BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga perbankan adalah bagian penting dari salah satu sistem

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP, TBK PERIODE )

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK DKI TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan operasinya tanpa melakukan rekapitulasi sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan perusahaan yang sangat penting bagi masyarakat khususnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna dana (fund user). Bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB II LANDASAN TEORI. dan David P. Norton pada tahun 1990, namun sistem penilaian kinerja ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan pusat dari seluruh. pembangunan pemerintah. Secara umum pembangunan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan pastilah menjalankan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Sejak awal berdirinya, Bank OCBC NISP terus berkembang menjadi bank yang solid dan handal dengan fokus pelayanan kepada segmen usaha kecil dan menengah [UKM]. Bank OCBC NISP mendapatkan statusnya sebagai bank umum pada tahun 1964, kemudian menjadi bank devisa pada tahun 1990 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Pada akhir 1998, Bank OCBC NISP berhasil keluar dari krisis financial yang melanda Asia dan juga krisis perbankan Indonesia tanpa memerlukan program rerekapitalisasi Pemerintah. Bahkan, Bank OCBC NISP menjadi bank pertama yang memberikan pinjaman konsumer secara intensif melalui kredit pemilikan rumah, KPR OCBC NISP, tahun 1999. Inisiatif ini membuka jalan bagi Bank OCBC NISP untuk tumbuh pesat di era milenium baru, dimana jumlah aktiva Bank meningkat dari Rp 2,7 triliun tahun 1998 hingga Rp 29 trilion di akhir tahun 2007. Selain itu, sebagai bukti keberhasilannya, 27

28 pada tahun 2006, Bank OCBC NISP memindahkan kantor pusatnya dari Bandung ke Jakarta dan menempati kantor pusat baru, OCBC NISP Tower, di kawasan segitiga emas, Jakarta. Pada akhir bulan Juni 2010, OCBC Bank-Singapura adalah pemegang saham pengendali dengan memiliki 81.9 % saham Bank OCBC NISP melalui beberapa akuisisi sejak tahun 2004. Dengan dukungan OCBC Bank-Singapura, Bank OCBC NISP melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan untuk dapat mencapai status sebagai Bank Nasional sesuai Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan Bank Swasta Terbesar Ke-5 di Indonesia (di luar Bank Pemerintah dan Bank Asing) pada tahun 2013. Untuk lebih mengoptimalkan hubungan dengan OCBC Bank Singapura, maka Bank NISP merubah namanya menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk. Dengan perubahan ini, maka Bank NISP menjadi sangat melekat dengan OCBC Bank sebagai salah satu bank terbesar di Asia. Hal ini juga merupakan komitmen besar OCBC Bank Singapura untuk terus mendukung perkembangan Bank OCBC NISP. Dengan nama dan brand yang baru, Bank OCBC NISP akan terus konsisten dengan komitmennya memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah dan stakeholders lainnya, termasuk menjalankan fungsi tanggung jawab sosial dan menjalankan prinsip Tata Kelola Perusahaan.

29 2. Visi dan Misi a. VISI Menjadi Bank pilihan dengan standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya. b. MISI Bank OCBC NISP berusaha dan bekerja sebagai warga korporat terhormat yang mampu bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara berkelanjutan dengan cara : a) Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif, berkualitas dan melebihi harapan masyarakatyang dinamik dengan hasil terbaik b) Membina jejaring kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi rasa saling percaya c) Menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan profesionalisme dan mendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan d) Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan hati-hati (prudent).

30 B. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai analisis pengukuran kinerja perusahaan menggunakan pendekatan balanced scorecard studi kasus PT Bank OCBC NISP yang mana penulis mengamati aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah yang diteliti secara lebih spesifik sehingga diperoleh data yang menunjang penyusunan laporan penelitian untuk kemudian diproses berdaarkan teori yang telah dipelajari sehingga diperoleh gambaran mengenai objek dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. C. Definisi Operasional Variable Berdasarkan penelitian yang diambil penulis, maka terdapat lima variable yang digunakan antara lain : 1. Balanced Scorecard adalah suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

31 2. Perspektif keuangan Pengukuran kinerja dari prefektif keuangan diukur dengan menggunakan rasio keuangan, yaitu alat untuk mengukur kinerja keuangan perbankan adalah : 1) Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko. CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yng mengandung resiko untuk di biayai dati dana modal sendiri di samping dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. CAR adalah indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva beresiko. 2) Return on Asset (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapaioleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi keuangan bank tersebut dari segi penggunaan asset.

32 3) Return on Equity (ROE) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan modal sendiri setelah pembayaran dividen. Rasio ini didapat dari membagi laba bersih dengan rata-rata modal. 4) Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio ini didapatkan dengan membandingkan seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menunjukan sebeapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio LDR ini maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. 5) Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya dan pendapatan yang dimiliki oleh bank dalam menjalankan operasionalnya adalah biaya bunga dan pendapatan bunga.

33 3. Perspektif pelanggan Perspektif pelanggan merupakan leading indicator. Jadi, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kepuasan pelanggan, maka kemungkinan pelanggan tersebut akan pindah ke produsen yang lain yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, mengingat banyaknya pesaing bisnis yang ada. Kinerja yang buruk pada perspektif pelanggan akan menurunkan jumlah pelanggan dimasa depan, yang akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, walaupun saat ini kinerja perusahaan terlihat baik. Pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu : core measurement dan customer value proposition. 1. Pengukuran Inti (Core Measurement), pengukuran yang digunakan adalah : a. Pangsa Pasar (Market Share) dan Pangsa Rekening (Account Share) Menggambarkan proposi bisnis yang dijual oleh peusahaan dalam bentuk jumlah pelanggan, uang yang dibelanjakan, atau volume satuan yang terjual. Mengukur pangsa pasar dapat egera dilakukan bila telah ditentukan kelompok pelanggan

34 sasaran atau segmen pasar. Saat perusahaan telah menetapkan segmen pasar atau pelanggan sebagai sasaran, perusahaan juga dapat menggunakan ukuran pangsa pasar yang kedua yaitu pangsa rekening (account share) bisnis pelanggan. b. Akuisisi Pelanggan Mengukur dalam bentuk relative atau absolute, keberhasilan unit bisnis menarik atau memenangkan pelanggan atau bisnis baru. c. Profitabilitas Pelanggan Mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan atau segmen tertentu setelah menghitung berbagai pengaluran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tesebut. 2. Mengukur Proposi Nilai Pelanggan (Customer Value Proposition) a. Atribut Produk dan Jasa Atribut produk dan jasa mencakup fungsionalitas produk dan jasa, harga, dan mutu.

35 b. Hubungan Pelanggan Dimensi hubungan konsumen mencakup penyampaian produk/jasa kepada pelanggan yang meliputi dimensi waktu tanggap dan penyerahan, serta bagaimana perasaan pelanggan setelah membeli produk/jasa dari perusahaan. c. Citra dan Reputasi Dimensi citra dan reputasi menggambarkan factor-faktor yang berwujud dan yang membuat pelanggan tertarik kepada perusahaan. Sebagian perusahaan, melalui pengiklanan dan mutu produk serta jasa yang diberikan, mampu menghasilkan loyalitas pelanggan jauh melampaui berbagai aspek dan jasa yang berwujud. Dimensi citra dan reputasi memungkinkan perusahaan secara proaktif menjelaskan diri kepada pelanggan. Dengan demikian, perusahaan yang berusahan mengeksploitasi citra dan atribut reputasi menentkan sendiri pelanggan idealnya dan berusahan mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan melalui citra yang di asosiasikan dengan pembelian produk perusahaan.

36 3. Perspektif proses bisnis internal Berbagai ukuran kinerja dalam perspektif pelanggan harus diterjemahkan kedalam ukuran-ukuran tentang apa yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan. Kinerja perusahaan dari perspektif pelanggan diperoleh dari proses bisnis internal yang diselenggarakan oleh perusahaan. Manajer harus memfokuskan perhatiannya kepada proses bisnis internal yang menjadi penentu kepuasan pelanggan. Tujuan prespektif proses bisnis internal yang utama adalah agar tenaga penjualan meningkatkan produktiftas, baik dengan menjual kepada lebih banyak pelanggan di segmen pasar sasaran maupun dengan menjual mempererat hubungan antara bank dengan pelanggan sasaran. Untuk memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk perspektif ini didefinisikan pada rantai nilai proses yang terdiri dari 3 proses yaitu : a. Proses Inovasi Dengan menghasilkan produk baru. Inovasi merupakan proses bisnis yang sangat penting. Menjadi efektif, efisien dan tepat waktu dalam proses inovasi, bagi banyak perusahaan bahkan lebih penting daripada menjadi hebat dalam proses operasi sehari-hari.

