BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan karyawan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kemajuan dari suatu organisasi dan hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penelitian yang ada. Bedasarkan beberapa penelitian terdahulu, variabel kepuasan karyawan dapat berdampak negatif bagi turnover intention baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Kepuasan itu sendiri dapat diartikan sebagai perasaan yang mucul dalam diri seorang karyawan baik secara positif ataupun negatif sebagai wujud atas perasaan menyenangkan terhadap kondisi pekerjaan yang dihadapi sehingga mengakibatkan dalam diri karyawan untuk berperilaku tertentu. Organizational citizenship behavior (OCB) dapat dipahami sebagai kemauan karyawan untuk melakukan sesuatu yang tidak dideskripsikan dalam pekerjaanya tanpa diberikan kompensasi atau reward atas keinginannya sendiri akibat dari perasaan puas terhadap pekerjaanya. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Robbin dan Judge (2006:109) yaitu kepuasan karyawan merupakan penentu utama OCB karyawan. Sedangkan turnover intention merupakan dampak yang muncul ketika karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaanya. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Novliadi (2007), Triyanto (2009), Yuliasia (2012) menjelaskan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan dengan keinginan keluar karyawan atau turnover intention. Karyawan yang merasa puas dengan hasil atau lingkungan kerjanya tidak akan mempunyai keinginan untuk keluar dari pekerjaanya. Dengan demikian karyawan yang merasa puas dengan pekerjaanya maka keinginan keluar dapat ditekan. Walaupun banyak penelitian yang mendukung bahwa adanya dampak kepuasan karyawan terhadap turnover intention dan OCB, terdapat penelitian lain yang memiliki hasil yang berbeda dalam mengkaji antara OCB dan turnover intention. Dari penelitian yang dilakukan oleh Lovy dan Jaya (2013) menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara OCB terhadap turnover intention. Dalam penelitian yang lain oleh Alotaibi (2001) ditemukan bahwa kepuasan karyawan tidak memiliki pengaruh terhadap OCB karyawan di Kuwait. Hal yang sama ditemukan oleh Kim (2006) juga ditemukan bahwa kepuasan karyawan tidak berpengaruh terhadap OCB pekerja. Melihat dari 1
2 Ketidaksamaan hasil peneltian yang ditemukan maka mendorong adanya penelitian kembali. Berhubungan dengan itu, hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa karyawan yang melakukan OCB didorong karena rasa aman dan produktivitas tinggi sehingga keinginan untuk meningalkan kerja cenderung rendah. PT Clipan Finance Indonesia Tbk, Suatu perusahaan patungan antar Credit Lyonnais dari Perancis dan PT Panin Bank Tbk ("Panin Bank") yang bergerak dalam bisnis pembiayaan otomotif bagi konsumen dan sewa guna usaha alat berat. Jumlah karyawan di PT Clipan Finance Indonesia Tbk yang bekerja di kantor berjumlah 134 karyawan. Penelitian ini ditujukan terhadap permasalahan sumber daya manusia pada PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Bedasarkan data yang didapat dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk, tingkat absensi secara keseluruhan meningkat setiap bulannya. Tabel 1.1 Presentase Absensi Karyawan Periode 2014 Jumlah Absensi Presentasi Absensi Januari 19 14.17 % Februari 16 11.94 % Maret 11 8.20% Mei 13 9.70 % Juni 16 11.94 % Juli 19 14.17 % Agustus 24 17.91 % September 24 17.91 % Oktober 20 14.92 % November 21 15.67 % Desember 27 20.14 % Sumber: Data PT Clipan Finance Indonesia Tbk (2015) Bedasarkan hasil wawancara dengan Bapak Donny, Selaku EVP Human Resource and General Affairs PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, menyatakan jumlah ketidakhadiran karyawan yang bersifat fluktuatif. Pada bulan Januari tingkat absensi sebesar 14.17% karyawan yang tidak hadir, kemudian pada bulan Februari sebesar 11.94%, pada bulan Maret dan April tingkat absensi karyawan sebesar 8.20%, pada bulan
3 Mei tingkat absensi sebesar 9.70%, pada bulan Juni sebesar 11,94%, pada bulan Juli sebesar 14.17%, pada bulan Agustus dan September tingkat absensi sebesar 17.91%, pada bulan Oktober sebesar 14.92%, pada bulan November tingkat absensi sebesar 15.67%, dan pada bulan Desember tingkat absensi sebesar 20.14% karyawan yang tidak hadir. Dapat dilihat di atas bahwa jumlah karyawan yang tidak hadir meningkat sangat drastis dari 19 jumlah absensi (14.17%) menjadi 27 jumlah absensi (20.14%). Hal ini merupakan indikasi adanya keinginan untuk keluar dari perusahaan. Absensi memiliki hubungan erat dengan turnover intention, dengan tingginya tingkat absensi menunjukan bahwa karyawan indikasi karyawan malas untuk bekerja di PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, hingga kemudian berpengaruh terhadap meningkatnya tingkat turnover intention. Di bawah ini merupakan data turnover karyawan yang terjadi pada PT. Clipan Indonesia Tbk tahun 2010-2014 sebagai berikut Tabel 1.2 Jumlah dan Persentasi Turnover Tahun Karyawan Karyawan Tingkat Bekerja Keluar Turnover 2010 137 12 8.75% 2011 139 10 7.19% 2012 140 13 9.28% 2013 136 13 9.55% 2014 134 16 11.94% Sumber: Data PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (2015) Dari data di atas diketahui bahwa tingkat turnover mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu pada tahun pada tahun 2010 sebesar 8.75%, tahun 2011 tingkat turnover sebesar 7.19%, tahun 2012 tingkat turnover sebesar 9.28%, tahun 2013 tingkat turnover sebesar 9.55%, dan mengalami peningkatan yang cukup tinggi dengan tingkat turnover menjadi 11.94% pada tahun 2014. Bapak Donny menyatakan bahwa perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar, yang disebabkan peningkatan biaya sumber daya. Tindakan yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan perekrutan, seleksi dan training yang diberikan kepada karyawan baru. Dengan tambahan biaya lainnya berupa pemasangan iklan untuk lowongan kerja di media massa. Turnover mempengaruhi berbagai atktivitas kerja dalam perusahaan dan mempengaruhi kepuasan karyawan secara keseluruhan.
