HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual (Syaodih, 2010).

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

Gede Arioka Dwipayana 1, Atik Badi ah 2, Endang Lestiawati 3 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu aspek perkembangan pada anak yang seyogyanya

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

BAB III METODE PENELITIAN

NURJANNAH NIM

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penilaian Frankl Behavior Rating Scale pada responden yang berjumlah 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

PENGARUH STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA TODDLER

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rina Indah Agustina ABSTRAK

JURNAL MEYKE R. DOMILI NIM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa kedokteran semester VI angkatan 2012/2013 sebanyak 100 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. anak. Peristiwa ini dapat menjadi suatu peristiwa yang menegangkan,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

BAB III METODE PENELITIAN

TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri Anak dan Ilmu Psikologi. sampel terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK PRASEKOLAH DI TK WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTANG MEDAN TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

ABSTRAK. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus Daftar Pustaka: ( )

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB.

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara saudara kandung (sibling rivalry) biasanya muncul ketika

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

Transkripsi:

1

2

3

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA Aswinda Miolo 841411052 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK ASWINDA MIOLO, 2015. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan School Refusal Pada Anak Prasekolah di TK Damhil Kota Gorontalo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dian Saraswati S.pd,M.Kes, dan Pembimbing II Andi Mursyidah S.Kep, Ns. M.Kes. School refusal yaitu masalah emosional yang dimanifestasikan dengan ketidak inginan anak untuk menghadiri sekolah, disebabkan karena kecemasan berpisah dari orang terdekat. Anak prasekolah merupakan anak usia dini dimana anak sudah menginjak masa sekolah. Pada masa ini dibutuhkan dukungan dan pola asuh yang baik dari orang tua untuk mengembangkan totalitas potensi yang ada pada diri anak. Adapun tujuan masalah yaitu apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan school refusal pada anak prasekolah di TK Damhil. Desain penelitian menggunakan Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini seluruh orang tua dan pengasuh yang ada di TK Damhil berjumlah 78 orang. Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik Purposive Sampling di dapatkan 36 sampel. Hasil penelitian didapatkan pola asuh orang tua baik yaitu 55,6%, dan pola asuh cukup didapatkan 44,4%, Sedangkan perilaku school refusal pada prasekolah yaitu 33,3% dan yang tidak school refusal yaitu 66,7%. Dengan menggunakan uji chi-square di dapatkan p-value sebesar 0,000 (a>0,05) yang berarti adanya hubungan pola asuh orang tua dengan school refusal pada anak prasekolah di TK Damhil kota Gorontalo. Saran bagi orang tua hendaknya memperhatikan pola asuh yang diberikan kepada anak agar memperoleh Perilaku dan perkembangan anak yang tidak menyimpang. Kata kunci : Pola asuh orang tua, perilaku school refusal Daftar Pustaka : Jumlah 40 (2003 Sampai dengan tahun 2014) 4

Pendahuluan Anak pra sekolah adalah anak yang berumur 36-60 bulan, pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, dimana panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik, proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain. Dukungan kepada anak tercermin salah satunya melalui pola asuh. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak, sejak anak dilahirkan. Anak-anak akan banyak mendapatkan pengalaman di dalam keluarga untuk tumbuh dan berkembang demi masa depannya. Orang tua di dalam keluarga dapat memberikan contoh perilaku yang kelak akan ditiru oleh anak. 1 School refusal merupakan masalah emosional yang dimanifestasikan dengan ketidak inginan anak untuk menghadiri sekolah yang disebabkan karena kecemasan berpisah dari orang terdekat). Hasil penelitian menurut Berstei dan Ganfikel (dalam Rokhmayarti, Susanto 2010) 70% anak yang takut kesekolah mengalami depresi, kemudian 60% mengalami kecemasan bersekolah terutama kecemasan berpisah dengan orang terdekat. 2 Didukung oleh penelitian yang dilakukan di Purwekerto tahun 2009 oleh Joko Trisuharsono menyatakan bahwa, apabila 80% orang tua menerapkan pola asuh yang tepat maka akan mempengaruhi kemampuan berinteraksi lingkungan sosialnya, membuat anak lebih percaya diri. Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan pada tanggal 26 maret 2015 di TK Damhil Kota Gorontalo didapatkan jumlah siswa yaitu 78 siswa dan peneliti mendapat dua orang tua siswa yang diwawancarai di dalam sekolah, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan belum semua orang tua dan termasuk dua orang tua siswa ini yang belum memenuhi atau menerapkan tiga pola pengasuhan asah asih asuh, karena ibu S masih kurang memberikan kasih sayang seperti ibu S sering memarahi anaknya didepan temantemannya,ibu L kurang memberikan kepercayaan kepada anaknya contoh anak selalu dijaga di dalam kelas pada saat jam pelajaran dimulai, dan anak ibu L saat jam istirahat hanya 1 Ari Sulistiawati. (2013). Deteksi Tumbuh kembang Anak. Jakarta; Salemba Medika 2 Ayu Winda Utami, dkk (2013). Perbedaan Kemandirian Berdasarkan Tipe Pola Asuh Pada Siswa Sekolah Dasar Di Jawa barat. Di akses pada tanggal 9 maret 2015 5

bersama ibu L tidak bermain bersama teman-temannya, menimbulkan perilaku yang tidak baik untuk anak. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian di TK Damhil kota Gorontalo dengan judul Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku School Refusal Pada Anak Prasekolah Tujuan dalam penelitian ini adalah, mengetahui apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan school refusal pada anak pra sekolah di paud taman kanak kanak Damhil kota gorontalo. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Damhil Kota Gorontalo pada tanggal 18 mei sampai 23 mei 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara dua variabel, dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali. 3 Metode yang digunakan untuk memperoleh data tersebut dengan tehnik observasi dan kuesioner bedasarkan data pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua dan pengasuh anak dikelas paud TK damhil usia 3-5 tahun pada saat penelitian berjumlah 78 orang. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu secara purposive sampling. Populasi pada saat penelitian berjumlah 78 anak Jumlah sampel sesuai dengan kriteria sampel berjumlah 36 sampel pada saat penelitian, Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi Responden yang hadir pada saat penelitian, yang bersedia menjadi responden, anak yang masih dijaga orang tua/pengasuh.kriteria yang lebih banyak dari pengambilan sampel ini anak yang masih dijaga orang tuanya/pengasuh yaitu berjumlah 36 anak. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir. 4 3 Fitriah. 2012. Perubahan pola asuh orang tua yang otoritero dala stimulasi perkembangan anak. Diakses Pada Tanggal 5 Maret 2015. 4 Feri Widiyanti. 2012. Perkembangan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 6

Kuesioner yang akan diberikan oleh peneliti kepada respoden dalam hal ini adalah ibu yang memiliki anak disekolah taman kanak-kanak daomhil. Kuesioner ini terdiri dari 25 pertanyaan untuk mengukur pola asuh orang tua yang memiliki anak di TK damhil dengan skor 1= STS 2=TS 3=S 4=SS, sedangkan untuk format school refusal yaitu akan dilakukan obsevasi pada anak HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur anak di Tk Damhil Kota gorontalo No Umur Anak Jumlah Persen 1 2 3 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 20 10 6 55,6 27,8 16,7 Jumlah 36 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan Anak usia 3 tahun berjumlah 20 (55,6%), sedangkan yang usia 4 tahun berjumlah 10 (27,8%) anak, dan usia 5 tahun berjumlah 6 (16,7%) anak. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin anak yang ada di kelas paud TK Damhil Kota Gorontalo No Jenis Kelamin Jumlah Persen 1 Laki-Laki 16 38,7 2 Perempuan 20 65,6 Jumlah 36 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan Anak Laki-laki berjumlah 16 anak (38,7%), dan anak perempuan berjumlah 20 anak (65,6%). 4.3 Analisis Univariat Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pola asuh orang tua di TK Damhil kota Gorontalo No Pola asuh orang tua Jumlah Persen 1 Baik 20 55,6 2 Cukup 16 44,4 7

Jumlah 36 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.3 Menunjukan Bahwa berdasarkan Pola asuh orang tua dengan kategori baik berjumlah 20 (55,9%) responden, kategori cukup 16 (37,8%) responden. Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkan School Refusal di TK Damhil Kota Gorontalo No Kategori school refusal Jumlah Perse n 1 2 School Refusal Tidak school 12 24 37,8 59,5 refusal Jumlah 36 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa terdapat 12 (37,8%) siswa dalam kategori school refusal, dan dalam kategori yang tidak school refusal ada 24(59,5%) siswa di TK Damhil Kota Gorontalo. 4.4 Analisa Bivariat Analisa bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel independen dan variabel dependen. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa variabel independen pada penelitian ini adalah pola pengasuhan orang tua sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah perilaku anak school refusal. Tabel 4.5 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku School Refusal Pada Anak Prasekolah di TK Damhil Kota Gorontalo Kategori school refusal Jumlah X 2 p Value Pola asuh orang tua School refusal Tidak school refusal n % n % n % Baik - 0 20 47,2 20 55,6 Cukup 12 33,3 4 11,1 16 44,4 0.00 8

