BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka

KEPPRES 6/1992, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

Latihan 1: Mengoperasikan Excel

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Memulai Menggunakan Microsoft Excel

Pengenalan Microsoft Excel 2007

MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007

Mengenal Microsoft Excel

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1.1 Mengenal dan Memulai Excel 2007

MICROSOFT EXCEL (OCE RIDWANUDIN)

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN B BAB 2 LEMBAR KERJA PADA MS EXCEL

1. Pendahuluan. 2. Mengaktifkan Microsoft Excell. 3. Mengenal Lingkungan Kerja Microsoft Excell 4. Mengakhiri Microsoft Excell

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

Mengenal Ms.Excel 2010

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1992 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNANORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003

Aplikasi Komputer. Microsoft Excel 2010 (Bag 1) Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Modul 12 Open Office Calc

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel

Aplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel 2010 (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika

MICROSOFT OFFICE EXCEL. Adi Rachmanto UNIKOM 2012

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET

Membuat Buku Kerja dengan Microsoft Excel

PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C.

B. Memindahkan Penunjuk Sel (Cell Pointer) Ada beberapa cara untuk memindahkan cell pointer. Untuk lengkapnya silahkan lihat table dibawah.

Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi

Five: Pengolah Angka. The Spreadsheet. KETRAMPILAN KOMPUTER by: Ahmad Syauqi Ahsan

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel

Aplikasi Pengolah Angka I. SPI112 - Slide 5 1

Pelatihan Microsoft Excel

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC

MICROSOFT EXCEL. I. Mengenal Microsoft Excel. B. Memindahkan Penunjuk Sel (Cell Pointer)

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : MS. Excell 2010 (Bagian 2) Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU

II. Bekerja dengan Microsoft Excel

Biro Teknologi & Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Aplikasi Komputer. Berisi tentang Microsoft Excel (Bagian 1) Dosen : Teguh Budi Santoso, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik

BAB 2 MICROSOFT SHORT CLASS (EXCEL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1980 TENTANG. Presiden Republik Indonesia,

MICROSOFT OFFICE EXCEL

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

1. Yang manakah dibawah ini yang bukan merupakan perangkat lunak pengolah angka (spreadsheet)

BAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA

SMKN 1 LINTAU Lembaran : Job Sheet Kelas : X Mata Pelajaran : KKPI Waktu : 2x 50 Menit Topik : Microsoft Excel Judul : Operasi hitung dan rumus

Rumus dan Fungsi I Rumus dan Fungsi

PemudaPemudi. Copyright From Created by ary212

Tutorial singkat MICROSOFT EXCEL 2010

MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL

Microsoft Excel 2007

Mengenal Calc. Pada Bab ini anda akan mempelajari cara:

Mengatur Sel. Pindah isi sel ke kuali

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d.

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Pengenalan Ms. Excel 2-6-

No Tombol Keterangan 9. [Home] Memindah pointer ke kolom A pada baris yang 10. [End] Memindah pointer ke data terjauh di kanan pointer pada baris yang

Gambar 1. Tampilan Microsoft Excel dan beberapa istilah penting

BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL

Modul 2 Microsoft Excel 2007

Bab. Peng. engolah Angka. Lunak Peng. onsep. Title Bar Save As Workbook Menu Bar Save In Sel Standar Bar Shut down Range

MICROSOFT EXCEL. 1. Mengenal Microsoft Excel

PERKENALAN DAN SHARING TENTANG MS.OFFICE EXCEL PART01

Gambar 1. Icon shortcut Microsoft Excell di desktop

MODUL PERKULIAHAN. Aplikasi Komputer. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Panduan Lengkap Menggunakan Excel 2016

SD KATOLIK SANTA MARIA MAGELANG

Microsoft. Office 2007

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Pengolahan Data

Modul ke: Aplikasi Komputer. Microsoft Word. Fakultas TEKNIK. Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom. Program Studi. Ilmu Komputer.

Tua Namora Nainggolan dan Team Kursus Komputer Trainee Jepang

Pengenalan Ms. Excel -5a-

PROGRAM MS.OFFICE WORD DAN EXCEL. Gita Kostania

RESUME MATERI MS EXCEL PELATIHAN KOMPUTER IAIN IMAM BONJOL PADANG TAHUN 2014

MICROSOFT EXCEL INTRODUCTION

Aplikasi Komputer. Microsoft Excel 2010 (Bag 2) Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007

MICROSOFT EXCEL. Riche Cynthia

MODUL KOMPUTER APLIKASI SI PERTEMUAN KE-10 11/21/2013 UNIKOM MIA FITRIAWATI

Modul Training Microsoft Excel. (Advance)

I. Mengenal Microsoft Excel. II. Bekerja dengan Microsoft Excel

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO

Kelas IV MI Assa adah Ulujami

Pengenalan PowerPoint

Membuat Piramida Penduduk dengan Microsoft Office Excel

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

PANDUAN PRAKTIS MICROSOFT WORD 2007

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Latihan Soal Ulangan Semester Genap 2015 Matpel TIK Kelas 8

Transkripsi:

20 BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS. Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mangalami empat kali perubahan struktur organisasi : 1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS 2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS 3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS 4. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik 5. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 1998 tentang BPS 6. Keputusan Kepala BPS N0. 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan data kerja BPS 7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik

21 Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan data kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru. 3.2 Visi dan Misi Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mangarahkan pembangunan statistik pada menyediaan data ststistik yang handal dan bermutu, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaaan statistik dan pengembangan ilmu statistik.

22 3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Keppres No. 86 tahun 1998), dalam malaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU No. 16 tentang statistik 2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS 3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah : 1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan meraca nasional. 2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri. 3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.

23 4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung. 5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS. 3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing-masing dan harus melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan signifikasi, baik dalam lingkungan masing- masing antara aturan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing-masing. 3.5 Tugas Badan Pusat Statistik Menurut keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1992 tugas BPS adalah : 1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan dan keagamaan.

24 2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam panggunaan definisi, klasifikasi dan lain-lain. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik. Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden serta mempunyai tugas : 1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasilguna. 2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara fungsional menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis ststistik yang diperlukan, serta malaksanakan kerjasama di bidang ststistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri. Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas : 1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasilguna.

25 2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas-tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Perwakilan di daerah. 3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan. Deputi administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, pengolahan hasil sensus, survey dan data sekunder serta analisis dan pengembangan statistik. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan adalah unsur pelaksana sebgian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan dan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan. Deputi Statistik Pruduksi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.

26 3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Struktur organisasi BPS dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Tata usaha terdri dari : 1. Sub bagian urusan dalam 2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagian keuangan Uraian tugas bagian Tata Usaha : 1. Menyusun program kerja tahunan bagian 2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupn program kantor BPS Propinsi dan penyimpanannya ke BPS 3. Mengatur dan malaksanakan urusan dalam yang meliputi surat-menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dalam dan luar negeri. 4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan verifikasi dan pembukuan.

27 Organisasi BPS berdasarkan Keppres RI No. 6 tahun 1992 terdiri atas : 1. Kepala 2. Wakil Kepala 3. Deputi Administrasi 4. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik 5. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan 6. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Nasional 7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik 8. Perwakilan BPS di Daerah 9. Unit Pelaksanaan Teknis Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik (PAS) mengkoordinir tiga biro, yakni : 1. Biro Perencanaan dan Pengendalian 2. Biro Pengolahan dan Penyajian 3. Biro Analisa dan Pengembangan Deputi Pembinaan Statistik mengkoordinir empat biro, yakni : 1. Biro Statistik dan Industri 2. Biro Statistik Distribusi 3. Biro Statistik Sosial dan Kependudukan 4. Biro Statistik Neraca Nasional

28 BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, data yang diambil adalah data jumlah energy yang disalurkan PT.PLN(Persero) cabang Medan mulai dari tahun 2002-2011 Tabel 4.1 Nilai Penyaluran Energi Listrik PT.PLN (Persero) Cabang Medan (dalam Giga Watt) Tahun 2002-2011 Periode Tahun Nilai Penyaluran (dalam Giga Watt) 1 2002 2770,73 2 2003 2489,99 3 2004 2342,78 4 2005 2466,32 5 2006 2549,23 6 2007 2686,76 7 2008 2934,73 8 2009 3015,46 9 2010 3317,40 10 2011 3531,34 Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

29 4.2 Pengolahan Data Untuk mengolah data di atas, untuk memperoleh nilai m periode kedepan sebagai perbandingan terhadap data tahun sebelumnya. Dalam hal ini digunakan data jumlah wisatawan mancanegara yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara. Adapun data yang diambil adalah jumlah data energy yang disalurkan PT.PLN (Persero cabang Medan dari tahun 2002 sampai 2011 dengan M dan N adalah periode. Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai peramalan 2 periode kedepan dari periode terakhir data yang diperoleh, sehingga data tersebut dapat ditabulasikan ke dalam tabel 4.2 berikut.

31 Tabel 4.2 Ramalan energy listrik yang disalurkan PT.PLN (Persero) cabang Medan Tahun Periode Nilai Penyaluran Rata Bergerak Tunggal Rata Bergerak Ganda 2002 1 2770,73 2003 2 2489,99 2770,73 2004 3 2342,78 2574,212 2770,73 2005 4 2466,32 2412,2096 2633,1674 2006 5 2549,23 2450,08688 2478,49694 2007 6 2686,76 2519,487064 2458,609898 2008 7 2934,73 2636,578119 2501,223914 2009 8 3015,46 2845,284436 2595,971858 2010 9 3317,4 2964,407331 2770,490662 2011 10 3531,34 3211,502199 2906,23233 11 12 13 Beda Kesalahan Nilai a Nilai b Peramalan -196,518 2377,694-393,036-220,9578 2191,2518-441,916 1984,658-28,41006 2421,67682-56,8201 1749,3362 60,877166 2580,36423 121,7543 2364,8567 135,354205 2771,932324 270,7084 2702,118562 249,3125781 3094,597014 498,6252 3042,640734 193,9166684 3158,323999 387,8333 3593,22217 305,269869 3516,772068 610,5397 3546,157336 4127,311806 4737,851544 5348,391282

32 1. Kolom 4 merupakan rata rata 2 tahun terakhir dari data X t pada kolom 3, kemudian dimasukkan pada kolom 4 pada tahun terakhir, dihitung dengan menggunakan rumus : SS tt = XX tt + XX tt 1 + XX tt 2 + + XX tt nn+1 nn 2. Kolom 5 adalah rata rata 2 tahun terakhir dari kolom 4 (S t ), kemudian dimasukkan pada kolom 5 pada tahun terakhir. Dihitung dengan menggunakan rumus : SS" tt = XX tt + XX tt 1 + XX tt 2 + + XX tt nn+1 nn 3. Kolom 6 adalah selisih rata rata bergerak yaitu rata rata bergerak pertama dikurangi rata rata bergerak kedua. Dihitung dengan rumus : S ' t S " t 4. Kolom 7 adalah a (konstanta) untuk persamaan peramalan yang akan dibuat. Dapat dihitung dengan rumus : aa tt = SS tt + SS tt SS " tt = 2 S ' t S Tiap pergantian tahun peramalan, nilai a selalu berubah. " t 5. Kolom 8 adalah b (slope) unuk persamaan peramalan. Dapat dihitung dengan rumus : bb tt = 2(SS tt SS tt " ) vv 1 v = jangka waktu moving average 6. Kolom 9 adalah ramalan yang dihitung dengan rumus : FF tt+mm = aa tt + bb tt (mm) m = jangka waktu peramalan kedepan

33 4.2.1 Proses Peramalan a. Ramalan untuk periode 10 Untuk rata rata bergerak pertama : SS 9 = XX 9 + XX 8 2 = 3317,40+3015,46 2 = 2964,407331 Untuk rata rata bergerak kedua : SS " 9 = SS 9 + SS 8 2 = 2964,407331 +2845,284436 2 = 2770,4910662 Untuk nilai a : " aa 9 = 2SS 9 SS 9 = (2 xx 2964,407331) 2770,4910662 = 3158,324 Untuk nilai b : bb 9 = 2(SS 9 SS 9 " ) 2 1 = 2(2964,407331 2770,4910662) 2 1 = 387,8333

34 Untuk nilai ramalan FF 9+1 = aa 9 + bb 9 (1) = 3158,324 + 387,8333 (1) FF 9+1 = 3546,15734 b. Ramalan untuk periode 11 Untuk rata rata bergerak pertama : SS 10 = XX 10 + XX 9 2 = 3531,34+3317,40 2 = 3211,502199 Untuk rata rata bergerak kedua : SS 10 = SS 10 + SS 9 2 = 3211,502199+2964,407331 2 = 2906,23233 Untuk nilai a : " aa 10 = 2SS 10 SS 10 = (2 xx 3211,502199) 2964,407331 = 3516,772

35 Untuk nilai b : bb 10 = 2(SS 10 SS " 10 ) 2 1 = 2(3211,502199 2906,23233) 2 1 = 610,5397 Untuk nilai ramalan FF 10+1 = aa 10 + bb 10 (1) = 3516,772 + 610,5397 (1) FF 10+1 = 3546,15734 Untuk mengetahui peramalan periode 11, 12 dan 13 maka digunakan persamaan sebagai berikut: FF tt+mm = aa tt + bb tt (mm) FF 10+1 = aa 10 + bb 10 (1) = 3516,772 + 610,5397 (1) FF 11+1 = 4127,31181 Nilai a t dan b t didapat dari periode 10 c. Ramalan untuk periode 12 FF 10+2 = aa 10 + bb 10 (2) = 3516,772 + 610,5397 (2) FF 12 = 4737,85154

36 d. Ramalan untuk periode ke 13 FF 10+3 = aa 10 + bb 10 (3) = 3516,772 + 610,5397 =5348,39128 Setelah angka angka peramalan m periode kedepan diperoleh sebanyak 3 (dua) tahun kedepan, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh akan ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu : Tabel 4.3 Hasil Peramalan Nilai Energi Listrik yang Disalurkan PT.PLN (Persero) Cabang Medan No. Tahun Nilai Peramalan 1. 2013 4737,85154 2. 2014 5348,39128 Dari nilai nilai peramalan pada tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2013 dan 2014 akan terjadi peningkatan nilai energi listrik yang disalurkan PT.PLN (Persero) Cabang Medan. Nilai peramalan tersebut dapat dikatakan meningkat secara linier, disebabkan hasil peramalan tersebut tergantung nilai a t dan b t terakhir. 4.2.2 Nilai Kesalahan dari Peramalan

37 Untuk Mengetahui nilai kesalahan dari peramalan dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Nilai Kesalahan Periode Tahun Nilai Penyaluran (Xi) Ramalan (Fi) Kesalahan (Xi-Fi) Kesalahan Persentasi (PE) Kesalahan Absolut 1 2002 2770,73 2 2003 2489,99 3 2004 2342,78 4 2005 2466,32 2702,11856 235,7986 8,726432856-8,726432856 5 2006 2549,23 3042,64073 493,4107 16,21652956-16,21652956 6 2007 2686,76 3593,22217 906,4622 25,22700037-25,22700037 7 2008 2934,73 3546,15734 611,4273 17,24196864-17,24196864 8 2009 3015,46 4127,31181 1111,852 26,93888561-26,93888561 9 2010 3317,4 4737,85154 1420,452 29,98092133-29,98092133 10 2011 3531,34 5348,39128 1817,051 33,97379112-33,97379112 Keterangan dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai Kesalahan: ee ii = XX ii FF ii b. Kesalahan yang dihitung secara persentase: PPPP = XX tt FF tt XX tt xx 100 c. Nilai Kesalahan persentase absolut: AAAAAA = XX tt FF tt XX tt xx 100 Sebagai contoh perhitungan diambil dari periode 11 yang telah dihitung pada tabel diatas: a. Kesalahan ee 10 = XX 10 FF 10 = 3531,34 5348,39128 = 1817,051

38 b. Kesalahan persentase PPPP = XX 10 FF 10 XX 10 xx 100 3531,34 5348,39128 = xx 100 3531,34 = 33,9739112 c. Kesalahan persentase absolut AAAAAA = XX 10 FF 10 XX 10 xx 100 3531,34 5348,39128 = xx 100 3531,34 = 33,9739112 Berdasarkan hasil penjumlahan nilai PE (Percentage Error) dan APE (Absolute Percentage Error) maka diperoleh nilai sebagai berikut : a. Mean Percentage Error MPE = X t Ft X t n x100 10 PE = 4 MPE = i 7 MMMMMM = 33,97379112 7 = 4,853399

39 b. Mean Absolute Percentage Error MPE = X t Ft X t n x100 10 APE = 1 MAPE = i 7 MMMMMMMM = 33,97379112 7 MAPE = 4,853399

40 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menginstal, menguji dan memulai sistem baru yang diperbaiki. 5.2 Tujuan Implementasi Sistem Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui sebelumnya. 2. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan sistem baru. 3. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan pemakai. 4. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan yaitu dengan membuat rencana, mengontrol dan melakukan instalansi baru secara benar.

41 5.3 Pengertian Microsoft Excel Microsoft excel adalah generasi porpose electronic spreadsheet yang dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data serta mempresentasikan ke dalam grafik atau diagram. Microsoft excel dapat membantu penyelesaian tugas-tugas dari penyiapan invoice sederhana atau budget, pembuatan grafik 3 dimensi sampai mengatur buku besar akuntansi untuk sebuah perusahaan tingkat menengah. 5.4 Struktur Microsoft Excel Tampilan microsoft excel berupa bentuk standart dari menu bar, toolbar, formula bar, status badan sebuah buku kerja (workbook) baru. Workbook memuat minimum (1) atau maksimum (225) worksheet (kertas kerja) jumlah worksheet dalam keadaan default ada (3) dan worksheet yang aktif bernama sheet 1 alamat sel kiri atas dan alamat sel kanan bawah. Sedangkan pointer adalah penunjuk sel yang aktif. 5.5 Pengoperasian Microsoft Excel Cara mengaktifkan microsoft excel sama dengan pengaktifan program-program aplikasi lainnya yang ada dalam Microsoft Office yaitu : 1. Klik tombol start yang ada pada taskbar

42 2. Bawa pointer mouse ke program folder, kemudian 3. Klik ikon Microsoft Office kemudian pilh Microsoft Excel untuk memulai program. Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Excel pada windows Selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (workbook) yang kosong Gambar 5.2 Tampilan buku kerja (workbook) yang kosong excel Setelah Microsoft Excel aktif maka akan ditampilkan lembar kerja baru yang

43 tersusun atas sel-sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Sebuah lembar kerja (worksheet) dapat memuat 65536 baris dan 256 kolom (kolom A-IV), sedangkan satu sel dapat memuat 32000 karakter. Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya dan alamat sel aktif ditampilkan pada kotak di atas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse. Untuk mengetik rumus maka dimulai dengan tanda = (sama dengan menjumlahkan). Misalnya, =sum (range) digunakan untuk menjumlahkan range tertentu nilai yang dihasilkan apabila rangkaian nilai dalam rumus tertentu. 4. Memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut : a. Tempatkan penunjuk sel pada sel tempat yang diinginkan. b. Ketik data yang akan dimasukkan. c. Untuk mengakhiri tekan enter atau tanda panah pada keyboard, untuk berpindah sel yaitu dengan menggerakkan mouse ke sel yang diinginkan. 5. Menyimpan Data Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file Peramalan. Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah sebagai berikut : a. Ketik file b. Save as data c. Klik OK atau enter

44 Eksitensi penyimpan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel-peramalan. Gambar 5.3 Tampilan saat Menyimpan File 5.6 Pemrosesan Data Dengan Excel 5.6.1 Prosedur Perhitungan Peramalan Rata-rata Bergerak Ganda Gambar 5.4 Tampilan Pemrosesan Peramalan Data pada Excel

45 1. Langkah Perhitungan kolom D a. Klik sel D4. b. Ketiklah rumus =(C3+C4)/2. c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel D5 sampai D12) arahkan pointer ke ujung bawah sel D4 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel D12, kemudian lepaskan tombol mouse. 2. Langkah Perhitungan kolom E a. Klik sel E5. b. Ketiklah rumus =(D4+D5)/2. c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E6 sampai E12) arahkan pointer ke ujung bawah sel E5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel E12, kemudian lepaskan tombol mouse. 3. Langkah Perhitungan kolom F a. Klik sel F5. b. Ketiklah rumus =D5-E5. c. Klik enter.

