A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

dokumen-dokumen yang mirip
Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

Lampiran 1 Formulir organoleptik

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODE PENELITIAN

Output Analisis Varians Polynomial Ortogonal Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Ca Ginjal dan Daging Puyuh yang Terpapar Pb

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Albumin dan Globulin Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik yang akan diambil darahnya.

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

1 atm selama 15 menit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

A B. 2. Penetapan kadar protein dengan metode Semi Mikro Kjeldahl (SNI ) Lampiran 1 Prosedur analisis kimia

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat Darah (Follin-Wu) 42 A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) Produksi minyak esensial diperoleh secara ekstraksi sesuai dengan prosedur penelitian Subeki dkk. (2006) : 1. Sebanyak 80 kg tepung buah makasar direndam selama 1 minggu dan setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. 2. Filtrat disaring dengan menggunakan kain saring dan kemudian diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L. 3. Filtrat pekat tersebut kemudian diekstrak dengan etil asetat (EtOAc) hingga diperoleh fraksi air dan EtOAc. 4. Fraksi CHCl ³ diuapkan hingga kering dan kemudian dimasukkan ke dalam silika gel kolom kromatografi dan dielusi dengan clorofom sehingga diperoleh 3 fraksi. 5. Minyak esensial diperoleh dari fraksi 2 (1:2) lalu dievaporasi untuk memperoleh minyak esensial murni. B. Pengambilan Sampel Darah 1. Objek penelitian (itik Cihateup fase grower) disiapkan sebanyak 48 ekor. 2. Sebelum sampel darah diambil, bagian vena pectoralis dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol 70%. 3. Sampel darah diambil pada bagian vena pectoralis sebanyak 9 ml dengan menggunakan syringe.

43 4. Sampel darah tersebut selanjutnya ditampung dengan menggunakan tabung ber-edta yang mengandung anti koagulan. C. Penetapan Profil Urea Darah (DAM) 1. Disediakan 31 tabung reaksi, yaitu 1 tabung reaksi yang diberi tanda standar dan 30 tabung diberi tanda uji. 2. Dipipetkan kepada tabung reaksi standar sebanyak 5 ml larutan TCA 5% dan larutan standar sebanyak 0,25 ml. 3. Dipipetkan kedalam 30 tabung reaksi uji larutan TCA 5% sebanyak 5 ml, serum atau darah sebanyak 0,25 ml dan larutan standar 0,25 ml. 4. Masing-masing tabung dicampur dengan baik, selanjutnya endapan dipisah dengan cara disentrifugasi selama 5 menit. Supernatan digunakan untuk penetapan profil urea darah. 5. Langkah berikutnya yaitu disediakan 32 buah tabung reaksi, 1 tabung diberi tanda blanko, 1 tabung diberi tanda standar, dan 30 tabung diberi tanda uji. 6. Dipipetkan kedalam tabung reaksi blanko larutan katalisator dan larutan DAM masing-masing sebanyak 5 ml. 7. Dipipetkan kedalam tabung reaksi standar supernatan standar (hasil sentrifugasi tabung reaksi standar pada langkah b dan d ) sebanyak 0,25 ml, larutan katalisator dan larutan DAM masing-masing sebanyak 5 ml. 8. Dipipetkan kedalam 30 tabung reaksi uji supernatan serum (hasil sentrifugasi tabung reaksi uji pada langkah c dan d sebelumnya) sebanyak 0,25 ml, larutan katalisator dan larutan DAM masing-masing sebanyak 5 ml. 9. Selanjutnya larutan dalam tabung dicampur dengan baik.

44 10. Lalu seluruh tabung diletakkan dalam penangas air mendidih selama 6 menit. 11. Kemudian tabung diangkat dari penangas dan didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar. 12. Serapan sampel dibaca pada panjang gelombang 525 nm. Warna yang terbentuk cepat memucat, sehingga pembacaan harus cepat dilakukan. D. Penentuan Profil Asam Urat Darah (Folin-Wu) 1. Sampel yang diperlukan yaitu filtrat darah bebas protein dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan cara Follin-Wu. 1) Dipipetkan 7 ml akuades kedalam labu Erlenmeyer 125 ml yang kering. 2) Ditambahkan 1 ml bahan yang akan diperiksa, lalu labu digoyang dengan perlahan. 3) Ditambahkan 1 ml larutan Na-tungstat 10%, dicampurkan dengan cara menggoyang labu. 4) Ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 2/3 N secara tetes demi tetes sambil `terus menggoyang labu. 5) Labu didiamkan selama 10 menit. 6) Lalu disaring melalui kertas saring yang kering dan filtrat yang keluar ditampung. 2. Reagen yang diperlukan untuk menetapkan profil asam urat darah seperti larutan urea sianida, pereaksi asam urat, larutan standar asam urat, dibuat terlebih dahulu. 3. Pembuatan larutan (Reagen) sianida :

45 1) Dilarutkan 75 g natrium sianida dalam 700 ml air dalam gelas kimia 2000 ml. 2) Lalu ditambahkan 300 g urea dan diaduk. 3) Selanjutnya ditambahkan 5 g kalsium oksida dan aduk selama 10 menit. 4) Larutan didiamkan selama 24 jam setelah itu disaring. 5) Ditambahkan 2 g bubuk lithium oksalat. 6) Larutan dikocok selama 15 menit kemudian disaring. 4. Membuat pereaksi asam urat. 1) Dimasukkan 100 g natrium tungstat (bebas molibdat) ke dalam labu florence 500 ml. 2) Pada labu lain dicampur 32-33 ml asam fosfat 85% dengan 150 ml akuades. 3) Larutan asam fosfat ini dituangkan ke dalam labu berisi tungstat dan diaduk. 4) Ditambahkan beberapa butir gelas didih dan dididihkan dengan hatihati diatas api kecil (burnermikro) selama 1 jam. 5) Diletakkan labu berisi 200 ml air dingin sebagai kondensor untuk mencegah cairan hilang akibat menguap. 6) Pada akhir pendidihan dihilangkan warna yang terjadi dengan sedikit air brom. 7) Lalu dididihkan kembali untuk menghilangkan brom yang berlebihan. 8) Selanjutnya didinginkan dan diencerkan sampai 500 ml. 5. Larutan standar asam urat 0,02 mg/5 ml dibuat dengan cara mengencerkan larutan stok asam urat (1 mg/5 ml):

46 Membuat stok asam urat (1 mg/5 ml): 1) Dinatrium hidrogen fosfat sebanyak 9 g dan 1 g natrium dihidrogen fosfat dilarutkan kedalam 300 ml akuades panas. 2) Bila ada cairan tidak jernih arutan tersebut disaring, lalu diencerkan sampai 500 ml dengan akuades panas. 3) Larutan ini dituangkan kedalam labu ukur 1000 ml yang berisi 200 mg asam urat yang telah dilarutkan dengan beberapa ml akuades. 4) Larutan dikocok sampai larut sempurna dan didinginkan. 5) Lalu ditambahkan 1,4 ml asam asetat glasial dan diencerkan sampai 1000 ml. 6) Selanjutnya kloroform ditambahkan untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri. a. Larutan stok asam urat yang telah dibuat (langkah a sampai f) dimasukkan sebanyak 10 ml kedalam dimasukkan labu ukur 500 ml. b. Kemudian ditambahkan 400 ml akuades. c. Terakhir, ditambahkan 5 ml asam klorida pekat dan diencerkan sampai 500 ml. 6. Disediakan 62 buah tabung reaksi 25 ml dan diberi tanda, 1 tabung ditandai blanko, 1 tabung ditandai standar dan 30 tabung ditandai uji 7. Dipipetkan kedalam tabung reaksi blanko akuades sebanyak 5 ml dan larutan urea sianida sebanyak 10 ml. 8. Dipipetkan kedalam tabung reaksi standar larutan standar asam urat sebanyak 5 ml dan larutan urea sianida sebanyak 10 ml.

47 9. Dipipetkan kedalam 30 tabung reaksi uji filtrat darah bebas protein sebanyak 5 ml, standar asam urat sebanyak 5 ml dan larutan urea sianisa sebanyak 10 ml. 10 Isi masing-masing tabung dicampur dengan cara diputar pada 60 o C. 11 Pereaksi asam urat dipipetkan kedalam seluruh tabung sebanyak 4 ml kedalam masing-masing tabung. 12 Tabung didiamkan selama 20 menit pada suhu kamar. 13 Selanjutnya, diencerkan dengan akuades hingga 25 ml dengan cara membolak-balikkan tabung. 14 Setelah 20 menit serapan dibaca pada panjang gelombang 540 nm.

48 Lampiran 2. Output Analisis Varians Polinomial Orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Kadar Asam Urat Darah Itik Cihateup Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups (Combined) 8,606 3 2,869 37,358 Linear Term Contrast 7,865 1 7,865 102,423 Deviation 0,741 2 0,371 4,826 0,019 Within Groups 1,536 20 0,77 Total 10,142 23

49 Lampiran 3. Output Analisis Contrast Orthogonal Perbedaan Kadar Asam Urat Darah dengan Level Pemberian Minyak Buah Makasar yang Berbeda Value of Contrast Contrast Std. Error t df Sig. (2-tailed) Asam Urat Assume equal 1 3,6923 0,39190 9,422 20 Darah variances 2 0,8158 0,27712 2,944 20 0,008 3 0,6122 0,15999 3,826 20 0,001 Does not assume 1 3,6923 0,50373 7,330 6,170 equal variances 2 0,8158 0,24894 3,277 7,928 0,011 3 0,6122 0,11767 5,203 9,048 0,001

50 Lampiran 4. Output Analisis Varians Polinomial Orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Kadar Urea Darah Itik Cihateup Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups (Combined) 3516,923 3 1171,308 25,827 Linear Term Contrast 3216,232 1 3216,232 70,856 Deviation 300,691 2 150,346 3,312 0,057 Within Groups 907,821 20 45,391 Total 4424,744 23

51 Lampiran 5. Output Analisis Contrast Orthogonal Perbedaan Kadar Urea Darah dengan Level Pemberian Minyak Buah Makasar yang Berbeda Value of Contrast Contrast Std. Error t df Sig. (2-tailed) Urea Darah Assume equal 1-74,9822 9,52796-7,870 20 variances 2-26,2682 6,73729-3,899 20 0,001 3-2,2908 3,88977-0,589 20 0,562 Does not assume 1-74,9822 6,11830-12,255 8,640 equal variances 2-26,2682 10,54116-2,492 5,194 0,053 3-2,2908 1,45375-1,576 6,996 0,159

52 Lampiran 6. Proses Pengambilan Sampel Darah Lampiran 7. Sampel yang telah Dicampur Reagen Lampiran 8. Analisis Sampel Menggunakan Spektrofotometer