No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2017 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Maret 2017 tercatat 96,16 atau mengalami penurunan sebesar 1,13 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 97,26. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 92,58; Subsektor Hortikultura (NTPH) 89,91; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 91,98; Subsektor Peternakan (NTPT) 105,41; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 113,75. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 99,95 atau turun sebesar 0,38 persen dari sebelumnya 100,33. Pada Maret 2017, secara nasional 29 provinsi mengalami penurunan Indeks NTP, sedangkan 4 provinsi lainnya mengalami kenaikan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 0,58 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,37 persen. Pada Maret 2017, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,45 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok pendukung yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,69 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen; perumahan 0,82 persen; kelompok sandang 0,11 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,32 persen. Sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,02 persen. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada Maret 2017, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan sebesar 1,13 persen dibanding bulan Februari 2017 yaitu dari 97,26 menjadi 96,16. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Maret 2017 (2012=100) Subsektor Nasional Sulawesi Tenggara Feb 17 Mar 17 % Perub Feb 17 Mar 17 % Perub (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) 125,48 124,54-0,75 117,50 117,05-0,38 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 130,56 130,51-0,04 125,89 126,43 0,43 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 96,11 95,42-0,71 93,33 92,58-0,81 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 131,06 130,75-0,23 114,02 113,46-0,49 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128,49 128,53 0,03 125,74 126,20 0,36 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 102,00 101,73-0,26 90,68 89,91-0,85 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 126,00 125,61-0,31 117,87 115,86-1,71 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127,63 127,72 0,07 125,50 125,97 0,38 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 98,72 98,35-0,37 93,93 91,98-2,08 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 129,31 129,07-0,19 127,55 127,47-0,06 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 121,70 121,60-0,08 120,39 120,93 0,45 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 106,26 106,14-0,11 105,95 105,41-0,51 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 129,67 129,58-0,07 141,46 141,31-0,10 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 125,35 125,38 0,03 123,98 124,23 0,20 c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 103,45 103,34-0,10 114,10 113,75-0,30 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) 137,17 136,83-0,25 149,42 149,01-0,27 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 124,27 124,37 0,08 123,62 123,84 0,18 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 110,38 110,02-0,33 120,87 120,33-0,45 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) 124,29 124,38 0,07 122,28 122,77 0,40 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,16 126,14-0,01 124,86 125,17 0,25 c. Nilai Tukar Petani (NTPi) 98,52 98,60 0,08 97,94 98,09 0,15 Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) 127,69 127,19-0,39 121,02 120,12-0,74 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127,27 127,25-0,01 124,43 124,91 0,39 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,33 99,95-0,38 97,26 96,16-1,13 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017
Nilai Tukar Petani Maret 2017 mengalami penurunan disebabkan semua subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 0,81 persen; subsektor hortikultura 0,85 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,08 persen; subsektor peternakan sebesar 0,51 persen; dan subsektor perikanan 0,30 persen. 120 Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Maret 2017 110 100 90 80 70 60 50 Nasional Sultra Tan.Pangan Hortikultura TPR Peternakan Perikanan 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Maret 2017, semua subsektor mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan 0,38 persen; subsektor hortikultura 0,49 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,71 persen; subsektor peternakan 0,06 persen; dan subsektor perikanan sebesar 0,1 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Maret 2017, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen dibandingkan Februari 2017, yaitu dari 124,43 menjadi 124,91. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks semua subsektor yang mendukung nilai tukar petani yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,43 persen; subsektor hortikultura 0,36 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,38 persen; subsektor peternakan 0,45 persen; dan subsektor perikanan sebesar 0,20 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Maret 2017 130 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional Sultra Indeks Harga Yang Diterima Petani Indeks Harga Yang Dibayar Petani 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Maret 2017 dibandingkan Februari 2017, mengalami penurunan sebesar 0,81 persen. Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,38 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,43 persen. Hal ini yang menyebabkan turunnya NTP subsektor tanaman pangan. Turunnya Indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok padi sebesar 0,58 persen akibat turunnya harga gabah sebesar 0,58 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,51 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,05 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Maret 2017 mengalami penurunan sebesar 0,85 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,49 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,36 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok buahbuahan sebesar 1,66 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: jeruk sebesar 5,59 persen; pisang 0,94 persen; dan nanas 0,78 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,42 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Maret 2017 mengalami penurunan sebesar 2,08 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,71 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,38 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,71 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: lada/merica 2,74 persen; kakao 2,26 persen; dan biji jambu mete sebesar 1,88 persen. Dan naiknya indeks harga yang 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017
dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,41 persen dan indeks BPPBM 0,21 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) Maret 2017 turun sebesar 0,51 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,06 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,45 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok unggas sebesar 0,52 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: ayam ras petelur sebesar 4,66 persen; ayam ras pedaging 3,09 persen; dan ayam buras 0,22 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,56 persen dan indeks BPPBM 0,33 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) Maret 2017 turun sebesar 0,30 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,10 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,20 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok penangkapan ikan sebesar 0,27 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,29 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Maret 2017, NTN turun sebesar 0,45 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,27 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,29 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 0,27 persen pengaruh turunnya beberapa komoditas, antara lain: cakalang 3.41 persen; baronang 2,36 persen; kembung 1,97 persen; teri 0,89 persen; dan kuwe/bebara 0,86 persen Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,29 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Maret 2017, NTPi naik sebesar 0,15 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,40 persen lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 0,25 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,25 persen dan subkelompok budidaya air payau sebesar 1,44 pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain bandeng sebesar 1,44 persen; dan rumput laut sebesar 0,26 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,29 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,11 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Maret 2017 (2012=100) Subsektor Nasional Sulawesi Tenggara Feb 17 Mar 17 % Perub Feb 17 Mar 17 % Perub (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima 125,48 124,54-0,75 117,50 117,05-0,38 - Padi 122,62 121,15-1,20 117,86 117,17-0,58 - Palawija 134,00 134,53 0,40 116,58 116,74 0,14 b. Indeks yang Dibayar 130,56 130,51-0,04 125,89 126,43 0,43 - Indeks Konsumsi RT 133,51 133,31-0,15 128,33 128,98 0,51 - Indeks BPPBM 121,34 121,73 0,32 114,08 114,13 0,05 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 96,11 95,42-0,71 93,33 92,58-0,81 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima 131,06 130,75-0,23 114,02 113,46-0,49 - Sayur-sayuran 129,71 129,35-0,28 126,34 127,64 1,03 - Buah-buahan 132,93 132,72-0,16 106,11 104,35-1,66 - Tanaman Obat 119,60 120,58 0,82 116,00 116,00 0,00 b. Indeks yang Dibayar 128,49 128,53 0,03 125,74 126,20 0,36 - Indeks Konsumsi RT 132,58 132,46-0,09 128,10 128,64 0,42 - Indeks BPPBM 115,98 116,38 0,35 112,21 112,20-0,02 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 102,00 101,73-0,26 90,68 89,91-0,85 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima 126,00 125,61-0,31 117,87 115,86-1,71 - Tan. Perkeb Rakyat 126,00 125,61-0,31 117,87 115,86-1,71 b. Indeks yang Dibayar 127,63 127,72 0,07 125,50 125,97 0,38 - Indeks Konsumsi RT 131,45 131,42-0,03 127,76 128,28 0,41 - Indeks BPPBM 115,61 115,98 0,32 114,82 115,06 0,21 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 98,72 98,35-0,37 93,93 91,98-2,08 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima 129,31 129,07-0,19 127,55 127,47-0,06 - Ternak Besar 131,96 131,89-0,05 127,86 127,94 0,06 - Ternak Kecil 124,56 123,81-0,60 138,57 139,59 0,73 - Unggas 127,82 127,82 0,00 127,42 126,77-0,52 - Hasil Ternak 122,77 122,31-0,38 121,91 122,89 0,80 b. Indeks yang Dibayar 121,70 121,60-0,08 120,39 120,93 0,45 - Indeks Konsumsi RT 132,92 132,75-0,13 129,05 129,77 0,56 - Indeks BPPBM 111,68 111,66-0,02 112,09 112,46 0,33 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 106,26 106,14-0,11 105,95 105,41-0,51 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017
Subsektor Nasional Sulawesi Tenggara Feb 17 Mar 17 % Perub Feb 17 Mar 17 % Perub (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima 129,67 129,58-0,07 141,46 141,31-0,10 - Penangkapan 137,17 136,83-0,25 149,42 149,01-0,27 - Budidaya 124,29 124,38 0,07 122,28 122,77 0,40 b. Indeks yang Dibayar 125,35 125,38 0,03 123,98 124,23 0,20 - Indeks Konsumsi RT 132,88 132,88 0,00 129,39 129,77 0,29 - Indeks BPPBM 112,76 112,85 0,08 113,05 113,03-0,01 c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 103,45 103,34-0,10 114,10 113,75-0,30 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima 137,17 136,83-0,25 149,42 149,01-0,27 - Penangkapan Laut 137,05 136,61-0,32 149,42 149,01-0,27 b. Indeks yang Dibayar 124,27 124,37 0,08 123,62 123,84 0,18 - Indeks Konsumsi RT 131,96 132,03 0,06 129,47 129,85 0,29 - Indeks BPPBM 112,23 112,33 0,09 112,95 112,88-0,06 c. NTN 110,38 110,02-0,33 120,87 120,33-0,45 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima 124,29 124,38 0,07 122,28 122,77 0,40 - Budidaya Laut 115,59 115,35-0,21 122,64 122,95 0,25 - Budidaya Air Payau 121,66 122,39 0,60 119,84 121,56 1,44 b. Indeks yang Dibayar 126,16 126,14-0,01 124,86 125,17 0,25 - Indeks Konsumsi RT 133,60 133,53-0,05 129,20 129,58 0,29 - Indeks BPPBM 113,17 113,24 0,06 113,28 113,40 0,11 c. NTPi 98,52 98,60 0,08 97,94 98,09 0,15 4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan indeks NTP di 4 provinsi pada Maret 2017, sedangkan 29 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks NTP. Kenaikan indeks NTP tertinggi pada Maret 2017 tercatat di Provinsi Papua Barat sebesar 0,58 persen disusul Provinsi Maluku 0,37 persen, Provinsi Banten sebesar 0,27 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,13 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,37 persen disusul Provinsi Kalimantan Barat 1,30 persen; dan Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 1,20 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 7
Propinsi Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya Maret 2017 (2012=100) It Ib NTP Indeks % Perb Indeks % Perb Rasio % Perb Aceh (11) 119,20-0,93 125,32-0,59 95,11-0,35 Sumatera Utara (12) 128,19 0,16 128,48 0,19 99,77-0,03 Sumatera Barat (13) 123,65-0,11 125,93 0,35 98,19-0,46 Riau (14) 131,86-0,19 127,40 0,10 103,50-0,29 Jambi (15) 127,08-0,80 125,83-0,03 100,99-0,77 Sumatera Selatan (16) 118,69-0,80 125,01 0,15 94,94-0,94 Bengkulu (17) 121,53-0,20 127,43 0,32 95,37-0,52 Lampung (18) 129,55-0,41 124,79-0,06 103,82-0,36 Bangka Belitung (19) 119,77-1,08 122,04-0,05 98,14-1,03 Kep. Riau (21) 119,01-0,92 121,25 0,07 98,16-0,99 DKI Jakarta (31) 119,56-0,98 120,83 0,40 98,95-1,37 Jawa Barat (32) 133,09-0,08 130,01 0,08 102,37-0,16 Jawa Tengah (33) 124,27-0,56 127,46-0,03 97,50-0,53 DI Yogyakarta (34) 127,93-0,67 126,26-0,21 101,32-0,45 Jawa Timur (35) 131,61-0,49 129,46-0,34 101,66-0,15 Banten (36) 123,74 0,50 126,02 0,23 98,19 0,27 Bali (51) 129,90-1,14 124,05-0,14 104,72-1,01 Nusa Tenggara Barat (52) 130,78-0,19 124,90-0,31 104,71 0,13 Nusa Tenggara Timur (53) 126,69-0,01 125,64 0,17 100,84-0,18 Kalimantan Barat (61) 122,42-1,22 125,66 0,09 97,42-1,30 Kalimantan Tengah (62) 124,82 0,03 124,66 0,40 100,14-0,37 Kalimantan Selatan (63) 118,57-1,08 121,76 0,12 97,38-1,20 Kalimantan Timur (64) 122,77-0,42 124,95 0,33 98,25-0,74 Sulawesi Utara (71) 116,25-0,34 126,84 0,56 91,65-0,89 Sulawesi Tengah (72) 120,70-0,57 126,58 0,40 95,36-0,96 Sulawesi Selatan (73) 127,74-0,56 126,80 0,10 100,74-0,66 Sulawesi Tenggara (74) 120,12-0,74 124,91 0,39 96,16-1,13 Gorontalo (75) 132,11-0,34 126,51 0,50 104,43-0,84 Sulawesi Barat (76) 128,43-0,75 121,81 0,16 105,44-0,91 Maluku (81) 128,25 0,60 127,75 0,23 100,39 0,37 Maluku Utara (82) 126,29 0,18 125,02 0,36 101,01-0,18 Papua Barat (91) 128,24 0,87 126,56 0,29 101,33 0,58 Papua (94) 120,84 0,57 125,79 0,61 96,07-0,03 Nasional 127,19-0,39 127,25-0,01 99,95-0,38 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Maret 2017, dari 33 provinsi yang dilaporkan, sebanyak 24 provinsi mengalami inflasi perdesaan, sedangkan 9 provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Papua yaitu sebesar 0,73 persen disusul Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,67 persen; dan Provinsi Gorontalo sebesar 0,64 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami deflasi perdesaan terbesar adalah Provinsi Aceh yaitu sebesar 0,78 persen disusul Provinsi Jawa Timur 0,53 persen; dan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,51 persen. Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara Maret 2017 (Persen) 0,95 0,75 Persen (%) 0,55 0,35 0,15-0,05 Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga Transportasi & Komunikasi Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi Maret 2017 (2012=100) Propinsi Konsumsi Rumah Tangga Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transportasi dan Komunikasi Aceh (11) -0,78-1,79 0,22 0,10 0,06 0,40 0,00-0,15 Sumatera Utara (12) 0,18-0,07 0,43 1,36 0,19 0,34 0,05-0,34 Sumatera Barat (13) 0,41 0,52 0,31 0,80 0,50 0,29 0,00-0,06 Riau (14) 0,10-0,02-0,03 1,53-0,19 0,17 0,03-0,36 Jambi (15) -0,05-0,54 0,12 1,45 0,20 0,02 0,58-0,18 Sumatera Selatan (16) 0,12-0,38 0,45 2,05 0,33 0,12 0,01-0,35 Bengkulu (17) 0,37-0,15 0,71 1,53 0,45 0,77 0,28 0,11 Lampung (18) -0,16-0,85 0,11 1,17 0,67 0,23-0,02-0,11 Bangka Belitung (19) -0,10-0,81 0,05 1,79 0,11 0,48 0,00 0,08 Kepulauan Riau (21) 0,09-0,29 0,66 0,60-0,12 0,24 0,04-0,12 DKI Jakarta (31) 0,62 0,82 0,92 0,42 0,32 0,00 0,00 0,16 Jawa Barat (32) 0,11-0,24 0,59 0,36 0,17 0,63-0,02-0,13 Jawa Tengah (33) -0,27-1,05 0,41 0,63 0,27 0,50 0,05-0,04 DI Yogyakarta (34) -0,36-1,64 0,43 1,74 0,27 0,11 0,00-0,14 Jawa Timur (35) -0,53-1,58 0,16 0,98 0,07 0,38 0,18-0,17 Banten (36) 0,22-0,75 1,22 0,59 1,21 0,79 0,07 0,33 Bali (51) -0,28-0,84 0,05 0,26-0,03 0,26 0,02 0,01 NTB (52) -0,51-1,37 0,06 0,69 0,31 0,22 0,16 0,16 NTT (53) 0,17 0,07 0,04 0,69 0,40 0,23 0,06 0,21 Kalbar (61) 0,05-0,35 0,43 1,06 0,26 0,27 0,02-0,02 Kalteng (62) 0,46 0,18 0,41 1,57 1,04 0,50 0,15 0,48 Kalsel (63) 0,12-0,29 0,58 0,82 0,08 0,31 0,38-0,02 Kaltim (64) 0,38 0,48 0,42 0,48 0,15 0,31 0,08-0,05 Sulut (71) 0,67 1,27 0,18 0,24 0,15 0,19 0,00-0,12 Sulteng (72) 0,34 0,14 0,63 0,55 1,14 0,88 0,16-0,02 Sulsel (73) 0,13-0,14 0,34 0,50 0,11 0,13 0,15 0,42 Sulawesi Tenggara (74) 0,45 0,69 0,19 0,82 0,11 0,05 0,32-0,02 Gorontalo (75) 0,64 1,12 0,26 0,01 0,12 0,43 0,26-0,01 Sulawesi Barat (76) 0,18 0,32 0,15 0,11-0,06 0,01 0,00-0,06 Maluku (81) 0,27 0,24 0,52 0,20 0,20 0,24 0,31-0,04 Maluku Utara (82) 0,43 0,46 0,50 0,52 1,13 0,03 0,04-0,11 Papua Barat (91) 0,32 0,40 0,04 0,94 0,19 0,28 0,03 0,08 Papua (94) 0,73 1,15 0,56 0,14 0,07 0,10 0,04 0,47 Nasional -0,10-0,69 0,34 0,81 0,25 0,38 0,09-0,06 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Maret 2017, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami penurunan sebesar 0,89 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,74 persen sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,15 persen. Turunnya NTUP gabungan juga disebabkan turunnya NTUP seluruh subsektor pendukung, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,43 persen; subsektor hortikultura 0,48 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,91 persen; dan subsektor peternakan sebesar 0,39 persen; dan subsektor perikanan sebesar 0,09 persen. Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Maret 2017 (2012=100) Subsektor Nasional Sulawesi Tenggara Feb 17 Mar 17 % Perub Feb 17 Mar 17 % Perub (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Tanaman Pangan 103,41 102,31-1,07 102,99 102,56-0,43 2. Hortikultura 113,00 112,35-0,58 101,61 101,13-0,48 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 108,98 108,30-0,62 102,66 100,69-1,91 4. Peternakan 115,78 115,60-0,16 113,80 113,35-0,39 5. Perikanan 114,99 114,82-0,15 125,13 125,02-0,09 a. Tangkap 122,22 121,81-0,34 132,28 132,00-0,21 b. Budidaya 109,83 109,84 0,01 107,95 108,27 0,29 Gabungan 109,62 108,93-0,63 106,61 105,66-0,89 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017 11
BadanPusatStatistikProvinsi Sulawesi Tenggara Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Distribusi Telp 0401 3121751 3135363 Fax 0401 3122355 Email: kabiddist7400@bps.go.id 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 18/04/Th.XI, 3 April 2017