TAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK oleh: Dra.Ehan.M.Pd BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

KONSELING. Oleh: Muna Erawati

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama TAHAP AWAL KEGIATAN KELOMPOK

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

Temukan diri Anda dan kemungkinankemungkinan. untuk masa depan Anda. Basic Training

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit

Oleh Oom Sitti Homdijah Program Doctoral Sekolah Pascasarjana UPI

Kuisioner Kompetensi Kepribadian. Skor Diskripsi Selalu Seringkali Kadang-kadang Jarang Tidak pernah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

THE COUNSELING INTERVIEW

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Bab II Landasan Teori


Persiapan untuk Wawancara Disiplin Mulailah untuk mempersiapkan diri dengan memperbarui bagaimana Anda tahu karyawan tersebut telah melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

( ) Perguruan Tinggi lulus / tidak lulus, semester

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

BAB I PENDAHULUAN. juga memasuki dunia pendidikan di negara-negara berkembang termasuk

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

Menjadi Penjual Profesional

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

Small Groups in Counseling and Therapy. Sigit Sanyata 07 Juni 2009

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB II TAHAP PERTENGAHAN KONSELING

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III PENYAJIAN DATA. prakteknya. Membangun hubungan ini juga sangat penting bagi klien untuk

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

KETERAMPILAN GURU MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SD NEGERI GAROT ACEH BESAR. Zulfanidar, Alfiati Syafrina, M. Yamin,

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.

BIMBINGAN INDIVIDUAL DAN KELOMPOK ANTARA PENASEHAT AKADEMIK DAN MAHASISWA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

BAB II LANDASAN TEORITIK

Strategi dan Seni dalam

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

Konseling Kelompok. Pertemuan ke-13

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ROOTS 5 SIKLUS MANAJEMEN PROYEK. Pendahuluan

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam menjalin hubungan dengan

Pencarian Bilangan Pecahan

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

Oleh: Guru Besar Universita Riau

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA

PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

Transkripsi:

TAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK oleh: Dra.Ehan.M.Pd BAB I PENDAHULUAN Kegiatan suatu kelompok tidak mungkin berlangsung terus menerus, selanjutnya kelompok akan mengakhiri pada kegiatan yang dianggap tepat. Menurut Corey (1990) tahap penghentian atau pengakhiran sama pentingnya seperti tahap permulaan pada sebuah kelompok. Selama pembentukan awal pada sebuah kelompok, anggota datang untuk saling mengenali satu sama lain dengan baik, selama masa penghentian, para anggota kelompok memahami diri mereka sendiri pada tingkat yang lebih mendalam. Penghentian memberi kesempatan kepada anggota kelompok untuk memperjelas arti dari pengalaman mereka, untuk mengkonsolidasi hasil yang mereka buat, dan membuat keputusan mengenai tingkah laku yang ingin mereka lakukan di luar kelompok dan dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir kelompok yang penting adalah bagaimana keterampilan anggota, termasuk konselor dalam mentransfer apa yang telah mereka pelajari dalam kelompok ke dalam kehidupannya di luar kelompok. Namun tidak semua anggota kelompok mampu merealisasikan rencana-rencana dan keputusan yang telah mereka peroleh selama dalam kelompok. Oleh karena itu konselor bersama anggota kelompok perlu memberi penguatan yang cukup bagi kebanyakan individu. Dalam penghentian, ada beberapa masalah yang ditemui, salah satunya ambivalen emosional, sering kali terjadi perasaan kehilangan, sedih dan terpisah. Namun perasaan perasaan tadi dicampur dengan perasaan harapan, kesenanagan dan penyelesaian (Shuutz, 1967). Ketika memasuki tahap penghentian, kegiatan kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang kemampuan anggota untuk menerapkan halhal yang telah mereka pelajari dalam suasana kelompok pada kehidupan nyata seharihari. Pengakhiran konseling kelompok hendaknya membuat kesan yang positif bagi 1

anggota kelompok, jangan sampai anggota mempunyai ganjalan-ganjalan. Untuk itu perlu diberikan kesempatan bagi masing masing anggota untuk mengemukakan ganjalan-ganjalan yang sesungguhnya mereka rasakan selama kelompok berlangsung. Dengan demikian para anggota kelompok akan meninggalkan kelompok dengan perasaan lega dan puas. BAB II TAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK Dalam chapter ini akan dibahas tentang: 1. Fokus pertanyaan 2. Pendahuluan 3. Konsolidasi/Pengukuran pembelajaran 4. Evaluasi pengalaman kelompok 5. Persoalan koleder 6. Tindak lanjut 7. Hal-hal yang mesti diingat 8. Latihan 1. Fokus Pertanyaan Pertanyaan pertanyaan yang harus dipenuhi oleh pembimbing ketika mengakhiri sebuah kelompok 1. Jika salah satu anggota ingin meninggalkan kelompok sebelum berakhir, bagaimamana seorang mengatasinya? 2. Kegiatan apa yang paling penting dalam tahapan penutupan sebuah kelompok? 3. Pertanyaan apa yang anda ajukan kepada anggota sehingga anda tahu bahwa kelompok tersebut telah mempengaruhi mereka? 4. Bagaiman anda menghadapi permintaan dari anggota yang menginginkan melanjutkan dalam kelompok? 5. Seberapa penting menurut anda untuk mengadakan sesi lanjutan? 6. Bagaimana menghadapi individu yang meninggalkan kelompok terbuka? 7. Karakteristik pribadi seperti apa yang dapat menghalangi anda untuk membantu 2

kelompok menghadapi perpisahan dan penutupan? 8. Prosedur dan metode apa yang akan digunakan untuk membantu anggota membuat rencana dari pengalamannya untuk diterapkan dalam kehidupan seharihari? 9. Teknik penilaian apa yang dilakukan di awal dan akhir? Bagaimana anda melakukan penelitian evaluasi pada desain kelompok? 10. Persoalan-persolan apa yang akan digali dari koleder anda setelah akhir sebuah kelompok? 2. Pendahuluan Tahap akhir kelompok tidak kalah pentingnya dari tahap awal. Dalam tahap akhir ini anggota berkesempatan untuk memperjelas pengalaman mereka dalam sebuah kelompok. Bagaimana anda dapat membantu anggota yang berpartisipasi untuk mengevaluasi makna perilaku dalam sebuah kelompok. Pertanyaan-pertanyaan dapat kita telisik adalah: 1. Tugas pokok apa yang harus dilaksanakan selama tahap akhir sebuah kelompok? 2. Teknik apa yang sesuai? Intervensi seperti apa yang dapat membantu anggota dalam pembelajaran? 3. Bagaiman anggota didorong untuk mengevaluasi kepuasan dalam setiap sesi? 4. Bagaimana sebuah kelompok menyelesaikan persoalan? 5. Bagaimana anggota dipersiapkan dengan baik untuk meninggalkan kelompok dan melanjutkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari? 6. Apa kesulitan-kesulitan dalam perpisahan, bagaimana cara menghadapinya? 7. Bagaimana mengatasi kecenderungan kembali pada cara lama? 8. Apa tindaklanjut yang perlu dilakukan? 9. Bagaimana seorang pembimbing supaya anggota siap melakukan tindak lanjut secara aktif? Lamanya tahap akhir ini akan bergantung pada beberapa variabel, diantaranya jenis kelompok (apakah terbuka atau tertutup), waktu yang tersedia, berapa sesi. 3

3. Tugas Tahap Akhir Sebuah Kelompok: Konsolidasi? Pengukuhan Pembelajaran Tugas akhir ini adalah untuk mengukuhkan pembelajaran serta mentransfer yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan sehari-hari, dan apa yang mereka lakukan selanjutnya Bagi kebanyakan anggota, akhir sebuah kelompok itu terasa sulit, karena harus menghadapi kenyataan untuk berpisah. Tugas pembimbing adalah membantu anggota untuk mempelajari apa yang telah terjadi dalam kelompok ke dalam perspektif yang bermakna. Dalam kelompok tertutup, tugas pembimbing adalah membantu anggota untuk memeriksa /mereview kembali kerja individu dan pola perkembangan mereka dari awal sampai akhir sesi. Dalam kelompok terbuka tantangan yang dihadapi berbeda dari kelompok tertutup, karena anggota meninggalkan kelompok atau baru masuk ke dalam kelompok dalam berbagai waktu yang berbeda. Beberapa tugas ketika menutup keanggotaan kelompok terbuka adalah : Mengajarkan anggota untuk memperhatikan kapan mereka mengakhiri kelompok Berikan waktu untuk siap secara emosional. Berikan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal dan memberikan reaksi. Kadang-kadang ada anggota yang mengskhiri tanpa pemberitahuan, teliti motivasi untuk mengakhiri. Bantulah anggota untuk meninjau kembali apa yang harus dilakukan. Berikan rekomendasi jika dibutuhkan. 4

4. Terminasi/Akhir Pengalaman Kelompok 1. Menghadapi Perasaan Berpisah Pembimbing harus mendorong mereka untuk mengungkapkan reaksi mereka karena perpisahan mencemaskan dan mereka merasa ketakutan kebersamaan tidak berlaku di luar. Pembimbing jangan terpikat dengan pujian, dan harus mengatakan bahwa keberhasilan ini karena kita bekerja keras dan harus menerapkan dalam kehidupan seharihari. 2. Membandingkan Persepsi awal dan akhir dalam sebuah kelompok Pada sesi awal anggota disuruh melihat ke sekitar ruangan, bagaimana reaksinya apakah ia merasa terintimidasi oleh seseorang, apakah kamu sadar membuat penilaian tentang seseorang? Kemudian anggota disuruh menahan diri untuk membagi perasaan dan fikiran karena akan ditanyakan diakhir sesi. Ketika tiba di sesi akhir anggota diberi pertanyaan, sekarang amati kembali ruangan ini, bagaimana reaksimu? Bagaiman perasaan anda? Katakan apa yang terjadi? Renungkan apa yang telah dilakukan sebagai pribadi dan kelompok? 3. Menangani Persoalan yang Belum Selesai Selama sesi akhir kita memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengungkapkan persolan yang belum selesai berkaitan dengan agenda pribadinya, kemudian mendiskusikannya. 4. Mereview Pengalaman Kelompok Di tahap akhir ini memeriksa kembali apa yang telah mereka pelajari, misalnya seseorang dilatih untuk mengungkapkan marahnya dari pada menghindarinya dengan senyum untuk mengingkari perasaan marah tersebut. Sebagian praktek mengakhiri kelompok dengan cara menyediakan waktu bagi anggota untuk mendiskusikan apa yang telah dipelajari, titik perubahan pada mereka, apa yang disukai, apa yang terasa sulit. Kita harus mendorong anggota berfikir konkrit. 5

Pertanyaan dalam sesi akhir - Bagaimana kelompok itu terasa penting bagimu? - Hal apa yang merasa luar biasa? - Hal apa yang telah dipelajari dan kamu selalu mengingatnya? - Apa gambaran pengalaman bagimu? - Perubahan apa yang kamu lihat di dirimu? 5. Latihan Untuk Perubahan Perilaku Pada kelompok yang bertemu setiap minggu, pembimbing bisa mendorong anggota untuk melanjutkan di rumah dan diminta melaporkan disesi selanjutnya. Pembimbing meminta anggota untuk memperhatikan diri mereka sendiri untuk bisa berubah seperti ketika berada dalam kelompok. 6. Melakukan Pembelajara Lebih Lanjut Salah satu tugas akhir sebuah kelompok adalah untuk mengembangkan rencana tindakan spesifik untuk melanjutkan perubahan di luar kelompok. Tugas pembimbing adalah membantu anggota membuat pembelajaran dalam tindakan. Salah satu strategi membantu anggota yaitu mengkonsep tujuan jangka panjang untuk masa depan, pembimbing meminta anggota untuk memikirkan perubahan yang diinginkan selama enam bulan atau satu tahun ke depan, dan satu saat kelompok akan bertemu untuk mengatakan apa yang diinginkan dan menggambarkan apa yang akan mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 7. Memberi dan Menerima Masukan (feedback) Masukan dari orang lain dalam kelompok sangat bermanfaat sehingga ia bisa mendiskusikan perubahan yang ingin diperbuat dalam hidupnya. Selama program berlangsung anggota telah memberi dan menerima masukkan sehingga membantu mereka dalam menilai orang lain, dalam sesi akhir ini memfokuskan pada masukan setiap orang dengan meminta laporan tentang : - Bagaimana mereka menganggap diri mereka dalam kelompok? - Bagaimana kelompok telah merubah mereka? 6

- Konflik apa yang lebih jelas? - Keputusan apa yang telah mereka renungkan? Pedoman bagaimana anggota seharusnya memulai feedback Ketakutan terbesar saya pada kamu adalah... Harapan saya pada kamu... Saya melihat kamu mengingkari kelebihan kamu dengan... Beberapa hal yang saya harap kamu lakukan pada dirimu adalah... Beberapa cara yang saya harap kamu berbeda dari yang lainnya... Contoh komentar spesifik yang anggota ingat setelah kelompok berakhir Saya suka kemampuan kamu untuk jujur dalam memberi feedback Ketakutan saya saat kamu lupa menilai dirimu Ingat mengisolasi diri membuat kamu jauh dari orang lain dan sepi Saat kamu mengkritik dirimu tidak cukup baik, mendengarkan juga kritik orang lain 8. Penggunaan Perjanjian (kontrak) dan PR Gambaran perjanjian yang dibuat anggota untuk meraih perubahan selama sesi akhir : Josh berjanji untuk melanjutkan partisipasinya dalam kelas Miriam berjanji mengunjungi berlin ketika merasa salah faham dengan suaminya Jason menyadari kecenderungan berfikir dan bertindak berbeda dan ia berjanji untuk mengunjungi teman yang ia jauhi 9. Menghadapi Hambatan Membantu anggota membuat sistem support merupakan cara yang baik untuk membantu menangani hambatan dan tetap berkonsentrasi pada kebutuhan untuk mencapai tujuan. Pedoman untuk menerapkan pembelajaran kelompok ke dalam kehidupan. - Sadari bahwa kelompok hanyalah sebuah sarana untuk mencapai tujuan - Sadari bahwa perubahan mungkin lambat dan sedikit atau kurang 7

- Jangan mengharapkan hasil yang instan - Jangan mengharap hanya satu kelompok saja yang dapat merubah hidup anda - Putuskan apa yang akan kamu lakukan dengan uang kamu pelajari Beberapa pertimbangan akhir Saat kelompok akan berakhir kita harus: - Menjaga kerahasiahan - Tidak menceritakan secara detail - Boleh menceritakan diri sendiri, tidak menceritakan yang lain 10. Evaluasi Pengalaman Kelompk Untuk mengevaluasi sejauhmana keefektipan kelompok suruhlah anggota menuliskan pengalaman mereka ketika berada dalam kelompok Contoh pertanyan : 1.} Pengaruh apa yang kamu alami dari kelompok? 2.} Hal sepesifik apa yang kamu sadari dari gaya hidupmu? 3.} Masalah apa yang kamu hadapi saat mengakhiri kelompok? 4.} Apakah ada krisis sejak mengakhiri kelompok, bagaimana cara mengatasinya? 5.} Apakah ada hal lain yang ingin katakan tentang dirimu dan pengalamanmu? Penilaian untuk keefektifan sebuah kelompok : - Mengadakan wawancara lanjutan atau tetap kontak dengan anggota, suratmenyurat. - Mengadakan beberapa pertemuan lagi - Meminta melengkapi pertanyaan singkat tentang sesuatu yang paling bernilai dan tidak bernilai dalam pengalaman kelompok Kegiatan menulis mereka bisa melalui jurnal atau lainnya untuk memberi kesempatan kepada mereka menyampaikan apa yang penting dalam hidupnya dan juga untuk mengenang perubahan dalam diri mereka. 5. Persoalan Koleder materi baru. Koleder harus setuju mengakhiri sebuah kelompok, dan sepakat tidak memberi 8

Topik-topik ini bisa dibicarakan dengan koleder selama tahap akhir - Apakah diantara anda peduli dengan anggota tertentu? - Apakah anda atau koleder memiliki reaksi dan persepsi tentang kelompok? - Apakah anda mampu menangani perasaan pribadi karena akan berakhir dalam kelompok? - Apakah anda berdua diajarkan cara terbaik untuk membantu anggota memeriksa kembali apa yang telah dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehri-hari? - Apakah anda memiliki rencana untuk membantu anggota mengevaluasi pengalaman kelompok sebelum berakhir? Ketika kelompok berakhir, koleder didorong untuk bertemu mendiskusikan pengalaman mereka dalam membimbing satu sama lain dan mengemukakan pandangan akan keseluruhan pengalaman kelompok. Cara Menyatukan Pembelajaran dan Pengalaman Yang Didskusikan Dengan Coleder. - Diskusikan keseimbangan tanggung jawab dengan koleder, apakah salah satu koleder memikul tanggung jawab utama sementara yang lain mengikuti saja, apakah satu pembimbing mendominasi pembimbing lain? - Bagaimanakah gaya kepemimpinan anda menyatu? Apakah pengaruhnya pada kelompok? - Apakah satu sama lain sepakat dalam hal-hal pokok? seperti arah evaluasi kelompok dan apa yang diperlukan supaya tetap maju - Evaluasi satu sama lain, carilah area-area yang membutuhkan penyelesaian lebih lanjut. - Anda berdua dapat belajar dari pemeriksaan kembali titik perubahan dalam kelompok, bagaimana kelompok dimulai dan bagaimana berakhir, apa penyebab kesuksesan dan kegagalan. 6. Tindak Lanjut Sesi Postgroup Sebuah sesi lanjutan kadang-kadang direncanakan setelah akhir sebuah kelompok. 9

Ketika anggota tahu bahwa mereka akan bertemu lagi untuk mengevaluasi kemajuan mereka dalam mencapai tujuan, mereka akan termotivasi untuk mengambil langkah untuk berubah. Di sesi lanjutan ini partisipan dapat membagi kesulitan yang ia hadapi semenjak meninggalkan kelompok, mereka juga mendiskusikan langkah-langkah yang mereka ambil untuk membuat mereka tetap terbuka untuk berubah, serta mengingat kembali pengalaman positif ketika mereka alami dalam kelompok Sesi lanjutan memberikan kesempatan untuk mengingatkan mereka bahwa mereka bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan pentingnya mengambil resiko untuk berubah. Jika mengadakan pre tes untuk menilai keyakinan, sikap dan nilai serta tingkat penyesuaian seseorang, maka sesi lanjuta ini adalah saat yang ideal untuk menggunakan kembali instrumen itu sebagai perbandingan Jika sesi lanjutan tidak bisa dilakukan anda dapat mengirimkan pertanyaan singkat atau mengontak anggota untuk menjaga privasi dan kerahasiahan. Wawancara Lanjutan Individu Jika sesi kelompok lanjutan tidak mungkin dilakukan, alternatifnya adalah mengadakan satu demi satu sesi dengan anggota sebanyak mungkin Sesi wawancara ini bertujuan untuk memastikan alasan mengapa seseorang ingin. Mengikuti sebuah kelompok, membantu mengidentifikasi beberapa tujuan pribadi, membicarakan harapan mereka. Wawancara Lanjutan Individu Jika sesi kelompok lanjutan tidak mungkin dilakukan, alternatifnya dengan mengadakan wawancara dengan anggota, hal ini bisa dilakukan jika kita bekerja di setting sekolah atau sebuah institusi yang sering bertemu, namun dalam kasus lain mungkin sulit dilakukan karena anggota tidak bertemu lagi Sesi wawancara ini bertujuan untuk memastikan alasan kenapa seseorang ingin mengikuti sebuah kelompok, membantu mereka mengidentifikasi beberapa tujuan pribadi, membicarakan harapan mereka dan juga membicarakan berartinya sebuah 10

kelompok bagi mereka. Selain itu wawancara adalah kesempatan untuk membicarakan sumber-sunber rekomendasi uang harus diberikan pada mereka. Sesi lanjutan individu dapat dilakukan secara sangat formal atau bisa disusun dengan serangkaian pertanyaan yang pembimbing ajukan pada setiap anggota. Tentu saja anggota mesti diberikan kebebasan untuk mengatakan apa yang mereka inginkan dan bukan hanya menjawab pertanyaan. Dalam kelompok terbuka sesi lanjutan tidak mudah, karena keanggotaan berubahrubah sepanjang satu periode. Namun akan sangat baik jika kita membuat jadwal sesi lanjutan selama sekitar satu bulan setelah satu anggota berhenti. Hal ini untuk memberi kesempatan kepada pembimbing dan anggota untuk memeriksa kembali titik perubahan signifikan dalam kelompok, selain itu untuk mengetahui pengalaman kelompok telah mempengaruhi perilaku anggotanya. 7. Hal-Hal Yang Mesti Diingat Karakteristik Tahap Akhir 1. Adanya perasaan sedih dan cemas dalam menghadapi perpisahan 2. anggota mungkin menarik diri dan lebih sedikit berpartisipasi dalam mengantisipasi akhir kelompok 3. Anggota menetukan tindakan/langkah apa yang akan mereka ambil 4. Mungkin ada ketakutan untuk berpisah dan ketakutan akan kemampuan mereka dalam menerapkan apa yang telah mereka alami dalam kelompok 5. Anggota boleh mengungkapkan ketakutan, harapan dan perhatian satu sama lain 6. Anggota diharapkan untuk terlibat dalam evaluasi pengalaman kelompok 7. Mungkin ada pembicraan tentang pertemuan lanjutan atau semacam pertanggung jawaban sehingga para anggota terdorong unuk menyelesaikan rencana perubahan mereka Tugas-Tugas Anggota 1. Menghadapi perasaan berpisah sehingga anggota menjsuhksn diri dari kelompok 11

2. Bersiap untuk menerapkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka tidak patah semangat dan mengabaikan nilai pengalaman kelompok 3. Menyelesaikan persoalan yang belum selesai 4. Mengevaluasi pengaruh kelompok dan menyadari bahwa perubahan membutuhkan waktu, usaha dan latihan 5. Memutuskan dan merencanakan perubahan apa yang ingin dilakukan dan bagaimana mereka mewujudkannya. Setelah kelompok berakhir, tugas utama anggota adalah menerapkan semua pembelajaran dalam kelompok pada sebuah program tindakan dalam kehidupan mereka sehari-hari, mengevaluasi kelompok, dan mengikuti beberapa sesi lanjutan jika perlu Tugas-tugas Pembimbing Selama tahap akhir pembimbing memiliki tugas: 1). Membantu anggota dalam menghadapi perasaan mereka tentang akhir kelompok 2). Memberikan kesempatan pada anggota untuk menyelesaikan persoalan mereka yang belum terselesaikan 3). Menguatkan perubahan dan memastikan angota memiliki informasi sumber yang memungkinkan mereka membuat kemajuan lebih lanjut 4). Membantu anggota dalam menetukan bagaimana mereka akan menerapkan kemampuan tertentu dalam berbagai situasi kehdupan sehari-hari 5). Bekerja sama dengan anggota untuk mengembangkan kontrak spesifik dan pekerjaan rumah sebagai cara praktis untuk membuat perubahan. 6). Membantu partisipan dalam mengembangkan kerangka konsep yang akan membantu mereka memahami, menyatukan dan mengukuhkan serta mengingat apa yang telah dipelajari dalam kelompok 7). Memberikan kesempatan pada anggota untuk memberikan feedback yang konstruktif satu sama lain 8). Menekankan kembali pentingnya menjaga kerahasiahan ketika kelompok telah berakhir Setelah pengakhiran sebuah kelompok, pembimbing memiliki tugas sebagai berikut 12

1). Menawarkan konsultasi provat jika ada yang membutuhkan, untuk membicarakan. Reaksi anggota terhadap pengalaman kelompok. 2). Jika memungkinkan, sediakan sesi kelompokn lanjutan atau wawancara lanjutan individu untuk menilai pengaruh kelompok 3). Berikan sumber rekomendasi spesifik bagi anggota yang menginginkan konsultasi lebih lanjut 4). Dorong para anggota untuk mencari cara dukungan lanjutan dan tantangannya sehungga akhir sebuah kelompok dapat menunjukan arah baru 5). Jika memungkinkan, bertemulah dengan koleder untuk menilai keefektipan keseluruhan kelompok 6). Gunakan beberapa jenis istrumen penilaian akhir kelompok untuk mengevaluasi sifat perubahan individu dan kekuatan serta kelemahan kelompok tersebut 7). Dokumentasikan laporan ringkas tersebut dan simpan catatan anda di tempat rahasia. III. PEMBAHASAN / KOMENTAR 13

Isu pokok yang diangkat dalam bab ini adalah berkenaan dengan tahap akhir sebuah kelompok. Yaitu untuk mengukuhkan pembelajaran serta mentransfer yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan sehari-hari, dan apa yang mereka lakukan selanjutnya. Bagi kebanyakan anggota, akhir sebuah kelompok itu terasa sulit, karena harus menghadapi kenyataan untuk berpisah. Oleh karena itu tugas pembimbing adalah membantu anggota untuk mempelajari apa yang telah terjadi dalam kelompok ke dalam persfektif yang bermakna. Penghentian terjadi pada dua tingkatan dalam kelompok, yaitu pada akhir masingmasing sesi, dan pada ahkir dari keseluruhan sesi kelompok. Dalam memepertimbangkan penghentian konselor sebaiknya membuat rencana terlebih dahulu, proses penghentian meliputi langkah-langkah: orientasi, ringkasan, pembahasan tujuan dan tindak lanjut (aepstein & Bishop,1981, dalam Gladding, 1995:147), Efek penghentian pada individu tergantung pada banyak faktor. Salah satu yang penting termasuk apakah kelompok iru terbuka atau tertutup, apakah anggota dipersiapkan untuk mengakhirinya. Jika proses penghentian diatasi dengan benar, maka diri merek menjadi peran yang sangat penting dalam membantu individu untuk mengembangkan tingkah laku yang baru (Harsen, Warner, & Smith, 1980:539). Cara yang paling baik untuk setiap individu mengakhiri sebuah kelompok adalah memperlihatkan apa yang telah mereka alami dan membuat jalan untuk untuk awal di luar kelompok Secara umum dapat dikatakan bahwa pengakhiran kegiatan konseling kelompok tepat dilakukan pada saat tujuan-tujuan individual angota kelompok dan tujuan kelompok telah dicapai dan perilaku baru telah diperaktekan dalam kehidupan sehari-hari. Namun bisa juga konseling kelompok itu diakhiri dalam kondisi yang lain. Menurut Pitrelosa et.al (1980), selain karena anggota kelompok telah berhasil mencapai tujuan, dapat juga konseling kelompok dihentikan karena mereka telah merencanakan untuk mengakhiri setelah jangka waktu tertentu atau sejumlah sesi tertentu karena mereka tidak mengalami kemajuan yang berarti dalam konseling kelompok. IMPLIKASI 14

Pemimpin kelompok selama tahap penghentian harus penuh pengertian, mungkin sejumlah anggota membutuhkan bantuan lebih banyak. Untuk itu ada tiga pilihan produktif: 1. Konseling individual, dimana kepedulian untuk dapat memberi perhatian yang lebih besar 2. Melihat pada kelompok dan organisasi lain, dimana bantuan yang lebih spesifik dapat diharapkan 3. Mendaur ulang, dimana individu dapat pergi melalui sebuah pengalaman kelompok yang sama sekali lagi, dan mempelajari pelajaran yang tertinggal di awal. (Glading, 1955:149 ) Pemimpin kelompok membantu anggota kelompok untuk memaksimalkan kemampuan mereka, dan mencapai tujuan-tujuannya. Anggota kelompok lebih banyak menemukan sendiri mengenai dirinya, dan mencoba untuk memahami orang lain. DAFTAR PUSTAKA 15

Corey, M. S & Corey, G. (2006). Groups: Process and Practice. 7 TH Edition (International Student Edition). Belmont, USA: Thomson Brooks Cole Ellis, D. G & Fisher, B. A. (1994). Small Group Decision Making: Communication and The Group Process. New York: McGraw-Hill, Inc. Latipun. (2005). Psikologi Konseling. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Mungin Eddy Wibowo. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press. 16