37 b. Proses Operasional Operasi perusahaan saat ini cenderung repetitive sehingga teknik manajemen ilmiah dapat segera diterapkan untuk mengendalikan dan meningkatkan penerimaan dan pemrosesan pesanan pelanggan, serta vendor, produksi, dan penyampaian produk atau jasa. Secara tradisional, proses operasi dapat dipatau dan dikendalikan oleh ukuran finansial, seperti standard biaya, anggaran dan varians. c. Pelayanan Purna Jual Mencakup garansi dan berbagai aktifitas perbaikan, pengganti produk yang rusak dan yang dikembalikan, serta proses pembayaran seperti administrasi kartu kredit. Perusahaan yang berupaya, mencakup garansi dan berbagai aktifitas perbaikan, pengganti produk yang rusak dan yang dikembalikan, serta proses pembayaran seperti administrasi kartu kredit. Perusahaan yang berupaya untuk memenuhi harapan pelanggan sasaran dapat mengukur kinerja proses layanan puran jual dengan menyertakan beberapa ukuran waktu, mutu, dan biaya sama seperti yang dipakai untuk proses operasi. Misalnya lama siklus dari permintaan pelanggan sampai kepada pemecahan masalah dapat disertakan untuk mengukur kecepatan dalam menanggapi adanya kerusakan. Uluran biaya dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi biaya penggunaan sumber daya dalam proses purna jual.

38 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah : a) Kemampuan/Kepuasan karyawan Tingkat pengukuran hasil utama bagi kemampuan karyawan adalah tingkat kepuasan karyawan, kemampuan mempertahankan karyawan dan program peningkatan kualitas karyawan. b) Retensi karyawan Retensi karyawan dari suatu perusahaan berkaitan dengan system informasi yang memadai, kegiatan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan, serta terciptanya keselarasan antara tujuan karyawan dan perusahaan. Sistem informasi yang memadai berkaitan dengna pengadaan peralatan berteknologi tinggi yang dapat digunakan oleh para karyawan. Dengan adanya penyediaan peralatan tersebut, perusahaan telah memiliki fasilitas yang memadai yang dapat digunakan untuk beradaptasi dalam dunia bisnis dan memberi kemudahan kepada karyawan untuk melakukan pengambilan keputusan. Kemudahan tersebut dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk tetap bekerja pada perusahaan tersebut. Dengan adanya system informasi yang memadai maka perusahaan telah meningkatkan tingkat retensi karyawan.

39 c) Kemampuan sistem informasi Para pekerja garis depan (front liner) perlu mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktutentang setiap hubungan yang ada antara perusahaan dengan pelanggan. Para pekerja depan juga seharusnya diberi informasi mengenai segmen dimana pelanggan berada sehingga dapat ditentukan seberapa besar upaya yang harus dijalankan tidak hanya untuk memuaskan pelanggan dalam hubungan atau transaksinya dengan perusahaan saat ini, tetapi juga mempelajari dan berusaha memuaskan kebutuhan pelanggan yang sedang muncul. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang diperlukan, penulis menggunakan cara pengumpulan data melalui : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Reasearch) Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan data-data sekunder yang bersifat umum dari studi pustaka mengenai balanced scorecard dalam pengukur kinerja perusahaan. Data-data diperoleh

40 dari literatur-literatur, catatan kuliah, serta tulisan-tulisan dan artikelartikel lain yang berhubungan dengan penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam meneliti lapangan penulis meneliti data sekunder dengan cara mengumpulkan data-data dari perusahaan dan data primer yaitu dengan a) Wawancara, yaitu merupakan tanya jawab dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan gambaran umum mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard perusahaan. b) Kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan serangkaian pertanyaan tertulis mengenai hal-hal yang berkaian dengan penelitian balanced scorecard yang sedang diteliti. c) Observasi, melakukan penelitian langsung ke tempat penelitian mengenai penilaian kinerja perusahaan untuk kemudian dituangkan dalam uraian tertulis

41 E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. yaitu : 1. Analisis deskriptif kualitatif Data dikumpulkan dan di analisis berdasarkan teori atau konsep yang bersifat kualitatif yaitu perspektif pelanggan, prespektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan bagaimanakah perbedaan antara penilaian kinerja tradisional yang hanya terpaku pada perspektif keuangan dengan penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard. 2. Analisis deskriptif kuantitatif Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis perspektif keuangan bagaimanakah perbedaan antara penilaian kinerja tradisional yang selama ini diterapkan oleh PT Bank OCBC NISP penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard.