BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NTP Provinsi Aceh, September 2017 sebesar 94,18. Inflasi Pedesaan, September 2017 sebesar 0,46 persen.

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 103,94

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 105,26

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017 NAIK 0,60 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

Transkripsi:

BPS PROVINSI ACEH No.52/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan November 2015, NTP sebesar 98,41 mengalami peningkatan indeks sebesar 1,75 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 2,19 persen atau lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,43 persen. Bila dirinci menurut subsektor, diketahui bahwa terjadi peningkatan NTP pada 3 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 3,21 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,41 persen, dan Hortikultura sebesar 0,79 persen, sedangkan 2 subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor Peternakan sebesar 0,35 persen dan Perikanan sebesar 0,25 persen. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada November 2015 meningkat sebesar 2,19 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Peningkatan It terjadi pada 3 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 3,64 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,94 persen, dan Hortikultura sebesar 1,29 persen, sedangkan 2 subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor Peternakan sebesar 0,05 persen dan Perikanan sebesar 0,02 persen. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 0,43 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 118,42 menjadi 118,93. Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor, yaitu Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,52 persen, Hortikultura sebesar 0,50 persen, Tanaman Pangan sebesar 0,42 persen, Peternakan sebesar 0,30 persen, dan subsektor Perikanan sebesar 0,23 persen. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan perubahan NTP November 2015 terhadap bulan sebelumnya, terdapat 22 Provinsi yang mengalami peningkatan sedangkan 11 Provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut adalah Aceh sebesar 1,75 persen, diikuti Banten sebesar 1,37 persen, serta Maluku sebesar 1,22 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan tertinggi terjadi di Bangka Belitung sebesar 0,75 persen, Kalimantan Barat sebesar 0,66 persen, dan Kalimantan Tengah sebesar 0,43 persen. Berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di beberapa daerah pedesaan di Provinsi Aceh pada bulan November 2015 terjadi Inflasi di pedesaan sebesar 0,51 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 120,22 pada bulan Oktober 2015 menjadi 120,83 pada bulan November 2015. Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan November 2015 disebabkan oleh naiknya kelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,84 persen, diikuti Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,44 persen, Perumahan sebesar 0,27 persen, Kesehatan sebesar 0,26 persen, Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,09 persen, Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga sebesar 0,04 persen, dan Sandang persen 0,03 persen. Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan November 2015, 9 Provinsi mengalami Inflasi dan 1 Provinsi mengalami deflasi. Provinsi yang mengalami Inflasi tertinggi yaitu Sumatera Barat sebesar 0,89 persen, diikuti Bengkulu sebesar 0,71 persen dan Sumatera Utara sebesar 0,61persen, sedangkan Provinsi yang mengalami deflasi adalah Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,16 persen. Selama November 2015, Di tingkat petani, terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 11,34 persen dan kualitas GKR naik sebesar 11,23 persen. Sejalan dengan harga gabah di tingkat petani, pada bulan November 2015 harga gabah di tingkat penggilingan, juga terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 10,97 persen dan kualitas GKR naik sebesar 10,96 persen. Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani selama November 2015 naik sebesar Rp 536,93 per kg menjadi 5.272,41 per kg. Sedangkan harga kualitas GKR di Petani mencapai Rp. 4.969,17 per Kg. Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 1

kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan November 2015, NTP sebesar 98,41 mengalami peningkatan indeks sebesar 1,75 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 2,19 persen atau lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,43 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Aceh menurut Subsektor, November 2015 (2012=100) Subsektor/Rincian Bulan Perubahan Okt-15 Nov-15 (%) [1] [2] [3] [4] 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 114.36 118.52 3.64 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 119.82 120.32 0.42 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 95.44 98.50 3.21 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPP) 100.20 103.63 3.42 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima Petani (It) 125.63 127.26 1.29 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 118.53 119.12 0.50 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 106.00 106.83 0.79 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPH) 112.96 114.19 1.10 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima Petani (It) 106.79 109.93 2.94 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 118.77 119.39 0.52 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 89.91 92.07 2.41 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPR) 94.19 96.55 2.51 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 118.11 118.05-0.05 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 115.65 116.00 0.30 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 102.12 101.77-0.35 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPT) 107.27 107.28 0.00 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 114.81 114.78-0.02 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 117.45 117.72 0.23 c. Nilai Tukar Petani (NTPN) 97.75 97.50-0.25 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPN) 100.23 100.18-0.05 Gabungan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 114.53 117.04 2.19 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 118.42 118.93 0.43 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 96.72 98.41 1.75 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 101.62 103.62 1.97 Gabungan Tanpa Perikanan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 114.07 114.52 0.40 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 118.79 118.46-0.28 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 96.02 96.68 0.68 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 101.39 101.68 0.28 Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 2

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat perbandingan NTP November 2015 dengan bulan sebelumnya, diketahui bahwa terjadi peningkatan NTP pada 3 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 3,21 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,41 persen, dan Hortikultura sebesar 0,79 persen, sedangkan 2 subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor Peternakan sebesar 0,35 persen dan Perikanan sebesar 0,25 persen. Gambar 1. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh, November 2015 (2012=100) 106,00 104,00 102,00 100,00 98,00 96,00 94,00 92,00 NTP NTP USAHA 90,00 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Selain NTP, juga terdapat salah satu indikator pertanian lainnya, yaitu NTP Usaha Pertanian. Perbedaannya adalah jika NTP merupakan rasio antara It terhadap Ib, sedangkan NTP Usaha Pertanian merupakan rasio antara It terhadap BPPBM (Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal). Ib merupakan gabungan antara KRT (Konsumsi Rumah Tangga) dan BPPBM. Pada Gambar 1, terlihat bahwa NTP Usaha Pertanian selalu lebih tinggi dibandingkan NTP. 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada November 2015 meningkat sebesar 2,19 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Peningkatan It terjadi pada 3 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 3,64 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,94 persen, dan Hortikultura sebesar 1,29 persen, sedangkan 2 subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor Peternakan sebesar 0,05 persen dan Perikanan sebesar 0,02 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan November 2015 di Provinsi Aceh, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 0,43 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 118,42 menjadi 118,93. Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor, yaitu Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,52 persen, Hortikultura sebesar Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 3

0,50 persen, Tanaman Pangan sebesar 0,42 persen, Peternakan sebesar 0,30 persen, dan subsektor Perikanan sebesar 0,23 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan November 2015, NTPP 98,50 mengalami peningkatan indeks sebesar 3,21 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 3,64 persen atau lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,42 persen. Peningkatan It disebabkan karena naiknya indeks kelompok Padi sebesar 3,76 persen dan kelompok Palawija naik sebesar 3,07 persen. Ib mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut : indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik sebesar 0,45 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,21 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan November 2015, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 106,83 mengalami peningkatan indeks sebesar 0,79 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,29 persen atau lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,50 persen. Peningkatan It disebabkan naiknya indeks komoditas kelompok Sayur-sayuran sebesar 2,50 persen, Buah-buahan sebesar 0,41 persen, sedangkan Tanaman Obat turun sebesar 0,50 persen. Ib mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut : indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik sebesar 0,56 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,20 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan November 2015, NTPR sebesar 92,07 mengalami peningkatan indeks sebesar 2,41 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 2,94 persen atau lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,52 persen. Peningkatan It terutama disebabkan oleh naiknya harga pada komoditas cengkeh, kemiri, nilam, kelapa sawit, dan sebagainya. Ib mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut : indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik sebesar 0,54 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,42 persen. Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 4

110,00 Gambar 2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh Subsektor Tanaman Pangan, Subsektor Hortikultura, dan Subsektor Perkebunan Rakyat November 2015 (2012=100) 105,00 100,00 95,00 90,00 TANAMAN PANGAN 85,00 80,00 HORTIKULTURA TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan November 2015, NTPT sebesar 101,77 mengalami penurunan indeks sebesar 0,35 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,05 persen sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,30 persen. Penurunan It terutama disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok Unggas sebesar 0,77 persen dan Ternak Besar sebesar 0,16 persen, sedangkan Hasil Ternak naik sebesar 0,98 persen dan Ternak Kecil sebesar 0,95 persen. Ib mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut : indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik sebesar 0,56 persen sedangkan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) turun sebesar 0,05 persen. e. Subsektor Perikanan ( NTPN) Pada bulan November 2015, NTPN sebesar 97,50 mengalami penurunan indeks sebesar 0,25 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,02 persen sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) meningkat sebesar 0,23 persen. Penurunan It disebabkan karena turunnya indeks kelompok Budidaya sebesar 0,20 persen sedangkan Penangkapan naik sebesar 0,16 persen. Ib mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut : indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik sebesar 0,34 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,03 persen. Gambar 3. Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 5

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh Subsektor Peternakan dan Perikanan, November 2015 (2012=100) 104,00 103,00 102,00 101,00 100,00 99,00 98,00 97,00 96,00 PETERNAKAN PERIKANAN 95,00 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 e.1. e.2. Subsektor Perikanan (NTPN) Penangkapan Pada bulan November 2015, NTPN Penangkapan sebesar 98,90 mengalami penurunan indeks sebesar 0,06 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,16 atau lebih kecil dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang naik sebesar 0,21 persen. Subsektor Perikanan (NTPN) Budidaya Pada bulan November 2015, NTPN Budidaya sebesar 96,09 mengalami penurunan indeks sebesar 0,45 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,20 persen sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) meningkat sebesar 0,25 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Aceh Subsektor Perikanan, November 2015 (2012=100) Subsektor Bulan Perubahan Okt-15 Nov-15 (%) [1] [2] [3] [4] 1. Penangkapan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 117.95 118.13 0.16 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 119.20 119.45 0.21 c. Nilai Tukar Petani 98.95 98.90-0.06 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 98.54 98.70 0.16 2. Budidaya a. Indeks yang Diterima Petani (It) 111.72 111.50-0.20 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 115.74 116.03 0.25 c. Nilai Tukar Petani 96.53 96.09-0.45 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 102.03 101.77-0.26 Tabel 3. Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 6

Perubahan Indeks yang di terima Petani (It) dan Indeks yang di bayar Petani (Ib) Menurut Subsektor di Provinsi Aceh November 2015 (2012=100) Subsektor Bulan Perubahan Sept-15 Okt-15 (%) [1] [2] [3] [4] 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 114.36 118.52 3.64 - Padi 116.04 120.40 3.76 - Palawija 106.90 110.18 3.07 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 119.82 120.32 0.42 - Indeks KRT 120.84 121.39 0.45 - Indeks BPPBM 114.13 114.36 0.21 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima Petani (It) 125.63 127.26 1.29 - Sayur-sayuran 117.57 120.52 2.50 - Buah-Buahan 132.26 132.80 0.41 - Tanaman Obat 139.00 138.30-0.50 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 118.53 119.12 0.50 - Indeks KRT 120.02 120.69 0.56 - Indeks BPPBM 111.22 111.44 0.20 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima Petani (It) 106.79 109.93 2.94 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 106.79 109.93 2.94 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 118.77 119.39 0.52 - Indeks KRT 119.84 120.49 0.54 - Indeks BPPBM 113.37 113.85 0.42 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 118.11 118.05-0.05 - Ternak Besar 118.18 117.99-0.16 - Ternak Kecil 116.24 117.35 0.95 - Unggas 119.02 118.10-0.77 - Hasil Ternak 119.52 120.70 0.98 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 115.65 116.00 0.30 - Indeks KRT 120.17 120.84 0.56 - Indeks BPPBM 110.10 110.04-0.05 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 114.81 114.78-0.02 - Penangkapan 117.95 118.13 0.16 - Budidaya 111.72 111.50-0.20 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 117.45 117.72 0.23 - Indeks KRT 118.93 119.33 0.34 - Indeks BPPBM 114.55 114.58 0.03 5a. Perikanan (Penangkapan) a. Indeks yang Diterima Petani (It) 117.95 118.13 0.16 - Penangkapan Laut 117.95 118.13 0.16 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 119.20 119.45 0.21 - Indeks KRT 118.92 119.32 0.34 - Indeks BPPBM 119.69 119.69 0.00 5b. Perikanan (Budidaya) a. Indeks yang Diterima Petani (It) 111.72 111.50-0.20 - Budidaya Air Tawar 100.78 99.86-0.91 - Budidaya Laut 97.45 96.45-1.03 - Budidaya Air Payau 122.93 123.38 0.36 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 115.74 116.03 0.25 - Indeks KRT 118.94 119.34 0.34 - Indeks BPPBM 109.50 109.56 0.05 Keterngan : KRT = Konsumsi Rumahtangga BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 7

4. Perbandingan antar Provinsi Tabel 4. Indeks yang Diterima Petani (It), Indeks yang Dibayar Petani (Ib), dan Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Provinsi di Indonesia, November 2015 (2012=100) Provinsi It Ib NTP Indeks % Perubahan Indeks % Perubahan Rasio % Perubahan [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] SUMATERA ACEH 117.04 2.19 118.93 0.43 98.41 1.75 Sumatera Utara 120.41 1.31 120.97 0.52 99.54 0.78 Sumatera Barat 116.99 1.41 119.30 0.72 98.06 0.69 Riau 114.14 0.95 120.53 0.33 94.70 0.62 Jambi 114.75 0.04 120.60 0.39 95.15-0.35 Sumatera Selatan 115.25 0.42 119.67 0.36 96.30 0.06 Bengkulu 112.85 0.36 120.77 0.63 93.44-0.27 Lampung 124.78 0.40 119.94 0.45 104.04-0.05 Bangka Belitung 122.08-0.88 117.45-0.13 103.94-0.75 Kepulauan Riau 115.80 0.59 116.98 0.17 98.99 0.43 JAWA DKI Jakarta 117.34 0.32 119.78 0.19 97.97 0.13 Jawa Barat 131.25 0.69 122.43 0.31 107.20 0.38 Jawa Tengah 122.76 0.98 120.27 0.41 102.07 0.56 Yogyakarta 123.64 0.76 120.02 0.57 103.01 0.19 Jawa Timur 129.55 1.04 121.57 0.28 106.56 0.76 Banten 128.17 1.66 119.19 0.29 107.53 1.37 BALI & NUSA TENGGARA Bali 124.69 0.84 118.28 0.36 105.41 0.48 Nusa Tenggara Barat 125.78 0.77 118.18 0.34 106.43 0.44 Nusa Tenggara Timur 121.79 0.53 117.68 0.43 103.49 0.10 KALIMANTAN Kalimantan Barat 115.07-0.52 119.72 0.14 96.12-0.66 Kaimantan Tengah 117.46-0.05 119.70 0.38 98.13-0.43 Kalimantan Selatan 115.83 0.43 116.48 0.47 99.44-0.04 Kalimantan Timur 117.39-0.22 119.75-0.01 98.02-0.22 SULAWESI Sulawesi Utara 118.32 0.56 122.06 0.04 96.93 0.52 Sulawesi Tengah 118.80 1.15 119.25 0.18 99.62 0.97 Sulawesi Selatan 129.10 0.94 121.31 0.38 106.42 0.56 Sulawesi Tenggara 120.24 0.30 119.47 0.28 100.64 0.02 Gorontalo 127.40 0.63 122.38 0.63 104.10-0.01 Sulawesi Barat 123.80 0.52 116.28 0.37 106.47 0.15 MALUKU Maluku 124.57 1.61 121.73 0.38 102.34 1.22 Maluku Utara 120.96 1.04 117.57 0.24 102.89 0.80 PAPUA Papua Barat 119.71-0.09 119.79 0.01 99.93-0.10 Papua 113.74 0.56 117.50 0.64 96.80-0.08 NASIONAL 123.91 0.85 120.36 0.37 102.95 0.48 Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 8

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan perubahan NTP November 2015 terhadap bulan sebelumnya, terdapat 22 Provinsi yang mengalami peningkatan sedangkan 11 Provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut adalah Aceh sebesar 1,75 persen, diikuti Banten sebesar 1,37 persen, serta Maluku sebesar 1,22 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan tertinggi terjadi di Bangka Belitung sebesar 0,75 persen, Kalimantan Barat sebesar 0,66 persen, dan Kalimantan Tengah sebesar 0,43 persen. 5. Indeks Harga Konsumen Pedesaan (Inflasi/Deflasi di Pedesaan) Perubahan Indeks Konsumsi Rumahtangga (KRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di beberapa daerah pedesaan di Provinsi Aceh pada bulan November 2015 terjadi Inflasi di pedesaan sebesar 0,51 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 120,22 pada bulan Oktober 2015 menjadi 120,83 pada bulan November 2015. Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Di Provinsi Aceh November 2015 (2012=100) IHK Pedesaan Kelompok/Sub Kelompok Okt-15 Nov-15 Perubahan (%) [1] [2] [3] [4] Konsumsi Rumah Tangga 120.22 120.83 0.51 Bahan Makanan 124.73 125.78 0.84 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.79 116.30 0.44 Perumahan 113.03 113.34 0.27 Sandang 114.48 114.51 0.03 Kesehatan 113.68 113.98 0.26 Pendidikan, Rekreasi, & Olah raga 110.27 110.32 0.04 Transportasi & Komunikasi 129.54 129.66 0.09 Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan November 2015 disebabkan oleh naiknya kelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,84 persen, diikuti Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,44 persen, Perumahan sebesar 0,27 persen, Kesehatan sebesar 0,26 persen, Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,09 persen, Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga sebesar 0,04 persen, dan Sandang persen 0,03 persen. Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 9

6. Indeks Harga Konsumen Pedesaan di Sumatera Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan November 2015, 9 Provinsi mengalami Inflasi dan 1 Provinsi mengalami deflasi. Provinsi yang mengalami Inflasi tertinggi yaitu Sumatera Barat sebesar 0,89 persen, diikuti Bengkulu sebesar 0,71 persen dan Sumatera Utara sebesar 0,61persen, sedangkan Provinsi yang mengalami deflasi adalah Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,16 persen. Tabel 6. Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Provinsi-Provinsi di Wilayah Sumatera November 2015 (2012=100) Provinsi Okt-15 IHK Pedesaan Nov-15 Perubahan (%) [1] [2] [3] [4] 1. Aceh 120.22 120.83 0.51 2. Sumatera Utara 122.77 123.52 0.61 3. Sumatera Barat 121.45 122.53 0.89 4. Riau 121.98 122.39 0.34 5. Jambi 122.06 122.58 0.42 6. Sumatera Selatan 122.66 123.22 0.46 7. Bengkulu 122.62 123.49 0.71 8. Lampung 122.79 123.45 0.54 9. Bangka Belitung 119.07 118.88-0.16 10. Kepulauan Riau 120.19 120.46 0.22 Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 10

Perkembangan Harga Produsen Gabah Pemantauan perkembangan harga gabah Provinsi Aceh dilakukan di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Nagan Raya, dan Pidie Jaya. Dari total observasi yang dilakukan pemantauan harga pada bulan November 2015 sebagian besar adalah GKP (Gabah Kering Panen) yaitu sebesar 59,18 persen, selanjutnya sebesar 36,73 persen adalah kualitas GKR (Gabah Kualitas Rendah) dan GKG (Gabah Kering Giling) sebesar 4,08 persen. Tabel 7 Jumlah Observasi, Harga Gabah, di Tingkat Petani, dan Penggilingan, dan HPP menurut Kelompok Kualitas, November 2015 Kelompok Kualitas Jumlah Observasi Harga di Petani (Rp/Kg) Rata-Rata Harga (Rp/Kg) HPP(Rp/Kg) Terendah Tertinggi Petani Penggilingan Petani Penggilingan [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] GKP 29 4.800 5.750 5.272,41 5.339,66 3.700 3.750 59,18 (Pidie Jaya) (Pidie) GKG 2 5.400 5.400 5.400,00 5.450,00-4.650 4,08 (Birueuen) (Birueuen) GKR 18 4.833 5.100 4.969,17 5.070,83 - - Total 36,73 (Aceh Tenggara) (Aceh Tenggara) 49 (100,00%) Keterangan: GKG : KA 14,00% dan KH 3,00% GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00% Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2015 tgl. 17 Maret 2015 Rata-Rata Harga menurut Kelompok Kualitas Selama November 2015, Di tingkat petani, terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 11,34 persen dan kualitas GKR naik sebesar 11,23 persen. Sejalan dengan harga gabah di tingkat petani, pada bulan November 2015 harga gabah di tingkat penggilingan, juga terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 10,97 persen dan kualitas GKR naik sebesar 10,96 persen. Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani selama November 2015 naik sebesar Rp 536,93 per kg menjadi 5.272,41 per kg. Sedangkan harga kualitas GKR di Petani mencapai Rp. 4.969,17 per Kg. Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 11

Gambar 4 Rata-Rata Harga Gabah menurut Kelompok Kualitas di Tingkat Petani (Rp/Kg), November 2015 5.900,0 5.400,0 4.900,0 4.400,0 3.900,0 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agst-15 Sept-15 Okt-15 Nov-15 GKP 4.225,9 4.694,4 4.825,0 5.833,0 5.148,0 4.456,6 4.370,9 4.610,7 4.635,4 4.655,7 4.666,7 4.735,48 5.272,41 GKG 4.600,0 5.100,0 5.200,0 4.500,0 4.738,0 5.100,0 4.871,4 5.000,0 4.750,0 5.400,00 GKR 4.080,6 4.269,0 5.520,3 4.820,0 4.668,7 4.462,5 4.583,3 4.633,3 4.650,0 4.575,0 4.535,0 4.467,50 4.969,17 % Per 11,34-11,23 Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan selama November 2015 naik sebesar Rp 528,04 per kg menjadi 5.339,66 per kg. Sedangkan harga kualitas GKR di Penggilingan mencapai Rp. 5.070,83 per Kg. Gambar 5 Rata-Rata Harga Gabah menurut Kelompok Kualitas di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg), November 2015 5.900,0 5.400,0 4.900,0 4.400,0 3.900,0 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agst-15 Sept-15 Okt-15 Nov-15 GKP 4.303,7 4.896,4 5.873,0 5.178,0 4.542,8 4.440,3 4.682,1 4.710,4 4.710,4 4.728,9 4.743,1 4.811,6 5.339,66 GKG 4.650,0 5.250,0 5.333,3 4.600,0 4.768,0 5.150,0 4.928,6 5.050,0 4.800,0 5.450,00 GKR 4.189,6 4.399,0 5.631,2 4.902,0 4.765,6 4.567,5 4.683,3 4.730,8 4.750,8 4.657,2 4.631,7 4.570,0 5.070,83 % Per 10,97-10,96 Berita Resmi Statistik No. 59/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 12