III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ]

Manual SJH. Dokumen perencanaan yang menggambarkan cara perusahaan memenuhi 11 kriteria SJH Berfungsi sebagai panduan bagi perusahaan

MANUAL Sistem Jaminan Halal

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

PENGEMBANGAN KONSEP MODEL SISTEM JAMINAN HALAL PRODUK DAGING AYAM DI RUMAH POTONG AYAM 1

AUDIT INTERNAL UNTUK MENJAWAB 11 KRITERIA SJH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

apoteker123.wordpress.com 1 dari 5 DAFTAR PERIKSA Halal Assurance System 23000:1 PERTANYAAN PERIKSA HASIL PERIKSA

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman.

MIA APRIANTHY ( )

K A T A P E N G A N T A R

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

PERANCANGAN MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL DI PT GIA DEDDY HARYADY

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000

Sertifikasi dan Sistem Jaminan Halal

NOMOR 215 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manual Prosedur. Publikasi Ilmiah FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB

Daftar Pertanyaan (Asesmen Mandiri/Self Assessment)

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

SISTEM OPERASIONAL PROCEDURE (SOP) JASA PELAYANAN TEKNIS BBIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Muka... Kata Pengantar... Daftar Isi...

PANDUAN UMUM SISTEM JAMINAN HALAL LPPOM MUI

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Standard Operating Procedure PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen

Catatan Pengarahan FLEGT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

MANUAL SJH PT EVIGO INDONESIA MAN-SJH-01

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

REPUBLIK INDONESIA, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN Oleh : Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (cevest or id)

Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)

SPMI dan ISO 9001:2008

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Revisi Tanggal Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi UB Agustus 2013 MP-UJM-P-FIA-UB

Diklat Pendamping Akreditasi FKTP MATERI INTI 6 TEKNIK AUDIT INTERNAL

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I


V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NOTULEN RAPAT. Pelaksanaan rapat :

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENETAPAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

BAB III LANDASAN TEORI

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT GIA sebagai perusahaan perisa yang berlokasi di Cianjur. Waktu penelitian dimulai sejak Juli 2010 sampai Maret 2011. B. Metode Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sedang berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Sevilla, et al. 1993). Hal utama yang diteliti adalah kondisi sesungguhnya dari proses perancangan Sistem Jaminan Halal (SJH) pada industri perisa domestik PT GIA. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara mengamati kesulitan dan kendala yang dihadapi oleh PT GIA dalam memenuhi permintaan pelanggan untuk produk yang bersertifikasi halal. 2. Penelitian Utama Penelitian utama dilaksanakan dengan tahapan seperti terlihat pada Gambar 1. Pada tahap ini dilakukan perancangan SJH, yang tahapannya meliputi pembentukan tim penyusun SJH, telaah dan analisis kebutuhan perusahaan untuk memenuhi prasyarat SJH, diskusi dengan Manajemen Puncak dan pakar SJH sebagai bahan referensi dalam persiapan penyusunan, penyusunan rancangan SJH, penyusunan kebutuhan Standard Operation Procedure (SOP) untuk masingmasing unit kerja terkait dan prasyarat yang diperlukan oleh SJH, penyusunan SOP, melakukan pengkajian ulang SOP, dan melakukan pengkajian ulang SJH, sampai terbentuk rancangan manual SJH.

18 Mulai Pembentukan tim penyusun manual SJH Analisis kebutuhan perusahaan Diskusi dengan manajemen puncak dan pakar SJH Penyusunan rancangan draft manual SJH Analisis kebutuhan standard operation procedurs (SOP) departemen terkait Penyusunan draft SOP-SOP Pengkajian ulang draft manual SJH dan SOP-SOP Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian 2.1. Pembentukan Tim Penyusun Manual SJH Tim penyusun manual SJH meliputi semua departemen yang terkait agar mewakili semua keperluan masing-masing departemen tersebut dan masingmasing departemen tersebut lebih tahu tuntutan keperluan prasyarat SJH yang berhubungan dengan departemennya. Tim penyusunan manual SJH ini meliputi Departemen Pembelian, Departemen Pengembangan dan Riset (R&D),

19 Departemen Mutu (QC), Departemen Produksi, Departemen Gudang dan Transportasi, dan juga melibatkan Manajemen Puncak sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam hal kebijakan halal. Dalam pembentukan Tim Penyusun Manual SJH ini juga ditentukan seorang Internal Halal Audit Coordinator (IHAC) sebagai orang yang dianggap mengerti dan paling berkompeten dalam hal peyusunan tim ini dan juga sebagai prasyarat dari SJH. Hasil yang diharapkan dari penyusunan tim ini adalah terbentuknya suatu Tim Penyusun Manual SJH yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Manajemen Puncak sebagai bukti komitmen keseriusan dalam hal penyusunan SJH tersebut. 2.2. Analisis Kebutuhan Perusahaan Telaah dan analisis diperlukan oleh perusahaan sebagai prasyarat dasar dalam pemenuhan standar SJH dengan referensi panduan SJH yang dikeluarkan oleh LP POM MUI. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah matrik prasyarat yang berhubungan dengan hal-hal yang diperlukan dan harus dipenuhi oleh masing-masing departemen terkait. 2.3. Diskusi dengan Manajemen Puncak dan Pakar SJH Diskusi dengan Manajemen Puncak diperlukan untuk memberikan gambaran kepada Manajemen dalam hal penyusunan SJH ini serta untuk mendapatkan komitmen mengenai biaya-biaya yang mungkin timbul. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah daftar mengenai kekurangan apa saja yang diperlukan dalam hal penyusunan SJH ini serta mengkaji ulang dari matrik yang sudah tersusun. 2.4. Penyusunan Rancangan Draft Manual SJH Perancangan draft manual SJH disesuaikan dengan hasil telaah dan analisis perusahaan. Hasil yang diharapkan dari penyusunan rancangan draft manual SJH ini berupa kebijakan halal perusahaan, penentuan panduan halal yang akan dipakai, cakupan halal yang akan diterapkan, penyusunan sistem manajemen halal yang meliputi struktur organisasi manajemen halal, tugas dan kewenangan setiap departemen terkait yang berhubungan dengan pemenuhan standar SJH,

20 penentuan titik kritis keharaman, penentuan sistem audit halal internal, penentuan pelatihan halal, dan penentuan prosedur revisi sistem jaminan halal. Langkahlangkah perancangan SJH terdiri dari : 1. Merancang lay out dan manual format SJH 2. Menunjuk penanggung jawab dalam penyusunan manual SJH 3. Menetapkan kerangka dan struktur isi manual SJH 4. Menafsirkan persyaratan SJH dan merumuskan kebijakan perusahaan untuk masing-masing unsur standar 5. Mengidentifikasi dan menunjuk orang yang tepat untuk menyusun uraian kebijakan untuk setiap unsur standar 6. Menyusun konsep manual SJH 7. Mengkaji ulang konsep yang telah disusun 8. Melakukan perbaikan konsep berdasarkan hasil kaji ulang 9. Menerbitkan panduan manual SJH 2.5. Analisis Kebutuhan Standard Operation Procedure (SOP) untuk Semua Departemen Terkait Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah berupa diagram alir proses mulai dari permintaan pelanggan sampai kepada pengiriman perisa ke pelanggan dimana dari setiap tahapannya ditentukan SOP untuk setiap departemen terkait, termasuk format-format yang dibutuhkan. 2.6. Penyusunan Draft SOP-SOP Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah berupa SOP untuk setiap departemen terkait termasuk format-format yang diperlukan berdasarkan pada tahapan sebelumnya yaitu berdasarkan diagram alir proses. Langkah-langkah penyusunan SOP adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan menentukan tujuan kegiatan yang akan dibuat prosedurnya dan didokumentasikan. 2. Menentukan ruang lingkup prosedur. 3. Mengumpulkan informasi dan data kegiatan yang ada sekarang.

21 4. Menuliskan prosedur berdasarkan semua kegiatan yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : jumlah halaman : 3-4 halaman. prosedur yang panjang dipecah menjadi sub prosedur atau WI. 5. Melakukan uji coba prosedur oleh karyawan serta permintaan umpan balik dari uji coba tersebut. 6. Menerbitkan SOP. 7. Melatih karyawan menggunakan SOP dan menjelaskan manfaat penggunaannya. 8. Melakukan audit SOP. Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan prosedur dan dilakukan oleh tim penyusun manual SJH. 2.7. Pengkajian Ulang Draft Manual SJH dan SOP-SOP Pengkajian dan diskusi dilakukan atas hasil perancangan yang telah dibuat dengan semua departemen terkait dan melakukan kesesuaian dengan pelaksanaan yang dilakukan. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah berupa penerapan dari rancangan SOP di lokasi pabrik. Langkah selanjutnya adalah pengkajian SJH dengan cara melakukan audit halal internal. Fungsi dari pelaksanaan audit halal internal ini adalah : Audit halal internal adalah suatu penilaian yang sistematis dan bebas untuk mengetahui apakah persyaratan SJH telah dipenuhi Hasil audit halal internal digunakan untuk menilai efektivitas SJH dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan Pelaksanaan audit halal internal untuk mencari bukti bahwa : - Implementasi telah sesuai dengan SJH yang dideklarasikan - Aplikasi manual SJH memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh LP POM MUI - Seluruh proses telah dikendalikan dengan efektif Pemantauan dan evaluasi SJH pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk audit internal. Komponen dari audit internal ini terdiri dari tujuan audit internal, ruang lingkup audit internal, dan pelaksanaan audit internal.

22 Audit internal ini bertujuan untuk : - Menentukan kesesuaian SJH perusahaan dengan standar yang telah ditetapkan oleh LP POM MUI. - Menentukan kesesuaian pelaksanaan SJH perusahaan dengan perencanaannya. - Mendeteksi penyimpangan yang terjadi serta menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan. - Memastikan bahwa permasalahan yang ditemukan pada audit sebelumnya telah diperbaiki sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan. - Menyediakan informasi tentang pelaksanaan SJH kepada manajemen dan LP POM MUI. Ruang lingkup audit internal terbagi menjadi : 1. Dokumen SJH Pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokumen-dokumen pendukung kehalalan produk yang menyangkut bahan, proses, maupun produk di setiap bagian yang terkait, seperti daftar bahan, spesifikasi, sertifkat halal, formula, dokumen pembelian bahan, dokumen pergudangan, dan sebagainya. Hal-hal yang diperhatikan adalah : - Kelengkapan dokumen SJH - Kelengkapan spesifikasi bahan - Kelengkapan, keabsahan dan masa berlaku sertifikat halal bahan - Kecocokan formula dengandaftar bahan halal - Kecocokan dokumen pembelian dengan daftar bahan halal - Kelengkapan dan kecocokan dokumen produksi dengan daftar bahan dan formula halal - Kelengkapan dan kecocokan dokumen penggudangan dengan daftar bahan dan daftar produk halal - Uji mampu telusur (treacibility) sistem 2. Pelaksanaan SJH Audit SJH di perusahaan mencakup :

23 - Organisasi manajemen halal - Kelengkapan dolumen acuan teknis pelaksanaan SJH - Implementasi dokumen - Pelaksanaan sosialisasi SJH - Pelatihan - Komunikasi internal dan eksternal dalam pelaksanaan SJH - Pemantauan dan evaluasi pelaksaan SJH - Pelaporan internal dan eksternal pelaksaan SJH - Pengambilan bukti berupa format-format atau hal-hal lain tentang pelaksaan SJH di perusahaan jika diperlukan