ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP, TBK PERIODE )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP, TBK PERIODE )"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 158~165 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP, TBK PERIODE ) Ratna Kurnia Sari AMIK BSI Tegal ratna.rus@bsi.ac.id 158 Abstrak Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting perannya di dalam pembangunan ekonomi Indonesia, di mana memiliki fungsi yaitu untuk menarik uang dari dan menyalurkannya kepada masyarakat. Berdasarkan surat edaran Nomor. 6/ 23/ DPNP/ 2004 Tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka bank secara periodik wajib membuat laporan keuangan untuk dapat mengetahui tingkat keuangan yang dimiliki dan kondisi keuangan bank tersebut. Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis laporan keuangan di dalam mengukur kinerja keuangan terutama pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk periode 2011 sampai dengan Metode analisis data yang digunakan di sini mengacu pada analisis deskriptif komparatif. Di mana laporan keuangan tersebut nantinya akan dianalisis baik dari segi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas guna memperoleh perbandingan hasil di setiap tahunnya, sehingga akan nampak tingkat keuangan dan kinerja dari bank tersebut. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa dokumen laporan keuangan perbankan dari tahun 2011 sampai 2013 yang diperoleh dari website PT. Bank OCBC NISP, Tbk yaitu Hasil penelitian dan analisis yang didapat yaitu untuk rasio likuiditas dari Bank OCBC NISP menunjukan adanya kemampuan dalam menghasilkan laba yang meningkat seiring peningkatan pemberian kredit. Untuk rasio solvabilitas Bank OCBC NISP sendiri menunjukan adanya kenaikan di setiap tahunnya, hal ini dikarenakan bertambahnya ATMR dibanding modal yang dimiliki. Di mana semakin besar persentase yang dimiliki, maka semakin baik dalam menunjukkan kemampuan permodalan untuk menutupi kemungkinan kegagalan kredit. Dan untuk ratio profitabiltas Bank OCBC NISP menunjukan adanya kemampuan dalam meningkatkan serta memenuhi hasil yang diperoleh dalam menunjang kinerja keuangan yang dimiliki. Keywords: analisis ratio, laporan keuangan, kinerja keuangan 1. Pendahuluan Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting perannya di dalam pembangunan ekonomi Indonesia, di mana memiliki fungsi yaitu untuk menarik uang dari dan menyalurkannya kepada masyarakat. Selain sebagai lembaga intermediasi atau perantara antara pemilik dana dengan mereka yang membutuhkan dana, bank juga merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam menunjang aktivitas kebutuhan manusia. Untuk itulah bank diharapkan mampu memperlihatkan kinerjanya pada masyarakat luas, sehingga para pengguna jasa bank merasa aman di dalam praktik penggunaannya. Berdasarkan surat edaran Nomor. 6/ 23/ DPNP/ 2004 Tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka bank secara periodik wajib membuat laporan keuangan untuk dapat mengetahui tingkat keuangan yang dimiliki dan kondisi keuangan bank tersebut. Menurut Lembaga Studi Manajemen Anggaran Publik (LS-MAP, 2010) menyatakan bahwa menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Analisis Laporan Keuangan adalah analisis terhadap neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya untuk mengetahui gambaran tentang posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan mengunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2). Hal ini dapat dilihat Diterima 22 Januari 2015; Revisi 18 Februari 2015; Disetujui 15 Maret 2015

2 melalui tingkat rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitasnya. Seiring perkembangan dunia usaha, PT. Bank OCBC NISP, Tbk melakukan perubahan dan penyempurnaan di berbagai sisi berlandaskan visi, misi, dan nilai perusahaan. Dengan demikian, Bank OCBC NISP diharapkan mampu bersaing di tengah kompetisi yang semakin ketat melalui percepatan perubahan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank OCBC NISP, Tbk yang ditinjau berdasarkan analisis rasio keuangan. Pengertian Akuntansi Menurut Taswan (2015:1), secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang di dalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan. Penjelasan konsep akuntansi dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan dalam mengumpulkan dan menyusun data keuangan sehingga dapat diketahui kejadian yang ada di dalamnya. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Sutrisno (2008:9), Laporan Keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni (1) Neraca dan (2) Laporan Laba Rugi. Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaaan di samping pihak manajemen perusahaan. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap (2006:190) adalah analisis laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang sangat tepat. Dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungan terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihakpihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasiorasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil. Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Irham (2011:12), suatu kinerja keuangan yang seringkali dipakai dan diketahui oleh umum adalah analisis laporan keuangan dengan menghitung tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas suatu perusahaan. Sedangkan menurut Fahmi (2012:2), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan mengunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi perusahaan berada dengan menggunakan perbandingan dan aturan yang berlaku. Pengertian Analisis Ratio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan cara penting untuk menyatakan hubunganhubungan yang bermakna diantara komponen-komponen dari laporan keuangan. Analisis rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan. Ada empat rasio yang dipakai dalam penelitian ini yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan juga rasio profitabilitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur apakah perusahaan tersebut 159

3 masih dalam kategori likuid atau tidak, sedangkan rasio aktivitas digunakan untuk menilai seberapa baik perusahaan tersebut dalam mengelola piutang, persediaan dan total aktivanya. Selain itu juga ada rasio solvabilitas yang menunjukkan seberapa besar utang dan ekuitas pada perusahaan tersebut. Dan yang terakhir ada rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut. Salah satu hal yang penting dalam penilaian prestasi perusahaan adalah kondisi keuangannya (Martono dan Agus, 2010:46). Dengan mengunakan analisis rasio keuangan bank, diharapkan dapat diketahui kinerja keuangan bank yang juga termasuk kesehatan bank itu sendiri, di mana bank perlu menggunakan aturanaturan pelaksanaan secara baik dan benar. Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Pasal 9 membahas mengenai peringkat komposit. Peringkat Komposit yang ditetapkanadalah sebagai berikut : a. Peringkat Komposit 1 (PK-1), umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan factor eksternal lainnya. b. Peringkat Komposit 2 (PK-2), umum sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. c. Peringkat Komposit 3 (PK-3), umum cukup sehat sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. d. Peringkat Komposit 4 (PK-4), umum kurang sehat sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. e. Peringkat Komposit 5 (PK-5), umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Secara umum yang sering dipakai dalam melakukan analisis rasio keuangan bank dibagi beberapa golongan a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2008: 129). Untuk melakukan pengukuran rasio ini terdapat beberapa jenis rasio yang memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Salah satunya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2008: 224). Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004, dijelaskan peringkat komponen LDR sebagai berikut : 1. Peringkat 1, antara 50% - 75% 2. Peringkat 2, antara 75% - 85% 3. Peringkat 3, antara 85% - 100% 4. Peringkat 4, antara 100% - 120% 5. Peringkat 5, lebih dari 120% Dapat dinyatakan sehat jika LDR berada di peringkat 3 (PK-3) ke atas. Semakin rendah nilai rasio maka nilai rasio bank tersebut termasuk sangat baik. Rumus untuk mencari loan to deposit ratio sebagai berikut : Total kredit LDR = x 100 % Dana pihak ketiga b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya (Kasmir, 2008:229). Salah satunya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR merupakan perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum yang berlaku (Taswan, 2015:59). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8% (Harmono, 2014:116). Rumus untuk mencari capital adequacy ratio sebagai berikut : Modal Capital Adequacy Ratio = x 100 % ATMR 160

4 c. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Di mana rasio ini juga memberikan ukuran terhadap tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Kasmir, 2008:234). 1. Return on Assets (ROA) ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan (Kasmir, 2008:237). Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004, dijelaskan penetapan peringkat komponen ROA sebagai berikut : 1) Peringkat 1, perolehan laba sangat tinggi. 2) Peringkat 2, perolehan laba tinggi, lebih dari 1,25%. 3) Peringkat 3, perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%. 4) Peringkat 4, perolehan laba Bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROA mengarah negatif), di bawah 0,5%. 5) Peringkat 5, Bank mengalami kerugian yang besar (ROA negatif) Dapat diyatakan sehat jika hasil ROA berada peringkat 3 (PK-3) ke atas. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin baik perolehan laba yang dimiliki. Rumus untuk mencari return on assets sebagai berikut : Laba sebelum pajak ROA = x 100 % Rata-rata total aset 2. Return on Equity (ROE) ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelolah capital yang ada untuk mendapatkan net income (Kasmir, 2008:224). Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004 dijelaskan penetapan peringkat komponen ROE sebagai berikut : 1) Peringkat 1, perolehan laba sangat tinggi. 2) Peringkat 2, perolehan laba tinggi, lebih dari 12,5% 3) Peringkat 3, perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROE berkisar antara 5% sampai dengan 12,5%. 4) Peringkat 4, perolehan laba Bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROE mengarah negatif), di bawah 5%. 5) Peringkat 5, Bank mengalami kerugian yang besar (ROE negatif). Bank dapat diyatakan sehat jika rasio ROE berada pada peringkat 3 (PK-3) ke atas. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin baik perolehan laba yang dimilik bank. Rumus untuk mencari return on equity sebagai berikut : Laba setelah pajak ROE = x 100 % Rata-rata modal 2.6 Penelitian Terdahulu Mellisa, Harijanto, Stanley (2015) mengenai Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kualitatif mengenai sejarah PT. Bank Artha Graha Internasional, dan kuantitatif mengenai data laporan keuangan Bank Artha Graha Internasional tahun Analisis dilakukan dengan metode deskriptif yaitu mengumpulkan, mengolah dan menginterprestasikan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti. Dan metode komparatif yaitu metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan data tahun yang diteliti dengan tahun sebelumnya. Dari penelitian ini dibandingkan dengan penelitian penulis, terdapat persamaan dan perbedaan. Untuk persamaannya penelitian ini dengan penelitian penulis, keduanya meneliti tentang laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan bank. Perbedaannya, penelitian ini tidak dilakukan di bank yang sama. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif komparatif, yaitu dengan meneliti laporan keuangan pertahun dengan mengunakan analisis rasio keuangan pada laporan keuangan lalu dibandingkan dengan laporan keuangan lainnya sehingga dapat diketahui tingkat kinerja keuangan pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk. Jenis dan Sumber Data Menurut Soeratno (2008:67), jenis data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Data kualitatif, merupakan data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik atau data yang disajikan secara deskriptif atau yang berbentuk uraian. 2. Data kuantitatif, merupakan data yang disajikan dalam bentuk skala numerik (angka-angka), namun dalam statistik 161

5 semua data harus dalam bentuk angka, maka data kulitatif umumnya dikuatitatifkan agar dapat diproses. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu profil perusahaan dan data kuantitatif yaitu laporan keuangan tahun Sedangkan sumber data menurut Kuncoro (2008:127), dibedakan menjadi dua,yaitu : 1. Data primer Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). 2. Data Sekunder Sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung memalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa dokumen laporan keuangan perbankan dari tahun 2011 sampai 2013 yang diperoleh dari website PT. Bank OCBC NISP, Tbk yaitu 3. Pembahasan Gambaran Umum Bank OCBC NISP (sebelumnya dikenal dengan nama Bank NISP) merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank yang berkantor pusat di OCBC NISP Tower, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940, berkembang menjadi Bank yang solid dan handal, terutama melayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990, dan perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun Visi dan Misi Visi dari perusahaan ini adalah menjadi bank pilihan dengan standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya. Sedangkan misi dari perusahaan ini adalah berusaha dan bekerja sebagai warga korporat yang bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara berkelanjutan dengan cara : 1. Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif, berkualitas dan melebihi harapan masyarakat yang dinamik dengan hasil terbaik. 2. Membina jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dan dilandasi rasa saling percaya. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan profesionalisme dan mendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan. 4. Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan hati-hati (prudent). Hasil Penelitian Berikut ini akan disajikan hasil analisis keuangan terhadap laporan keuangan PT. Bank OCBC NISP, Tbk berdasarkan informasi akun yang tersedia. Di mana informasi mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas maupun profitabilitas dapat dilihat pengaruhnya terhadap laporan keuangan dan kinerja bank yang telah disajikan di dalam laporan keuangan bank yang tersedia, yaitu laporan neraca, dan laporan laba rugi yang dapat menjadi tolak ukur serta dapat digunakan dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu dengan rasio yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. a. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) Tabel 1. Perhitungan Loan to Deposit Ratio Bank (dalam jutaan rupiah) Tahun Loan to Deposit Ratio X 100 % = 94,53 % % % X 100 % = 87,31 X 100 % = 87,21 Berdasarkan hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio tahun 2011 diperoleh LDR Bank OCBC NISP sebesar 87,21% berarti setiap dana yang dihimpun bank dapat mendukung pinjaman yang diberikan sebesar 87,21% dari total kredit yang diberikan, dalam hal ini bank dapat mengelola simpanan dalam bentuk kredit hingga mencapai 87,21%. Sehingga kemampuan menghasilkan laba suatu bank akan meningkat seiring peningkatan pemberian kredit. Sedangkan tahun 2012 diperoleh LDR Bank OCBC NISP sebesar 87,31%. Pada tahun 2012 bank mengalami kenaikan dalam hal pemberian kredit dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,12% dari 87,21% ditahun 2011 naik menjadi 87,31% pada tahun

6 Dan di tahun 2013 diperoleh LDR Bank OCBC NISP sebesar 94,53%. Pada tahun 2013 bank mengalami kenaikan dalam hal pemberian kredit dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,27% dari 87,31% ditahun 2012 naik menjadi 94,53% pada tahun Memiliki nilai LDR sebesar 94,53% dan predikat cukup sehat atau tingkat komposit 3 karena tidak melebihi batas maksimal yaitu 100%. b. Ratio Solvabilitas Capital Adequacy Ratio (CAR) Tabel 2. Perhitungan Capital Adequacy Ratio Bank (dalam jutaan rupiah) Tahun Capital Adequacy Ratio X 100 % = 19,28 % X 100% = 16,49 % X 100% = 13,75 % Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh CAR tahun 2011 Bank OCBC NISP sebesar 13,75% dalam arti seluruh permodalan yang dimiliki bank tersebut dapat mengantisipasi kemungkinan risiko kredit sebesar 13,75%. Sedangkan pada tahun 2012 diperoleh CAR Bank OCBC NISP sebesar 16,49%. Pada tahun 2012 terdapat kenaikan rasio kecukupan modal bank sebesar 19,92% yang mana pada tahun 2011 memiliki CAR sebesar 13,75% dan pada tahun 2012 naik menjadi 16,49%. Untuk tahun 2013 diperoleh CAR Bank OCBC NISP sebesar 19,28%. Semakin besar persentase maka semakin baik, karena persentase CAR menunjukkan kemampuan permodalan untuk menutupi kemungkinan kegagalan kredit. Pada tahun 2013 terdapat kenaikan rasio kecukupan modal bank sebesar 16,96%. Memiliki CAR sebesar 19,28% dan predikat sangat sehat atau tingkat komposit 1 karena melebihi batas minimal yaitu 12%. c. Ratio Profitabilitas 1. Return on Assets (ROA) Tabel 3. Perhitungan Return on Assets Bank (dalam jutaan rupiah) Tahun Return on Assets X 100 % = 1,57 % X 100% = 1,54 % X 100% = 1,68 % Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ROA Bank OCBC NISP tahun 2011 sebesar 1,68% berarti tingkat produktifitas aset dari rata-rata total asset yang digunakan mampu menghasilkan laba sebesar 1,68%. Semakin tinggi persentase maka tingkat produktifitasnya akan semakin meningkat. Sedangkan untuk tahun 2012 diperoleh ROA Bank OCBC NISP sebesar 1,54%. Ditahun 2012 terdapat penurunan tingkat produktifitas penggunaan aset sebesar 8,13% yang mana pada tahun 2011 memiliki ROA sebesar 1,68% dan tahun 2012 turun menjadi 1,54%. Ditahun 2013 terdapat peningkatan tingkat produktifitas penggunaan aset sebesar 1,57% yang mana pada tahun 2012 memiliki ROA sebesar 1,54% dan tahun 2013 naik menjadi 1,57%. Memiliki nilai ROA sebesar 1,57% dan predikat sangat sehat atau tingkat komposit 1 karena melebihi batas minimal 1,5%. 2. Return on Equity (ROE) Tabel 4. Perhitungan Return on Equity Bank (dalam jutaan rupiah) Tahun Return on Equity X 100 % = 16 % , , ,5 X 100% = 18,54 % X 100% = 19,99 % Hasil ROE pada tahun 2011 sebesar 19,99%, pada tahun 2012 menurun 1,45 menjadi 18,54% dan pada tahun 2013 kembali turun sebesar 2.54 menjadi 16%. Adanya penurunan dari tahun 2012 sampai dengan 2013 dikarenakan adanya pertumbuhan modal yang melebihi laba (setelah pajak) yang dimiliki Bank OCBC NISP. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROE yang dinyatakan cukup baik yaitu berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% (PK-1). Dan semakin tinggi nilai rasio maka standarnya semakin baik. Dengan ini hasil rasio ROE periode Bank OCBC 163

7 NISP dapat dinyatakan sesuai dengan standar yang ditentukan Bank Indonesia. 3. Pembahasan 1. Likuiditas Dari hasil perhitungan, rasio likuiditas dari Bank OCBC NISP menunjukan adanya kemampuan dalam menghasilkan laba yang meningkat seiring peningkatan pemberian kredit. Selain itu, hasil likuiditas bank juga dapat dinyatakan sehat sesuai dengan standar BI. 2. Solvabilitas Dari hasil perhitungan, rasio solvabilitas Bank OCBC NISP menunjukan adanya kenaikan di setiap tahunnya dikarenakan bertambahnya ATMR dibanding modal yang dimiliki. Semakin besar persentase yang dimiliki, maka semakin baik dalam menunjukkan kemampuan permodalan untuk menutupi kemungkinan kegagalan kredit. Dan hasil likuiditas bank dapat dinyatakan sangat sehat sesuai dengan standar Bank Indonesia. 3. Profitabilitas Dari hasil perhitungan, ratio profitabiltas Bank OCBC NISP menunjukan adanya kemampuan dalam meningkatkan dan memenuhi hasil yang diperoleh dalam menunjang kinerja keuangan yang dimiliki. Dan hasil profitabilitas bank dapat dinyatakan sehat serta mengalami peningkatan sesuai dengan standar Bank Indonesia. 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil rasio likuiditas pada Loan Deposit Ratio (LDR) sesuai dengan standar Bank Indonesia. Hasil pertahun yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP terdapat peningkatan rasio. Hal ini disebabkan adanya pertambahan dalam permintaan kredit, sementara dana yang diterima oleh bank tidak terlalu banyak bertambah dibanding kredit. 2. Hasil rasio solvabilitas pada Capital Adequacy Ratio (CAR) mampu menyesuaikan dengan standar Bank Indonesia. Hasil pertahun yang dimiliki Bank OCBC NISP dari tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan bertambahnya ATMR yang dimiliki dibandingkan dengan modal yang tersedia. 3. Hasil rasio profitabilitas pada ROA dan ROE Bank OCBC NISP mampu memenuhi standar Bank Indonesia dan mencapai standard yang baik. Meskipun terjadi kenaikan dan penurunan pada setiap tahunnya, hal ini masih memperlihatkan bahwa manajemen Bank OCBC NISP dalam memenuhi dan meningkatkan hasil yang diperoleh untuk menunjang kinerja keuangan yang dimiliki. Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan terutama yang berkaitan dengan pengukuran kinerja keuangan bank adalah seperti di bawah ini : 1. Bank OCBC NISP sebaiknya terus melakukan pengelolaan keuangannya dengan baik supaya tidak terjadi penurunan yang dapat menyebabkan bank menjadi tidak sanggup untuk menyelesaikan permasalahan keuangan yang ada nantinya. 2. Bank OCBC NISP harus lebih memperhatikan relevansi dan keakuratan informasi baik likuiditas, solvabilitas, serta profitabilitas karena rasio ini dapat menunjukan banyak mengenai posisi keuangan dan juga kinerja bank. 3. Bank OCBC NISP diharapkan mampu meningkatkan kinerjanya sehingga memperoleh predikat sehat. Dengan begitu akan selalu menjadi pilihan para investor dan nasabah dalam menanamkan dananya. Referensi Bank Indonesia Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei Perihal : Sistem PenilaianTingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta Dharmapermata, Sandhy Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating (RBBR). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. Darminto, Dwi Prastowo Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. 164

8 Darsono Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi, Yogyakarta. Fahmi, Irham Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta, Bandung. Halim, Abdul Auditing. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Harmono Manajemen Keuangan. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hery Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta. Horne Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Selemba Empat, Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Edisi 7. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta. Laporan Keuangan PT. Bank OCBC NISP, Tbk. Melissa O.T, H.Sabijono, dan S.K Walandouw. (2015). Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional,Tbk. Jurnal Emba. (Vol.3 No.3 September 2015). Hal Soeratno Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Andi, Yogyakarta. Taswan Akuntansi Perbankan. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Wahyudiono, Bambang Mudah Membaca Laporan Keuangan. Raih Asa Sukses, Jakarta. 165

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK FINANCIAL STATEMENTS ANALYSIS IN MEASURING FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNATIONAL,

Lebih terperinci

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

SEMINAR PENULISAN ILMIAH ANALISIS KINERJA BANK PADA PT BANK DANAMON INDONESIA TBK MENGGUNAKAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) OPERATIONAL COST RATIO (OCR) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TAHUN 2005-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT RASIO LIKUIDITAS PADA PT. BANK DANAMON INDONESIATBK TAHUN Elvera *) ABSTRAK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT RASIO LIKUIDITAS PADA PT. BANK DANAMON INDONESIATBK TAHUN Elvera *) ABSTRAK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT RASIO LIKUIDITAS PADA PT. BANK DANAMON INDONESIATBK TAHUN 2011-2015 Elvera *) ABSTRAK The purpose of this study is to analyze the financial statements by measuring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara termasuk bagi negara Indonesia. Peran bank sangat penting karena bank ikut serta

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan tonggak sejarah dimana secara resmi PT Sampoerna Investama

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAN PT BANK CIMB NIAGA,Tbk DAN ENTITAS ANAK MENGGUNAKAN METODE CAMELS Imaniar email: Imaniar_ainq888@yahoo.com Progam

Lebih terperinci

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE )

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE ) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 297~302 PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE 20011-2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kinerja keuangan bank berdasarkan Permodalan yang diukur dengan rasio CAR (Capital

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC Ramdhansyah Universitas Negeri Medan ramdhanrangkuti@gmail.com Abstrak Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal

Lebih terperinci

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL) (Studi Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis

Lebih terperinci

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RBBR (RISK- BASED BANK RATING) (Studi pada Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Nora Yacheva Muhammad Saifi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga keuangan merupakan aset yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan perekonomian tidak bisa terlepas dari besarnya

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode ) ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode 2012-2016) Ruswaji Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN PT. BANK BUKOPIN Tbk PERIODE 2006-2008) Sri Pujiyanti