4 Menurut beliau,semenjak tahun 2010 perusahaan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk telah melakukan berbagai cara untuk mengembangkan karyawannya, tetapi hasil yang dihadapkan dengan kendala dan masalah berupa ketidakhadiran karyawan yang meningkat dan adanya karyawan yang memiliki keinginan untuk pindah ke perusahaan lain sehingga menimbulkan masalah tidak puasnya karyawan dalam bekerja yang berdampak pada tingkat turnover intention. Bedasarkan hal tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP TURNOVER INTENTION MELALUI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK. Diharapkan dengan penelitian ini, masalah tingginya turnover pada PT Clipan Finance Indonesia Tbk dapat segera diatasi. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan terhadap organizational citizenship behavior (OCB) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan pengaruh terhadap turnover intention di PT Clipan Finance Indonesia Tbk? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara organizational citizenship behavior (OCB) terhadap turnover intention di PT Clipan Finance Indonesia Tbk? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan terhadap turnover intention melalui organizational citizenship behavior (OCB) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian: Tujuan utama dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan terhadap organizational citizenship behavior (OCB) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan terhadap turnover intention di PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
5 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara organizational citizenship behavior (OCB) terhadap turnover intention di PT Clipan Finance Indonesia Tbk 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara kepuasan karyawan terhadap turnover intention melalui organizational citizenship behavior (OCB) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk. 1.4 Manfaat Penelitian: 1. Bagi penulis - Untuk menambah pengetahuan terhadap teori-teori yang berhubungan dengan kepuasan karyawan, organizational citizenship behavior (OCB) dan turnover intention - Untuk membandingkan apakah teori-teori yang didapatkan selama kuliah sesuai dengan kehidupan dilingkungan kerja sehingga dapat diketahui sejauh mana teori tersebut dapat diterapkan dilingkungan kerja 2. Bagi perusahaan - Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan pertimbangan kepada perusahaan dalam rangka meningkatkan kepuasan karyawan yang mempengaruhi turnover intention melalui organizational citizenship behavior (OCB), sehingga dapat mengevaluasi kelemahan perusahaan dan dapat terus meningkatkan kemajuan yang telah dicapai. 3. Bagi pembaca - Memberikan informasi kepada masyarakat dalam rangka untuk memepelajari masalah-masalah mengenai kepuasan karyawan, organizational citizenship behavior (OCB) dan turnover intention.
6 1.5 State of The Art (Tinjauan Pustaka) Tabel 2.2 Tabel State of Art No Nama Penulis Judul Nama Jurnal Keterangan 1. Sinem Aydogdu & Baris Asikgil 2. Lovy, Sarikwal & Jaya Gupkta International Review of Management and Marketing, 1 (52). Journal of Strategic Human Resource Management, 2 (3 An Empirical Study of The Relationship Among Job Satisfaction, Organizational Commitment and Turnover Intention. The impact of high performance work practice and organizational citizenship behavior on turnover intentions Menunjukan pengaruh signifikan dan hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan turnover intention Membahas pengaruh terhadap intention mengenai OCB turnover 3. Vivin Maharani,Eka Afnan Troena & Noermijati Sumber: Penulis, 2015. International Journal of Business and Management. Vol. 8, No. 17. Organizational Citizenship Behaviour Role in Mediating the Effect of Transformational Leadership, Job Satisfaction on Employee Performance: Studies in PT Bank Syariah Mandiri Malang East Java Menunjukan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap OCB dan memiliki hubungan yang positif