FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

PENGARUH KOMUNIKASI, KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN TERHADAP KEBERHASILAN PEKERJAAN PROYEK

ANALISA STUDI TENTANG KEMITRAAN ANTARA PENGEMBANG DENGAN KONTRAKTOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

STRATEGI PENETAPAN HARGA PROYEK OLEH KONTRAKTOR YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA. Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ialah rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari dunia konstruksi.

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER

BAB V KESIMPULAN DAN DARAN

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab empat maka penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODA PENELITIAN

PENGARUH HARGA PENAWARAN TERHADAP KINERJA PROYEK (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN : KERTOSONO JOMBANG MOJOKERTO GEMPOL)

MODEL SUMBER DAN PENYEBAB REWORK PADA TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permasalahan yang ada. Meskipun rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN KERJASAMA ANTARA KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR DI KOTA AMBON

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tingkat keahlian tenaga kerja (mean = 1,1) Pengawasan lapangan (mean = 1,2)

ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

ISU LINGKUNGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI PROYEK KONSTRUKSI DI BANDA ACEH

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

ANALISIS MENGENAI UPAYA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab

ANALlSA FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA STUDI KASUS PT.WIJAYA KARYA (Persero),Tbk

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

BAB I P E N D A H U L U A N

ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)

ANALISIS KRITERIA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K)

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

EVALUASI PENYIMPANGAN PONDASI TIANG DARI RENCANA AWAL

PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

MODEL FAKTOR PENYEBAB RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

SHELLY ATMA DEVINTA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI. Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie.

Transkripsi:

OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia Email : suribya@yahoo.com ABSTRAK Dengan banyaknya pembangunan dan proyek konstruksi yang berkembang di Pakuwon City, tidak menutup kemungkinan dalam sebuah proyek konstruksi sering terjadi perselisihan antara owner, konsultan, kontraktor dan subkontraktor. Biasanya yang sering terjadi adalah antara kontraktor dan owner, dimana pihak yang satu tidak saling mendukung atau saling menyalahkan. Untuk mencapai kesuksesan dalam sebuah proyek konstruksi, sangat penting memperhatikan faktor sukses dalam kemitraan antara kontraktor dan owner. Dari hasil studi literatur terdapat 7 faktor sukses kemitraan yang akan dibahas yaitu faktor sumber daya yang cukup, dukungan dari manajemen puncak, saling percaya, komitmen jangka panjang, komunikasi yang efektif, koordinasi yang efisien dan resolusi konflik yang produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan kontraktor terhadap owner mengenai faktor kritis kesuksesan kemitraan. Metode penelitian untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penyebaran kuisioner pada perusahaan kontraktor yang bekerja pada proyek Pakuwon City Surabaya. Hasil kuesioner ini dianalisis dengan menggunakan analisis mean dan standart deviasi. Hasil yang diharapkan adalah untuk mengetahui sukses faktor dominan yang mempengaruhi kesuksesan antara kontraktor dan owner. Kata kunci : Faktor Kritis Kesuksesan, mean, standart deviasi PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan banyaknya pembangunan dan proyek konstruksi yang berkembang di Pakuwon City, tidak menutup kemungkinan dalam sebuah proyek konstruksi sering terjadi perselisihan antara owner, konsultan, kontraktor dan subkontraktor. Biasanya yang sering terjadi adalah antara kontraktor dan owner, dimana pihak yang satu tidak saling mendukung atau saling menyalahkan. Setiap pihak menganggap dirinya lebih baik atau lebih penting. Dengan kata lain, tidak ada teamwork antara semua pihak yang berpartisipasi dalam sebuah proyek. Perumusan Masalah Apa yang menjadi faktor kritis kesuksesan antara kontraktor dan owner pada proyek pengembangan pemukiman kota mandiri di Pakuwon City Surabaya? Tujuan Penulisan Mengetahui faktor kritis kesuksesan antara kontraktor dan owner pada proyek pengembangan pemukiman kota mandiri di Pakuwon City Surabaya dan hubungan di antara faktor sukses tersebut. B-3-1

METODOLOGI PENELITIAN Definisi Konsep Kemitraan adalah suatu komitmen jangka panjang antara dua atau lebih organisasi untuk kepentingan menuju keberhasilan sasaran dari bisnisnya. Pertimbangan yang paling utama dalam bermitra adalah untuk mencapai keuntungan timbal balik antara mitra kerja dan untuk mencapai sasaran bisnis. Kontraktor adalah perusahaan yang membuat kontrak dengan pemilik proyek (owner) yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan beberapa elemen dan input yang merupakan bagian proses konstruksi dan menyelesaikan suatu proyek. Instrument Penelitian Merupakan proses pemberian kode kepada instrument penelitian. Pengkodean dilakukan berdasarkan kuesioner, yakni Variabel Faktor Kritis Kesuksesan Antara Kontraktor dan Owner (Seperti pada Lampiran Kuesioner). Cara Pengukuran Variabel Untuk faktor kritis kesuksesan kontraktor terhadap owner menggunakan skala pengukuran : 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Cukup setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Jenis Data Penelitian ini menggunakan analisa data dengan metoda deskriptif, jadi jenis penelitian yang dilakukan adalah: 1. Data Sekunder Pengumpulan data dengan jalan mempelajari literatur- literatur yang di dapat dari buku- buku maupun jurnal- jurnal yang berhubungan dengan materi yang diteliti. 2. Data Primer Melakukan penyebaran kuesioner kepada pihak- pihak yang terlibat langsung dengan materi yang diteliti, dalam hal ini adalah para kontraktor yang bekerja sama dalam proyek Pakuwon City Surabaya. Serta mengevaluasi dan menganalisa dari Success Factor dari proyek Pakuwon City Surabaya. Sukses faktor apa saja yang dikategorikan sebagai Critical Success Factors, sehingga faktor tersebut selayaknya mendapatkan perhatian lebih besar dalam rangka pencapaian kesuksesan suatu proyek. Analisis Data Untuk menganalisa data digunakan Analisa Mean dan Standart Deviasi. Dimana Analisa tersebut digunakan untuk menghitung Faktor Kritis Kesuksesan Antara Kontraktor dan Owner Pada Proyek Pakuwon City Surabaya. Analisa faktor menghasilkan deskripsi data yang terdiri dari mean (rata- rata) yang merupakan point inti dan standart deviasi (simpangan baku) yang berarti ukuran penyebaran data. Sehingga di dapatkan urutan faktor yang penting dan berpengaruh dalam faktor kritis kesuksesan antara kontraktor dan owner pada proyek pakuwon city Surabaya. B-3-2

a. Analisa Deskriptif Analisa ini digunakan untuk memberikan gambaran umum karakteristik responden. Analisa ini digunakan menghitung hasil kuesioner Faktor sukses kemitraan antara owner dan kontraktor. Analisa ini menggunakan program Microsoft Excel, yang termasuk dalam analisa ini adalah: Analisa mean x = n di mana : x = Rata- rata pendapat responden Sx = Jumlah pendapat responden n = Banyaknya responden b. Standart Deviasi HASIL DAN DISKUSI Analisis Mean Si = ((1/(n-1)) x (Nilai Bobot-Xi) 2 Dimana n = Jumlah responden i = Nilai dari 1 hingga n X = Rata- rata pendapat responden Analisa mean digunakan untuk mendapatkan urutan faktor yang penting dan berpengaruh dalam faktor kritis hubungan kemitraan antara kontraktor dan owner pada Proyek Pakuwon City Surabaya. Dari Lampiran Tabel di bawah ini yang merupakan urutan variabel yang mempunyai nilai mean terbesar yang tentunya mempunyai score penilaian variabel terbesar, yaitu: NO OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Mean 1 Perencanaan keuangan yang kooperatif antara mitra kerja yang dapat memperlancar jalannya pekerjaan proyek 4.34 2 Penyusunan perkiraan biaya proyek agar tidak over budget 4.28 3 Pengalaman yang dimiliki kontraktor 4.26 4 Pengetahuan untuk mendapatkan kualitas yang disepakati 4.24 5 Pengarahan mitra kerja terhadap tujuan jangka panjang 4.24 Nilai mean pada data ini mempunyai nilai mean maksimum adalah 5 dan nilai mean terendah adalah 0. Standart Deviasi Sx Walaupun sebuah kumpulan data akan berpusat pada suatu nilai rata- rata akan tetapi masih dijumpai adanya data di atas rata- rata dan di bawah rata- rata, hal ini dijelaskan oleh simpangan baku atau standart deviasi. Simpangan baku ini dapat dilihat pengertiannya yaitu apabila semakin kecil nilai simpangan baku maka simpangan kondisi data adalah relatif homogen, demikian pula sebaliknya apabila nilai simpangan baku semakin besar maka data yang ada relatif heterogen. Dari Lampiran Tabel di bawah ini, yaitu: B-3-3

NO OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA SD 1 Penyusunan jadwal yang kooperatif 0.64 2 Pengetahuan untuk mendapatkan kualitas yang disepakati 0.66 3 Pemantauan pekerjaan agar tidak terjadi tumpang tindih 0.67 4 Pemecahan konflik dengan cara meningkatkan interaksi 0.68 5 Saling membantu dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah 0.71 Dapat dilihat pada pengurutan standart deviasi, data relatif mempunyai selisih antar data yang kecil, ini berarti data yang ada mempunyai fluktuasi yang rendah sehingga data tersebut cenderung homogen. Metode Reduksi Variabel Variabel yang akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya dapat dilihat pada grafik mean vs standart deviasi, grafik tersebut dibagi 4 (Zona 1 sampai zona 4). Dimana pengurutan zona terbaik dilihat berlawanan arah jam yaitu dari zona 1, 2, 3 & 4 berdasarkan pengurutan nilai terbesar mean dan nilai terkecil dari standart deviasi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: SD 1.20 3 Mean VS Standart Deviasi 2 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 4 1 Mean VS Standart Deviasi - 3.60 3.80 4.00 4.20 4.40 Mean Dari Grafik di atas dapat dilihat data mean dan standart deviasi terlihat homogen. Sumbu X menunjukan besarnya nilai mean dan sumbu Y menunjukan besarnya nilai standart deviasi. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan faktor kritis kesuksesan dalam hubungan kemitraan antara kontraktor dan owner, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan keuangan yang kooperatif antara mitra kerja yang dapat memperlancar jalannya pekerjaan proyek, dengan nilai mean terbesar sebesar 4.34. 2. Penyusunan jadwal yang kooperatif, dengan nilai standart deviasi terkecil yaitu sebesar 0,64. Sehingga dalam kesuksesan dalam hubungan kemitraan antara kontraktor dan owner seperti terlihat pada 2 hal tersebut. B-3-4

DAFTAR PUSTAKA Albert P.C, Chan. (2004). Managing Success Through Partnering, Construction Project Management : Critical Issues and Challenges Into The Next Millenium. Jakarta. Austen, A.D; Neale, R.H. (1994). Manajemen Proyek Konstruksi. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Black et al. (2000). An Analysis of Success Factors and Benefit of Partnering in Construction. International Journal of Project Management. Vol. 18, pp. 423-434. Chan, A.P.C; Chan, D.W.M. (2004). Exploring Critical Success Factors for Partnering in Construction Projects, Construction Engineering and Management, Journal of Management in Engineering. Vol. 130. No. 2, pp. 188. Cheng, Eddie W.L; Love, P.E.D. (2000). Establishment of Critical Success Factors for Construction Partnering, Journal of Management in Engineering, Vol. 5, No.7, pp.45-57. Irayani; dan Yunita. (2001). Analisa Studi Tentang Kemitraan Antara Pengembang dan Kontraktor Pada Proyek Perumahan di Surabaya dan Sidoarjo, Surabaya : Skripsi Universitas Kristen Petra Surabaya. Lazar, F.D. (2000). Project Partnering : Improving the Likehood of Win/ Win Outcomes. ASCE Journal of Management in Engineering. Vol. 16, No. 2 pp. 71-83. Lendra; (20 04). Tingkat Kepercayaan Dalam Hubungan Kemitraan Antara Kontraktor dan Subkontraktor di Surabaya, Surabaya : Thesis Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya. Ludlow, B; and Panton F. (1994). Effective Communication. Jakarta : Erlangga. Moekijat. (1993). Perencanaan Tenaga Kerja. Bandung : Pionir Jaya. Nedo. (1991). Office. Contracting Without Conflict. London : National Economic Development Smith, N.J. (1995). Engineering Project Management. Oxford : Blackwell Science Ltd. Soeharto, I. (1996). Manajemen Proyek. Jakarta : Erlangga. Wiryodiningrat, P. (1995). Iso 9000 : Hubungan Kerja Kontraktor. Jakarta. Clements, J.P and Gido, J. (2006). Effective Project Management. Canada : Nelson Education, Ltd Adi, I. (2011). Analisa Faktor Penyebab Kegagalan Proyek Konstruksi Studi Wijaya Karya (Persero), Surabaya : Skripsi MMT-ITS. Kasus PT. B-3-5