Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1 Lay out penelitian I

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

Bab III Metodologi Penelitian

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pupuk super fosfat tunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

III. METODE PENELITIAN. Tengah. Sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. METODOLOGI PENELITIAN

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

II. METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

3 METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

III. BAHAN DAN METODE

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O Bahan-bahan - air destilasi - larutan kalium chloride (KCl) 1N ditimbang 373 g KCl yang sudah dikeringkan di dalam oven pengering 105 o C, dilarutkan dengan air destilasi di dalam labu ukur 5 liter, dipenuhi hingga tanda garis Alat-alat - mesin pengocok listrik bolak-balik - ph meter, lengkap dengan ekletroda kolonel atau elektroda kombinasi Cara kerja - Ditimbang 10 g contoh tanah halus < 2 mm, dimasukkan ke dalam cawan plastik pakai tutup - Untuk masing-masing contoh disediakan 2 cawan plastik, satu untuk penetapan ph suspensi H 2 O (air destilasi) dan yang lain untuk ph suspensi KCl 1 N - Pada masing-masing cawan ditambahkan 25 ml air destilasi atau 25 ml larutan KCl 1 N - Suspensi dikocok dengan mesin kocok selama 2 jam dan dibiarkan satu malam - Keesokan harinya dikocok lagi selama 30 menit dan ph diukur dengan ph meter. Sebelum pengukuran, alat ph meter dikalibrasikan terlebih dahulu dengan larutan penyangga ph 7,0 dan larutan penyangga ph 4,0. Angka ph dinyatakan hingga 1 desimal

Lampiran 2. Penetapan fosfor (P) tersedia menurut cara Bray dan Kurtz No.2 Bahan-bahan Larutan amonium flourida (NH 4 F) 2 N Ditimbang 37 g NH 4 F, dilarutkan dengan 500 ml air destilasi, larutan disimpan di dalam botol polietilen. Larutan asam chloride (HCl) 0,5 N Dipipet 20,2 ml HCl pekat, diencerkan dengan air destilasi di dalam labu ukur 500 ml hingga tanda garis. Larutan pengekstrak, campuran (NH 4 F 0,03 N + HCl 0,1 N) Dipipet 200 ml larutan HCl 0,5 N dan 15 ml NH 4 F 2 N, dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter dan diencerkan dengan air destilasi hingga tanda garis. Larutan ammonium molibdat (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 2,5 % Ditimbang 25 g (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24. 4H 2 O dilarutkan dengan 200 ml air destilasi panas ± 60 o C, lalu disaring, didinginkan. Dipipet 280 ml H 2 SO 4 bebas arsen, dimasukkan perlahan-lahan melalui dinding mulut gelas ke dalam piala gelas yang sudah diisi dengan 500 ml air destilasi, dan dibiarkan supaya dingin. Ke dalam larutan H 2 SO 4 ditambahkan perlahan-lahan larutan (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 sambil diaduk, setelah dingin (suhu kamar) diencerkan dengan air destilasi hingga 1 liter. Larutan stanochlorida (SnCl 2 ) 2,5% dalam HCl 10% Ditimbang 25 g SnCl 2 dilarutkan ke dalam labu ukur 1 l dengan larutan HCl 10 % (% isi), dipenuhkan hingga tanda garis dan bila perlu disaring. Larutan ini dibuat setiap saat akan dipergunakan. Larutan asam Borak (H 3 BO 3 ) 0,8 M Ditimbang 49,4 g (H 3 BO 3 ) dilarutkan dengan air destilasi hingga 1 l di dalam labu ukur.

Larutan standar 100 γ P/ml Ditimbang 0,2195 g KH 2 PO 4 yang telah dikeringkan selama 2 jam di dalam oven 105 0 C, dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, dilarutkan dengan larutan pengekstrak sampai dengan tanda garis. Larutan standar 4 γ P/ml Dipipet 20 ml larutan standar 100 γ P/ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, diencerkan dengan larutan pengekstrak hingga tanda garis. Alat-alat - alat pengocok listrik bolak-balik - spektrophotometer - stop wacth Cara kerja - Ditimbang 2 g contoh tanah < 2 mm kering udara - dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 50 ml, disertai blanko ditambah 20 ml larutan pengekstrak - dikocok selama 1 menit dengan alat pengocok listrik. Erlenmeyer dibiarkan pada posisi miring selama 1 menit - cairan disaring dengan kertas saring whatman no.2. dipipet 10 ml filtrate contoh ke dalam labu ukur 100 ml dan dipipet juga larutan standar 4 γ P/ml masing-masing, 0-0, 5-1-2-4-6-8-10 ml ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan larutan pengekstrak: 10-9, 5-9-8-6-4-2-0 ml. seri larutan standar mengandung: 0-2-4-8-16-24-32-40 γ P. - Larutan seri standar larutan blanko dan larutan contoh ditambah 7,5 ml larutan H 3 BO 3 0,8 M, 2 ml larutan (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 2,5 % dan dipenuhkan dengan air destilasi hingga tanda garis - dikocok serba sama kemudian ditambah 0,4 ml larutan SnCl 2 2,5 % (dilakukan bertahap ± 10 contoh per 10 contoh), dikocok pakai tangan dibiarkan 3 menit (stop watch) dibaca absorbansi pada spektrophotometer dengan menggunakan panjang gelombang 660 nm.

Perhitungan Dibuat grafik kurva seri standar pada kertas millimeter, kepekatan P sebagai absis dan absorbansi sebagai ordinat. Kepekatan P contoh dibaca pada grafik. ppm P = γ P- grafik x 2/ berat contoh kering 105 o C dihitung tanpa desimal

Lampiran 3. Perbedaan tinggi dan diameter pada masing-masing perlakuan gambut dan FMA Dosis gambut pada perlakuan M0 Dosis gambut pada perlakuan M1 Dosis gambut pada perlakuan M2 Dosis mikoriza pada G0 Dosis mikoriza pada G1 Dosis mikoriza pada G2 Dosis mikoriza pada perlakuan G3 Dosis mikoriza pada perlakuan G4

Lampiran 4. Gambar Grafik Pertumbuhan Tanaman Mahoni 30 tinggi 25 20 15 10 5 0 24.93 22.26 19.03 20.16 17.56 18.03 17.63 13.2 14.43 14.3 15.36 15.86 11.9 11.5 12.2 10.1 9.86 9.2 10.1 11.2 12.06 10.6 10.8 10.9 10.8 11.02 11.06 11.1 11.1 11.6 11.2 11.8 8.9 9.2 1 2 3 4 5 6 7 pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 1. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman mahoni dengan dosis mikoriza M0 35 30 25 20 15 10 13.4 13.5 12.1 12.2 12.35 12.85 10.23 10.45 10.75 11.1 11.89 9.4 16.23 14.65 14.5 13.7 24.73 23.16 20.95 21.65 21.4 19.35 16.25 16.9 30.5 27.05 25.6 17.95 G0 G1 G2 G3 G4 5 6.1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman mahoni dengan dosis mikoriza M1 Tinggi 30 25 20 15 10 5 0 28.1 26.2 21.75 18.7 19.35 19.55 20 16.9 17.95 15.6 16.7 11.8 12.6 13.55 12.85 9.5 9.1 10.3 10.85 11.1 9.4 10.2 8.5 6.73 6.8 6.9 7.2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 3. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman mahoni dengan dosis mikoriza M2

Diameter 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 0.38 0.33 0.33 0.31 0.27 0.25 0.25 0.23 0.2 0.21 0.22 0.23 0.18 0.183 0.21 0.225 0.225 0.2 0.16 0.175 0.175 0.15 0.15 0.15 0.1 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 4. Grafik pertumbuhan diameter tanaman mahoni dengan dosis mikoriza M0 Diameter 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 0.4 0.36 0.375 0.35 0.33 0.3 0.3 0.275 0.28 0.28 0.25 0.25 0.2 0.21 0.21 0.225 0.225 0.2 0.18 0.175 0.15 0.125 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 5. Grafik pertumbuhan diameter tanaman mahoni dengan dosis mikoriza M1 Diameter 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 0.41 0.34 0.35 0.3 0.32 0.28 0.28 0.26 0.25 0.23 0.2 0.21 0.225 0.2 0.16 0.175 0.17 0.14 0.15 0.1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 6. Grafik pertumbuhan diameter tanaman mahoni dengan dosis mikoriza M2

Jumlah daun 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 16 15.6 11.6 12.3 11 9.3 8.3 7.3 8 8.6 6.6 7.3 8 7 7 7 6 4.3 4.6 5 5 4.6 3.6 4 4 3 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 7. grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman dengan dosis mikoriza M0 Jumlah daun 25 20 15 10 5 0 21.5 20 16 14.5 13.5 12.3 13.3 12.5 9.3 9.5 10 11 12 7.5 6 7 8 8.58 4.3 5 5.5 6.5 43.5 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 8. grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman dengan dosis mikoriza M1 25 Jumlah daun 20 15 10 5 0 21 16.5 14.5 15 13.5 12.5 11 9 9.5 10 11 6.5 5 7 7.5 8 5.5 6 5 6 4 3 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Pengamatan G0 G1 G2 G3 G4 Gambar 9. grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman dengan dosis mikoriza M2

Lampiran 5. Akar yang terinfeksi FMA Hifa external Hifa internal Vesikula Hifa Lampiran 6. Akar yang tidak terinfeksi FMA

Lampiran 7. Penetapan serapan P tanaman Bahan-bahan Bagian tanaman yang akan dianalisis dikeringkan di dalam oven pengering pada suhu 70 0 C terus menerus sampai contoh daun menjadi kering dengan indikasi terasa rapuh bila diremas dengan tangan. Contoh daun kering digiling dengan mesin giling listrik menggunakan saringan kehalusan 1 mm. Contoh daun yang sudah halus dimasukkan ke dalam mangkok plastik pakai tutup dan disertakan label nomor contoh dan siap untuk dianalisa. Larutan asam sulfat (H 2 SO 4 ) 5 N Dipipet 70 ml H 2 SO 4 pekat (b.d 1,84) dimasukkan perlahan-lahan ke dalam piala gelas 600 ml melalui dinding piala yang sudah diisi di dalamnya dengan ± 350 ml air destilasi. Setelah dingin dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml sambil dibilas dengan air destilasi, dipenuhkan hingga tanda garis. Larutan ammonium molibdat ((NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 4% Ditimbang 20 g ((NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 4%, dilarutkan ke dalam labu ukur 500 ml dengan air destilasi dan dipenuhkan hingga tanda garis. Disimpan dalam botol berwarna gelap. Larutan asam askorbat 0,1 N Ditimbang 0,889 g asam askorbat (C 6 H 8 O 6 ), dilarutkan dengan air destilasi ke dalam labu ukur 50 ml. dibuat setiap akan digunakan. Larutan kalium antimoniltartrat (KS b OC 4 H 4 O 6 ) Ditimbang 0,247 g KS b OC 4 H 4 O 6 dilarutkan dengan air destilasi hingga 100 ml di dalam labu ukur. Larutan campuran Dicampurkan 50 ml H 2 SO 4 5 N 15 ml larutan ammonium molibdat 4%, 30 ml asam askorbat 01 N dan 5 ml larutan kalium antimoniltartrat. Dibuat sebelum digunakan.

Larutan standard 100 ppm P Ditimbang 02195 g KH 2 PO 4 yang telah dikeringkan diatas H 2 SO 4 pekat di dalam eksikator, dilarutkan dengan 400 ml air destilasi di dalam labu ukur 500 ml, ditambah H 2 SO 4 pekat 5 ml perlahan-lahan melalui pinggir labu. Dikocok homogen dan dipenuhkan hingga tanda garis dengan air destilasi. Larutan seri standar; 0-1-2-4-6-8 ppm P Dipipet masing-masing 0, 1, 2, 4, 5, 8 ml diencerkan dengan larutan H 2 SO 4 036 N (1 ml H 2 SO 4 pekat dilarutkan menjadi 100 ml dengan air destilasi), labu dipenuhkan hingga tanda garis, diperoleh seri standar; 0-1-2-4-6-8 ppm P. Alat-alat Spektrophotometer Cara kerja - Dipipet 1 ml filtrat (4), blanko serta larutan seri standar (0-8 ppm P) ke dalam botol gelas 30 ml atau tabung reaksi. - Ditambah 5 ml air destilasi, 1 ml larutan campuran dikocok homogen. Tunggu 15 menit. - Kemudian dibaca absorbansi seri standar P blanko dan contoh pada spechtrophotometer menggunakan panjang gelombang 700 nm. Warna akan stabil selama ± 5 jam. Perhitungan Dibuat kurva standar P di atas kertas millimeter blok kepekatan P (0-8 ppm P) sebagai absis dan absorbansi sebagai ordinat. Kepekatan P contoh dibaca pada kurva (grafik) % P = P grafik x 0,01 Berat contoh 105 o C % P dihitung 2 desimal

Lampiran 8. Rataan tinggi tanaman (cm) dan sidik ragam pada tanaman mahoni a.rataan tinggi tanaman (cm) pada tanaman mahoni perlakuan ulangan total rataan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 19,1 27,2 28,5 74,8 24,93 G1 19,8 25,8 21,2 66,8 22,26 G2 29,6 12,3 11 52,9 17,63 G3 11,2 - - 11,2 11,2 G4 - - 11,8 11,8 11,8 M1 (50 g mikoriza) G0 27,1 38,1 26,3 91,5 30,5 G1 22,2 29-51,2 25,6 G2-20,2 33,9 54,1 27,05 G3 - - - - - G4 17,5-18,4 35,9 17,95 M2 (100 g mikoriza) G0-14,1 28 42,1 21,05 G1-29,2 23,2 52,4 26,2 G2 21-35,2 56,2 28,1 G3 20 - - 20 20 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi data rataan tinggi Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 2,28431 1,142155 Mikoriza (M) 2 5,02935 2,514675 2,29 tn 6,49 Galat m 4 4,37715 1,094287 Gambut (G) 4 73,66318 18,415795 4,75 * 2,78 M x G 8 17,46645 2,183306 0,56 tn 2,36 Galat g 24 92,87165 3,869652 Total 44 195,69209 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 447,705866

Lampiran 9. Rataan diameter dan sidik ragam tanaman mahoni a. Rataan diameter tanaman (mm) ulangan total rataan perlakuan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 3,25 4 4,25 11,5 3,83 G1 3 3,5 3,5 10 3,33 G2 4,5 2,5 2,5 9,5 3,16 G3 2,5 - - 2,5 2,5 G4 - - 2,5 2,5 2,5 M1 (50 gr mikoriza) G0 3,5 4,5 4,25 12,25 4,083 G1 4 3,5-7,5 3,75 G2-3,5 4,5 8 4 G3 - - - - - G4 3,25-3,5 6,75 3,375 M2 (100 gr mikoriza) G0-2,5 4,5 7 3,5 G1-4 4 8 4 G2 3,75-4,5 8,25 4,125 G3 3,5 - - 3,5 3,5 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi data rataan diameter Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 0,369227 0,184613 Mikoriza (M) 2 0,547775 0,273887 3,42 tn 6,49 Galat m 4 0,320091 0,080022 Gambut (G) 4 6,662821 1,665705 4,13 * 2,78 M x G 8 1,781006 0,222625 0,55 tn 2,36 Galat g 24 9,663320 0,402638 Total 44 19,34424 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 100,405583

Lampiran 10. Rataan jumlah daun dan sidik ragam tanaman mahoni a. Rataan jumlah daun tanaman (helai) ulangan total rataan perlakuan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 13 14 21 48 16 G1 15 16 16 47 15,66 G2 16 6 4 26 8,66 G3 8 - - 8 8 G4 - - 7 7 7 M1 (50 g mikoriza) G0 17 29 14 60 20 G1 20 23-43 21,5 G2-12 20 32 16 G3 - - - - - G4 12-12 24 12 M2 (100 g mikoriza) G0-9 20 29 14,5 G1-25 17 42 21 G2 15-18 33 16,5 G3 15 - - 15 15 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi data rataan jumlah daun Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 0,74588 0,37294 Mikoriza (M) 2 2,267113 1,133556 1,32 tn 6,49 Galat m 4 3,417854 0,854463 Gambut (G) 4 46,184299 11,546074 19,77 * 2,78 M x G 8 10,661165 1,332645 2,28 tn 2,36 Galat g 24 14,014682 0,583945 Total 44 77,29099581 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 310,708848

Lampiran 11. Rataan berat kering total dan sidik ragam tanaman mahoni a. Rataan berat kering (g) ulangan total rataan perlakuan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 3,738 5,143 7,759 16,64 5,5466 G1 2,475 3,83 4,46 10,765 3,5883 G2 7,138 0,75 0,5 8,388 2,796 G3 0,466 - - 0,466 0,466 G4 - - 0,633 0,633 0,633 M1 (50 g mikoriza) G0 4,778 6,264 8,883 19,925 6,6416 G1 5,635 7,42-13,055 6,5275 G2-3,04 8,969 12,009 6,0045 G3 - - - - - G4 2,731-2,615 5,346 2,673 M2 (100 g mikoriza) G0-1,015 8,94 9,955 4,9775 G1-4,271 7,88 12,151 6,0755 G2 4,843-11 15,843 7,9215 G3 3,743 - - 3,743 3,743 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi data berat kering Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 1,667167 0,833583 Mikoriza (M) 2 0,420768 0,210384 0,47 tn 6,49 Galat m 4 1,786038 0,446509 Gambut (G) 4 13,825516 3,456379 5,19 * 2,78 M x G 8 2,805781 0,350722 0,52 tn 2,36 Galat g 24 15,981320 0,665888 Total 44 36,48659 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 114,928959

Lampiran 12. Rataan rasio tajuk akar dan sidik ragam tanaman mahoni a. Rataan rasio tajuk akar (g) ulangan total rataan perlakuan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 5,9479 4,4538 8,0325 18,4342 6,1447 G1 5,1 6,2264 5,7576 17,084 5,6946 G2 4,3348 4 1,5 9,8348 3,2782 G3 1,8072 - - 1,8072 1,8072 G4 - - 3,7593 3,7593 3,7593 M1 (50 g mikoriza) G0 3,8855 3,9556 7,2022 15,0433 5,0144 G1 6,6666 5,625-12,2916 6,1458 G2-5,9090 8,2559 14,1649 7,08245 G3 - - - - - G4 3,2864-3,2520 6,5384 3,2692 M2 (100 g mikoriza) G0-3,7209 5,2083 8,9292 4,4646 G1-6,4798 6,2962 12,776 6,388 G2 5,51816-4,5 10,01816 5,00908 G3 4,0376 - - 4,0376 4,0376 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi data rasio tajuk akar Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 0,522248 0,261124 Mikoriza (M) 2 0,921191 0,460595 8,45 * 6,49 Galat m 4 0,218012 0,054503 Gambut (G) 4 12,573930 3,143482 5,17 * 2,78 M x G 8 2,690033 0,336254 0,55 tn 2,36 Galat g 24 14,591060 0,607960 Total 44 31,516474 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 125,699743

Lampiran 13. Rataan persen kolonisasi mikoriza dan sidik ragam tanaman mahoni a. Rataan persen kolonisasi mikoriza (%) ulangan total rataan perlakuan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 71,08 72,04 49,38 192,5 64,1666 G1 61,44 34,69 41,66 137,79 45,93 G2 32,32 57,14 48,14 137,6 45,866 G3 28,91 - - 28,91 28,91 G4 - - 29,35 29,35 29,35 M1(50 gr mikoriza) G0 44,44 61,95 68,42 174,81 58,27 G1 67,36 57,47-124,83 62,415 G2-47,67 69,23 116,9 58,45 G3 - - - - - G4 37,89-32,65 70,54 35,27 M2(100 gr mikoriza) G0-60,86 51,94 112,8 56,4 G1-78,94 62,1 141,04 70,52 G2 59,78-73,49 133,27 66,635 G3 96,25 - - 96,25 9625 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi data persen kolonisasi Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 3,018685 1,509342 Mikoriza (M) 2 7,121759 3,560879 0,17 tn 6,49 Galat m 4 82,011811 20,502952 Gambut (G) 4 177,756624 44,439156 5,26* 2,78 M x G 8 44,546305 5,568288 0,65 tn 2,36 Galat g 24 202,569736 8,440405 Total 44 517,0249223 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 1002,062851

Lampiran 14. Rataan serapan P dan sidik ragam tanaman mahoni a. Rataan serapan P tanaman (%) ulangan total rataan perlakuan 1 2 3 Mo (tanpa mikoriza) G0 0,21 0,19 0,17 0,57 0,19 G1 0,12 0,18 017 0,47 0,156 G2 0,16 0,11 0,25 0,52 0,173 G3 0,30 - - 0,30 0,30 G4 - - 0,23 0,23 0,23 M1 (50 g mikoriza) G0 0,51 0,20 0,17 0,88 0,293 G1 0,17 0,22-0,39 0,195 G2-0,18 0,18 0,36 0,18 G3 - - - - - G4 0,17-0,19 0,36 0,18 M2 (100 g mikoriza) G0-0,24 0,15 0,39 0,195 G1-0,18 0,17 0,35 0,175 G2 0,16-0,15 0,31 0,155 G3 0,17 - - 0,17 0,17 G4 - - - - - b. Sidik ragam transformasi serapan P tanaman Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F tabel keragaman bebas kuadrat tengah ulangan 2 0,002755 0,001377 Mikoriza (M) 2 0,011833 0,005916 3,46 tn 6,49 Galat m 4 0,006832 0,001708 Gambut (G) 4 0,145243 0,036310 26,58 * 2,78 M x G 8 0,017662 0,002207 1,61 tn 2,36 Galat g 24 0,032782 0,001365 Total 44 0,217107 Keterangan: Tn : tidak nyata * : nyata FK : 27,581332