46 d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F6 sampai F12) arahkan pointer ke ujung bawah sel F5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel F12, kemudian lepaskan tombol mouse. 4. Langkah Perhitungan kolom G a. Klik sel G5. b. Ketiklah rumus =(2*D5)-E5. c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G6 sampai G12) arahkan pointer ke ujung bawah sel G5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel G12, kemudian lepaskan tombol mouse. 5. Langkah Perhitungan kolom H a. Klik sel H5. b. Ketiklah rumus =((2/(2-1))*(D5-E5)). c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H6 sampai H12) arahkan pointer ke ujung bawah sel H5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel H12, kemudian lepaskan tombol mouse. 6. Langkah Perhitungan kolom I a. Klik sel I6. b. Ketiklah rumus =G5+(H5*1).

47 c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I7 sampai I13) arahkan pointer ke ujung bawah sel I6 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel I13, kemudian lepaskan tombol mouse. e. Untuk mengetahui nilai sel I14 adalah dengan cara : 1. Klik sel I14. 2. Ketiklah rumus =G12+(H12*2). 3. Klik enter. f. Untuk mengetahui nilai sel I15 adalah dengan cara: 1. Klik sel I15 2. Ketiklah rumus =G12+(H12*3) 3. Klik enter 5.6.2 Prosedur Perhitungan Kesalahan dengan Microsoft Excel. Gambar 5.5 Tampilan Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan

48 1. Langkah perhitungan pada kolom D telah dijelaskan pada prosedur perhitungan peramalan diatas. 2. Langkah Perhitungan kolom E a. Klik sel E6. b. Ketiklah rumus =C6-D6. c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E7 sampai E12) arahkan pointer ke ujung bawah sel E7 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel E12, kemudian lepaskan tombol mouse. 3. Langkah Perhitungan kolom F a. Klik sel F6. b. Ketiklah rumus =(((C6-D6)/C6)*100). c. Klik enter. d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F7 sampai F12) arahkan pointer ke ujung bawah sel F6 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel F12, kemudian lepaskan tombol mouse. 4. Langkah Perhitungan kolom G a. Klik sel G6. b. Ketiklah rumus =IF(F6>=0;F6*(-1);F6*1). c. Klik enter.

49 d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G7 sampai G12) arahkan pointer ke ujung bawah sel G6 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel G12, kemudian lepaskan tombol mouse. 5.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel Langkah-langkah membuat grafik : 1. Buat dan seleksi data yang akan dijadikan sumber pembuatan grafik Gambar 5.6 Data untuk pembuatan chart 2. Pada ribbon insert, klik tombol line, sehingga akan muncul beberapa jenis chart. Misalkan memilih line, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikutt:

50 Gambar 5.7 Memilih Jenis Chart Secara otomatis, chart sudah terbentuk seperti gambar berikut : Gambar 5.8 Chart Yang Telah Dibuat 3. Jika layout yang sudah dibuat masih kurang memuaskan, maka dapat mengubahnya dengan cara mengaktifkan terlebih dahulu chart yang akan diubah layout nya, kemudian klik Quick Layout, yang terdapat pada charts Layout (Ribbon Design), dan atur sesuai keinginan pengguna.

51 Gambar 5.9 Chart Yang Telah Diatur Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet, artinya jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan barubah sesuai dengan perubahan data tersebut. Setelah selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel klik tombol (X) yang berada di pojok kanan atas Excel atau bisa juga dengan menekan tombol Quick Access Button > Close.

52 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari pengolahan data tersebut dihasilkan hasil peramalan energi listrik yang disalurkan untuk periode berikutnya. No. Tahun Nilai Peramalan 1. 2013 4737,851544 2. 2014 5348,391282 Dari tabel hasil peramalan di atas terlihat bahwa peningkatan nilai energi listrik yang disalurkan PT.PLN (Persero) hingga tahun 2014. 2. Berdasarkan nilai peramalan penyaluran energi listik yang diperoleh dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa penyaluran energi listrik PT.PLN (Persero) Cabang Medan terus meningkat dari tahun ke tahun, maka dapat juga disimpulkan bahwa kebutuhan akan energi listrik oleh masyarakat

53 yang sumber listriknya berasal dari PT.PLN (Persero)Cabang Medan sangat meningkat. 6.2 Saran Diharapkan kepada masyarakat dan para pembaca untuk lebih hemat dalam pemakaian energi listrik dilihat dari semakin berkembangnya zaman sekarang pemakaian listrik semakin meningkat tetapi kapasitas daya listrik yang tersedia terbatas maka nantinya tidak sering terjadi pemadaman listrik.