Sigit Sanyata

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

KONSEP DASAR PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

Sigit Sanyata

Sigit Sanyata

RUMUSAN KOMPETENSI MATERI KEGIATAN KLS SEPONTAN INSIDENTAL TERPROGRAM 2JP. yang cerdas dan. x ajaran agama islam dan

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling Mengembangkan program bimbingan dan konseling Melaksanakan strategi layanan bk Mengembangkan jejaring laya

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Realitas implementasi Bimbingan Konseling di SD

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

Sigit Sanyata

BIMBINGAN DAN KONSELING

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

Sigit Sanyata

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan program kemandirian pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

MENGEMBANGKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA UPI KAMPUS CIBIRU. Nenden Ineu H.

BAB II KAJIAN TEORETIS

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

Kode Etik Guru Indonesia

BIMBINGAN. Cecep Kustandi KONSELING

KODE ETIK GURU INDONESIA

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo

Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

BIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

Landasan Pendidikan. PENDIDIKAN : Bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

Perkembangan Sepanjang Hayat

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

PERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FALAHIYYAH Nomor : b / MAF / HK-2 / I / 14

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian sebagaimana

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Small Groups in Counseling and Therapy. Sigit Sanyata 07 Juni 2009

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Havighurst (1972) kemandirian atau autonomy merupakan sikap

PREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

BAB III METODE PENELITIAN

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang individu, karena individu tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga di

BAB I PENDAHULUAN. kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang

PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

13 MASYARAKAT MADANI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

Transkripsi:

#4 Sigit Sanyata sanyatasigit@uny.ac.id

diperuntukkan bagi semua konseli sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) menekankan hal yang positif merupakan usaha bersama pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan

Kerahasiaan Kesukarelaan Keterbukaan Kegiatan Kemandirian Keterpaduan Keharmonisan Keahlian Alih Tangan Kasus Kekinian Kedinamisan

Mengenal arti dan tujuan ibadah. Berminat mempelajari arti dan tujuan setiap bentuk ibadah. Melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri. Mempelajari hal ihwal ibadah. Mengembangkan pemikiran tentang kehidupan beragama. Melaksanakan ibadah atas keyakinan sendiri disertai sikap toleransi. Mengkaji lebih dalam tentang makna kehidupan beragama. Menghayati nilainilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku. Ikhlas melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan.

Mengenal alasan perlunya mentaati aturan/norma berperilaku. Memahami keragaman aturan/patokan dalam berperilaku alam konteks budaya. Bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma yang berlaku. Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku di masyarakat. Menghargai keragaman sumber norma sebagai rujukan pengambilan keputusan. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek etis. Menelaah lebih luas tentang nilai-nilai universal dalam kehidupan manusia. Menghargai keyakinan nilainilai sendiri dalam keragaman nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspekaspek nilai dan berani menghadapi resiko dari keputusan yang diambil.

Mengenal cara-cara mengekspresikan perasaan secara wajar. Memahami keragaman ekspresi perasaan diri dan orang lain. Mengekspresikan perasaan atas dasar pertimbangan kontekstual. Mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang lain. Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain. Mengekpresikan perasaan dalam caracara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik. Mengkaji secara objektif perasaan-perasaan diri dan orang lain. Menyadari atau mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan konsekuensi atas ekspresi perasaan. Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik dan mampu berpikir positif terhadap kondisi ketidakpuasan.

Mempelajari caracara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Menyadari adanya resiko dari pengambilan keputusan Mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan resiko yang mungkin terjadi. Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara objektif. Menyadari akan keragaman alternatif keputusan dan konsekuensi yang dihadapinya. Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara objektif. Mengembangkan cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi/data yang akurat. Menyadari pentingnya menguji berbagai alternatif keputusan pemecahan masalah secara objektif. Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara objektif serta bermakna bagi dirinya dan orang lain.

Mempelajari caracara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Menyadari adanya resiko dari pengambilan keputusan Mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan resiko yang mungkin terjadi. Mempelajari caracara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara objektif. Menyadari akan keragaman alternatif keputusan dan konsekuensi yang dihadapinya. Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara objektif. Mengembangkan cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi/data yang akurat. Menyadari pentingnya menguji berbagai alternatif keputusan pemecahan masalah secara objektif. Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara objektif serta bermakna bagi dirinya dan orang lain.

Mengenal peranperan sosial sebagai laki-laki atau perempuan. Menghargai peranan diri dan orang lain sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Berinteraksi dengan lain jenis secara kolaboratif dalam memerankan peran jenis. Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan. Menghargai keragaman peran laki-laki atau perempuan sebagai aset kolaborasi dan keharmonisan hidup. Berkolaborasi secara harmonis dengan lain jenis dalam keragaman peran. Merperkaya perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial. Memelihara aktualisasi nilainilai kodrati gender dalam kehidupan sosial.

Mengenal kemampuan dan keinginan diri. Menerima keadaan diri secara positif. Menampilkam perilaku yang merefleksikan keragaman diri dalam lingkungannya. Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan sosial. Menerima keunikan diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Menampilkan keunikan diri secara harmonis dalam keragaman. Mempelajari berbagai peluang pengembangan diri. Meyakini keunikan diri sebagai aset yang harus dikembangkan secara harmonis dalam kehidupan. Mengembangkan aset diri secara harmonis dalam kehidupan.

Mengenal nilai perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh, kompetitif dalam kehidupan Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan seharihari. Membiasakan diri hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan Mempelajari strategi dan peluang untuk berperilaku hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif dalam keragaman kehidupan. Menerima nilai-nilai hidup hemat, ulet, sungguhsungguh, dan kompetettif sebagai aset untuk mencapai hidup mandiri. Menampilkan hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif atas dasar kesadaran sendiri. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan. Meyakini nilai-nilai hidup hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif sebagai aset hidup mandiri dalam keragaman dan ketergantungan. Memelihara perilaku kemandirian dalam keragaman dan saling ketergantungan kehidupan.

Mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktivitas dalam kaitan dengan kemampuan diri. Menyadari keragaman nilai & persyaratan, aktivitas yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu. Mengidentifikasi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang mengandung relevansi dengan kemampuan diri. Mempelajari kemampuan diri, peluang & ragam pekerjaan, pendidikan & aktifitas yang terfokus pada pengembangan alternatif karir Internalisasi nilai-nilai yang melandasi pertimbangan pemilihan alternatif karir. Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan mempertimbangkan kemampuan, peluang dan ragam karir. Memperkaya informasi yang terkait dengan perencanaan dan pilihan karir. Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pilihan karir sebagai landasan pengembangan karir. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.

Mempelajari normanorma pergaulan dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya. Menyadari keragaman latar belakang teman sebaya yang mendasari pergaulan. Bekerjasama dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya. Mempelajari cara-cara membina kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan teman sebaya. Menghargai nilai-nilai kerjasama dan toleransi sebagai dasar menjalin persahabatan Mempererat jalinan persahabatan yang lebih akrab dengan memperhatikan norma Mengembangkan strategi pergaulan yang lebih intensif sebagai upaya menjalin persahabatan yang harmonis. Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam persahabatan dengan teman sebaya. Mengembangkan dan memelihara nilai pergaulan dengan teman sebaya secara bertanggung jawab.

--- --- --- Mengenal norma-norma pernikahan dan berkeluarga. Menghargai norma-norma pernikahan dan berkeluarga sebagai landasan bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis. Mengekspresikan keinginannya untuk mempelajari lebih intensif tentang norma pernikahan dan berkeluarga. Mengkaji secara mendalam tentang norma pernikahan dan kehidupan berkeluarga. Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat. Memiliki kesiapan untuk menikah atau berkeluarga dengan penuh tanggung jawab.

Sumber Ditjen Dikti Depdiknas (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor Dan Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal