MIRA BERLIANA NIM E1R

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA NARASI SISWA KELAS IV SDN 1 KEKERI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Jln. Kalimantan 37, Jember

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL SISWA KELAS X IIS SMAN 1 BATULAYAR TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MIRA BERLIANA NIM E1R 112 043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v A. PENDAHULUAN... 1 B. METODE PENELITIAN... 2 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 4 D. KESIMPULAN DAN SARAN... 10 DAFTAR PUSTAKA... 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL SISWA KELAS X IIS SMAN 1 BATULAYAR TAHUN AJARAN 2016/2017 OLEH: Mira Berliana, Muh.Turmuzi, Syahrul Azmi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email : Mira.Berlian@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IIS SMAN 1 BATULAYAR tahun ajaran 2016/2017 pada materi Sistem Persamaan Linier Tiga Variabe dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari lima tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Instrumen dalam penelitian ini yaitu lembar aktivitas siswa dan guru. Di mana dalam lembar observasi terdiri dari enam indikator dan setiap indikator terdiri dari tiga deskriptor serta hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil evaluasi setiap akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif dan hasil belajar rata-rata nilai siswa minimal 70 dengan ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan ke 1 adalah 8,00 dan pertemuan ke 2 adalah 8,34 dengan kategori cukup aktif. Pada siklus II terjadi peningkatan skor aktivitas belajar siswa yaitu pada pertemuan ke 1 adalah 11,01 dan pertemuan ke 2 adalah 13,00 dengan kategori aktif sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siklus I dan siklus II masing-masing yakni 67,45 dan 73,45 dengan ketuntasan klasikal berturut-turut yakni 55% dan 85%. Sehingga terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada materi sistem persamaan linier tiga variabel dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IIS SMAN 1 BATULAYAR tahun ajaran 2016/2017. Kata kunci : Model Discovery Learning, aktivitas belajar, hasil belajar, Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel.

THE IMPLEMENTATION OF DISCOVERY LEARNING METHOD TO IMPROVE ACTIVITY AND OUTCOME OF LEARNING MATHEMATICS IN LINEAR EQUATION SYSTEM OF THREE VARIABLES MATERIAL AT THE TENTH GRADER OF SOCIAL STUDENT OF SMAN 1 BATULAYAR IN ACADEMIC YEAR 2016/2017 By: Mira Berliana, Muh.Turmuzi, Syahrul Azmi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email : Mira.Berlian@yahoo.co.id ABSTRACT This research is aimed to improve learning outcome of tenth grader of social student of SMAN 1 Batulayar in academic year 2016/2017 in linear equation system of three variables material by applying Discovery Learning method. This research used classroom action research conducted in two cycles where each cycle consists of 5 stages, namely planning, action, observation, evaluation and reflection. Instrument in this research is observation sheet of student and teacher. In the observation sheet, there are six indicators and each of it consists of 3 descriptors and also learning outcome of student was seen from the results of the evaluation of each end of the cycle. Indicators of success of this research was the students' learning activities categorized minimum active and the average of learning outcomes of student value at least 70 students with classical completeness was more than or equal to 85%. The result showed that learning activity of student in the first cycle meeting I was 8.00 and meeting II was 8.34 categorized as active enough. In the second cycle occurred the enhancing of learning activity score of the student, those are in the meeting I 11.01 and meeting II 13.00 with active category whereas the average of learning outcome value in the cycle I and II was 67.45 and 73.45 respectively with classical completeness was 55% and 85% in a row. Thus, there is improvement of student study result from cycle 1 to cycle 2 and it can be concluded that the implementation of Discovery Learning method in linear equation system of three variables material can improve student learning activity and outcome of social student in the tenth grader of SMAN 1 Batulayar in academic year 2016/2017. Key words : Discovery learning, students' learning activities, average of learning outcomes of student, System of Three Variables.

A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia untuk menggunakan fikiran atau rasional mereka sebagai jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan yang baik, kita akan mudah mengikuti perkembangan zaman yang akan datang, khususnya perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (Bambang, 2014:165-174). Salah satu ilmu yang telah banyak berkembang yaitu matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu ilmu yang lain. Matematika menjadi ratunya ilmu sekaligus pelayan ilmu. Ratunya ilmu maksudnya matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peran penting bagi perkembangan ilmu ilmu yang lain, matematika menjadi alat untuk mengembangkan kemajuan ilmu ilmu yang lain. (Kusumaningrum dan Saefudin, 2012:571). Matematika merupakan ilmu yang memiliki peran penting bagi kemajuan peradapan manusia.pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari perannya dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, dengan mempelajari matematika seseorang terbiasa berpikir secara sistematis, ilmiah, menggunakan logika, kritis,serta dapat meningkatkan daya kreativitasnya. Fathani (dalam Sulton, 2013:1) menyatakan bahwa matematika itu penting baik sebagai alat bantu, sebagai pembentuk sikap maupun sebagai pembimbing pola pikir. Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari hari, maka matematika perlu dipahami dan dikuasai oleh semua lapisan masyarakat tak terkecuali siswa sekolah sebagai generasi penerus. Namun kenyataan di lapangan, siswa sebagai generasi penerus belum bisa meningkatkan hasil belajar terutama pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil observasi peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar siswa masih

rendah di mana siswa tidak masuk kelas tepat waktu saat pelajaran dimulai sebanyak 30%, siswa kurang memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung sebanyak 60%, siswa tidak mampu menemukan konsep dari apa yang disampaikan guru sebanyak 20%, dan siswa tidak bertanya kepada guru tentang materi yang tidak dimengerti sebanyak 30%. Selain itu kemampuan awal yang dimiliki siswa masih rendah, di mana siswa sering melupakan materi yang telah diajarkan karena siswa tidak mengulang kembali materi di rumahnya, ketika siswa diberikan soal latihan atau ulangan siswa masih kesulitan untuk menjawab padahal materi tersebut sudah diajarkan sebelumnya. Hal ini disebabkan guru hanya memberikan siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswatanpa memberikan arahan dalam menyelesaikan LKS, guru sering kali memberi tugas atau PR kepada siswa sehingga siswa bosan, selain itu guru hanya menggunakan model pembelajaran yang sama pada setiap materi yaitu model pembelajaran konvensional (ceramah) dalam pembelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa masuk kelas tepat waktu, yang menyenangkan sehingga siswa antusias bertanya, meperhatikan penjelasan guru dan siswa mampu menemukan konsep dari apa yang disampaikan guru ketika guru menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya.adapun model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan di atas yaitu model pembelajaran Discovery Learning. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober November 2016 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X IIS SMAN 1 BATULAYAR dengan siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki laki dan 2 orang siswa perempuan. Penelitian yang di maksud dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan satu kali evaluasi. Secara garis besar ada empat tahapan yang dilalui

dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi (Arikunto, 2010:6). Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tahap pada model pembelajaran Discovery Learning, menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Latihan Siswa (LLS), menyiapkan lembar observasi, menyusun soal tes evaluasi serta pedoman penskoran. Pada tahap pelaksanaan tindakan rancangan dan skenario penerapan pembelajaran harus disesuaikan dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dimana pada tahap ini dilakukan secara berkala setiap berlangsungnya pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Sedangkan tahap evaluasi dilakukan pada akhir setiap siklusnya dengan cara memberikan tes berupa soal uraian yang dikerjakan secara individual. Selanjutnya tahapan yang terakhir yaitu refleksi, dimana tahap ini dilakukan pada tahap akhir setiap siklusnya. Pada tahap ini, peneliti mengkaji pelaksanaan serta hasil yang diperoleh dari pemberian tindakan setiap siklusnya. Sebagai acuannya adalah hasil observasi dan evaluasi. Hasil ini digunakan selanjutnya untuk memperbaiki siklus berikutnya. Adapun jenis data yang diperoleh berasal dari data hasil belajar siswa, data hasil observasi aktivitas siswa, dan data hasil observasi aktivitas guru. Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Data Aktivitas Belajar Siswa Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan melalui observasi langsung oleh observer dikelas, sedangkan data mengenai aktivitas belajar siswa diambil dengan chek list. Aktivitas belajar siswa terdiri dari 6 indikator, setiap indikator terdiri dari 3 deskriptor dengan skor antara 0 sampai 3.

2. Data Aktivitas Guru Penilaian kegiatan guru dilakukan melalui observasi langsung dimana guru yang sedang mengajar diobservasi langsung oleh observer dan observer bersama guru dikelas, sedangkan data mengenai kegiatan guru diambil dengan chek list. Kegiatan guru diamati terdiri dari 6 indikator, setiap indikator terdiri dari 3 deskriptor.. 3. Data Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui hasil belajar siswa, hasil tes belajar dianalisis secara deskriptif yaitu dengan menentukan rata-rata nilai hasil tes. Analisis untuk mengetahui hasil tes belajar, dirumuskan sebagai berikut: x = n i x 1 n i Keterangan: x = rata-rata nilai hasil tes x = nilai yang diperoleh masing-masing siswa n = banyak siswa yang mengikuti tes Penentuan nilai 70 dan ketuntasan secara klasikal 85 % ini berdasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan ketuntasan secara klasikal yang ditetapkan sekolah yang bersangkutan. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila rata rata nilai hasil evaluasi yang diperoleh siswa minimal 70 dengan ketuntasan klasikal minimal 85 % serta Aktivitas belajar siswa dikatakan meningkat apabila rata rata skor aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif dan aktivitas guru minimal berkategori baik. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IIS SMAN 1 BATULAYAR pada materi sistem persamaan linier tiga variabel.

Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari 5 tahap yang mencakup perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Kedua siklus tesebut terdiri dari 6 kali pertemuan dimana 4 pertemuan untuk membahas materi sistem persamaan linier tiga variabel dan 2 pertemuan untuk evaluasi. Berikut ini adalah rincian dari hasil penelitian berdasarkan tahapan tahapan yang dilalului dalam Penelitian Tidakan Kelas (PTK). Tahap pertama yaitu tahap perencanaan tindakan, dimana pada tahap ini guru menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan LLS, Lembar observasi aktivas belajar siswa dan guru, serta soal evaluasi dan pedoman penskorannya. Selanjutnya tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan, dimana pada tahap ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru masuk kelas dan memberi salam serta menyapa siswa sebelum pembelajaran di mulai kemudian guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan kegiatan pembelajaran secara garis besar. Sedangkan pada kegiatan inti guru membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok secara heterogen dan memulai pembelajaran berdarkan langkah langkah pada model Discovery Learning. Berikut penjelasan masing masing setiap langkahnya. Tahap pertama yaitu tahap stimulasi, pada tahap ini guru memberikan stimulus kepada siswa berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), tahap kedua yaitu tahap menyatakan masalah, pada tahap ini guru meminta siswa untuk memeberikan suatu hipotesis berdasarkan pernyataan yang terdapat pada LKS, tahap ketiga yaitu pengumpulan data, dimana pada tahap ini siswa ditugaskan untuk mencari informasi yang relevan untuk membuktikan hipotesis yang diajukannya, tahap keempat yaitu pengolahan data, pada tahap ini siswa mengolah data yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya, terakhir yaitu tahap pembuktian, pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang diajukan sebelumnya.

