BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb. yang telah memberikan Nikmat Iman dan Islam. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT. Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **)

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.

ANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN


ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL

APLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL

Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

Analisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 ABSTRAK

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )


ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi otomotif. Inovasi di bidang tranportasi saat ini semakin

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

ANALISIS KONSTRUKSI DAN SISTEM KERJA MASTER SILINDER SERTA BOSTER REM PADA TOYOTA KIJANG TIPE KF 50

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

BAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN

MODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

Prinsip Kerja Rem (How Brake Working)

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

ANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP

BAB III ANALISIS KASUS

Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki. Fungsi rem selanjutnya?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

BAB III SISTEM DAN KOMPONEN REM TROMOL BUS

STUDI EKSPERIMENTAL PEMANTAUAN KONDISI DAN PENILAIAN ANALISA KINEMATIK PENGEREMAN MOBIL

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

Sistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510

No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : Page 1 of 2

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL

8 gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Si

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

IV. ANALISA PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

KEGIATAN BELAJAR INDIKATOR PENCAPAIAN

ANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL NASIONAL MINI TRUCK

STUDI KAITAN PARAMETER PENGEREMAN DENGAN BEBAN DINAMIS PADA KENDARAAN

ANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAYA TEKAN PAD REM TERHADAP DISK ROTOR PADA KENDARAAN MINI BUGGY

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

Lampiran 6. Jobsheet Kopling

Rem merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital. keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

ELEMEN MESIN 2 REM ALI RIDHO ALATAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

SISTEM PENGEMDALI KENDARAAN

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

Transkripsi:

34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen sistem remnya, dari mulai boster rem, master rem, pipapipa saluran rem, silinder roda, tromol rem, dan sepatu beserta kanvasnya. Pemeriksaan dilakukan hanya sebatas pemeriksaan visual guna mencari apakah terdapat kebocoran pada sistem rem tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan ternyata tidak terdapat kebocoran pada sistem remnya hanya saja kanvas remnya sudah habis atau aus, sehingga diketahui inilah penyebab rem tidak bekerja maksimal atau orang bengkel menyebutnya tidak pakem. Untuk melakukan proses perbaikan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perisiapan Sebelum Melakukan Perbaikan Demi keselamatan kerja dan terhindar dari bahaya, sebelum memulai pekerjaan, hendaknya kita memperhatikan prosedur keselamatan kerja baik mengenai tempat kerja maupun peralatan yang digunakan. a. Keselamatan kerja Keselamatan kerja dapat dikelompokan menjadi 3 diantaranya: 1) Keselamatan pekerja prakek a) Selalu menggunakan pakaian praktek lengkap dengan sepatu safety. b) Ketika melakukan praktek harus dengan serius dan hati-hati. c) Tanyakanlah hal-hal yang tidak dipahami kepada pembimbing.

35 d) Bekerjalah dengan hati-hati dan jangan bercanda ketika melakukan praktek. 2) Keselamatan peralatan a) Bila menggunakan peralatan harus sesuai dengan fungsinya. b) Jangan meletakan komponen dan peralaran disembarang tempat sewaktu praktek. c) Selalu membersihkan peralatan setelah praktek. d) Simpanlah kembali peralatan pada tempatnya bila selesai digunakan. e) Gunakanlah dan patuhilah prosedur pemakaian peralatan praktek. 3) Keselamatan lingkungan a) Bersihan tempat praktek dari oli, air dan sampah yang berserakan. b) Tempat kerja yang bersih memberikan motivasi dalam melaksanakan praktek. b. Peralatan dan bahan yang digunakan Peralatan dan bahan yang digunakan selama melakukan penggantian kanvas rem tromol belakang adalah sebagai berikut: 1) Alat yang digunakan a) Dongkrak buaya. b) Jack stand. c) Dongkrak pemasang roda. d) Obeng kecil. e) Tool set. f) Tang lancip. g) Jangka sorong. h) SST 09718-00010. i) SST 09703-30011. j) Kunci roda.

36 k) SST 09023-00101. 2) Bahan yang digunakan a) Ampelas b) Air Gun c) Maju d) Grease 2. Langkah Pembongkaran Pembongkaran rem pada kendaraan kijang innova adalah sebagi berikut: a. Kendorkan baut axle shaft dengan kunci 21 mm. b. Dongkrak kendaraan kemudian pasangkan jack stand. c. Lepaskan roda belakang d. Kuras fluida rem. e. Lepaskan tromol rem belakang. f. Lepaskan pegas pengembali rem belakang Gambar 3.1. Melepas Pegas Pengembali Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, :38)

37 g. Lepaskan sepatu rem depan Gambar 3.2. Melepas Sepatu Rem Depan (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 38) h. Lepas strut set sepatu rem parkir RH i. Lepas sepatu rem belakang Gambar 3.3. Melepas Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 38) j. Lepas tuas penyetel otomatis RH Gambar 3.4. Melepas Tuas Penyetel Otomaris RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39)

38 k. Lepas tuas sepatu rem parkir RH Gambar 3.5. Melepas Tuas Sepatu Rem Parkir RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39) l. Lepas silinder rem roda belakang assy Gambar 3.6. Melepas Tuas Sepatu Rem Parkir RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39) 3. Pemeriksaan Dan Perbaikan a. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan diameter tromol dengan menggunakan jangka sorong. Gambar 3.7. Pemeriksaan Diameter Tromol (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 37)

39 Diameter dalam standar : 254.0 mm (10.000 In). Diameter dalam maksimal : 256.0 mm (10.079 In). Hasil pengukuran untuk tromol rem kanan 253.1 mm. Hasil pengukuran untuk tromol rem kiri 253.1 mm. Dari hasil pengukuran bahwa tromol rem masih bagus sehingga tidak perlu diganti. 2) Pemeriksaan kanvas rem dengan menggunakan jangka sorong Gambar 3.8. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39) Diameter dalam standar : 5.1 mm (0.201 In). Diameter dalam maksimal : 1.0 mm (0.039 In). Hasil pengukuran untuk tromol rem kanan 3.0 mm dan 3.0 mm. Hasil pengukuran untuk tromol rem kiri 3.0 mm dan 3.0 mm. Dari hasil pengukuran bahwa kanvas rem masih bagus sehingga tidak perlu diganti. 4. Langkah Pemasangan a. Pasang silinder rem roda belakang. b. Pasang tuas sepatu rem parkir.

40 Gambar 3.9. Pasang Tuas Sepatu Rem Parkir (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) c. Pasang tuas penyetel otomatis RH. Gambar 3.10. Pasang Tuas Penyetel Otomatis RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) d. Pasang sepatu rem belakang. Gambar 3.11. Pasang Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)

41 e. Pasang sepatu rem depan. Gambar 3.12. Pasang Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) f. Pasang pegas pengembali sepatu rem belakang. Gambar 3.13. Pasang Pegas Pengembali Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) g. Pasang tromol. 5. Penyetelan dan Pengujian a. Setel celah sepatu tromol 1. Lepas sumbat lubang rem 2. Putarkan mur penyetel roda (screw adjuser) dengan obeng untuk membentangkan sepatu rem hingga drum hampir tidak dapat diputarkan diputarkan dengan tangan. 3. Putarkan mur penyetel roda belakang dengan 6 kali klik (notch) dalam arah berlawanan dengan kontak sepatu rem.

42 4. Pasang kembali sumbat rem belakang. 5. Lakukan langkah tersebut untuk roda belakang. b. Penyetelan pedal rem Tinggi pedal dari lantai menurut spesifikasi: 156.9-158.1 mm (6.177-6.224 In). Bila tidak sesuai lakukan penyetelan sebagai berikut: 1. Lepaskan connector dari switch lampu rem. 2. Lepaskan switch lampu rem. 3. Kendorkan mur pengunci clevis push rod master silinder rem. 4. Setel tinggi pedal dengan cara memutar push rod pedal. 5. Kencangkan mur pengunci clevis push rod. 6. Masukan switch lampu rem kedalam penyetel sampai menyentuh sedikit pedal rem. 7. Putar switch lampu rem seperempat putaran searah jarum jam. c. Pengujian pengereman 1) Pilih permukaan jalan yang kering dan kondisi yang baik. 2) Gunakan rem dengan baik ketika kendaraan pada kecepatan 35 km/jam. 3) Kendaraan harus direm pada arah jalan yang lurus, jika kendaraan. Digerakan atau ditarik pada saru arah, kerusakan rem akan berlawanan pada sisi yang mana kendaraan akan tertarik, mengandalkan permukaan jalan dan tekanan yang digunakan untuk mengerem, tanda-tanda ban dan sepatu rem yang mungkin akan terlihat.

43 4) Setelah rem dilepas, pedal tidak ditekan kendaraan harus dapat meluncur dengan bebas (berjalan sendiri atau meluncur dijalan). B. Perhitungan Gaya 1. Data Spesifikasi π = 3,14 ɑ ƅ F Dm Dw = Jarak dari pedal rem ke fulcrum/tumpuan (40 cm) = Jarak dari pushrod ke fulcrum/tumpuan (14 cm) = Gaya yang menekan pedal rem (25 kg) = Diameter silinder pada master silinder (2,07 cm) = Diameter silinder roda (2,06 cm) Vacuum = tekanan vakum (650 mmhg) μ = Koefisien gesek (0,6) ν = Kecepatan kendaraan (40 km/jam) ɡ = Gravitasi (9,8 m/s 2 )

44 a. Perbandingan Pedal Rem Menghitung perbandingan jarak pedal didapat dari persamaan: (Toyota, 1998:20) Gambar 3.14. Pedal Rem Dimana: ɑ ƅ = 40 cm = 14 cm Maka: Ԛ = 2,8 b. Gaya Yang Keluar Dari Pedal Rem Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem pada rangkain rem yaitu : jarak dari pedal rem ke fukcrum/tumpuan (a) = 40 cm dan jarak dari pushrod ke fulcrum/tumpuan (b) = 14 cm, maka perbandingan pedal remnya adalah

45 2,8. Sedangkan gaya yang menekan pedal rem adalah antara 15 Kg sampai 30 Kg. Disini penulis mengambil harga F = 25 Kg. Maka perhitunganya adalah: (Toyota, 1998:20) Maka: F input load = 25. 2,8 F input load = 70 Kg c. Gaya Yang Dihasilkan Oleh Boster Gaya yang dihasilkan oleh boster dapat diketahui dengan menggunakan grafik kemampuan boster sebagai berikut: Dimana: F input load Vacum = 70 Kg = 650 mmhg Maka: Gambar 3.15. Grafik Kemampuan Booster Rem

46 Berdasarkan grafik penguat boster rem maka didapat F output load = 380 Kg. d. Tekanan Hidrolik Yang Dibangkitkan Master Silinder Pada Rangkaian Rem Yang Menggunakan Sistem Hidrolik Menggunakan Rumus: Dimana: (Yanuar-Dita S., 2007:23) F output load = 380 kg π = 3,14 Dm = 2,07 cm Maka: e. Gaya yang menekan sepatu rem Besarnya gaya yang menekan sepatu rem dapat diketahui menggunakan persamaan berikut: (Yanuar-Dita S., 2007:24)

47 Dimana: π = 3,14 Pe = 112,97 kg/cm 2 Dw = 2,06 cm Maka: Fp = 376,33 kg f. Gaya gesek pengereman Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: (Yanuar-Dita S., 2007:25) Tabel 3.1 Bahan dan Koefisien Gesek Bahan Drum Bahan Gesek Koefisien Gesek μ Besi cor, Baja cor, Besi cor khusus 0,10-0,20 Besi cor 0,08-0,12 Perunggu 0,10-0,20 Kayu 0,10-0,35 Tenunan 0,35-0,60 Cetakan (pasta) 0,30-0,60 (Sularso-Kiyotkatsu Suga, 1997:80)

48 Dimana: μ = 0,60 Fp = 376,33 kg Maka: Fμ = 225,798 kg 2. Hasil perhitungan gaya pengereman a. Tabel pengolah data perhitungan Hasil yang didapat dari pengolahan data perhitungan yang diperoleh siplot ke dalam tabel sehingga mempermudah untuk menganalisanya guna mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan pedal rem pada saat pengereman dengan beban bervariasi. Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka akan didapat sebuah tabel gaya terhadap pedal rem dengan penekanan pedal rem antara 15 Kg sampai 30 Kg sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Hasil Perhitungan No F (kg) F input load (kg) F output load (kg) Pe (kg/cm 2 ) Fp (kg) Fμ (kg) 1 15 30 340 101,08 336,72 202,04 2 20 50 360 107,03 356,55 213,93 3 25 70 380 112,97 376,33 225,789 4 30 90 400 118,92 396,15 337,69

49 b. Analisis data Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan pengambilan data yang saya peroleh dari semua percobaan dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut: Tabel 3.3 Gaya Injak Pedal Terhadap Tekanan Minyak No Pembeban Pedal (kg) Gaya Pengereman (kg) 1 15 336,72 2 20 356,55 3 25 376,33 4 30 396,15 Gambar 3.16. Grafik Gaya Injak Pedal Terhadap Gaya Pengereman Dari hasil perhitungan pada tabel dan grafik diatas, maka dapat dilihat bahwa suatu kecenderungan nilai gaya pengereman (Fp) kg

50 terhadap beban injakan (F) Kg, pada saat pengereman dimana semakin besar gaya yang diberikan pada pedal rem maka semakin bertambah besar gaya pengeremanya seiring dengan bertambahnya beban injakan. c. Perhitungan Waktu Pengereman Perhitungan waktu pengereman (t ) berdasarkan pada kecepatan kendaraan (ν) mulai dari 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dam 80 km/jam. Disini untuk perhitungan penulis mengambil v = 40 km/jam. Maka perhitungan waktu pengereman dapat diketahui dengan menggunakan persamaan: (Sularso kiyotkatsu Suga, 1997:63) Dimana: ν = 40 km/jam = 11,11 m/s μ = koefisien gesek roda dengan permukaan jalan (0,5-0,8) biasa diambil 0,6 ɡ = 9,8 m/s 2 Maka:

51 Hasil perhitungan waktu pengereman Tabel 3.4 Waktu Pengereman Terhadap Kecepatan Kendaraan No Kecepatan Kendaraan Waktu Pengereman (km/jam) (detik) 1 40 1,89 2 50 2,36 3 60 2,83 4 70 3,30 5 80 3,78 6 90 4,25 Dari hasil perhitungan yang ditunjukan pada tabel, maka dapat dilihat adanya perubahan nilai waktu pengereman t (s) terhadap kecepatan yang berubah-ubah yaitu 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam. Sehingga hasil yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik hubungan antara kecepatan kendaraan dan waktu pengereman. Gambar 3.17. Grafik Waktu Pengereman Terhadap Kecepatan Kendaraan Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu kenaikan nilai waktu pengereman seiring dengan bertambahnya kecepatan kendaraan. Pada kecepatan 40 km/jam nilai pengeremanya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan 50

52 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam. Sedangkan pada kecepatan 90 km/jam nilai waktu pengeremanya lebih lambat dibandingkan kecepatan 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam.