruhan adalah 80 orang yang dipusatkan pada lima desa binaan perusahaan. Pemilihan ke lima desa binaan ini dilakukan dengan metode purposive dengan pertimbangan antara lain 41

42 pemilihan desa Citeureup dengan alasan desa tersebut merupakan lokasi tempat berdirinya pabrik Indocement dan merasakan dampak operasional pabrik yang paling besar. Pemilihan kelurahan Puspanegara karena merupakan satu-satunya kelurahan yang menjadi desa binaan Indocement dan memiliki jarak dengan pabrik yang relatif dekat. Pemilihan Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal sebagai sampel karena desa tersebut merupakan desa binaan terbaik Indocement Tahun 2010, sedangkan Desa Leuwikaret dipilih dikarenakan desa tersebut berada dekat dengan areal tambang Indocement. Sampel di Kecamatan Gunung Putri diambil hanya di desa Gunung Putri disebabkan karena desa tersebut merupakan satusatunya desa di Kecamatan Gunung Putri. Kelima desa ini memiliki jarak antar desa yang relatif dekat satu sama lain dan dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai kritis atau batas ketelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10 persen dengan total populasi sebesar 402. Populasi dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang berperan langsung dalam proses komunikasi program CSR perusahaan. Penentuan nilai kritis tersebut didasarkan pada kemampuan peneliti baik dari segi sumberdaya manusia dalam pengambilan sampel yaitu dua enumerator, kemudian untuk menghemat waktu dan biaya operasional sehingga dipilih desa yang memiliki jarak relatif dekat satu sama lain. Proporsi pengambilan sampel untuk kelima desa tersebut yang dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Proporsi Pengambilan Sampel Penelitian di Desa Binaan Indocement No. Kecamatan Desa Jumlah Peserta (Orang) Jumlah Sampel setiap Desa Jumlah Sampel setiap Kecamatan Proporsi Sampel setiap Kecamatan (%) 55 1. Citeureup Citeureup 51 23 Puspanegara 43 21 44 2. Klapanunggal Leuwikaret 48 13 31,25 25 Nambo 30 12 3. Gunung Putri Gunung Putri 58 11 11 13,75 Jumlah 402 80 80 100 42

43 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen yang terdiri dari kuesioner sebagai alat bantu. Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan dan memanfaatkan data-data tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian, termasuk hasil-hasil penelitian terdahulu. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : 1. Survei pendahuluan, yakni tahap awal dengan melakukan pengamatan dan penelitian pendahuluan guna mengumpulkan data-data yang berguna untuk memperkuat permasalahan yang terjadi sehingga peneliti yakin penelitian ini perlu dan dapat dilaksanakan. 2. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara. Data primer meliputi data karakteristik responden, proses komunikasi Bilikom, dan efektivitas komunikasi perusahaan. Data primer penelitian di peroleh secara langsung dari responden melalui suatu pedoman pertanyaan baik dilakukan secara wawancara atau pengisian secara terinci berupa pertanyaan yang sudah terstruktur yang bisa meliputi semua peubah (Arikunto, 2002). 3. Pengumpulan data sekunder, yaitu data-data pendukung yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder seperti data jumlah populasi, gambaran umum perusahaan dan data lainnya mengenai kegiatan Bilikom yang berasal dari perusahaan dan pemerintahan desa. Untuk memperoleh data sekunder, dilakukan telaah dokumen dan pustaka dari berbagai sumber, serta data statistik dari lembaga berkompeten. Berbagai sumber lain seperti penelitian sebelumnya, data monografi desa, dan lain-lain yang relevan dengan penelitian. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner sebagai alat bantu dalam kegiatan mengumpulkan data dan hal ini diharapkan dapat sistematis dan mudah. Kuesioner terdiri dari empat bagian, bagian pertama menggambarkan karakteristik sosial tokoh masyarakat yang meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan utama, jabatan dalam organisasi serta lama menjabat, keterdedahan dengan media 43

44 massa dan partisipasi sosial. Bagian kedua menggambarkan proses komunikasi dalam Bilikom yang mencakup: kredibilitas sumber, cara berbicara sumber informasi, tingkat penggunaan sarana komunikasi, metode komunikasi, dan intensitas umpan balik dalam Bilikom. Bagian ketiga menggambarkan efektivitas komunikasi perusahaan yang mencakup: pemahaman tokoh masyarakat terhadap program CSR, sikap tokoh masyarakat terhadap program CSR, dan tindakan tokoh masyarakat dalam program CSR. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini bertujuan untuk memudahkan penginterpretasian data. Definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut. A. Karakteristik Tokoh Masyarakat (X1) Karakteristik tokoh masyarakat yaitu ciri-ciri karakteristik yang melekat pada diri responden pada saat dilakukan penelitian, pengumpulan data karakteristik sosial meliputi: 1. Umur adalah usia responden pada saat penelitian dilakukan dihitung dengan satuan tahun yang dibulatkan ke tanggal ulang tahun terdekat, yang diukur menggunakan skala rasio dan dikategorikan menjadi tiga, yaitu usia muda, dewasa dan tua. 2. Pendidikan adalah tingkat belajar formal yang terakhir ditempuh responden. Indikatornya status pendidikan formal yang pernah diikuti responden, diukur menggunakan skala nominal dan dikategori menjadi pendidikan dasar (SD dan SMP) dan pendidikan lanjutan (SMA dan Perguruan Tinggi). 3. Pekerjaan utama adalah pekerjaan produktif yang menghabiskan curahan waktu terbanyak oleh responden. Pekerjaan utama juga diukur menggunakan skala nominal yaitu pemerintah desa meliputi Kepala Desa/kelurahan beserta staf dan non pemerintah desa. 4. Jabatan dalam organisasi adalah kedudukan responden dalam organisasi formal maupun informal desa. Kedudukan diukur menggunakan skala nominal dan dikategorikan menjadi ketua pengurus desa dan anggota. 5. Lama menjabat adalah seberapa lama responden menduduki jabatan tersebut dalam satuan tahun. 44

45 6. Keterdedahan media massa adalah intensitas responden dalam mendengarkan, melihat, membaca atau sedikitnya ada perhatian terhadap pesan media atau intensitas responden dalam pencarian informasi melalui berbagai media. 7. Partisipasi sosial adalah frekuensi seseorang mengikuti berbagai macam kegiatan sosial di lingkungannya. Indikator partisipasi sosial adalah sedikitnya pernah mengikuti satu kegiatan sosial di lingkungannya dalam kurun waktu satu bulan. B. Proses Komunikasi Bilikom (X2) Di dalam proses komunikasi program CSR, terdapat hubungan yang erat antara kredibilitas sumber, cara berbicara sumber informasi, tingkat penggunaan sarana komunikasi, metode komunikasi dan intensitas umpan balik. Unsur-unsur dalam proses komunikasi ini akan berpengaruh pada pemahaman, sikap, dan tindakan tokoh masyarakat terhadap informasi CSR perusahaan. X2.1 Kredibilitas Sumber Kredibilitas sumber adalah kualitas, kapabilitas atau kekuatan dari sumber informasi sehingga menimbulkan kepercayaan bagi anggota Bilikom. Sumber informasi adalah sumber informasi mengenai program CSR, baik dari pihak perusahaan, pihak desa, dan tokoh masyarakat lainnya. Tokoh masyarakat akan menilai kredibilitas sumber informasi pada proses komunikasi Bilikom. Indikator dari kredibilitas sumber informasi ini dilihat dari ketepatan waktu dalam menghadiri Bilikom, kemampuan dalam menyampaikan pesan, kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi, menghargai aspirasi masyarakat dan keterlibatan langsung dalam program CSR. Kredibilitas sumber diukur dengan menggunakan skala ordinal, SS : Sangat Setuju, S : Setuju, RR: Ragu-Ragu, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju. X2.2. Cara Berbicara Sumber Informasi Cara berbicara sumber informasi adalah bagaimana informasi CSR tersebut disampaikan kepada responden sehingga makna dari informasi tersebut dapat tersampaikan kepada semua anggota Bilikom. Cara berbicara meliputi simbol pesan yang disampaikan baik verbal maupun non verbal serta penggunaan bahasa sehingga pesan yang disampaikan dapat tertangkap oleh responden. Indikator dari cara berbicara meliputi penggunaan bahasa lisan, penggunaan alat bantu presentasi 45

46 baik eletronik maupun non elektronik, cara penyampaian informasi menarik (diselingi dengan humor dsb.). Cara bicara sumber informasi ini diukur dengan menggunakan skala ordinal, SL : Selalu, SR : Sering, KK: Kadang-Kadang, P : Pernah, TP : Tidak Pernah. X2.3 Tingkat Penggunaan Sarana Komunikasi Tingkat penggunaan sarana komunikasi adalah frekuensi penggunaan media atau sarana dalam proses komunikasi program CSR melalui Bilikom. Sarana komunikasi dapat berupa tunggal media dan multimedia. Tunggal media apabila media/ sarana yang digunakan untuk proses komunikasi menggunakan satu media saja. Multimedia apabila dalam proses komunikasi menggunakan banyak media/ sarana. Indikator tingkat penggunaan sarana komunikasi dilihat dari pemanfaatan sarana komunikasi baik tunggal media maupun multimedia untuk menyampaikan program CSR dalam kegiatan Bilikom. Tingkat penggunaan sarana komunikasi diukur dengan menggunakan skala ordinal, SL : Selalu, SR : Sering, KK: Kadang- Kadang, P : Pernah, TP : Tidak Pernah. X2.4 Metode Komunikasi Metode komunikasi adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pihak perusahaan kepada masyarakat. Metode yang digunakan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari masyarakat sehingga informasi atau pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Indikator metode komunikasi dilihat pada seringnya perusahaan melakukan komunikasi satu tahap atau dua tahap atau lebih untuk menyampaikan informasi ataupesan mengenai program CSR kepada masyarakat. Metode komunikasi diukur dengan menggunakan skala ordinal, SL : Selalu, SR : Sering, KK: Kadang-Kadang, P : Pernah, TP : Tidak Pernah. X2.5 Intensitas Umpan Balik Umpan balik yaitu proses tokoh masyarakat memberikan tanggapan atas informasi serta terlibat langsung dalam Bilikom. Variabel ini melihat intensitas tokoh masyarakat dalam memberikan umpan balik terhadap apa yang dijelaskan wakil perusahaan, wakil aparat desa (Kepala Desa), dan tokoh masyarakat lain dalam proses komunikasi program CSR melalui Bilikom. Indikator intensitas umpan balik dapat dilihat pada keaktifan mencari informasi mengenai Bilikom, aktif memberikan usulan program kegiatan, aktif memberikan tanggapan serta saran pada saat 46

47 pemaparan program dalam Bilikom. Umpan balik tokoh masyarakat akan diukur dengan menggunakan skala ordinal, SL : Selalu, SR : Sering, KK: Kadang-Kadang, P : Pernah, TP : Tidak Pernah. C. Efektivitas Komunikasi Perusahaan Efektifitas komunikasi perusahaan dilihat dari beberapa bentuk komunikasi yang dilakukan sehubungan dengan penyampaian program CSR perusahaan yang diteliti, yaitu Bilikom. Efektivitas komunikasi perusahaan dimaksud dalam hal ini adalah sejauh mana proses komunikasi melalui Bilikom dalam pemahaman, sikap, dan tindakan tokoh masyarakat terhadap program CSR perusahaan. Efektivitas dapat dilihat dari beberapa penilaian : 1. Pemahaman terhadap Program CSR, artinya tokoh masyarakat cermat dalam mencermati isi pesan dalam Bilikom, baik informasi dari pihak perusahaan maupun informasi dari pihak lain mengenai program CSR perusahaan. Variabel ini diukur mengguankan skala ordinal, SPH : Sangat Paham, PH : Paham, TPH : Tidak Paham, KPH : Kurang Paham, TPHSS : Tidak Paham Sama Sekali. 2. Sikap Masyarakat Lokal terhadap Program CSR adalah orientasi nilai, simbol, keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku tindakan komunikasi seseorang atau kelompok. Sikap masyarakat lokal dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap responden terhadap program CSR perusahaan dan sikap responden dan masyarakat lokal terhadap keberadaan perusahaan. Variabel ini diukur menggunakan skala ordinal, SS : Sangat Setuju, S : Setuju, RR: Ragu- Ragu, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju. 3. Tindakan, artinya tindakan nyata yang dilakukan masyarakat/ tokoh masyarakat setelah terjadi pengertian, pembentukan, dan perubahan sikap serta tumbuhnya hubungan baik. Variabel ini diukur menggunakan skala ordinal, menggunakan skala ordinal, SL : Selalu, SR : Sering, KK: Kadang-Kadang, P : Pernah, TP : Tidak Pernah. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau 47

48 kesahihan suatu instrumen. Validitas instrumen diperoleh dengan cara; (a) menyesuaikan daftar pertanyaan dengan judul penelitian; (b) memperhatikan saran-saran para ahli dan (c) teori-teori dalam pustaka. Instrumen dapat dikatakan valid apabila: (a) mampu mengukur apa yang diinginkan, (b) dapat mengungkap data dari peubah yang diteliti secara tepat, dan (c) dapat menggambarkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang peubah yang dimaksud (Arikunto, 2002; Kerlinger, 2004). Menguji validitas alat pengukur dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Mencari definisi dan rumusan konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis didalam literatur. 2. Menyesuaikan dengan instrumen yang telah dipakai para peneliti lain untuk mendapat data yang sama. 3. Mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli dan dosen pembimbing. 4. Menyusun kuesioner dengan mempertimbangkan kondisi responden dan melakukan studi banding pada penelitian yang pernah dilakukan (Singarimbu & Effendi, 2006).. Agar kuesioner mempunyai tingkat validitas tinggi, maka daftar pertanyaan disusun dengan cara: a) mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur, b) melakukan ujicoba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden, c) mempersiapkan tabulasi jawaban, d) menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment Spearman Brown. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen tersebut konsisten atau hasil pengukurannya relatif tidak berbeda bila digunakan untuk mengukur aspek yang sama. Maksud reliabilitas suatu tes mengacu kepada kemantapan, konsistensi, ketepatan dan akurasi suatu tes (Kerlinger, 2004). Reliabilitas atau tingkat keajekan adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Singarimbun & Effendi 2006). Pengujian Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuisioner yang digunakan dapat dipercaya atau dapat memberikan perolehan hasil penelitian yang konsisten apabila alat ukur ini digunakan kembali dalam pengukuran gejala 48

49 yang sama. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode alpha cronbach berikut : r i = k 1 Σ S 2 i k - 1 S t Keterangan : r i Σ S 2 i S t k = Nilai koefisien reliabilitas alpha cronbach = Jumlah ragam skor tiap-tiap item = Ragam total = Jumlah item Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 20 responden. Kriteria responden untuk uji coba ini sama dengan kriteria responden penelitian yaitu aparat desa dan tokoh masyarakat yang aktif dalam pertemuan Bilikom dengan jumlah pertanyaan dalam kuesioner sebesar 113 pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan 88 pertanyaan yang valid dengan kriteria uji bahwa nilai Sig. (2-tailed) < Alpha 5 persen. Di dalam penelitian ini, pertanyaan yang dinyatakan tidak valid dihilangkan dari kuesioner penelitian. Untuk hasil uji reliabilitas didapatkan bahwa variabel variabel tersebut reliable untuk mengukur efektivitas komunikasi program tanggung jawab sosial melalui Bina Lingkungan Komunikasi (Bilikom) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. terhadap masyarakat sekitar (Lampiran 2) dengan kriteria uji nilai cronbach alpha > 0,6 (standar reliabel). Hasil analisis validitas dan reliabilitas kuesioner untuk masing-masing peubah selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2006). Sesuai dengan karakteristik orang dan bentuk pertanyaan yang terdapat pada responden maka mengukur pendapat, peran dan sikap responden diukur dengan skala pengukuran ordinal (berskala likert). Analisis kuantitatif menggunakan analisis korelasi, di mana 49

50 korelasi antar peubah dilakukan dengan uji statistik korelasi rank Spearman untuk data ordinal dan analisis khi-kuadrat (Chi Square) untuk data nominal. Koefisien korelasi rank Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang keduanya mempunyai skala pengukuran ordinal. Analisis hubungan antara peubah bebas dengan peubah tak bebas dilakukan dengan uji korelasi rank Spearman (Siegel, 1992) dan menggunakan program SPSS 13.0 For Windows (Sarwono, 2006). Untuk menghitung koefisiensi korelasi rank Spearman menggunakan rumus sebagai berikut. r s = 1 - N 6 Σ d i 2 i = 1 N 3 - N Keterangan: r s = Koefisien korelasi Rank Spearman N = Banyaknya jenjang = Selisih jenjang untuk faktor yang sama d i Metode khi-kuadrat digunakan untuk hubungan antar peubah yang jenis datanya adalah nominal. Untuk menghitung koefisien khi-kuadrat menggunakan rumus sebagai berikut : χ 2 = (f 0 f n ) 2 f n Keterangan : χ 2 = koefisien korelasi khi-kuadrat f 0 = frekuansi yang diperoleh berdasarkan data f n = frekuensi yang diharapkan 50