Sedangkan pada tahap ketiga yaitu tahap observasi. Berikut ringkasan hasil observasi aktivitas belajar siswa dan hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.3 Ringkasan hasil observasi aktivitas belajar siswa SIKLUS I SIKLUS II No. Indikator (Skor rata rata pertemuan ke) (Skor rata rata pertemuan ke) I II I II 1 Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaaran 2 Interaksi siswa dan guru 3 Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok 4 Aktivitas siswa dalam presentasi hasil diskusi kelompok 5 Interaksi siswa dengan siswa dalam kelompok 1,33 1,67 1,67 2 1,67 1,67 2,33 2 1,33 1,67 2 2 1 0 1,67 2 1,67 2 1,67 2,67 6 Partisipasi siswa 1 1,33 1,67 2,33 dalam menutup kegiatan pembelajaran Skor rata rata 8,00 8,34 11,01 13,00 Kategori Cukup aktif Cukup aktif Aktif Aktif Dari tabel 1.3 menunjukkan bahwa kriteria aktivitas belajar siswa pada siklus I meningkat pada siklus II dengan skor rata rata 8,17 dengan kategori cukup aktif meningkat menjadi 12.00 dengan kategori aktif.

Tabel 1.4 Ringkasan hasil observasi aktivitas guru SIKLUS I SIKLUS I No. Indikator (Skor rata rata pertemuan ke-) (Skor rata rata pertemuan ke-) I II I II 1 Perencanaan dan persiapan penyelenggaraan pembelajaran 3 3 3 3 2 Penyampaian 1 3 3 3 konsep materi pelajaran 3 Menciptakan 2 3 3 3 suasana kondusif selama pembelajaran 4 Membimbing siswa dalam proses diskusi menggunakan 3 3 3 3 model Discovery Learning 5 Kegiatan presentasi 3 2 3 3 6 Menutup pembelajaran 3 2 3 3 Total skor rata rata 15 16 18 18 Kategori Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Dari tabel 1.4 menunjukkan bahwa kriteria aktivitas guru dalam pembelajaran matematika pada semua siklus berkategori sangat baik dengan rata rata 15, 5 pada siklus I dan meningkat menjadi 18 pada siklus II.

Selanjutnya tahap keempat yaitu evaluasi. Berikut ringkasan hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.5 Ringkasan hasil evaluasi Kategori SIKLUS I SIKLUS II Nilai Nilai Nilai tertinggi 82 90 Nilai terendah 50 55 Rata-rata nilai siswa 67,45 73,45 Banyak siswa yang mengikuti tes 20 orang 20 orang Banyak siswa yang tuntas 11 orang 17 orang Banyak siswa yang tidak tuntas 9 orang 3 orang Ketuntasan belajar klasikal 55 % 85 % Dari tabel 1.5 dapat dilihat bahwa hasil evaluasi pada siklus I meningkat pada siklus II dengan rata rata nilai siswa 67,45 dengan ketuntasan klasikal belajar siswa 55 % meningkat menjadi rata rata nilai siswa 73,45 dengan ketuntasan klasikal belajar siswa 85 %. Tahap yang kelima yaitu refleksi, pada tahap ini peneliti mengkaji pelaksanaan serta hasil yang diperoleh dari pemberian tindakan setiap siklusnya. Sebagai acuannya adalah hasil observasi dan evaluasi. Hasil ini digunakan selanjutnya untuk memperbaiki siklus berikutnya. 2. Pembahasan Dari data aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan I adalah 8,00 dengan kategori cukup aktif, pertemuan II adalah 8,34 dengan kategori cukup aktif serta hasil belajar siswa dengan rata rata nilai 67,45 dan ketuntasan klasikal 55 %. Pada siklus ini masih berkategori cukup aktif karena pada pertemuan I siswa masih belum siap dalam mengikuti pembelajaran disebapkan siswa belum terbiasa dengan suasana pembelajaran pada jam terakhir karena sebelumnya pembelajaran dilaksanakan pada jam pertama dan ke tiga.

Selain itu siswa juga belum terbiasa belajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, karena biasanya siswa hanya belajar menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah). Bukan hanya siswa yang belum terbiasa, guru juga belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang tidak dilaksanakan pada siklus I pertemuan I, seperti guru kurang mengorganisasikan siswa untuk siap belajar, kurang memotivasi siswa serta memberikan apersepsi pada awal pembelajaran dan penyampaian tujuan dari pembelajaran. Selain itu pada pertemuan II guru kurang memperhatikan alokasi waktu saat diskusi karena materi yang diberikan pada pertemuan ini sangat banyak sehingg siswa tidak bisa mempersentasikan hasil diskusi mereka dan guru tidak bisa memberikan tugas individu karena waktu yang terbatas sehingga tugas diberikan pada pertemuan selanjunya. Akibatnya pertemuan pada siklus I masih kurang optimal. Namun kekurangan yang dialami pada siklus I tersebut kemudian diperbaiki pada siklus II, berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I tersebut, akhirnya pada tahap refleksi, guru melakukan perbaikan tindakan pada siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan skor aktivitas belajar yaitu pada pertemuan I adalah 11,01 meningkat menjadi 13,00 pada pertemuan II berkategori aktif dengan rata rata nilai 73,45 dan ketuntasan klasikal 85 %. Hal ini disebabkan siswa sudah mulai terbiasa dengan suasana dan model pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut pada pertemuan IV dan V siswa sudah siap untuk mulai pembelajaran, guru lebih baik untuk memotivasi siswa dalam belajar, memberikan apersepsi pada awal pembelajaran dan penyampaian tujuan dari pembelajaran serta guru sudah lebih baik dalam memanfaatkan alokasi waktu. Selain itu proses diskusi pada siklus ini berjalan dengan baik, di mana siswa bekerja sama dengan kelompoknya serta lebih berani dalam menanggapi dan mengajukan pertanyaan selama diskusi.

Sehingga guru bisa memberikan latihan kepada siswa setelah diskusi berakhir karena siswa sudah memahami materi pembelajaran dengan baik. Pada siklus ini pembelajaran sudah berjalan optimal. Pencapaian hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I hingga siklus II disebabkan oleh model pembelajaran Discovery Learning berdampak positif pada kegiatan pembelajaran. Berdasakan terpenuhinya indikator yang telah ditentukan, dimana hasil belajar siswa ditinjau dari aspek afektif dan psikomotorik berupa aktivitas belajar siswa telah berkategori sangat aktif dan mengalami peningkatan skor ditiap siklus dan hasil belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif berupa rata-rata nilai hasil evaluasi yang telah melebihi nilai 70 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85 % maka penelitian ini berhasil. Dengan demikian, penerapan model Discovery Learningini pada pembelajaran sistem persamaan linier tiga variabel dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IIS SMAN 1 Batulayar Tahun Pelajaran 2016/2017. D. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada pokok bahasan sistem persamaan linier tiga variabel dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IIS SMAN 1 Batulayar tahun ajaran 2016/2017. b. Saran 1. Bagi guru matematika kelas X IIS SMAN 1 Batulayar diharapkan dapat menerapkan pembelajaran model Discovery Learning sebagai pembelajaran alternatif pada materi sistem persamaan linier tiga variabel dalam kelas sehingga dapat menambah pengalaman baru bagi guru dalam mengenal variasi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan kedepannya.

3. Bagi mahasiswa atau pihak pihak lainya yang ingin meneliti lebih lanjut tentang penerapan model Discovery Learning pada materi sistem persamaan linier tiga variabel agar lebih memperhatikan hal hal berikut ini selama meneliti : a. Materi yang di sajikan pada lembar kerja tidak boleh banyak apabila waktu pembelajaran pada jam terakhir. b. Pengelolahan kelas harus dilakukan sebaik mungkin. c. Alokasi waktu diatur sebaik mungkin sehingga semua langkah langkah model pembelajaran Discovery Learning berjalan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Kusumaningrum, dkk. 2012. Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Matematika. Seminar Nasional Matematikan dan Pendidikan Matematika dengan Tema Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa. FMIPA UNY. ISBN : 978-979-16353-8-7. Nurkancana dan Sunartana. 1990 Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Sulton, Ady. 2013. Jurnal Penerapan Strategi React untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP. UPI. Suprianto, Bambang. 2014. Jurnal Penerapan Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, Vol 3. Hal 165 174