ANALISIS LINIER DAN NON-LINIER DARI PENGARUH GAYA SERET TERHADAP RESPONS SEBUAH STRUKTUR JALUR PIPA DI PERMUKAAN LAUT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pembebanan akibat gelombang laut pada struktur-struktur lepas pantai

RESPONS DINAMIK JACKET STEEL PLATFORM AKIBAT GELOMBANG LAUT DENGAN RIWAYAT WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. Di perairan laut Utara Jawa atau perairan sekitar Balikpapan, terdapat

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

PEMODELAN NUMERIK RESPON DINAMIK STRUKTUR TURBIN ANGIN AKIBAT PEMBEBANAN GELOMBANG AIR DAN ANGIN

BAB I PENDAHULUAN. mendesain bangunan terutama dari segi struktural. Gerakan tanah akibat gempa bumi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan analisis statik ekivalen, analisis spektrum respons, dan

STUDI PROBABILITAS RESPON STRUKTUR DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas

PEMODELAN NUMERIK RESPON DINAMIK TURBIN ANGIN

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (1-7) ISSN:

iii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT

III PEMBAHASAN. (3.3) disubstitusikan ke dalam sistem koordinat silinder yang ditinjau pada persamaan (2.4), maka diperoleh

Bab V Kesimpulan dan Saran

RESPON DINAMIK STRUKTUR TERAPUNG

C.1 OSILASI GANDENG PEGAS

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 3 PERAMBATAN GELOMBANG MONOKROMATIK

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

BAB II TEORI TERKAIT

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Komponen-komponen yang merupakan pemodelan himpunan parameter dari sebuah struktur adalah

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penurunan Persamaan Air Dangkal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DISTRIBUSI BEBAN LATERAL PADA STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA

KAJIAN BERBAGAI METODE INTEGRASI LANGSUNG UNTUK ANALISIS DINAMIS

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

Fisika Dasar I (FI-321)

LAPORAN GETARAN PEGAS DAN AYUNAN BANDUL

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Persamaan Air Dangkal (SWE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Praktikum I. Profil Gelombang LABORATORIUM GELOMBANG PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

BAB III PEMODELAN SISTEM POROS-ROTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh faktor eksternal (gempa, angin, tsunami, kekakuan tanah, dll)

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

GETARAN DAN GELOMBANG

BAB 1. Pemanfaatan Energi Kinetik Hempasan Ombak

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM

Usia massa air sering diperkirakan melalui metode perhitungan radio-usia dihitung dari mulai di distribusikannya radioaktif pelacak.

Analisa Tegangan pada Vertical Subsea Gas Pipeline Akibat Pengaruh Arus dan Gelombang Laut dengan Metode Elemen Hingga

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

BAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam berberapa tingkatan, gelombang pada atmosfir yang berotasi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa detik sampai puluhan detik saja, walaupun kadang-kadang dapat terjadi lebih dari

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

METODOLOGI DAN TEORI Metodologi yang digunakan dalam studi ini dijelaskan dalam bentuk bagan alir pada Gambar 2.

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

Bab III Solusi Dasar Persamaan Lapisan Fluida Viskos Tipis

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Gambar 1. Sistem pegas-massa diagram benda bebas

PERBANDINGAN ANALISIS STATIK DAN ANALISIS DINAMIK PADA PORTAL BERTINGKAT BANYAK SESUAI SNI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. curah hujan yang ada di Lampung Selatan. Data tersebut sebelum diolah

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

Penyelesaian Numerik Model Ayunan Terpaksa Menggunakan Metode Exponential Time Differencing (ETD) dan Karakteristik Dinamika

Pengantar Oseanografi V

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian

BAB II STUDI PUSTAKA

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

BAB 4 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN. 3.2 Peralatan

BAB 2 TEORI DASAR 2-1. Gambar 2.1 Sistem dinamik satu derajat kebebasan tanpa redaman

BAB 3 PEMODELAN TANGKI REAKTOR BIODIESEL

RENCANA PEMBELAJARAN 9. POKOK BAHASAN: GETARAN SELARAS (Lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FUNGSI GELOMBANG. Persamaan Schrödinger

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 4 Diskretisasi Numerik dan Simulasi Berbagai Kasus Pantai

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN FISIKA KURIKULUM 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga tinggi, sehingga perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA PERILAKU DINAMIS STRUKTUR FLOATING WIND TURBINE (FWT) DENGAN KONDISI LINGKUNGAN DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Tugas Akhir Pemodelan Numerik Respons Benturan Tiga Struktur Akibat Gempa BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS LINIER DAN NON-LINIER DARI PENGARUH GAYA SERET TERHADAP RESPONS SEBUAH STRUKTUR JALUR PIPA DI PERMUKAAN LAUT

ABSTRAK Pembebanan gelombang pada struktur-struktur yang fleksibel adalah masalah yang banyak mendapat perhatian dalam teknik lepas pantai. Salah satu aspeknya adalah interaksi strukturfluida. Kasus yang ditinjau dalam tugas akhir ini adalah jalur pipa yang ditarik oleh boat di permukaan laut. Pembebanan gelombang dapat dirumuskan melalui persamaan Morison yang sudah dimodifikasi, yang terdiri dari penjumlahan 2 buah gaya, yaitu: gaya inersia dan gaya seret. Gaya seret pada persamaan Morison merupakan fungsi kuadrat dari kecepatan, dalam hal ini kecepatan relatif antara struktur dan partikel fluida. Kecepatan relatif inilah yang menggambarkan interaksi struktur-fluida. Interaksi struktur-fluida dalam gaya Morison dapat dianalisis melalui dua cara, yaitu analisis dalam domain frekuensi dan analisis dalam domain waktu. Analisis dalam domain frekuensi dapat dijelaskan sebagai analisis yang merepresentasikan dan menyajikan pembebanan pada suatu sistem struktur dalam komponen komponen harmonik. Analisis domain frekuensi dari struktur yang dibebani gaya Morison membutuhkan proses linierisasi pada komponen gaya seretnya, yang merupakan fungsi kuadrat kecepatan relatif struktur dan fluida. Linierisasi gaya seret yang dipakai adalah metode linierisasi eldvalen, yang didasarkan pada nuinimalisasi kesalahan kuadrat rata-rata. Metode ini menghasilkan suatu konstanta redaman ekivalen yang merupakan fungsi deviasi standar kecepatan relatif strukturfluida pada komponen gaya seret. Deviasi standar yang dipakai dalam analisis ini adalah deviasi standar kecepatan fluida (kecepatan gelombang) saja dengan asumsi kecepatan struktur dapat diabaikan dibandingkan dengan kecepatan fluida. Hasil akhir analisis ini adalah spektrum perpindahan beberapa derajat kebebasan struktur. Analisis dalam domain waktu mengacu kepada penyelesaian langsung persamaan kesetimbangan dinamik sebuah struktur. Penyelesaian dalam domain waktu tersebut memungkinkan gaya seret pada persamaan Morison dibiarkan apa adanya, dan dengan demikian komponen kuadrat dari kecepatan relatif struktur-fluida tidak perlu dilinierkan. Integrasi numerik dalam analisis ini memakai metode integrasi Newmark, karena integrasi ini menyediakan kondisi stabil tanpa syarat, yang dapat diatur melalui konstanta integrasinya. Hasil akhir analisis ini adalah riwayat waktu perpindahan beberapa derajat kebebasan struktur. Dengan program FFT hasil riwayat waktu ini diolah menjadi menjadi spektrum perpindahan agar dapat dibandingkan dengan hasil analisis domain frekuensi.

Perbandingan dari kedua hasil analisis menunjukkan bahwa linierisasi gaya seret ternyata membuat perhitungan redaman hidrodinamik menjadi kurang akurat. Kurang akuratnya hasil analisis ini terjadi karena dalam perhitungan koefisien redaman hidrodinamik, deviasi standar kecepatan relatif diasumsikan diwakili oleh deviasi standar kecepatan gelombang. Untuk struktur-struktur yang fleksibel, kecepatan strukturnya ternyata tidak dapat diabaikan begitu saja. Deviasi standar kecepatan relatif struktur-fluida dapat bernilai lebih kecil, sehinggi koefisien redaman hidrodinamik juga akan lebih kecil. Hal lain yang disimpulkan adalah ternyata analisis non-liner dalam domain waktu lebih akurat dalam menangkap eksitasi-eksitasi yang terjadi pada perpindahan struktur, walaupun eksitasi tersebut relatif kurang dominan. Analisis liner dalam domain frekuensi hanya dapat menangkap eksitasi yang dominan pada perpindahan struktur.