Lebih terperinci

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

SEMINAR PENULISAN ILMIAH ANALISIS KINERJA BANK PADA PT PAN INDONESIA BANK, TBK MENGGUNAKAN CAPITAL ADEQUACY RATIO, OPERATIONAL COST RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TAHUN 2005-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang diolah dalam Tugas Akhir ini diambil dari PT. Central Asia Tbk. Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan adalah data time series,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012) Candra

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 21 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Analisis Kinerja Keuangan Suatu pengukuran tingkat kesehatan Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kemampuan kerja dan produktifitasnya adalah dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan paling lengkap. Lembaga Keuangan Bank (LKB) dalam praktiknya terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pengertian, Asas, Fungsi dan Tujuan Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pengertian, Asas, Fungsi dan Tujuan Bank BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Asas, Fungsi dan Tujuan Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Rasio Keuangan Bank Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email:

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMELS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI PT. BPR GROGOL JOYO SUKOHARJO Oleh A. Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Dengan kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif karena menghitung nilai dengan desain kausal yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan berpengaruh. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS Cicilia Franciska Ciciliafranciska@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya DharmaPontianak ABSTRAK Bank

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan dengan menggunakan teori yang telah ada, serta berdasarkan perhitungan analisis faktor-faktor rasio keuangan yang terdiri dari faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.BPR SRIEKAYA SIDOARJO

ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.BPR SRIEKAYA SIDOARJO ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.BPR SRIEKAYA SIDOARJO Yeni Irawan Kris Natalia Karu Lina, Arief Rahman, Nurul Qomari Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE Jurnal Akutansi dan Bisnis, Vol. 4 (1) Bulan (Mei) p-issn: 208-6601 e-issn: 202-490 Jurnal Akuntansi dan Bisnis Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakunbisnis ANALISIS TINGKAT KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 membutuhkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas di dalam dunia perbankan sangat penting baik untuk pemilik, penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA Rosalina Febrica Mayasari *1 Dwi Septa Aryani 2 Ima Andriyani 3 1,2,3 Universitas Tridinanti

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. yang Listing Di BEI Untuk Periode Tahun 2009-2011) Buyung Ramadaniar Topowijono Achmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan suatu bank mencerminkan tingkat kesehatan bank. Dalam Surat Edaran BI No. 9/24/DPbs disebutkan penilaian tingkat kesehatan bank dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab sektor perbankan mempunyai tugas utama sebagai lembaga penghimpun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Tujuan utama sebuah perusahaan merupakan menghasilkan laba yang maksimum, sehingga sangat penting untuk perusahaan menghitung besarnya laba

Lebih terperinci

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga Abstrak Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian Tingkat kesehatan bank merupakan cerminan dari kondisi suatu bank yang dilihat dari laporan keuangan. Bank yang sudah go public wajib menerbitkan laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Riski Prasetyo Email : riski_prasetyo@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank komersial memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi keuangan bank merupakan indikator sedang berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK. Heri Wahyudi 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax. 061-7322649

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam system keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen resiko (BSMR; 2005:A3) adalah suatu lembaga yang telah memeperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas suatu faktor yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menggunakan 15 bank umum konvensional dan 7 bank umum syariah sebagai

BAB V PENUTUP. menggunakan 15 bank umum konvensional dan 7 bank umum syariah sebagai 75 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan atau perbedaan kinerja keuangan bank umum konvensional dan bank umum syariah yang ada di Bank Indonesia pada periode

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga keuangan khususnya perbankan. Perbankan berperan penting sebagai lembaga intermediasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

AKUNTABEL 15 (1),

AKUNTABEL 15 (1), AKUNTABEL 15 (1), 2018 49-54 http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/akuntabel Analisis tingkat kesehatan keuangan dengan menggunakan metode rgec (risk profile, good corporate governance, earning dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor ekonomi menjadi salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek lain. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan dalam memasuki era globalisasi, era pasar bebas dan persaingan usaha yang semakin luas, menuntut perusahaan harus berpikir

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN berarti. 1 Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci