Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Aplikasi Analisa Multivariate dan Analisa Regresi Linier Berganda pada Proses Pengolahan Air Minum

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H.

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di:

Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 100 kva di PT. X

BAB IV ANALISIS HASIL

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN I SUKASARI PURWAKARTA)

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

Rotasi Varimax dan Median Hirarki Cluster Pada Program Raskin di Kabupaten Lombok Barat

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi,

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR. Gangga Anuraga ABSTRAK

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

BAB III PEMBAHASAN. Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk. mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA

PENGELOMPOKAN PROPINSI DI INDONESIA BERDASARKAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

Analisis Diskriminan untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Program Studi Matematika di FMIPA dan FKIP Universitas Sriwijaya

Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

PERBANDINGAN ANALISIS FAKTOR KLASIK DAN ANALISIS FAKTOR ROBUST UNTUK DATA INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI JAWA TENGAH

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS KORAN PT. ADIPRIMA SURAPRINTA MENGGUNAKAN MULTIVARIAT HOTELLING T 2

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Minggu XI ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Utami, H

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

Keywords: students difficulties, to prove theorem, algebra structure.

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE MINIMAX LINKAGE

Diagram ARL W i & W Ri. Varian

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

Transkripsi:

J. Math. and Its Appl. ISSN: 19-65X Vol., No. 1, May. 5, 47 59 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik) Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Abstrak Air merupakan kebutuhan pokok kehidupan, masalah kualitas air merupakan masalah yang perlu perhatian serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang berpengaruh terhadap kualitas air produksi PDAM Gresik dan apakah variabel-variabel tersebut sudah terkendali secara statistik. Dengan analisis komponen utama dan analisis faktor didapatkan enam variabel yang berpengaruh terhadap kualitas air, yaitu TDS, Kesadahan, Kekeruhan, Timbal (Pb), Besi (Fe) dan Suhu. Dengan pengendalian kualitas multivariate, diantara variabel yang berpengaruh TDS, Kesadahan dan Suhu adalah variabel kualitas air produksi PDAM Gresik yang belum terkendali secara statistik. Kata kunci: Analisa Komponen Utama, Analisa Faktor, Pengendalian Kualitas Multivariat 1. Pendahuluan Di PDAM terdapat instalasi khusus untuk mengolah air baku menjadi air bersih yang siap di distribusikan kepada mayarakat, penelitian ini lebih difokuskan pada Instalasi Penjernihan Air minum (IPA) PDAM Gresik. Air minum yang dihasilkan, harus diperiksa kualitasnya sesuai dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 416/MENKES/PER/IX/199. 47

4 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum... Dari hasil penelitian Ulin Yudhawati yang berjudul Analisis Multivariate Pada Proses Pengolahan Air Minum Instalansi Penjernihan II di PDAM Kotamadya Surabaya [5], penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah PDAM Gresik mempunyai karakteristik yang sama dengan PDAM Surabaya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah variabel apa sajakah yang berpengaruh terhadap kualitas air produksi PDAM Gresik. Apakah variabel kualitas air tersebut sudah terkendali secara statistik. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari laboratorium IPA PDAM Gresik dan pengamatan dilakukan pada bulan Januari- Maret 5.. Analisa Pengendalian Multivariate Teori-teori yang mendasari penelitian ini adalah analisis komponen utama, analisis faktor dan yang berkaitan dengan pengendalian kualitas multivariate..1. Analisis Komponen Utama Analisis komponen utama bertujuan untuk mereduksi sejumlah besar variabel yang saling berkorelasi ke dalam sejumlah kecil komponen yang saling bebas (independen)[1]. Misal vektor random X = [X 1, X,, X p ] mengikuti distribusi normal multivariate tertentu dengan vektor mean µ = [µ 1, µ,, µ p ] dan matrik varian kovarians. Dari persamaan λi = (1) akan diperoleh nilai eigen yaitu λ 1 λ λ p. Pandang kombinasi linier : Y 1 = e 1X = e 11 X 1 + e 1 X + + e 1p X p Y = e X = e 1 X 1 + e X + + e p X p Y p = e px = e p1 X 1 + e p X + + e pp X p dengan : var(y i ) = e i ei dan cov(y i, Y k ) = e i ek, dimana e adalah vektor ciri atau matrik transformasi yang mengubah variabel X menjadi variabel Y yang disebut komponen utama dan i, k = 1,,, p. Secara umum komponen utama ke-i adalah kombinasi linear e i X sedemikian hingga V ar(e i X) maksimum bila e i e i = 1 dan Kov(e i X, e kx) = untuk k < i. Total keragaman data yang diterangkan oleh setiap komponen utama merupakan

Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta 49 proporsi nilai eigen komponen tersebut terhadap jumlahan nilai eigen atau trace, dapat dijelaskan sebagai berikut : V ar(x i ) = tr( ) = λ 1 + λ + + λ p = i=1 V ar(y i ) () Sedangkan prosentase keragaman total yang dapat diterangkan oleh komponen utama ke-i adalah sebagai berikut : λ i 1%, untuk i = 1,,, p (3) λ i i=1 Apabila komponen utama yang di ambil adalah q (q < p), maka prosentase keragaman total yang dapat diterangkan oleh q komponen utama secara bersamaan adalah : λ 1 + λ + + λ q 1% (4) λ i i=1 Matrik varian kovarians digunakan apabila unit pengukuran satuan setiap variabel yang diamati sama dan apabila satuan pengukuran berbeda variabel tersebut perlu distandarkan. Variabel terstandarisasi (Z) diperoleh dengan jalan transformasi variabel asal (X) dengan cara i=1 Z = (V 1 ) 1 (X µ) (5) dengan V 1 adalah elemen diagonal utama pada matrik standar deviasi... Analisis Faktor Tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubungan keragaman sejumlah variabel asal yang independen sehingga bisa dibuat kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal berdasarkan korelasi antar variabel, dimana dalam suatu kelompok variabel mempunyai hubungan yang sangat kuat, tetapi terhadap variabel dalam kelompok lain mempunyai hubungan yang relatif kecil. Analisis faktor dapat digambarkan sebagai perluasan dari analisis komponen utama[1]. Sebelum dilakukan analisis faktor, dilakukan uji Kaiser Mayer Olkin (KMO). Dari uji ini akan dapat dinyatakan, bahwa sampel yang ada sudah mencukupi kelayakan untuk diolah dengan metode analisis faktor. KMO = i=1 j=1 rij i=1 j=1 rij + p a ij i=1 j=1, i, j = 1,,, p (6)

5 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum... dengan : r ij : koefisien korelasi antara variabel i dan j a ij : koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j Karakteristik nilai KMO sebesar 9% adalah sangat bagus, % bagus, 7% cukup, 6% kurang, 5% jelek dan dibawah 5% tidak dapat diterima atau dikatakan analisis faktor tidak sesuai untuk variabel-variabel tersebut dan hasilnya akan kurang bermanfaat[4]. Vektor random X dengan p komponen mempunyai vektor rataan µ dan matrik varian kovarians secara linear bergantung pada sejumlah kecil variabel random yang teramati yaitu F 1, F,, F q yang disebut common factor dan penyimpangan tambahan ε 1, ε,, ε p yang disebut residual (error) atau specific factors. Model faktor tersebut X 1 µ 1 = l 11 F 1 + l 1 F + + l 1m F m + ε 1 X µ = l 1 F 1 + l 1 F + + l m F m + ε X p µ p = l p1 F 1 + l p F + + l pm F m + ε p atau dalam bentuk matrik dituliskan : X (p 1) µ (p 1) = L (p m) F (m 1) + ε (p 1) (7) dengan : i = 1,,, p dan j = 1,,, m X i = respons ke-i µ i = rata-rata variabel ke-i ε i = residual ke-i F j = common faktor ke-j l ij = faktor loading variabel ke-i pada faktor ke-j = λ j e ji Faktor pertama adalah faktor yang mempunyai eigen value paling besar sehingga variabel dari faktor pertama yang diprioritaskan untuk dikendalikan terlebih dahulu. Agar identifikasi anggota variabel dalam faktor lebih mudah, digunakan rotasi orthogonal karena rotasi varimax memaksimumkan jumlah varians semua faktor.

Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta 51.3. Peta Kendali Hotelling T Peta Kendali Hotelling T digunakan untuk sejumlah karakteristik yang saling berhubungan[]. Dalam menggunakan peta kendali yang independen, proses dapat dianggap terkendali hanya apabila mean sampel x 1, x,, x p yang diteliti jatuh dalam kendali masing-masing. Jika p karakteristik yang independen bagi suatu produk dan bagi masing-masing karakteristik dibuat grafik x dengan P (kesalahan tipe I) = α, maka probabilitas kesalahan tipe I yang benar bagi prosedur pengendalian secara bersama adalah : α = 1 (1 α) p () Dan probabilitas bahwa semua p mean akan bersama-sama jatuh di dalam batas pengendali masing-masing apabila proses terkendali adalah: P (semua p mean jatuh terkendali) = (1 α) p (9) Dari nilai batas pengendali T Hotelling dapat dihitung sebagai berikut : T = n( x µ) S 1 ( x µ) (1) dengan x = ( x 1, x,, x p dan µ = (µ 1, µ,, µ p ) adalah vektor nilai nominal bagi tiap karakteristik kualitas. S adalah matrik kovarians p karakteristik kualitas x 1, x,, x p. Jika T > T α,p,n 1, maka paling sedikit satu dari karakteristik kualitas ini tidak terkendali. Batas Kendali Atas (BKA) untuk peta kendali ini adalah : BKA = T α,p,n 1 = p(n 1) n 1 F α,p,n 1 (11) Dengan p menyatakan banyak karakteristik kualitas dan n menyatakan ukuran sampel Batas Kendali Bawah (BKB) akan bernilai nol jika nilai yang didapat kurang dari nol. BKB = (1).4. Analisa Kemampuan Proses Multivariate Analisa kapabilitas proses bertujuan untuk menganalisa variabilitas terhadap spesifikasi suatu variabel yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengurangi variabilitas tersebut. Jika asumsi multinormal telah terpenuhi maka bentuk dasar kapabilitas proses adalah sebagai berikut : W = (X ξ) V 1 (X ξ) (13)

5 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum... Statistik W berdistribusi Chi-square dengan derajat bebas p. Daerah spesifikasi proses sebenarnya mempunyai bentuk W χ p;,9973 = Cp mempunyai probabilitas harapan produk dalam keadaan cacat adalah sebesar, 7%[3]. Bentuk daerah spesifikasi yang telah dimodifikasi adalah R sebagai volume terbesar ellipsoid dengan membangkitkan matrik varian kovarians (V 1 ) yang merupakan daerah spesifikasi sesungguhnya R. Jika daerah proses yang diijinkan (X ξ) V 1 (X ξ) K maka bentuk indeks kapabilitas prosesnya adalah : Cp = ( volume R volume(x ξ) V 1 = (X ξ) χ p;,9973 K χ p;,9973 dengan : ξ = 1 (BSA + BSB) Secara sederhana persamaan untuk indeks kapabilitas proses (Cp) multivariat adalah sebagai berikut : ( ) K (n 1)p pcp = (15) S dengan : S = n j=1 (X j X) A 1 (X j X) A = X j X j K = (X ξ)v 1 (X ξ) χ p;,9973 Adapun ketentuan interpretasi dari Cp adalah sebagai berikut : 1. Jika Cp = 1, dikatakan proses dalam keadaan cukup baik.. Jika Cp > 1, proses dalam keadaan baik. ) p (14) 3. Jika Cp < 1, maka sebaran data pengamatan berada di luar batas spesifikasi..5. Uji Distribusi Normal Multivariate Pengujian Distribusi Normal Multivariate dilakukan untuk asumsi dasar yang harus dipenuhi, dalam analisis peta kendali multivariate dan analisis kemampuan proses multivariat. Jika dilakukan pengamatan terhadap p variabel, maka 1 f(x) = (π) p 1 exp( (x µ) 1 (x µ) ) (16) dengan : = matriks kovarians

Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta 53 µ = nilai harapan dari vektor random X Kemultinormalan diuji dengan menghitung jarak kuadrat setiap pengamatan[1] dengan menggunakan plot χ. d j = (x j x) S 1 (x j x), j = 1,,, n (17) dengan : x j = obyek pengamatan ke-j n = banyak pengamatan S 1 = invers matrik varian kovarians yang berukuran p p P = banyak variabel Hipotesis yang digunakan H : Data berdistribusi normal multivariate. H 1 : Data tidak berdistribusi normal multivariate. Statistik Uji d j = (x j x) S 1 (x j x) H diterima apabila 5% berada di bawah χ (p;,5) atau d j χ (p;,5) 3. Hasil Penelitian Data diambil dari hasil pengujian Laboratorium Instalasi Penjernihan Air (IPA) Legundi pada bulan Januari-Maret 5. Variabel-variabel yang diamati adalah Warna, TDS, Kesadahan, Kekeruhan, Timbal(P b), Sisa Khlor(sisa Cl), Natrium(Na), Sulfat (SO4 ), Besi (F e), ph, Suhu dan Kadmium(Cd) Hasil analisis diskripsi dari variabel teramati dapat dilihat pada Tabel 1. Sedangkan hasil uji KMO dapat dilihat pada Tabel.

54 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum... Tabel 1: Hasil Analisis Statistik Deskriptif N Mean S. Deviasi Varian Warna 7 3.9 1.3134 1.7 TDS 7 171.694 96.759 99.55 Kesahana 7 16.6943 19.5319 31.47 Kekeruhan 7.5657.144.46 Pb 7.33.1163. Sisa Cl 7 1.4364 1.61 1.14 Na 7 3.7919.9446 4.37 Sulfat 7.794.755.76 Fe 7.79.3367.1 ph 7 7.76.1375.19 Suhu 7 4.719.41.77 Cd 7 19.66 1.76135 3.1 Valid N (listwise) 7 Tabel : Hasil Uji KMO dan Bartlett s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.417 Bartlett s Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.35 df 66 Sig.11 Dari dua belas variabel teramati, dengan data sampel karakteristik kualitas air yang terstandartisasi, dengan menggunakan program SPSS 13., berdasarkan KMO and Bartlett s Test pada Tabel sebesar, 417 dengan signifikansi, 11, maka variabel tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Ini dikarenakan nilai KMO and Bartlett s Test berada di bawah, 5 dan signifikansi di atas, 1 sehingga perlu adanya variabel yang dikeluarkan. Tabel 3: KMO dan Bartlett s Test Perbaikan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.633 Bartlett s Test of Sphericity Approx. Chi-Square 4.17 df 15 Sig. Setelah dilakukan pengeluaran variabel warna, sisa Cl, N a, Sulfat, ph dan Cd yang memiliki angka paling rendah maka dapat terlihat bahwa nilai KMO and Bartlett s Test pada Tabel 3 sekarang naik menjadi, 633 dan juga tetap signifikan (angka signifikan adalah di bawah, 1). Dari Tabel 4, setelah dilakukan Analisis komponen utama ternyata diperoleh komponen utama yang mempunyai nilai eigen lebih besar sama dengan satu (λ = 1), dengan total keragaman yang dapat diterangkan sebesar 54,94 %. Tetapi karena dari loading awal pada Tabel 5

Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta 55 terdapat variabel yang sulit untuk dimasukkan ke dalam salah satu faktor maka perlu dilakukan rotasi dengan menggunakan rotasi tegak lurus varimax. Tabel 4: Hasil Analisa Komponen Utama Kom Initial Extraction Sums of Rotation Sums of ponen Eigenvalues Squared Loadings Squared Loadings Total Var Kum Total Var Kum Total Var Kum 1 1.93 3.19 3.19 1.93 3.19 3.19 1.64 7.5 7.5 1.3 1.91 54.9 1.3 1.91 54.9 1.61 6.4 54.9 3. 13.36 67.46 4.79 13.13.59 5.64 1.65 91.4 6.53.76 1. Var: Varian (%), Kum: Kumulatif (%) Tabel 5: Matriks Loading Sebelum Rotasi Komponen 1 Zscore(TDS).669 -.465 Zscore(Kesadahan) -.666.155 Zscore(Kekeruhan).44.67 Zscore(Pb).67.33 Zscore(Fe) -.496 -.415 Zscore(Suhu) -.375.69 Tabel 6: Matriks Loading Sesudah Rotasi Komponen 1 Zscore(TDS) -.5.19 Zscore(Kesadahan).5 -.35 Zscore(Kekeruhan).16.77 Zscore(Pb) -.334.644 Zscore(Fe).69 -.643 Zscore(Suhu).77.194 Dari rotasi seperti yang ditampilkan dalam Tabel 6 diperoleh faktor juga dan pengelompokkan variabel menjadi lebih jelas dan mudah untuk diinterpretasikan. Berdasarkan hasil rotasi varimax, maka Tabel 6 dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

56 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum... a. Faktor 1 Variabel TDS, variabel kesadahan dan variabel suhu adalah variabel-variabel yang membentuk faktor 1, dimana faktor 1 mampu menerangkan 3, 15% keragaman data. b. Faktor Faktor terdiri dari variabel kekeruhan, variabel P b dan variabel F e, mampu menerangkan variabilitas data asal sebesar 1, 91%. Selanjutnya dilakukan uji Distribusi Normal Multivariate, untuk Faktor 1 yang terdiri dari variabel TDS, kesadahan dan suhu menggunakan hipotesa sebagai berikut : Hipotesis: H : Data berdistribusi normal multivariate. H 1 : Data tidak berdistribusi normal multivariate. Dan kriteria penolakan, yaitu apabila 5% berada di bawah χ (p;,5) atau d j χ (p;,5). Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan program makro minitab terlihat dalam Gambar 1. nilai d j sebanyak 6 dari 7 data atau 94, 444% data berada di bawah nilai chi square χ (3;,5) = 6, 3451 (lebih dari 5%d j χ (3;,5) ) S catterplot of khi kuadrat vs d(j) Scatterplot of khi kuadrat vs d(j) 15 15 khi kuadrat 1 khi kuadrat 1 5 5 4 d(j) 6 1 1 3 4 d(j) 5 6 7 9 Gambar 1: Plot Uji multinormal faktor 1 Gambar : Plot Uji multinormal faktor Faktor yang terdiri dari variabel kekeruhan, P b dan F e, Setelah dilakukan pengujian terlihat dalam Gambar nilai d j sebanyak 65 dari 7 data atau 9, 77% data berada di bawah nilai chi square χ (3;,5) = 6, 3451 (lebih dari 5%d j χ (3;,5) ), sehingga terima H atau dapat dikatakan data mengikuti pola distribusi normal multivariate Setelah memenuhi asumsi distribusi normal multivariate, faktor 1 yang terdiri dari variabel TDS, kesadahan dan suhu, dibuat peta kendali multivariate T Hotelling dan diperoleh batas pengendali atas sebesar T = 14, 9 dengan α =.5. Dari Gambar 3 tersebut terlihat ada satu titik yang berada di atas

Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta 57 Tsquared Chart of TDS, kesadahan, suhu Tsquared Chart of TDS, kesadahan, suhu 1 1 16 16 14 UC L=14.9 14 UCL=14.7 1 1 Tsquared 1 Tsquared 1 6 6 4 4 1 15 9 36 43 Sample 5 57 64 71 1 15 9 36 43 Sample 5 57 64 71 Gambar 3: Peta Kendali T Hotelling Untuk Faktor 1 Gambar 4: Peta Kendali T Hotelling Faktor 1 Penyesuaian ke-1 batas pengendali atas, yaitu titik pengamatan ke-3. Berdasarkan peta kendali x dan S ternyata pada variabel TDS, proses koagulan air mengalami keterlambatan yang menyebabkan terjadinya penumpukan endapan. Sedangkan pada variabel kesadahan ikut menumpuknya zat kapur dalam endapan. Langkah selanjutnya adalah dengan membuat peta kandali T Hotelling penyesuaian dengan α =.5 dan mengeluarkan titik pengamatan ke-3 sehingga diperoleh seperti pada Gambar 4 Ternyata setelah mengalami reduksi data, masih terlihat peta kendali T Hotelling belum terkendali. Hal ini ditunjukkan dengan keluarnya titik pengamatan ke-3 dari batas pengendali atas T = 14, 7 dengan α =.5. Setelah diselidiki sekali lagi, variabel TDS dan kesadahan masih belum terkendali. Hal ini dapat dibuktikannya masih ditemukan belum mencairnya koagulan dan zat kapur yang terbentuk. Penambahan floakulan dan pemanasan diharapkan mampu mengurangi terbentuknya koagulan dan zat kapur. Langkah selanjutnya adalah dengan membuat peta kandali T Hotelling penyesuaian dengan mengeluarkan titik pengamatan ke-3 sehingga diperoleh seperti pada Gambar 5. Tsquared Chart of TDS, kesadahan, suhu Tsquared Chart of kekeruhan, Pb, Fe 16 16 14 UCL=14.5 14 UCL=14.9 1 1 Tsquared 1 6 Tsquared 1 6 4 4 1 15 9 36 43 Sample 5 57 64 1 15 9 36 43 Sample 5 57 64 71 Gambar 5: Peta Kendali T Hotelling Faktor 1 Penyesuaian ke- Gambar 6: Peta Kendali T Hotelling Untuk Faktor Dari Gambar 5 terlihat pengendalian TDS, kesadahan dan suhu secara bersama sudah terkendali. Hal ini terlihat dengan tidak adanya titik pengamatan yang

5 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum... keluar dari batas pengendali atas T = 14, 5 dengan α =.5. Dari Gambar 6 terlihat pengendalian kekeruhan, P b dan F e secara bersama sudah terkendali. Hal ini terlihat dengan tidak adanya titik pengamatan yang keluar dari batas pengendali atas T = 14, 9 dengan nilai statistik uji pada peta kendali di atas α =.5. Untuk mengetahui kemampuan PDAM dalam mengevaluasi probabilitas karakteristik dari air yang layak disalurkan adalah dengan mengukur indek kemampuan proses (Cp). Pengukuran lain dengan menggunakan indek performa proses (Cpk). Untuk data pada analisa faktor 1 akan dilakukan kemampuan proses dengan mengukur nilai Cp multivariate dengan menggunakan persamaan 19. Nilai Cp faktor 1 diperoleh dengan menggunakan program makro minitab dihasilkan nilai K dan S dengan χ 3;.9973 = 14.1563 sebagai berikut K = 177, 755 S =, 91 3Cp = 9, 71716 Karena nilai Cp > 1, maka proses kapabel. Jadi dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan proses yang terjadi pada faktor 1 yang meliputi karakteristik kualitas TDS, kesadahan dan suhu berjalan dengan baik. Untuk data pada analisa faktor dengan χ 3;.9973 = 14, 1563 diperoleh sebagai berikut K = 116, 335 S =, 4757 3Cp = 7, 7713 Karena nilai Cp > 1, maka proses kapabel. Jadi dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan proses yang terjadi pada faktor yang meliputi karakteristik kualitas kekeruhan, P b dan F e berjalan dengan baik. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1. Dari 1 variabel kualitas air PDAM Gresik yang diamati, hanya enam variabel yaitu TDS, Kesadahan, Kekeruhan, Timbal (P b), Besi (F e) dan Suhu yang berpengaruh terhadap kualitas air di PDAM Gresik.. Untuk variabel TDS, Kesadahan dan Suhu adalah variabel kualitas air produksi PDAM Gresik yang belum terkendali secara statistik.

Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta 59 Saran yang dapat disampaikan adalah pihak PDAM Gresik sebaiknya menggunakan peta kendali Hotelling dan peta kendali x dan S sehingga memudahkan melihat keadaan suatu variabel pada saat tidak terkendali dan tindakan penanganan dapat lebih cepat dilakukan. Pustaka [1] Johnson, R.A. and Wichern, D.W., (19), Applied Multivariate Statistical Analysis Third Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffts, New Jersey. [] Montgomery, D.C., (1995), Pengendalian Kualitas Statistik, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. [3] Samuel K., Johnson N.L., (1993), Process Capability Indices First Edition, Chapman and Hall, London. [4] Sharma, S., (1996), Applied Multivariate Techniques, John Wiley & Sons Inc, New York. [5] Yudhawati, U., (1), Analisis Multivariate Pada Proses Pengolahan Air Minum Instalansi Penjernihan II di PDAM Kotamadya Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya