BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai, penelitian ini menggunakan jenis studi Deskriptif, untuk

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN MOTIVASI MEMBERI MAKANAN BERGIZI DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PENGLIHATAN DI DAERAH YAYASAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA AL- KAUTSAR PALU

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menerima pengakuan ini adalah Imhotep dari Mesir yang jauh lebih tua

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Journal of Health Education

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

BAB VI PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Demografi Responden. Distribusi responden berdasarkan umur seperti pada tabel 3.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kel.Wumialo, Kel.Dulalowo Timur, Kel.Dulalowo, Kel.Liluwo, Kel.Pulubala dan

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III KERANGKA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan penelitian ini meliputi hasil analisis univariat yaitu pengetahuan ibu

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA PADA BALITA DI DESA PEMATANG LALANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Puskesmas Ngesrep terletak di Kecamatan Banyumanik dan memiliki wilayah kerja di tiga kelurahan yang meliputi Sumurboto, Tinjomoyo, dan Ngesrep. Puskesmas Ngesrep merupakan kesatuan organisasi kesehatan fungsional dan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga berfungsi memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk beberapa kegiatan pokok perawatan kesehatan. B. Hasil dan Pembahasan Univariat Hasil penelitian ini dalam bentuk analisis Univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Sebelum menguraikan hasil dan pembahasan, terlebih dahulu diuraikan tentang gambaran pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2014, pada saat pengumpulan data peneliti mendatangi rumah responden satu persatu (door to door) kemudian kuesioner diberikan pada responden ibu yang mempunyai balita yang terkena penyakit pneumonia untuk diisi. Jumlah responden yang diteliti berjumlah 46 responden, yang berasal dari tiga kelurahan wilyah kerja puskesmas Ngesrep kota Semarang yaitu kelurahan Ngesrep 24 orang, kelurahan Sumurboto 2 orang dan kelurahan Tinjomoyo berjumlah 20 orang. 43

Sebelum membagikan kuesioner kepada responden, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan maksud dan tujuan datang, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian melakukan informed concent dan menjelaskan singkat cara pengisian kuesioner. penelitian ini mendapat respon baik dari responden, suami responden dan keluarga responden. 1. Gambaran Karakteristik Responden di Wilayah Puskesmas Ngesrep Kota Semarang Tahun 2014 berdasarkan Umur, Pendidikan dan Sosial Ekonomi / pendapat per Kapita keluarga per bulan). a) Karakteristik responden berdasarkan Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase (%) Dewasa Awal 46 100 Berdasarkan tabel 4.1 hasil penelitian menunjukkan bahwa semua umur responden penelitian tergolong dalam dewasa awal 18-40 tahun yaitu terdapat 46 responden (100%). Umur dapat mempengaruhi pengetahuan karena dengan bertambahnya umur akan terjadi perubahan pada aspek psikologis sehingga taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa (Mubarak, 2011). Terutama pengetahuan ibu terhadap penyakit Pneumonia dan cara penanganannya pada anak balita. Kurangnya umur seseorang berdampak pada kurangnya pemikiran terhadap sesuatu, sehingga pengetahuan terhadap pneumonia juga kurang.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Ratna Sulistyowati dengan judul Hubungan Antara Rumah Tangga Sehat Dengan Kejadian Pneuumonia Pada Balita Di Kabupaten Trenggalek, yang menunjukkan mayoritas responden berada pada kategori umur 30-56 tahun sebanyak 115 orang (64.9%). Sedangkan penelitian kedua oleh Itma Annah dengan judul Faktor resiko Kejadian Pneumonia Anak Umur 6-59 bulan DI RSUD Salewangan Maros Tahun 2012 hasil penelitian ini terdapat 2 jenis penggolongan umur yaitu kasus dan kontrol, kelompok kasus yaitu tertinggi 20-33 terdapat 17 orang (37%), kelompok kontrol umur 29-33 terdapat 27 orang (29.3%). b) Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Pendidikan Dasar 12 26.1 Pendidikan Menenengah 27 58.7 Pendidikan Atas 7 15.2 Total 46 100.0 Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan menengah yaitu 27 orang (58.7%). Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakantindakan (praktik) untuk memelihara (mengatasi masalah-masalah), dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo, 2005, p:26).

Tidak atau kurang tingginya pendidikan ibu atau seseorang sangat mempengaruhi terhadap pengetahuan tentang pneumonia dan cara penanganan pada anak balita, karena pengetahuan yang diperoleh juga terbatas. Penelitian ini didukung oleh penelitian Rita Rahim dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013, yang menujukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu 58 orang (56.86%). Penelitian kedua didukung oleh Marini Pita Sari dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Ringan Pada Balita Di Rumah Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor, yang menunjukkan mayoritas responden berpendidikan SMA 44 responden (55%). Jika pendidikan seseorang rendah, maka pengetahuannya juga rendah terutama pengetahuan tentang pneumonia dan kepahamannya terhadap penanganan penyakit tersebut. c) Karakteristik responden berdasarkan Sosial Ekonomi Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi Frekuensi Persentase (%) < 1.239.756/ bln 16 34.8 > 1.239.756/ bln 30 65.2 Total 46 100.0 Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan per Kapita responden > 1.239.756/ bulan

yaitu tedapat 30 orang (65.2%). Rendahnya pendapatan seseorang juga akan berakibat kepada tepatnya penanganan penyakit. Yang dimaksud keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung (Nugroho, 2010, p:12) Penelitian karakteristik berdasarkan pendapatan per kapita didukung oleh penelitian terdahuli oleh Itma Annah dengan judul Faktor resiko Kejadian Pneumonia Anak Umur 6-59 bulan DI RSUD Salewangan Maros Tahun 2012 hasil penelitian Untuk pendapatan orang tua terbesar pada kelompok kasus yaitu pendapatan dibawah Rp 1.000.000 yakni 17 orang (36,96%), sedangkan untuk kelompok kontrol terbesar pada tingkat pendapatan Rp. 1-3 juta yaitu 41 orang (44,57%.) Sedangkan penelitian kedua yaitu oleh Ratna Sulistyowati dengan judul Hubungan Antara Rumah Tangga Sehat Dengan Kejadian Pneuumonia Pada Balita Di Kabupaten Trenggalek hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berpenghasilan 500.000 1.000.000/ bulan terdapat 90 orang (50.8%). Rendahnya pendapat seseorang juga akan mempengaruhi kurangnya pengetahuan terhadap sesuatu, karena keterbatasan ekonomi akan menghambat seseorang untuk menuntut ilmu.

2. Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pengelompokan pengetahuan ibu tentang Pneumonia pada balita yang meliputi Pengertian Pneumonia, Penyebab Pneumonia, Faktor resiko terjadi Pneumonia, Tanda dan gejala Pneumonia, Pencegahan Pneumonia tergolong dalam baik, cukup dan kuang, dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Baik 10 21.7 Cukup 17 37.0 Kurang 19 41.3 Total 46 100.0 Berdasarkan tabel 4.4 hasil penelitian menunjukkan dari 46 jumlah responden, sebagian besar pengetahuan responden tentang pneumonia memiliki pengetahuan kurang yaitu 19 orang (41.3%). Pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi salah tiganya yaitu umur, pendidikan dan sosial ekonomi. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Over behavior) (Notoadmodjo, 2007, p:139-140). Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pneumonia dikarenakan petugas kesehatan belum pernah memberikan sosialisasi tentang pneumonia,

sehingga pemahaman masyarakat/ responden tergolong dalam kategori kurang. Penelitian tentang pengetahuan ibu terhadap pneumonia di dukung oleh penelitian Rita Rahim dengan judul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Pneumonia Di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013, yang menunjukkan responden sudah tergolong dalam kategori baik 76 orang (74.5%). Sedangkan kategori buruk 26 orang (25.5%). Penelitian kedua di dukung oleh Dian Andarina Rachmawati dengan judul Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian PneumoniaPada Balita Umur 12-48 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kota Semarang hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu terhadap pneumonia terdapat dua kelompok yaitu kasus dan kontrol, dimana kelompok kasus mayoritas berpengetahuan kurang 26 orang (65.00%) dan terendah berpengetahuan baik 14 orang (35.00%) sedangkan kelompok kontrol yaitu mayoritas kategori baik 25 orang (62.50%) dan minoritas kategori kurang 15 orang (37.50%). Kurangnya umur, pendidikan dan sosial ekonomi seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang juga, terutama pengetahuan terhadap pneumonia, jika pengetahuan kurang maka akan berdampak kepada ketidak pahaman seseorang terhadap cara penanganannya.

3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Cara Penanganan Pneumonia Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pengelompokan pengetahuan ibu tentang Cara Penanganan Pneumonia pada balita yaitu baik, cukup dan kuang, dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ibu Tentang Cara Penanganan Pneumonia Cara Penanganan Frekuensi Persentase (%) Baik 13 28.2 Cukup 17 37.0 Kurang 16 34.8 Total 46 100.0 Berdasarkan tabel 4.5 hasil penelitian menunjukkan dari 46 jumlah responden, sebagian besar pengetahuan responden tentang cara penanganan pneumonia memiliki pengetahuan cukup yaitu 17 orang (37.0%). Kurangnya pengetahuan seseorang terhadap pneumonia terutama ibu yang mempunyai balita akan mempengaruhi ketidak pahamannya terhadap cara penanganan pneumonia tetapi sebaliknya ada ibu yang telah menegerti tentang cara penanganan tetapi tidak mengetahui tentang pneumonia. Hal tersebut dikarenakan ibu yang berobat ke pelayanan kesehatan telah diberitahu cara penanganan oleh tenaga kesehatan, sedangkan pada pengetahuan terhadap pneumonia mereka masih kurang karena kurangnya informasi dari tenaga kesehatan. Berikut ini adalah cara mengatasi bahaya pneumonia berdasarkan umur penderita (Misnadiarly, 2008, p:46-49):

a) Umur dibawah 5 tahun (balita) Apabila anak balita diketahui menderita penyakit pneumonia, harap segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit atau hubungi kader kesehatan terdekat, atau dibawa ke dokter terdekat. b) Umur dibawah 2 bulan Apabila anak berumur di bawah 2 bulan diketahui menderita penyakit Pneumonia, harap segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit atau hubungi petugas kesehatan terdekat atau dokter terdekat. Penelitian cara penanganan didukung oleh penelitian terdahulu oleh Marini Pita Sari dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Ringan Pada Balita Di Rumah Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor, yang menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu kurang 43 orang (53.75%), baik 2 orang (2.50%), cukup 35 orang (43.75%). Penelitian kedua oleh Muchlis Riza dengan judul Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Irna Anah RSMH Palembang Tahun 2008 hasil penelitian mayoritas responden berpengetahuan buruk yaitu 11 orang (7.1%), baik 4 orang (7,9%). Kurangnya pengetahuan terhadap pneumonia, berdampak kepada ketidakpahaman terhadap cara penanganannya. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya umur, pendidikan dan sosial ekonomi seseorang.

A. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu rumah tempat penelitian yang berjauhan antara responden satu dengan yang lainnya sehingga dibutuhkan waktu lama dalam penelitian. 2. Beberapa responden tidak berada dirumah sehingga dibutuhkan waktu untuk mendatangi rumah responden kembali.