SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

Prepared by Yuli Kurniawati

Akuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB XII JUST IN TIME

MENGENAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME SYSTEM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

Tesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT)

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB III LANDASAN TEORI

JUST-IN-TIME ( JIT )

IMPLEMENTASI JUST IN TIME DALAM MENINGKATKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

Bahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013

PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada Perusahaan Roti Roterdam Malang. Berdasarkan hasil analisis

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik

SISTEM PRODUKSI JUST-IN-TIME

Akuntansi Biaya. Just In Time and Backflushing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Akuntansi Biaya. Just in Time (JIT) dan Backflushing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

Penerapan Sistem Pembelian Just In Time (JIT) untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas pada Perusahaan Manufaktur PENDAHULUAN

ACTIVITY-BASED MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan material adalah salah satu proses kunci dalam sebuah rantai

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI DESAIN PRODUK DAN PROSES INDUSTRI

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

PENERAPAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA DRESS COLLECTION. Adri Maldini Fakultas Ekonomi Akuntansi

BAB 3 LEAN PRODUCTION SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. strategi dan meningkatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Cara

BAB 2 LANDASAN TEORI

TOC dan Just In Time (JIT)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi adalah perubahan tuntutan customer terhadap kualitas produk dan

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU

MANAJEMEN PERSEDIAAN

SISTEM JUST IN TIME ( JIT ) PENTING BAGI PERUSAHAAN INDUSTRI Oleh : Putu Sulastri

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 13 MANAJEMEN SEDIAAN

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

TUGAS BESAR LAMPU MULTIMEDIA AXE LAMP CORPORATE Mata Kuliah :Production Planning and Inventory Control Dosen Pengampu :IKA ATSARI DEWI, STP.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 5. Ringkasan. Dunia II, khususnya Toyota. Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota

MANAJEMEN PERSEDIAAN BSP MANAJEMEN PERSEDIAAN 1

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

ANALISIS EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DALAM PENERAPAN METODE JIT PADA INDUSTRI UBIN KARYA INDAH KARANGASEM

TUGAS AKHIR. ANALISA WAKTU PENYIAPAN PROSES PEMBUATAN BLOUSE DENGAN KAIDAH JIT (JUST IN TIME) (Studi Kasus: PT. SENTRA GARMINDO Sukoharjo)

MANAJEMEN PERSEDIAAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

Akuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Ekonomi & Bisnis Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian terbesar dalam penggunaan modal perusahaan serta pengaruhnya terhadap

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

Transkripsi:

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

Konsep Just In Time (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaanperusahaan terbaik yang ada di Jepang. Sejak awal tahun 1970an, JIT pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di pabrik Toyota Manufacturing oleh Taiichi Ohno, oleh karena itu Taiichi Ohno sering disebut sebagai bapak JIT. Konsep JIT berprinsip hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta (what) sejumlah yang diperlukan (How much) dan pada saat dibutuhkan (When) oleh konsumen.

JIT juga memperhatikan keseluruhan system produksi sehingga komponen yang bebas dari cacat dapat disediakan untuk tingkat produksi selanjutnya tepat ketika mereka dibutuhkan tidak terlambat dan tidak terlalu cepat. Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaanperusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.

Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost.

Dalam system Just In Time (JIT), aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikut, dimana setiap stasiun kerja (work station) menarik output dari stasiun kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Sering kali JIT disebut sebagai Pull System (system tarik). Dalam system JIT, hanya final assembly line yang menerima jadwal produksi, sedangkan semua stasiun kerja yang lain dan pemasok (supplier) menerima pesanan produksi dari subkuens operasi berikutnya.

Dengan kata lain, stasiun kerja sebelumya (stasiun kerja 1 ) menerima pesanan produksi dari stasiun kerja berikutnya (stasiun kerja 2 ), kemudian memasok produk itu sesuai kuantitas kebutuhan pada waktu yang tepat dengan spesifiksai yang tepat pula. Dalam kasus seperti ini, stasiun kerja 2 sering disebut sebagai stasiun kerja pengguna (using work station). Apabila stasiun kerja pengguna itu menghentikan produksi untuk suatu waktu tertentu, secara otomatis satisun kerja pemasok (supplying wotk station) akan berhenti memasok produk, karena tidak menerima pesanan produksi.

Konsep Dasar Just In Time 1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan. 2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. 3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan. 4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan

Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem JIT adalah : 1. Zero Defect (tidak ada barang yang rusak) 2. Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up) 3. Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot) 4. Zero Handling (tidak ada penanganan) 5. Zero Queues (tidak ada antrian) 6. Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin) 7. Zero Lead Time (tidak ada lead time)

Hal yang di perhatikan dalam JIT : Aliran material yang lancar Pengurangan waktu set-up Pengurangan lead time vendor Komponen zero defect Kontrol rantai produksi yang disiplin

Pembelian JIT Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan.

Pembelian dengan JIT dapat mengurangi waktu dan biaya dengan cara : Mengurangi jumlah pemasok, mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah. Mengurangi waktu dan biaya untuk programprogram pemeriksaan mutu.

PRODUKSI JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.

Produksi JIT dapat mengurangi biaya produksi dengan cara: Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses Mengurangi atau meniadakan Lead Time (waktu tunggu) Mengurangi biaya setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation). Penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang : Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai Waktu perpindahan Tenaga kerja langsung dan tidak langsung Ruangan pabrik Biaya mutu Pembelian bahan

PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 1. Berproduksi sesuai dengan pesanan Jadual Produksi Induk Sistem manufaktur baru akan dioperasikan untuk menghasilkan produk menunggu setelah diperoleh kepastian adanya order dalam jumlah tertentu masuk. Tujuan utamanya untuk memproduksi finished goods tepat waktu dan sebatas pada jumlah yang ingin dikonsumsikan saja (Just in Time), untuk itu proses produksi akan menghasilkan sebanyak yang diperlukan dan secepatnya dikirim ke pelanggan yang memerlukan untuk menghindari terjadinya stock serta untuk menekan biaya penyimpanan (holding cost).

2. Produksi dilakukan dalam jumlah lot (Lot Size) Yang kecil untuk menghindari perencanaan dan lead time yang kompleks seperti halnya dalam produksi jumlah besar. Fleksibilitas aktivitas produksi akan bisa dilakukan, karena hal tersebut memudahkan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam rencana produksi terutama menghadapi perubahan permintaan pasar.

SOAL 1. Siapa yang pertama kali mengembangkan konsep Just In Time? 2. Jelaskan konsep dari Just In Time 3. Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem Just In Time 4. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam Just In Time?