BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan menjadi kategori kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan model Direct Instruction dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Sebagaimana dijabarkan pada bab sebelumnya bawa dalam proses pengumpulan data, digunakan metode dokumenter dan metode tes. Metode dokumenter digunakan untuk memperole data nilai ujian akir semester I mata pelajaran Matematika kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan yang berbeda, sedangkan metode tes digunakan untuk memperole data asil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol setela diberi perlakuan yang berbeda. Setela dilakukan penelitian, diperole nilai asil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut: Tabel 0 Datar Nilai Akir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelas Eksperimen Nilai Kelas Kontrol Nilai E- 53 K- 67 E- 73 K- 80 3 E-3 73 K-3 80 4 E-4 73 K-4 73 5 E-5 73 K-5 80 6 E-6 80 K-6 73 7 E-7 87 K-7 87 8 E-8 93 K-8 67 9 E-9 73 K-9 60 0 E-0 87 K-0 60 E- 87 K- 67 48
No Kelas Eksperimen Nilai Kelas Kontrol Nilai E- 67 K- 87 3 E-3 80 K-3 67 4 E-4 73 K-4 93 5 E-5 73 K-5 73 6 E-6 73 K-6 67 7 E-7 80 K-7 67 8 E-8 87 K-8 73 9 E-9 73 K-9 67 0 E-0 73 K-0 60 E- 67 K- 73 E- 93 K- 67 3 E-3 73 K-3 67 4 E-4 73 K-4 67 5 E-5 80 K-5 47 6 E-6 80 K-6 60 7 E-7 80 K-7 73 8 E-8 87 K-8 67 9 E-9 67 K-9 67 30 E-30 00 K-30 73 3 E-3 80 K-3 67 B. Analisis Hasil Penelitian dan Pembaasan Sebagaimana dijelaskan pada bab III bawa sebelum dilakukan analisis data asil penelitian yang berupa nilai asil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebi daulu akan dilakukan uji normalitas dan omogenitas.. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Langka-langka pengajuan ipotesis adala sebagai berikut: ) Hipotesis yang digunakan H 0 : Kelas eksperimen berdistribusi normal H a : Kelas eksperimen tidak berdistribusi normal ) Menentukan statistik yang dipakai 49
Rumus yang dipakai untuk mengitung normalitas asil belajar peserta didik yaitu ci-kuadrat. 3) Menentukan α Tara signiikan (α) yang dipakai dalam penelitian ini adala 5 % dengan derajat kebebasan dk n-. 4) Menentukan kriteria pengujian ipotesis H 0 diterima bila χ itung < χ pada tabel ci-kuadrat Ha diterima bila χ itung χ pada tabel ci-kuadrat 5) Rumus yang digunakan: χ Keterangan: k i ( ) o χ : arga Ci-Kuadrat o : rekuensi asil pengamatan : rekuensi yang diarapkan k : banyaknya kelas interval Untuk memperole nilai dari Ci kuadrat ini digunakan langka-langka sebagai berikut: a) Menentukan jumla kelas interval Untuk pengujian normalitas ci kuadrat ini jumla interval ditetapkan 6 b) Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas 00 53 6 7,83 dibulatkan menjadi 8 Suarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 00), cet. 4, lm. 333. 50
c) Menyusun nilai ke dalam tabel distribusi rekuensi, sekaligus tabel penolong untuk mengitung arga ci kuadrat itung. Tabel Peritungan Uji Normalitas Data Akir Kelas Eksperimen Interval o ( o ) ( o )² 53-60 0 0 0 6-68 3 4-0,5 69-76 0,5,5,5 0,4 77-84 7 0,5-3,5,5,67 85-9 5 4 0,5 93-00 3 4 4 Jumla 3 3 0 5,88 d) Mengitung (rekuensi yang diarapkan) bidang Cara mengitung didasarkan pada persentase luas tiap kurva normal dikalikan jumla data observasi (jumla individu dalam sampel). Dalam penelitian ini jumla individu dalam sampel 3, jadi: () Baris pertama,7% x 3 0,83 dibulatkan menjadi () Baris kedua 3,53% x 3 4,9 dibulatkan menjadi 4 (3) Baris ketiga 34,3% x 3 0,58 dibulatkan menjadi 0,5 (4) Baris keempat 34,3% x 3 0,58dibulatkan menjadi0,5 (5) Baris kelima3,53% x 3 4,9 dibulatkan menjadi 4 (6) Baris keenam,7% x 3 0,83 dibulatkan menjadi e) Memasukkan arga-arga kedalam tabel kolom sekaligus mengitung arga-arga ( o )² dan ( o ) adala merupakan arga Ci Kuadrat (x²)itung arga ( ) o ) Membandingkan arga ci kuadrat itung dengan arga ci kuadrat tabel. Bila arga ci kuadrat itung lebi kecil dari arga ci kudrat tabel (o )² maka distribusi data dikatakan normal. Dari peritungan diperole arga ci kuadrat sebesar 5,88 selanjutnya arga ini 5
dibandingkan dengan arga ci kuadrat tabel dengan dk (6-) 5 dan tara signiikan (α ) 5% maka arga ci kuadrat tabel,07. Karena arga ci kuadrat itung lebi kecil dari ci kuadrat tabel (5,88 <,07) maka distribusi data akir di kelas eksperimen dikatakan berdistribusi normal. b. Uji Normalitas Kelas Kontrol Langka-langka pengajuan ipotesis adala sebagai berikut: ) Hipotesis yang digunakan H 0 : Kelas kontrol berdistribusi normal H a : Kelas kontrol tidak berdistribusi normal ) Menentukan statistik yang dipakai Rumus yang dipakai untuk mengitung normalitas asil belajar peserta didik yaitu ci-kuadrat. 3) Menentukan α Tara signiikan (α) yang dipakai dalam penelitian ini adala 5 % dengan derajat kebebasan dk n-. 4) Menentukan kriteria pengujian ipotesis H 0 diterima bila χ itung < χ pada tabel ci-kuadrat Ha diterima bila χ itung χ pada tabel ci-kuadrat 5) Rumus yang digunakan: χ Keterangan: k i ( ) o χ : arga Ci-Kuadrat o : rekuensi asil pengamatan : rekuensi yang diarapkan k : banyaknya kelas interval Suarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, lm. 333. 5
Untuk memperole nilai dari Ci kuadrat ini digunakan langka-langka sebagai berikut: a) Menentukan jumla kelas interval Untuk pengujian normalitas ci kuadrat ini jumla interval ditetapkan 6 b) Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas 93 47 6 7,667 dibulatkan menjadi 8 c) Menyusun nilai ke dalam tabel distribusi rekuensi, sekaligus tabel penolong untuk mengitung arga ci kuadrat itung. Tabel Peritungan Uji Normalitas Data Akir Kelas Kontrol Interval o ( o ) ( o )² (o )² 46 53 0 0 0 54 6 4 4 0 0 0 6 69 3 0,5,5 6,5 0,595 70 77 7 0,5-3,5,5,67 78 85 3 4-0,5 86 93 3 4 4 Jumla 3 3 0 6,0 d) Mengitung (rekuensi yang diarapkan) Cara mengitung didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumla data observasi (jumla individu dalam sampel). Dalam penelitian ini jumla individu dalam sampel 3, jadi: () Baris pertama,7% x 3 0,83 dibulatkan menjadi () Baris kedua 3,53% x 3 4,9 dibulatkan menjadi 4 (3) Baris ketiga 34,3% x 3 0,58 dibulatkan menjadi 0,5 53
(4) Baris keempat 34,3% x 3 0,58 dibulatkan menjadi0,5 (5) Baris kelima3,53% x 3 4,9 dibulatkan menjadi 4 (6) Baris keenam,7% x 3 0,83 dibulatkan menjadi e) Memasukkan arga-arga kedalam tabel kolom sekaligus mengitung arga-arga ( o )² dan ( o ) arga ( ) o adala merupakan arga Ci Kuadrat (x²)itung ) Membandingkan arga ci kuadrat itung dengan arga ci kuadrat tabel. Bila arga ci kuadrat itung lebi kecil dari arga ci kudrat tabel maka distribusi data dikatakan normal. Dari peritungan diperole arga ci kuadrat sebesar 6,0 selanjutnya arga ini dibandingkan dengan arga ci kuadrat tabel dengan dk (6-) 5 dan tara signiikan (α ) 5% maka arga ci kuadrat tabel,07. Karena arga ci kuadrat itung lebi kecil dari ci kuadrat tabel (6,0 <,07) maka distribusi data awal di kelas kontrol dikatakan berdistribusi normal. Hasil akir dari peritungan uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diliat pada tabel berikut: Tabel 3 Uji Normalitas Data Nilai Akir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelas Kemampuan itung χ tabel χ Keterangan VIIA Nilai akir 5,88.07 Normal VIIB Nilai akir 6,0.07 Normal Dari tabel di atas diketaui bawa kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya berdistribusi normal. 54
. Uji Homogenitas Untuk mencari omogenitas sampel antara kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji F dengan rumus: 3 F S S terbesar terkecil Hipotesis yang digunakan adala: H o : varian omogen σ σ H a : varian tidak omogen σ σ Kedua kelas mempunyai varian yang sama apabila menggunakan α 5% mengasilkan F itung F tabel dengan dk pembilang 3- dan dk penyebut 3-. Dengan varian dari masing- masing kelas digunakan tabel sebagai berikut: Tabel 4 Peritungan Variansi Data Akir Kelas Eksperimen x x ( x x ) ( x x )² ( x x ) ² 53 53-4,774 63,76 63,76 67 3 0-0,774 6,083 348,50 73 876-4,774,793 73,55 80 7 560,6 4,954 34,680 87 5 435 9,6 85,6 45,578 93 86 5,6 3,85 463,650 00 00,6 493,986 493,986 Jumla 3 4 8,58 568,58 653,49 _ x Σx n 4 3 77,774 3 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Ala Beta, 00) Cet.XVI, lm. 40 55
Varian (S²) dirumuskan Σ x x n. Seingga dari tabel di atas diperole: S² Σ x x n 653,49 30 88,447 Tabel 5 Peritungan Variansi Data Akir Kelas Kontrol x x ( x x ) ( x x )² ( x x ) ² 47 47-3,94 537,94 537,94 60 4 40-0,94 03,908 45,634 67 3 87-3,94 0,99 3,584 73 7 5,806 7,876 55,33 80 3 40 9,806 96,66 88,499 87 74 6,806 8,457 564,94 93 93,806 50,34 50,34 Jumla 3 76 5,645 558,68 54,839 _ x Σx n 76 3 70,94 Varian (S²) dirumuskan Σ x x n. Seingga dari tabel di atas diperole: 56
S² Σ x x n 54,839 30 83,88 Dari asil peritungan varian di kelas eksperimen dan kelas kontrol diketaui bawa S² terbesar 88,447 dan S² terkecil 83,88 seingga: 88,447 F 83,88,05 Dengan menggunakan α 5% dan dk pembilang 30, dk penyebut 30 diperole F tabel,84. Karena F itung (,05) F tabel (,84) maka H o diterima, artinya kedua kelas adala omogen. Berdasarkan uji normalitas dan omogenitas di atas diketaui bawa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama (omogen). Selanjutnya untuk mengetaui adanya perbedaan rata-rata kedua kelompok tersebut maka menggunakan analisis uji-t. Karena kedua kelas berdistribusi normal dan omogen, maka digunakan rumus: t s x x n + n Dengan: Keterangan: x : mean sampel kelas eksperimen 57
x n n s : mean sampel kelas kontrol : jumla peserta didik pada kelas eksperimen : jumla peserta didik pada kelas kontrol : standar deviasi gabungan data eksperimen dan kontrol : variansi data kelas eksperimen s : variansi data kelas kontrol Hipotesis yang digunakan adala: H 0 : µ µ H a : µ > µ Keterangan: µ : rata-rata asil belajar matematika pada materi impunan dengan menggunakan model Direct Instruction. µ : rata-rata asil belajar matematika pada materi impunan dengan model konvensional. Kriteria pengujian adala H diterima jika menggunakan α 5 % 0 mengasilkan t (itung) < t tabel) di mana t tabel diperole dari datar distribusi t dengan dk n + n -, dan H 0 ditolak untuk arga t lainnya. Peritungan: Diketaui, n 3 77,774 88,447 n 3 70,94 83,88 dk (3 + 3) 60 t tabel untuk α :5 %,67,!!", #,# $ 58
86,375 9,8 t s x x n + n 77,774 70,94 9,8 + 3 3 9,8 3,6 7,58 3 + 3 Berdasarkan peritungan di atas maka diperole t itumg sebesar 3,6. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan dk 60 pada tara signiikan α 5% adala sebesar,67. Karena t itumg (3,6) t tabel (,67) maka H 0 ditolak. Dari sini dapat disimpulkan bawa rata-rata nilai akir kelas eksperimen lebi tinggi dari rata-rata nilai akir kelas kontrol. Berdasarkan pengujian ipotesis dengan menggunakan uji t di atas, serta dengan meliat dari rata-rata asil belajar kelas eksperimen (77,774) lebi besar dari rata-rata asil belajar kelas kontrol (70,94), maka dapat dikatakan bawa pembelajaran dengan model Direct Instruction yang tela diterapkan pada pembelajaran matematika materi pokok impunan lebi eekti dari pada pembelajaran konvensional. Dengan demikian ipotesis yang diajukan bawa nilai rata-rata asil belajar pada kelas yang diterapkan model pembelajaran Direct Instruction lebi tinggi dari nilai rata-rata asil belajar yang menggunakan model konvensional pada materi pokok impunan peserta didik kelas VII semester genap SMP Islam Mitaul Huda Kabupaten Jepara taun ajaran 0/0 diterima. Jadi, pembelajaran dengan model 59
Direct Instruction lebi baik dan eekti jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. C. Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini suda dilakukan seoptimal mungkin, akan tetapi disadari bawa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalaan dan kekurangan, al itu karena adanya keterbatasan-keterbatasan di bawa ini:. Keterbatasan Waktu Penelitian yang dilakukan terpancang ole waktu. Karena waktu yang digunakan sangat terbatas, maka anya dilakukan penelitian sesuai keperluan yang berubungan saja. Walaupun waktu yang digunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenui syarat-syarat dalam penelitian ilmia.. Keterbatasan Kemampuan Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari pengetauan, dengan demikian disadari bawa dalam penelitian ini dipunyai keterbatasan kemampuan, kususnya dalam pengetauan untuk membuat karya ilmia. Tetapi tela diusaakan semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. 3. Keterbatasan Biaya Hal terpenting yang menjadi aktor penunjang suatu kegiatan adala biaya, begitu juga dengan penelitian ini. Tela disadari bawa dengan minimnya biaya yang menjadi aktor pengambat dalam proses penelitian ini, banyak al yang tidak bisa dilakukan ketika arus membutukan dana yang lebi besar. Akan tetapi dari semua keterbatasan yang dimiliki memberikan keunikan tersendiri. 4. Keterbatasan Materi dan Tempat Penelitian Penelitian ini terbatas pada materi impunan kelas VII semester genap di SMP Islam Mitaul Huda Kabupaten Jepara. 60