PERILAKU SISWA TENTANG PENGGUNAAN NAMA ILMIAH PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 12 PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN GURU BIDANG STUDI DI SMA TENTANG PENGGUNAAN NAMA ILMIAH DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN :

Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa Biologi pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA Negeri 2 Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI PADA METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM BELAJAR KELOMPOK DAN MANDIRI DITINJAU DARI PERSIAPAN GURU DAN AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MENGENAI PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

KUALITAS BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI MOTIVASI, MINAT, DAN STIMULUS SISWA BELAJAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR MAHASISWA PENDIDIKAN IPA BIOLOGI UNISBA

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN.

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

D I K T A T TAKSONOMI TUMBUHAN NON VASKULER DISUSUN OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

ABSTRAK. Kata kunci : Model Pembelajaran Simulasi, Hasil Belajar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

Diajukan Oleh: ISTIQOMAH NOOR FAJRI A

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia teknologi terus melakukan kemajuan yang begitu pesat di seluruh dunia,

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

ARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Karangmojo III yang meliputi

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FIDIANA ASTUTIK A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PRAKTIKUM BERBASIS BIODIVERSITAS LOKAL PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SDN NO. 34/1 TERATAI MUARA BULIAN. Oleh : SUCI ULAN SUNDARI NIM.

BAB III METODE PENELITIAN

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

Transkripsi:

Vol. 3, 2, Oktober 2012 ISSN : 2087-4243 PERILAKU SISWA TENTANG PENGGUNAAN NAMA ILMIAH PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 12 PALEMBANG Dra. Hj. Aseptianova, M.pd., Drs. Nizkon, M. Si., Ery Ardi Prasetyo Naseptia@yahoo.co.id FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAK Prasetyo. Ery Ardi. 2012. Perilaku Siswa tentang Penggunaan pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Sarjana (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Pembimbing: (1) Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. (II) Drs. Nizkon, M.Si. Kata kunci: perilaku, mata pelajaran biologi, nama ilmiah. Masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Perilaku Siswa tentang Penggunaan pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang Pada Materi Makhluk Hidup? Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui perilaku siswa dalam penggunaan nama ilmiah pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 12 Palembang pada materi klasifikasi makhluk hidup. Teknik yang digunakan adalah: (1) pengumpulan informasi dan data, (2) pembuatan dekripsi dan analisis data. Ruang lingkup dalam penelitian ini (1) lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 12 Palembang, (2) siswa yang menjadi objek penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester genap, tahun ajaran 2011/2012 di SMA Negeri 12 Palembang. Keterbatasan penelitian: (1) objek kajian penelitian lebih ditekankan pada penggunaan nama ilmiah pada materi klasifikasi makhluk hidup dari dunia hewan (Kingdom Animalia) dan dunia tumbuhan (Kingdom Plantae), (2) perilaku yang diteliti adalah pada ranah psikomotorik. Kesimpulan penelitian: dari hasil analisis data menunjukan bahwa perilaku siswa dalam ranah psikomotorik tentang penggunaan nama ilmiah adalah rendah, hal tersebut terlihat dari besarnya persentase siswa yang memilih jawaban sangat tidak mampu dan tidak mampu dari masing-masing pertanyaan dari angket. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata persentase jawaban siswa dari 18 pertanyaan, yaitu: siswa yang menjawab sangat tidak mampu memiliki persentase 26,9% dan tidak mampu sebanyak 34,3%, dibandingkan dengan siswa yang menjawab sangat mampu sebanyak 31,5% dan mampu sebanyak 8,2%. PENDAHULUAN Latar Belakang Biologi adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 3. Biologi adalah ilmu yang Perilaku Siswa Tentang Penggunaan Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 64

mempelajari tentang makhluk hidup. Oleh karena itu objek kajian yang dipelajari dalam ilmu biologi sangat luas, mencakup segala hal yang berhubungan dengan semua makhluk hidup baik yang hidup di daratan, perairan, maupun di udara. Penggunaan nama ilmiah mempunyai peranan penting dalam penatanamaan makhluk hidup, terutama pada hewan dan tumbuhan. Pada mulanya tentu nama yang diberikan kepada tumbuhan itu adalah dalam bahasa induk orang yang memberi nama. Dengan demikian satu jenis tumbuhan dapat mempunyai nama yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa orang yang memberikannya. Pisang dalam bahasa Indonesia oleh orang Inggris atau Belanda diberi nama banana, orang Jawa Tengah menyebutnya gedang, sedang di Jawa Barat oleh orang-orang Sunda pisang itu dinamakan cauk. Nama demikian itu, yang berbeda-beda menurut bahasa yang memberikan nama tadi dalam taksonomi tumbuhan disebut nama biasa, nama daerah, atau nama local ( common name, vernacular name, local name ). Dengan semakin berkembangnya ilmu taksonomi tumbuhan kemudian dikenal yang disebut nama ilmiah ( scientific name ) (Tjitrosoepomo, 1998: 79-80). Mengingat pentingnya tentang penggunaan nama ilmiah dalam pengelompokan makhluk hidup untuk menyeragamkan nama atau pengkelasan makhluk hidup di seluruh dunia, maka pengetahuan serta penguasaan materi tentang penatanamaan makluk hidup dengan menggunakan nama ilmiah merupakan kompetensi yang penting untuk dikuasai oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada mata pelajaran Biologi. Tingkat penguasaan kompetensi tersebut dapat diketahui melalui perilaku hasil belajar siswa. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perilaku diartikan sebagai tingkah laku, tindakan, perbuatan, kelakuan, tabiat, perangai (Santaixs, 2011:1). Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 65

Bloom dan kawan-kawan membagi penggolongan perilaku tersebut menjadi tiga ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, serta ranah psikomotor. Untuk masingmasing ranah tersebut Bloom dan kawan-kawan membaginya lagi menjadi beberapa jenis perilaku sebagai berikut (Dimyati, 2006:26-30): (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, (3) ranah psikomotor. makhluk hidup merupakan materi pembelajaran yang kompleks, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut, akibatnya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Kurang optimalnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ini diindikasikan dengan rendahnya hasil belajar siswa. Pada materi klasifikasi makhluk hidup banyak digunakan istilah dalam bahasa latin yang menyebabkan materi tersebut kurang diminati dan membosankan bagi siswa. Kebosanan siswa dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru mengajar dan cenderung pasif (Khosim, 2011:1). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Palembang pada tahun ajaran 2011/2012, dimana sebelumnya siswa telah belajar mengenai penatanamaan makhluk hidup pada Bab klasifikasi makhluk hidup. Selain itu, pada saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) peneliti melihat hampir semua tanaman yang ada di sekitar sekolah dipasang papan nama ilmiah. Sehingga dari pengamatan tersebut, peneliti ingin meneliti perilaku siswa tentang penggunaan nama ilmiah dalam pelajaran Biologi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran, penjelasan dan penganalisaan. Data kuantitaif diperoleh dengan cara menjumlahkan data yang diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh siswa. Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 66

Metode deskriptif kualitatif dilaksanakan seobjektif mungkin didasarkan semata-mata pada kenyataan dan fakta yang ada, dan dapat memberikan gambaran yang sesuai dengan tujuan yang dicapai. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 5 kelas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 ) di SMA Negeri 12 Palembang. Sedangkan sampel penelitian diambil dari keseluruhan populasi yang ada (total sampling) yaitu sebanyak 198 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk angket, untuk mengetahui perilaku siswa SMA Negeri 12 Palembang tentang penggunaan nama ilmiah dalam mata pelajaran Biologi. Angket terdiri dari 18 pertanyaan, setiap pertanyaaan sudah disediakan pilihan jawaban dengan menggunakan 4 alternatif pilihan jawaban. Untuk memudahkan dalam proses pembuatan angket maka diperlukan matriks (indikator) perencanaan instrumen tentang penggunaan nama ilmiah di setiap penamaan makhluk hidup. Tabel 3.1. Perencanaan instrumen Ranah Perilaku (Psikomotor) 1. Persepsi 2. Kesiapan 3. Terbimbing Kata Kerja Operasional Membedakan, Menjawab, Menggunakan Mencatat, Menunjukan, Menyusun Kembali Menafsirkan Perbedaan, Mempraktekan, Menawarkan Diri, Menyatakan Pendapat Indikator (Materi) Nama genus, Penggunaan nama ilmiah Butir Soal 1-3 Nama ilmiah, 4-6 Perbedaan dalam satu genus, Penggunan nama ilmiah, Penanamaan makhluk hidup, Nama ilmiah makhluk hidup 4. yang Terbiasa Menyusun, Mengerjakan, Nama ilmiah 11-13 5. Kompleks Menuliskan, Menyebut, Nama Spesies 14-15 6. Penyesuaian Pola Menyebut, Luwes dan Lancar Nama ilmiah 16-17 7. Kreativitas Membuat 18 *)Merujuk Pada Hierarkis Jenis Perilaku dan Kemampuan Psikomotorik Taksonomi Simpson dalam Dimyati (2006:31) 7-10 Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 67

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada responden, yang dalam hal ini adalah siswa/siswi kelas X SMA Negeri 12 Palembang. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Palembang, dan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2012. Pelaksanaan penelitian ini diawali perkenalan dengan kepala sekolah SMA Negeri 12 Palembang dan guru mata pelajaran Biologi pada kelas X SMA Negeri 12 Palembang. Selanjutnya, peneliti melakukan pengambilan/pengumpulan data dari absensi siswa yang dapat diambil melalui guru mata pelajaran Biologi. Pada tahap selanjutnya, peneliti membagikan angket kepada responden untuk diisi. Setelah seluruh angket terisi, peneliti dapat melakukan proses pengolahan data hasil angket yang telah diisi responden (siswa). Dengan merujuk pada tulisan Arikunto (2010:284-285), untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari angket dengan menggunakan 4 alternatif pilihan jawaban dalam penelitian ini, dapat disimpulkan makna dari setiap alternatif pilihan jawaban sebagai berikut: 1. Sangat mampu, Sangat sering, Sangat setuju, dan Sangat selalu menunjukan gradasi paling tinggi. Untuk kondisi tersebut diberi nilai 4. 2. Mampu, Sering, Setuju, dan Selalu menunjukan perintah yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ditambah kata Sangat. Oleh karena itu kondisi tersebut diberi nilai 3. 3. Tidak mampu, Tidak Sering, Tidak setuju, dan Tidak selalu. Karena berada dibawah Setuju, maka diberi nilai 2. 4. Sangat tidak mampu dan Sangat tidak sering, Sangat tidak setuju, Sangat tidak selalu, yang berada di gradasi paling bawah diberi nilai 1. Analisis data yang diperoleh dari angket untuk selanjutnya data yang ada diolah dengan menggunakan program SPSS versi 13.00 untuk mengetahui perentase jawaban dari masing-masing pertanyaan yang ada. Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 68

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Hasil Uji itas Instrumen Perilaku Siswa tentang Penggunaan Nama Ilmiah pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Ranah Perilaku (Psikomotor) 1 Persepsi 2 Kesiapan 3 4 5 6 Terbimbing yang Terbiasa Kompleks Penyesuaian Pola Indikator (Materi) Nama Genus Penggunaan Perbedaan Dalam Satu Genus Penggunaan Penamaan Makhluk Hidup Makhluk Hidup Nama Spesies Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 t-hitung 0,779 0,618 0,367 0,404 0,470 0,747 0,512 0,370 0,496 0,478 0,624 0,633 0,642 0,546 0,442 0,669 0,692 r-product moment Keterangan 7 Kreativitas 18 0,539 Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Siswa tentang Penggunaan pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Ranah Perilaku (Psikomotor) 1 Persepsi 2 Kesiapan 3 Terbimbing 4 yang Terbiasa Indikator (Materi) Nama Genus Penggunaan Perbedaan dalam Satu Genus Penggunaan Penamaan Makhluk Hidup Makhluk Hidup Nama Spesies Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Alpha Cronbach's 0,823 0,834 0,847 0,845 0,844 0,827 0,840 0,846 0,842 0,847 0,834 0,849 0,833 0,838 0,849 0,832 0,830 Keterangan 5 Kompleks Penyesuaian Pola 6 7 Kreativitas 18 0,838 Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen pada tabel 4.2, dapat dilihat harga r i dari masing-masing pertanyaan di indikator adalah lebih dari harga r product moment yaitu sebesar r t = yang berarti instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 69

reliabel, karena harga r i > r t. Hasil uji reliabilitas instrumen secara keseluruhan dari 18 pertanyaan adalah 0,845. Tabel 4.21 Distribusi Frekwensi Data Perilaku Siswa tentang Penggunaan Nama Ilmiah pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang Nilai Frekwensi Persentase Percent Persentase Kumulatif 26 1 0,5 0,5 0,5 29 3 1,5 1,5 2,0 30 3 1,5 1,5 3,5 31 3 1,5 1,5 5,1 32 9 4,5 4,5 9,6 33 8 4,0 4,0 13,6 Lanjutan Tabel Nilai Frekwensi Persentase Percent Persentase Kumulatif 34 4 2,0 2,0 15,7 35 11 5,6 5,6 21,2 36 18 9,1 9,1 30,3 37 15 7,6 7,6 37,9 38 19 9,6 9,6 47,5 39 10 5,1 5,1 52,5 40 21 10,6 10,6 63,1 41 11 5,6 5,6 68,7 42 16 8,1 8,1 76,8 43 11 5,6 5,6 82,3 44 7 3,5 3,5 85,9 45 3 1,5 1,5 87,4 46 9 4,5 4,5 91,9 47 6 3,0 3,0 94,9 48 2 1,0 1,0 96,0 49 4 2,0 2,0 98,0 50 2 1,0 1,0 99,0 53 1 0,5 0,5 99,5 56 1 0,5 0,5 100,0 Total 198 100,0 100,0 Tabel 4.22 Uji Statistik Data Perilaku Siswa tentang Penggunaan pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang Uji Statistik Nilai N 198 Missing 0 Nilai Rata-Rata 39,19 Std. Error of Mean 0,355 Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 70

Nilai Tengah 39,00 Modus 40,00 Std. Deviation 4,99985 Perbedaan 24,999 Jarak 30,00 Nilai Terendah 26,00 Nilai Tertinggi 56,00 Berdasarkan hasil pengolahan data angket yang telah diberikan pada masingmasing indikator secara keseluruhan banyaknya jumlah siswa dari 18 pertanyaan memiliki rata-rata jawaban sebagai berikut: yang menjawab sangat tidak mampu memiliki persentase 26,9% dan tidak mampu sebanyak 34,3%, dibandingkan dengan siswa yang menjawab sangat mampu sebanyak 31,5% dan mampu sebanyak 8,2% siswa. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang berjudul Perilaku Siswa tentang Penggunaan pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X di SMA Negeri 12 Palembang memiliki kemampuan yang rendah dalam ranah perilaku psikomotoriknya tentang penggunaan nama ilmiah pada sistem klasifikasi makhuk hidup. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata persentase jawaban siswa dari 18 pertanyaan, yaitu: siswa yang menjawab sangat tidak mampu memiliki persentase 26,9% dan tidak mampu sebanyak 34,3%, dibandingkan dengan siswa yang menjawab sangat mampu sebanyak 31,5% dan mampu sebanyak 8,2%. SARAN Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 71

1. Diharapkan siswa lebih memahami lagi tentang mata pelajaran biologi, khususnya pada konsep nama ilmiah dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. 2. Diharapkan agar siswa membiasakan diri untuk menggunakan nama ilmiah pada saat proses belajar-mengajar untuk mempermudah menghafal nama-nama ilmiah makhluk hidup. 3. Diharapkan siswa selalu memperhatikan guru pada saat memberikan pelajaran, khususnya pada konsep nama ilmiah agar lebih mengerti tentang penulisan nama ilmiah makhluk hidup serta sistem klasifikasinya. 4. Diharapkan agar guru dapat lebih meningkatkan pemahaman tentang konsep nama ilmiah, serta dapat memilih metode pengajaran lebih menarik bagi siswa. Sehingga siswa dapat lebih aktif di kelas dan dapat menyerap semua materi yang diberikan oleh guru. DAFTAR PUSTAKA Al khosim, Noer. 2011. PTK Biologi SMA; Peningkatan Minat Belajar Biologi dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Materi Makhluk Hidup pada Siswa Kelas X Semester 1 SMA. (online). (http://remenmaos.blogspot.com/2011/07/, diakses 16 Januari 2012). Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Santaixs. 2011. Pengertian Perilaku Siswa. (online) (http://id.shvoong.com/tags/definisi-perilaku-siswa, diakses 15 Januari 2012). Tjitrosoepomo, Gembong. 1998. Taksonomi Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang KOGNISI 72