BAB I PENDAHULUAN. jasa dengan mengubah input menjadi output. Heizer dan Render (2009)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi selama ini, banyak menyebabkan para

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output ( Heizer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus yang dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui dan

BAB I PENDAHULUAN. agar bersedia mengurus hak tentang kependudukan ke Dinas Pemerintah yang. sebagai pelanggan yang dapat mengurus sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut, perusahan mengalami saat-saat dimana perusahaan. dituntut untuk menentukan keputusan-keputusan yang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB IV PENUTUP. pelayanan tersebut antara lain: c) Memasukan semua berkas ke loket pendaftaran. KTP/SIM, STNK dan fotocopy BPKB.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI

menggunakan sistem pelayanan yang diberikan oleh pihak bank. Kondisi yang loket penyetoran dan pengambilan dana dengan jumlah nasabah yang sangat

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota

MANAJEMEN OPERASI. Operasi dan Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan global yang memasuki pasarnya secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS ANTRIAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG HARAPAN INDAH BEKASI

OPTIMALISASI KINERJA OPERASIONAL UMKM DENGAN PENDEKATAN SISTEM ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

Manajemen Operasi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

SIMULASI ANTRIAN DI BENGKEL RESMI YAMAHA HARPINDO JAYA GOMBONG DAN SUMBER BARU GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetisinya yang semakin meningkat. Kompetisi mengarah pada tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN STNK DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH (UPPD) WILAYAH XX/SAMSAT BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, perusahaan lebih memperhatikan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

ANALISIS ANTRIAN SERVICE PADA BENGKEL RESMI MOTOR HONDA AHASS CABANG VILA ASRI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem sosial yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun industri yang belum siap dan bangkit dari

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antara perusahaan-perusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut berkembang. kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan puas.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga diperlukan. sarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan daerah

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manajemen Operasional

BAB 4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

BAB I PENDAHULUAN. Antrian adalah kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang penting dipelajari karena

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut Heizer dan Render (2009), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Heizer dan Render (2009) mengungkapkan bahwa terdapat sepuluh keputusan operasi berdasarkan sepuluh bidang pengaruh. Sepuluh keputusan yang terdapat dalam bidang operasi tersebut diantaranya perancangan barang dan jasa, mutu, perancangan proses dan kapasitas, pemilihan lokasi, perancangan tata letak, SDM dan rancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan, penjadwalan, dan pemeliharaan. Perancangan tata letak (layout design) merupakan salah satu dari sepuluh sepuluh keputusan operasi tersebut. Penataan tata letak menjadi hal yang penting karena dewasa ini banyak sekali proses bisnis baik bisnis jasa maupun produksi yang bersaing untuk mengefisiensikan proses bisnisnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Perancangan tata letak meliputi aliran produk atau orang, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan teknologi, dan kebutuhan persediaan (Heizer dan Render, 2009). Aliran produk atau orang apabila dijabarkan akan terkait dengan penghantaran atau pengiriman produk atau jasa. Guna mendapatkan produk atau jasa 1

tersebut dibutuhkanlah suatu keputusan dari seorang manajer operasi dalam menentukan sistem aliran yang efektif dengan menggunakan suatu riset operasi. Salah satu masalah sering dihadapi dalam keputusan operasi adalah mengenai,masalah sistem antrian. Gross dan Harris (2001) mengatakan bahwa sistem antrian adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani. Tujuan dari analisis sistem antrian yaitu untuk mengetahui model dan kinerja sistem antrian yang sudah dijalankan. Selain itu, sistem antrian juga digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan bagi perusahaan (Martha, 2011). Antrian (waiting line) menurut Krajewski (2010) adalah satu atau lebih orang atau barang yang menunggu dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan atau suatu langkah proses. Sedangkan menurut Siagian (1987), antrian adalah suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Antrian dapat terjadi baik di perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Antrian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu antrian eksternal dan antrian internal. Antrian eksternal adalah antrian yang terjadi ketika sesuatu akan masuk ke dalam sistem operasi. Sedangkan antrian internal adalah produk atau pelanggan yang melalui beberapa proses atau langkah, dan ada kemungkinan harus menunggu sebelum masuk ke sistem (Maister, 1988). Pada titik inilah, para manager harus 2

menentukan desain yang tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya yang ada. Perusahaan dapat menggunakan teori antrian sebagai alat analisis terhadap kinerja suatu sistem antrian. Teori antrian adalah studi tentang bagaimana bentuk antrian yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem antrian yang dapat dibuat oleh organisasi untuk bekerja secara optimal dengan tujuan memaksimumkan keuntungan dengan meminimumkan biaya (Pasternack, 2002). Penerapan teori antrian menjadi penting karena dapat mengatasi model antrian yang kurang efisien bagi perusahaan, terutama perusahaan atau organisasi dengan sistem antrian yang panjang. Salah satu perusahaan atau organisasi yang tidak dapat dilepaskan dari sistem antrian adalah organisasi penyedia fasilitas publik atau layanan bagi masyarakat umum. Hal ini dikarenakan kegiatan organisasi tersebut setiap hari selalu berhadapan langsung dengan pengguna jasa yakni masyakarat yang datang meminta pelayanan (Setyaningrum, 2014). Salah satu organisasi tempat mendapatkan pelayanan bagi masyakarat adalah SAMSAT Surakarta yang terletak di Jalan Profesor DR. Soeharso No.17, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Badan usaha ini merupakan tempat untuk mendapatkan fasilitas pelayanan pajak bagi pemilik kendaraan bermotor. Mayoritas aktivitas di Kantor SAMSAT Surakarta berhadapan langsung dengan pelanggannya, yaitu masyarakat yang datang untuk mengurus pajak kendaraan bermotor mereka. Salah satu masalah pada bidang operasional yang terjadi di 3

Kantor SAMSAT Surakarta ini yaitu seringnya terjadi antrian yang panjang untuk mendapatkan pelayanan dan pertimbangan jumlah loket (server) yang semestinya harus dibuka untuk mendapatkan bentuk antrian yang paling efisien. Kondisi antrian pada pelayanan pajak kendaraan di SAMSAT Surakarta saat ini terdapat satu server untuk pembayaran. Pelanggan yang akan mendapatkan fasilitas pelayanan mengambil nomor antrian kemudian harus menunggu apabila sistem belum siap. Sedangkan pelayanan (service) dilakukan dari balik meja server selama kurun waktu tertentu oleh satu orang petugas. Hal ini mengakibatkan antrian yang panjang dan menjadi masalah dalam penelitian ini. Antrian yang panjang dapat membuat kenyamanan dan kepuasan pelanggan terganggu. Di sisi lain, penambahan server untuk mengurangi panjang antrian memerlukan biaya dan mungkin hanya akan menyebabkan inefisiensi, yaitu setelah server ditambah ternyata banyak server yang diam atau menganggur karena tidak ada orang dalam antrian (Faisal, 2005). Peneliti ingin melakukan pengukuran sistem antrian di SAMSAT Surakarta dengan tujuan akhir untuk merancang fasilitas pelayanan atau mengetahui bagaimana model antrian yang seharusnya disediakan di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanannya. 4

B. RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang terjadi di SAMSAT Surakarta yaitu antrian yang panjang dan pertimbangan kebutuhan akan server yang harus dibuka untuk mendapatkan sistem antrian yang efisien. Berdasarkan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut 1. Bagaimana model layanan antrian yang telah ada di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada saat jam operasional layanannya? 2. Bagaimana pengelolaan layanan antrian yang paling efisien dari sisi SAMSAT Surakarta dan sisi pelanggan? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui model layanan antrian yang telah ada di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada saat jam operasional layanannya. 2. Untuk mengetahui pengelolaan layanan antrian yang paling efisien dari sisi SAMSAT Surakarta dan sisi pelanggan D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi organisasi dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk membuat sistem antrian yang lebih efektif dan efisien. 2. Bagi akademisi dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengetahui bagaimana teori antrian dipraktekkan kedalam dunia usaha. 5

3. Bagi pemerintah dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk membuat kebijakan tentang layanan antrian yang efektif dan efisien. 6