BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

PERAN PELANGGARAN KONTRAK PSIKOLOGIS DAN SIKAP TENTANG RISIKO DALAM MEMPREDIKSI EMOSI MORAL PADA KARYAWAN PERBANKAN DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

4. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

4. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB 4. Analisa Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menyangkut operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3. METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome. seseorang berperilaku untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada BPR

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Definisi operasional merupakan batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan suatu aktivitas, seperti penelitian. Dapat dikatakan bahwa definisi operasional adalah definisi subjektif karena disusun berdasarkan pendapat pribadi dari pelaksana kegiatan (Hs, 2007). Hipotesis merupakan asumsi peneliti terhadap hasil penelitian yang akan diuji. 3.1.1 Variabel Penelitian 3.1.1.1 Pelanggaran Kontrak Psikologis Rousseau (1995) mendefinisikan pelanggaran terhadap kontrak psikologis sebagai persepsi karyawan bahwa pihak perusahaan telah gagal dalam memenuhi janji dan harapan yang diberikan kepada karyawan. Definisi operasional dari pelanggaran kontrak psikologis menurut peneliti adalah kegagalan pihak perusahaan dalam memenuhi janji serta harapan yang telah diberian kepada karyawan. Adapun variabel ini memiliki 5 dimensi penyusun, yaitu kepuasan pekerjaan, kepuasan gaji dan kompensasi, dukungan, pelatihan, dan kesempatan berkarir. 3.1.1.2 Sikap Tentang Risiko Weber, Blais, dan Betz (2002) mendefinisikan sikap tentang risiko sebagai kesediaan individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berisiko. Definisi operasional dari sikap tentang risiko menurut peneliti adalah kecenderungan individu dalam mengambil keputusan yang berisiko. Adapun variabel ini memiliki dimensi prediksi keuntungan dengan indikator kesehatan/keselamatan, finansial, rekreasional, sosial, dan etika serta dimensi persepsi mengenai risiko dengan indikator kesehatan/keselamatan, finansial, rekreasional, sosial, dan etika.

42 3.1.1.3 Emosi Moral Tangney (2003) dalam Cohen et al., (2011) memaparkan bahwa emosi moral memberikan dorongan dan motivasi pada individu untuk melakukan hal yang baik serta menghindari perilaku yang buruk. Peneliti memberikan definisi operasional pada variabel emosi moral sebagai emosi yang dapat menentukan bagaimana individu memenuhi standar norma yang berlaku. Adapun variabel ini merupakan multidimensi, sehingga setiap dimensi penyusunnya tidak dapat digabungkan dalam penghitungan, namun, setiap dimensi diukur secara terpisah. Keempat dimensi pembentuk variabel ini mencakup NBE, NSE, REP, dan WITH. ` 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah karyawan perbankan, perempuan dan laki-laki posisi, yang menempati bagian front line, middle, dan back end. Bagian front liner merupakan posisi yang berhubungan langsung dengan pelanggan, seperti teller dan layanan pelanggan, berjenis kelamin pria dan wanita dengan rentan usia 25-55 tahun. Partisipan yang dipilih adalah karyawan Bank BII, Bank OCBC NISP, Bank HSBC, dan Bank BCA di Jakarta dengan jumlah 300 partisipan. Peneliti membagi 300 partisipan ini kedalam 2 kategori, yaitu 100 partisipan untuk uji coba penelitian dan 200 partisipan untuk penelitian akhir. Peneliti menetapkan usia 25-55 tahun mengingat usia ini merupakan tahapan dari permulaan karir hinga pemuncakan karir individu sehingga peneliti menduga adanya kecenderungan karyawan untuk mencari kemantapan finansial yang lebih tinggi pada usia ini. Peneliti menetapkan keempat bank ini untuk diteliti mengingat keempat bank ini termasuk dalam 20 bank dengan asset terbesar di Indonesia 3.2.2 Teknik Sampling Populasi yang dipilih sebagai partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan perbankan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah convenience sampling, non-probability. Non probability sampling merupakan metode pengambilan sampel tanpa menerapkan pengacakan sampel (Kothari, 2006). Dalam metode sampling ini, partisipan dipilih berdasarkan kemudahan serta kebersediaan subjek untuk menjadi partisipan.

43 Kelebihan dari metode sampling ini adalah kemudahannya dalam mencari sampel (Andersons, Sweeney & William, 2009) 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan perencanaan yang menentukan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Dalam desain penelitian, akan dipaparkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan seperti apa, mengapa, serta bagaimana suatu masalah akan diteliti dengan menerapkan prinsip-prinsip metodologis penelitian (Umar, 2000). Desain penelitian yang telah ditentukan dalam penelitian ini adalah bentuk kuantitatif dan non-eksperimental. Aliaga dan Gunderson (dalam Mujis 2011) mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai penelitian yang menjelaskan sebuah fenomena dengan mengumpulkan data numerik yang akan dianalisa dengan metode matematik. Bentuk penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian korelasional dan pengambilan data akan dilakukan dengan penyebaran kuosioner. Desain penelitian ini adalah desain korelasional prediktif. Desain korelasional prediktif digunakan untuk memprediksi satu variabel dari variabel lainnya yang berfungsi sebagai prediktor (Thompson, 2006). Peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel bebas dan tidak melakukan pengacakan sampel 3.4 Teknik Analisa Data 3.4.1 Teknik Analisa Utama Penelitian dilakukan dengan pembagian kuesioner untuk memperoleh data pada karyawan perbankan di 4 industri perbankan di Jakarta, yaitu Bank BII, Bank HSBC, Bank OCBC, dan Bank BCA. Kuesioner yang digunakan merupakan gabungan dari kuesioner pelanggaran kontrak psikologis, DOSPERT (untuk menelaah sikap tentang risiko), dan GASP (untuk menelaah NBE, NSE, WIT, dan REP). Setelah pengambilan data dituntaskan, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan data diawali dengan menginput data yang diperoleh di Microsoft Excel dan dilanjutkan dengan menganalisa data menggunakan program SPSS untuk menguji validitas dan reliabilitas dari alat ukur.

44 Analisa data menggunakan analisa regresi berganda, dimana pengukuran ini digunakan untuk mengukur prediksi lebih dari sati variable bebas terhadap variabel terikat. Analisa regresi berganda digunakan untuk meninjau apakah pelanggaran kontrak psikologis dan sikap tentang risiko mampu memprediksi tendensi korupsi pada karyawan perbankan di Jakarta. Dalam uji regresi linear berganda, ditetapkan bahwa variabel bebas dikatakan dapat memprediksi variabel terikat secara signifikan apabila memiliki nilai signifikan dibawah 0.05. 3.4.2 Teknik Analisa Tambahan Sebagai analisa tambahan, peneliti melakukan uji nilai baku (uji z-score) untuk mengidentifikasi dimensi dari emosi moral apa yang paling banyak mendominasi sampel penelitian. Sebagai hasil dari analisa ini, akan diketahui apakah dimensi kecenderungan rasa bersalah, atau NSE, atau WITH yang paling mendominasi sampel. 3.5 Alat Ukur Penelitian 3.5.1 Alat Ukur 3.5.1.1 Pelanggaran Kontrak Psikologis Tabel 3.1 Operasionalisasi Pelanggaran Kontrak Psikologis Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir Favorable Pelanggaran Kepuasan 1,10,14,15,18 Kontrak pekerjaan Psikologis Kepuasan gaji 5,6,8,12,13,16,18 dan kompensasi Dukungan 3,4,7 Pelatihan 9 Kesempatan 2,11 karir Unfavorable

45 Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur kontrak psikologis adalah kuesioner pelanggaran kontrak psikologis yang dikembangkan oleh Turnley (1997) dan diadaptasi oeh Boes (Boes, 2006) yang merujuk pada dimensi kontrak psikologis berdasarkan teori Robinson dan Morrinson. Namun, peneliti melakukan adaptasi alat ukur agar sesuai penggunaannya pada partisipan yang telah ditentukan. Kuisoner ini menggunakan skala likert yang terbagi dalam 5 skala, sebagai berikut: (1) sangat lebih sedikit dengan yang dijanjikan (2) lebih sedikit (3) sesuai dengan yang dijanjikan (4) lebih banyak (5) jauh melebihi dengan yang dijanjikan. 3.5.1.2 Sikap Tentang Risiko Tabel 3.2 Operasionalisasi Sikap Tentang Risiko Variabel Dimensi Nomor Butir Sikap Tentang Risiko Favorable Etis 5, 8, 9, 15, 28, 29, 36 Finansial 2, 3, 7, 11, 13, 17, 38 Kesehatan/keselamatan 14, 16, 19, 22, 25, 34, 35 Rekreasi 1, 10, 12, 18, 23, 24, 30, 31 Sosial 4, 6, 20, 21, 26, 27, 32, 33, 37, 39 Unfavorable Instrumen yang digunakan dalam mengukur sikap tentang risiko adalah skala DOSPERT (Domain-Spesific-Risk-Taking) yang dikembangkan

46 oleh Blais dan Weber. Bentuk dari alat ukur ini adalah kuesioner dengan mengkategorikan pilihan dalam 7 skala dengan komponen sebagai berikut: (1) Sangat tidak berpeluang (2) Cukup tidak berpeluang (3) Agak tidak berpeluang (4) Tidak yakin (5) Agak berpeluang (6) Cukup berpeluang (7) Sangat berpeluang. Variabel Dimensi Indikator Nomor butir Favourable Kecenderungan rasa Rasa malu Mengevaluasi diri 3, 6, 10, 13, malu dan rasa (shame) secara negatif 20, 36, 37 bersalah (NSE) Menarik diri 4, 7, 8, 12, (WIT) 22, 24, 31, 34, 39 Rasa Evaluasi perilaku 1, 9, 14, 16, bersalah negatif (NSE) 18, 21, 23, (guilt) 26, 27, 28, Perilaku memperbaiki kesalahan (REP) 29, 33, 40 2, 5, 11, 15, 17, 19, 25, 30, 32, 35, 38 Unfavourable 3.5.1.3 Kecenderungan Rasa Malu dan Bersalah Tabel 3.3 Operasionalisasi GASP Pengukuran kecenderungan rasa malu dan rasa bersalah sebagai pengukuran tendensi korupsi dilakukan dengan instrument GASP (Guilty and Shame Proneness) yang dikembangkan oleh Cohen, Insko, dan Wolf. Skor GASP yang rendah menandakan rendahnya kecenderungan rasa malu dan bersalah saat melakukan kesalahan. Hal ini mengindikasikan tendensi korupsi yang lebih tinggi. Instrumen ini menerapkan metode survei dengan menggunakan 7 skala yang tersusun sebagai berikut: (1) Sangat tidak mungkin (2) Tidak mungkin (3) Sedikit tidak mungkin (4) 50% mungkin (5) Ada kemungkinan (6) Mungkin (7) Sangat mungkin. Berikut instruksi yang harus disampaikan kepada partisipan sebelum mengisi kuesioner ini:

47 Dalam kuesioner ini, Anda akan membaca situasi sehari-hari yang sering dihadapi, dan diikuti oleh reaksi umum terhadap situasi tersebut. Saat Anda membaca setiap skenario, berusahalah untuk membayangkan diri Anda dalam situasi tersebut. Setelah itu, indikasikan kemungkinan Anda akan bereaksi sesuai dengan yang telah dipaparkan. Skoring dari alat ukur ini digunakan dengan menjumlahkan total skor dari dimensi kecenderungan rasa malu dan dimensi kecenderungan rasa bersalah 3.5.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Validitas merupakan kesesuaian antara skor pengukuran dengan apa yang ingin diukur (Kaplan & Saccuzzo, 2013). Pengujian validitas konten alat ukur dilakukan sebelum peneliti melakukan uji coba. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konten dan validitas konstruk. Untuk akurasi validitas konten dari alat ukur yang digunakan, peneliti menerapkan metode expert judgment, yaitu dengan meminta dosen pembimbing skripsi untuk mengevaluasi dimensi, indikator dalam alat ukur, serta setiap butir pertanyaan yang tertera dalam kuesioner. Pengujian validitas ini dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 28 Oktober, 30 Oktober, dan 2 November 2013. Untuk melakukan pengukuran validitas konstruk, peneliti menggunakan uji korelasi butir total dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson correlation coefficient). Uji korelasi butir total merupakan metode pengukuran validitas dengan menentukan tingkat korelasi dari butir pertanyaan dengan pertanyaan secara keseluruhan. Dengan menggunakan uji korelasi ini, peneliti akan mengidenfitikasi butir pertanyaan yang tidak sesuai dan dianggap merusak kuesioner scara keseluruhan (Stommel & Wills, 2004). Kriteria yang ditetapkan untuk uji validitas ini adalah korelasi setiap butir dengan total skor dari skala yang bersangkutan harus lebih besar dari 0.25. Apabila ditemukan butir yang memiliki korelasi butir kurang dari 0.25, maka butir tersebut akan dihilangkan. Untuk menguji reliabilitas alat ukur, peneliti melakukan uji konsistensi internal dengan menggunakan indeks Alpha s Cronbach. Uji konsistensi internal dapat mengukur reliabilitas alat ukur dengan menilai korelasi antar butir pertanyaan dalam kuesioner. Dapat dikatakan bahwa metode uji reliabilitas ini menerapkan keseragaman butir pertanyaan dalam kuesioner (Frick, Barry, & Kamphaus, 2010). Pengujian ini menerapkan teori dari Cronbach sebagai acuan, yaitu nilai cronbach

48 alpha harus positif dan alpha harus lebih besar atau sama dengan 0.6 (Sarwono, Indikato Item-Favorable Item nonfavorable CIT CIT Alpha Alpha r min max pre- post- Pre try Post try Pre-try Post try try try Kepuasan 1,10,14,15,18 1,10,14,15 0.411 0.668 0.685 0.773 pekerjaan Kepuasan gaji 5,6,8,12,13,16,17 5,6,8,12,13,16,17 0.309 0.786 0.846 0.846 dan kompensasi Dukungan 3,4,7 3,4,7 0.597 0.692 0.798 0.798 Pelatihan 9 Kesempatan 2,11 2,11 0.755 0.755 0.859 0.859 berkarir 2012) Tabel 3.4 Rangkuman Alat Ukur Pelanggaran Kontrak Psikologis Keterangan tabel: CIT: Corrected Item Total Correlations (indeks validitas konstruk) Alpha: Cronbach s Alpha (indeks reliabilitas alat ukur variabel Tabel 3.5 Rangkuman Alat Ukur GASP

49 Keterangan tabel: CIT: Corrected Item Total Correlations (indeks validitas konstruk) Alpha: Cronbach s Alpha (indeks reliabilitas alat ukur variabel) Kuesioner GASP merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat emosi moral. Aspek yang menjadi fokus dalam alat ukur ini adalah munculnya kecenderungan rasa malu dan kecenderungan rasa bersalah ketika melakukan kesalahan. Indikator yang mengindikasikan adanya rasa bersalah adalah Dimensi Indikator Item Favorable Item non- CIT CIT Alpha Alpha NBE dan REP, sedangkan indikator yang mengindikasikan adanya rasa malu adalah Dimensi Indikator Item Favorable Rasa malu Rasa bersalah NSE dan WITH. Cohen et all., (2011) memaparkan bahwa skor NBE, NSE, dan REP yang lebih rendah mengindikasikan kecenderungan untuk melakukan korupsi yang lebih tinggi, sedangkan skor WITH yang lebih tinggi mengindikasikan kecenderungan melakukan korupsi yang lebih tinggi. Item nonfavorable Pre-try Post try Pre-try Post try CIT min Tabel 3.6 Rangkuman Alat Ukur DOSPERT (Sikap Tentang Risiko) CIT max Alph a pretry Alpha posttry Withdraw 4,7,8,12,22,24,31,34,39 4,8,12,22,24,31,39 0.303 0.630 0.677 0.738 al NSE 3,6,10,13,20,36,37 3,6,10,13,20 0.390 0.785 0.712 0.815 Repairme 2,5,11,17,19,25,30,32,35, 2,5,11,17,19,25,30,32 0.353 0.585 0.819 0.819 nt 38,35,38 NBE 1,9,14,16,18,21,23,26,27, 1,9,14,16,18,23,27,28 0.284 0.610 0.797 0.809 28,29,33,40,29,33,40

50 favorable Pre-try Post try Pre-try min max pretry Etis 5,8,9,15,28,29,35 8,9,15,18,35 0.476 0.580 0.650 0.771 Finansial 2,3,7,11,13,17,38 2,3,7,11,13,17,38 0.434 0.768 0.841 0.841 Health 14,16,19,22,25,34,35 14,16,19,22,25,34,35 0.387 0.611 0.755 0.755 Rekreasi 1,10,12,18,23,24,30,31 1,10,12,18,23,24 0.451 0.542 0.697 0.740 Sosial 4,6,20,21,26,27,32,33,37,39 6,21,26,27,32,39 0.312 0.526 0.579 0.693 Post try posttry Keterangan tabel: CIT: Corrected Item Total Correlations (indeks validitas konstruk) Alpha: Cronbach s Alpha (indeks reliabilitas alat ukur variabel 3.6 Prosedur Berikut ini akan dipaparkan prosedur penelitian, yang mencakup persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian 3.6.1 Persiapan Penelitian Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah mencari fenomena yang tepat sehingga dapat memutuskan lokasi yang paling tepat untuk melangsungkan penelitian. Tahapan ini dimulai sejak awal bulan Juni 2013 dengan melakukan riset melalui internet dan menggali informasi dari karyawan perbankan. Setelah menemukan fenomena dan partisipan yang sesuai, peneliti mulai membuat gambaran dari kerangka berpikir untuk meninjau kesesuaian dan kemungkinan adanya korelasi dari variabel yang telah ditentukan. Langkah berikutnya adalah merampungkan landasan teori dengan mencari literature terkait mengenai variabel beserta mencari alat ukur yang sesuai. Setelah peneliti menemukan alat ukur yang sesuai, tahapan berikutnya adalah mengkonsultasikan alat ukur dengan dosen pembimbing skripsi dan melakukan adaptasi alat ukur serta melakukan uji validitas dengan expert judgement. Uji validitas ini berhasil dirampungkan dalam 3 kali pertemuan dengan dosen pembimbing skripsi.

51 Setelah uji validitas dan reliabilitas telah dilaksanakan, peneliti berencana untuk meminta bantuan dari saudara dan kerabat yang bekerja di bank-bank yang dituju agar memudahkan peneliti memperoleh akses dalam mendistribusikan kuesioner. Tahapan ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan studi awal (pilot study) pada bulan November. Peneliti berencana untuk melakukan studi awal pada 100 partisipan yang terdiri dari 25 partisipan dari Bank BCA, 25 partisipan dari Bank HSBC, 25 partisipan dari Bank OCBC, dan 25 partisipan dari Bank BII. Dengan dilakukannya uji awal, maka peneliti dapat menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji reliabilitas dan validitas akan membantu peneliti