BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Pengertian Animasi Edukasi Animasi merupakan sebuah proses dimana gambar diam yang dibuat bergerak, dengan cara tampilan cepat dari uruturutan gambar karya seni 2-D atau 3-D, yang memberikan efek ilusi optik pergerakan karena adanya fenomena persistensi dari penglihatan, dan dapat diciptakan dan dipraktekkan dalam beberapa cara. Sumber : Mintardjo,A.P.(2012).Perancangan Komunikasi Visual Animasi Edukasi:"Kebiasaan Sederhana untuk Menyelamatkan Bumi".disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana Universitas Bina Nusantara Dengan begitu, Animasi Edukasi memiliki arti yaitu animasi yang dibuat untuk mengedukasi masyarakat atau orang banyak yang berisi tentang pengetahuan. 4.1.2 Teori Warna Menurut Adams Morioka dalam bukunya Color Design Workbook, Warna adalah sensasi yang disimbolkan oleh otak akibat dari sentuhan gelombangcahaya pada retina mata. Warna merupakan salah satu unsur yang penting dalam sebuah desain, karena dengan warna suatu karya desain akan memiliki arti dan nilai yang lebih (added value) dari utilitas karya tersebut. Warna juga bisa memberikan pengaruh emosional kepada suasana yang diciptakan. Hijau : memiliki arti yang melambangkan uang. Selain itu hiijau juga bisa berarti lingkungan, kesuksesan dan juga harmoni. Hijau juga merupakan warna yang paling mudah ditangkap oleh mata. Kuning : memiliki arti intelektual, bijak, optimis, dan 24
25 kesenangan. Warna kuning merupakan warna pertama yang dikenali oleh mata. Jingga : memiliki arti kreatifitas, aktivitas, energi. Warna Jingga dapat menumbuhkan rasa keceriaan dan keramahan. Biru : memiliki arti pengetahuan dan kecerdasan. Biru juga melambangkan kepercayaan dan loyalitas 4.1.3 Teori Narasi Narasi merupakan dimana sebuah pesan disampaikan dengan cara diceritakan. Pada dasarnya teori narasi adalah studi yang mempelajari tentang hakikat narasi, bercerita. Aristoteles merupakan penemu dari teori naratif dan memunculkan studi tentang narasi sebagai bentuk seni yang dikenal sebagai puisi. Menurut Chatman, narasi adalah komunikasi dan terdapat dua pihak, yaitu pengirim dan penerima. Chatman juga berpendapat bahwa narasi sebagai pesan yang dikirimkan. Sumber : Tjahjana,J.F.(2012).Perancangan Komunikasi Visual Animasi Edukasi:"Donor Darah untuk Kehidupan".disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana Universitas Bina Nusantara 4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci 1. Menggunakan animasi edukasi sebagai media untuk menginformasikan masyarakat tentang perlakuan terhadap uang yang seharusnya. 2. Minimnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana memperlakukan uang. 3. Belum ada animasi edukasi lokal tentang bagaimana memperlakukan uang.
26 4.2.1.2 Masalah yang akan Dikomunikasikan Masalah yang akan dikomunikasikan ialah manfaat dan keuntungannya bila kita memperlakukan uang dengan baik. Selain itu, juga akan membahas kerugian dan akibat jika kita tidak peduli bagaimana memperlakukan uang. 4.2.1.3 Tujuan Komunikasi Agar masyarakat teredukasi mengapa memperlakukan uang dengan baik itu penting, untuk lembaga yang bersangkutan dan masyarakatnya itu sendiri. 4.2.1.4 Target Audience Demografi : 14-25 Tahun Psikografi : Terbuka, mereka yang sering berurusan dengan uang (pedagang, kasir, anak-anak sekolahan yang gemar jajan dll), suka memperlakukan uang dengan seenaknya dan tidak tau apa penyebabnya Geografi : Masyarakat di Indonesia, namun khususnya di Kota-kota besar 4.2.1.5 USP (Unique Selling Product) Keunikan dari produk ini ialah : Mengedukasi, namun tidak membosankan sekaligus menghibur Desain karakter dengan style yang unik Setting lokal 4.2.1.6 Premis Memberikan informasi tentang bagaimana memperlakukan uang yang baik. 4.2.1.7 Penetapan Judul Penulis menggunakan judul : "Perlakukanlah Uangmu dengan Peduli!"
27 4.2.1.8 Ringkasan Cerita Seorang Mbak PRT, yang sedang naik angkot untuk pergi ke pasar, ditegur oleh Uang 2000 Rupiah, karena telah memperlakukan uang dengan tidak peduli. Disepanjang perjalanan, Sang Uang pun menjelaskan keuntungan dan pentingnaya memperlakukan uang dengan baik, serta akibat dan kerugian jika uang diperlakukan dengan cara sebaliknya. 4.2.1.9 Treatment Film animasi edukasi ini dibagi menjadi enam bagiam, yaitu : Opening Diawali dengan seorang Mbak PRT yang ingin pergi kepasar, sedang menunggu kedatangan angkot. Tidak beberapa angkot datang, dan si Mbak masuk kedalamnya. Bagian 1 : Penjelasan awal pentingnya memperlakukan uang dengan peduli Ketika si Mbak PRT sedang menggenggam uang dengan cara di lecekkan, lalu ditegur oleh si Uang. Uang pun menerangkan alasan kenapa dirinya harus diperlakukan dengan peduli. Bagian 2 : Akibat tidak memperlakukan uang dengan peduli Bagian ini menerangkan akibat jika uang tidak diperlakukan dengan peduli, maka uang tidak layak edar akan semakin banyak dipasaran, dampak dari hal tersebut.
28 Bagian 3 : Solusi untuk uang yang Tidak Layak yang telah beredar Bagian ini solusi bagaimana caranya memperlakukan dengan peduli selain itu menerangkan manfaat-manfaat jangka panjangnya. Bagian 4 : Pesan Moral dan Ending Dalam memperlakukan uang dengan peduli, pastilah ada pesan moral yang tersampaikan, yaitu keadaan suatu mata uang disetiap negara mencerminkan kualitas bangsanya juga, sehingga uang yang baik juga akan mencerminkan kualitas bangsa yang baik juga..
29 4. 2. 1. 10 Skenario No Audio Visual Durasi 1 Sound FX Mobil-motor lalu lalang Suasana siang hari, seorang Mbak PRT sedang menunggu angkot 4 detik Sound FX Suara lingkungan di Siang hari 2 Sound FX Mobil berhenti Mikrolet datang, lalu berhenti menunggu si Mbak masuk kedalam mobil 3 Sound FX Suara Mesin Mobil Tampak mikrolet dari belakang, menampakan stiker yang terdapat pada kaca belakang bertuliskan "PERULI" 4 Mikrolet yang sedang berhenti tadi, seketika berguncang, menandakan si Mbak telah masuk ke dalam mobil 5 Musik Instrumental Pembuka Mikrolet tampak belakang berubah menjadi judul animasi, yaitu "PERULI : Perlakukan Uangmu dengan Peduli" 6 Sound FX Mesin Mobil yg Memperlihatkan Mbak yang sedang jalan sedang duduk dalam mikrolet, tangannya menggenggam uang 7 Zoom tangan, tangan Mbak tadi memegang uang dengan cara diremas/dilecekkan 8 Narator : "Mbak, Uang tidak Narator menegur si Mbak, dan si boleh diremas!" Mbak kaget 9 "Tau tidak, kenapa tidak boleh Narator bertanya ke Mbak, dan si diremas?" Mbak menggeleng 10 " Setiap uang memiliki usia Terlihat uang bersih, yang lama-
30 edar. Uang yang disimpan dengan baik saja, Usia edarnya selalu berkurang dikarenakan perpindahan tangan " 11 "Apalagi uang yang di beginikan? Selain membuat pahlawan yang di dalamnya sedih, usia edar uang jadi cepat berkurang" 12 "Banyaknya uang lusuh, orang jadi tidak waspada dan tidak dapat mengenali keaslian uang. Dengan begini uang palsu jadi mudah untuk menyusup" 13 "Masyarakat, cenderung tidak mau memegang uang yang kotor dan lusuh terlalu lama.uang lusuh yang ia terima pun tidak diketahui apakah asli apa bukan. Ketika digunakan, ternyata uang palsu!" 14 "Tidak mau seperti Pria ini kan?" Pria : "Tidaaaaakkk!!" kelamaan akan tampak lusuh, terdapat live meter yang mengindikasikan usia edar uang tersebut yang lama kelamaan berkurang. Dengan latar belakang gambar-gambar perpindahan tangan uang Uang bersih yang dilecekkan, dicoret-coret, dibasahi dan distaples menunjukkan live meternya berkurang lebih cepat. Gambar pahlawan yang ada di uang pun terlihat menjadi sedih. Terlihat uang lusuh bermunculan dimana-mana. Uang lusuh pun jadi bertumpuk banyak, sehingga Uang palsu dapat dengan mudah menyusup ke dalam uang-uang yang lusuh karena tidak dapat dikenali keasliannya. Terlihat uang yang sangat lusuh, dari tangan ke tangan, namun langsung masuk ke dalam saku celana atau dompet. Ketika uang itu digunakan untuk bertransaksi ternyata uang itu palsu Seorang yang memegang uang palsu tadi pun teriak histeris karena uangnya tidak dapat digunakan transaksi.
31 15 "Lain halnya jika uang asli yang banyak beredar. Uang palsu jadi mudah dikenali, dan kita lebih waspada" Terlihat uang yang bagus dan layak edar dimana-mana, sehingga uang palsu susah menyusupnya, dan diusir oleh uang-uang asli tadi 16 Kembali memperlihatkan si Mbak tadi di dalam angkot 17 Mbak : "Wah.. tapi uang saya banyak yang palsu nih. Mbak tadi mengeluarkan uanguang lusuh yang ia miliki bagaimana dong?" 18 Narator : "Tenang saja. Uang yang tidak layak edar bisa ditukarkan dengan nominal yang sama di BI, Kas keliling atau bank lain yang ditunjuk Menampilkan ilustrasi orangorang yang sedang mengantri menukarkan uang di kas keliling, Kantor BI atau Bank-bank lain yang ditunjuk BI. BI" 19 "Ini semua dikarenakan kebijakan Clean Money Policy. Dalam rangka menjaga kualitas Rupiah, BI menerapkan kebijakan untuk mengganti Rupiah yang tidak Muncul tulisan Clean Money Policy dan keterangannya. Terlihat ilustrasi uang tidak layak edar yang ditukar dengan yang layak layak edar dengan yang layak. Supaya uang yang beredar di masyarakat dapat dikenali keasliannya" 20 "Namun, untuk jangka panjangnya, simpan uang dengan baik ya.. diluruskan, dan ditaruh di tempat yang aman." Terlihat orang meluruskan uang dan memasukkannya ke dalam dompet, ada yang meluruskannya dan dimasukkan ke dalam brankas atau lemari 21 "Jika anda menyukai fleksibilitas, gunakanlah kartu Terlihat orang menggunakan kartu kredit, digambar yang lain orang
32 credit, kartu debet atau e- money. Karena penggunaan e- money akan sangat lebih praktis dan mengurangi jumlah kertas yang harus diproduksi untuk uang" 22 "Ingat 3A ya, uang Asli, disimpan dengan Apik, menjadikan uang Awet. Asli, Apik dan Awet. 23 "Karena uang juga merupakan simbol negara, sama seperti bendera. keadaan suatu mata uang disetiap negara mencerminkan kualitas bangsa dan masyarakatnya juga, sehingga uang yang baik juga akan mencerminkan kualitas bangsa yang baik" menggunakan kartu debit, dan E- money (seperti Flazz atau E-toll) Terlihat uang yang bersih dan asli. Muncul tulisan 3A : Asli, Apik dan Awet Ilustrasi pada zaman penjajahan belanda, dan para pahlawan bagaimana mereka mempertahankan mata uang ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) Lagu Indonesia Raya atau Rayuan Pulau Kelapa 24 "Gimana? Sudah mengerti Narator bertanya dan Mbak di belum mbak?" angkot tadi mengangguk 25 "Kalian juga ya, perlakukan Kamera bergeser uangmu dengan peduli" Narator bertanya kepada penumpang lain 3 anak SD yang kebingungan 26 Mereka pun mengangguk-angguk 27 "Eh pak sopir! Saya turun Mobil Angkot pun berhenti disini!" mendadak. 28 Kamera memperlihatkan kaca bagian belakang mikrolet yang
33 terdapat stiker Peruli. Mobil pun sedikit berguncang menandakan si Narator tadi telah turun. 29 Instrumental Music Credit Tittle
34 4. 2. 1. 11 Perancangan Visual 4. 2. 1. 11. 1 Pemilihan Style Character Gambar 9 Karakter Guru Sumber : Gates Foundation - U.S Education Gambar 10 Karakter Ru & Max Sumber : Short Animation 'Something Left, Something Taken' Gambar 11 Karakter Wisuda Sumber : Iklan Community Bank Gambar 12 Karakter Guru 2 Sumber : Gates Foundation - U.S Education Pada Style Desain Karakter, penulis mencoba untuk menggambungkan karakter Guru dengan karakter Ru & Max
35 4.2.1.11.2 Pemilihan Mood Gambar 13 Beberapa Potongan gambar dari scene animasi Gates Foundation Sumber : Gates Foundation - U.S Education Untuk warna dan mood, penulis mengacu pada animasi edukasi U.S Foundation sebagai referensinya.