Jumlah 12 33,3 24 66,7 36 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa, dari 20 responden yang dalam kategori pola asuh baik tidak ada yang mengalami school refusal (0%), dalam kategori pola asuh cukup dari 16 responden yang tidak school refusal ada 4(11,1%) dan yang mengalami school refusal ada 12 (33,3) anak. Hubungan variabel pola asuh dan perilaku school refusal di uji signifikansinya secara statistik dengan uji Chi-Square test. Akan tetapi tabel 3x2 ini tidak layak untuk diuji dengan Chi-Square test karena sel yang memiliki nilai expected kurang kurang dari lima ada 33,3% dari jumlah sel. Maka dilakukan penggabungan sel sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji Chi-Square test. Penggabungan sel dilakukan pada kelompok pola asuh kurang dan pola asuh cukup. Karena jumlah responden pola asuh kurang lebih sedikit yaitu ada 6 responden, dibandingkan dengan pola asuh kurang yang memiliki 10 responden. Sehingga digabungkan dengan pola asuh cukup dan diubah menjadi pola asuh cukup. Untuk tabel 2x2 ini ternyata layak untuk diuji dengan uji Chi-Square test karena sel yang nilai expected kurang dari lima yaitu 0% dari jumlah sel. Dari Hasil analisa data dengan menggunakan uji statistik Chi-Square test maka diperoleh nilai p = 0,000 atau < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku school refusal pada anak prasekolah di TK Damhil Kota Gorontalo. PEMBAHASAN 1. Pola Asuh orang Tua Pada Anak Prasekolah Di TK Damhil Kota Gorontalo Berdasarkan data pada tabel 4.3 bahwa sebagian besar orang tua di Tk Damhil memiliki pola asuh baik sebanyak 20 responden (45,9%) pola asuh orang tua baik dikarenakan orang tua sangat berperan penting bagi kehidupan anak karena dirumah selalu membimbing anaknya seperti pada apa yang peneliti teliti misalnya pada pola asuh orang tua seperti asuh kebutuhan emosi atau kasih sayang orang tua yang selalu memperhatikan 9

perkembangan anaknya baik disekolah maupun diluar sekolah, pada pola asih kebutuhan pemenuhan fisik orang tua yang selalu memberikan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan anak, dan pola asah pemenuhan stimulasi mental pada anak orang tua yang selalu memenuhi kebutuhan pendidikan anak, mengasah kecerdasan anak atau melatih kemandirian anak. Sedangkan pola asuh yang kurang sebanyak 16 (23%) responden pola asuh yang kurang baik dikarenakan orang tua yang kurang baik menerapkan pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti asah asih asuh, seperti pada apa yang peneliti teliti orang tua yang membiasakan anaknya dijaga disekolah bahkan didalam kelas, menjadikan anak kurangnya kepercayaan diri, kurangnya pemenuhan nutrisi pada anak akan menyebabkan pertumbuhan tidak optimal.menurut asumsi peneliti bahwa faktor yang menyebabkan kurang pemenuhan kebutuhan dasar anak adalah peran orang tua yang tidak baik, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peran pola asuh orang tua sangat dibutuhkan oleh seorang anak dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak. 2.Perilaku School Refusal anak prasekolah Berdasarkan data pada tabel 4.4 bahwa sebagian besar anak ditk Damhil tidak berperilaku school refusal sebanyak 24 anak, karena sebagian besar orang tua menerapkan pola pengasuhan yang baik seperti terpenuhinya pemenuhan kebutuhan dasar anak. Anak yang mengalami school refusal berjumlah 12 anak. Di lihat dari peneliti teliti bahwa anak yang mengalami school refusal pola pengasuhan orang tuanya masuk kategori pola asuh cukup. Menurut asumsi peneliti bahwa anak sangat mengharapkan peran orang tua untuk memenuhi segala pertumbuhan dan perkembangan anak. Dimana anak telah mengalami proses peningkatan fungsi organ tubuh, karena anak tidak hanya butuh perhatian saja tetapi anak juga membutuhkan kasih sayang, semakin baik pola pengasuhan orang tua semakin baik pula perkembangan dan perilaku anak usia prasekolah. Hal ini sesuai dengan teori Ashiabi mengemukakan bahwa anak usia dini memiliki pola perilaku yang khas. Apabila pada masa ini anak kurang pola asuh atau tidak seimbangnya pemberian pemenuhan kebutuhan dasar anak akan memiliki ketidak mampuan menyesuaikan diri yang ditujukan dengan kurang mampu dalam mengelola emosi dan sosial secara baik, maka dapat menstimulasi timbulnya perilaku negatif seperti perilaku school refusal, school fobia pada masa itu dan bisa melanjut pada masa berikutnya. 5 5 Al Trido 2014. Anak Mogok Sekolah. Jakarta: Pt Alex Media Komputido 10

3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku School Refusal Pada Anak Prasekolah Di Tk Damhil Kota Gorontalo. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square test maka diperoleh nilai p = 0,000 atau < 0,05. Sehingga dapat di katakan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku school refusal anak prasekolah di Tk Damhil kota gorontalo. Berdasarkan tabel 4.5 sebagian besar responden pola asuh baik sebanyak 20 responden, dalam pola asuh orang tua pemenuhan kebutuhan dasar anak berperan baik karena orang tua selalu menerapkan pola pengasuhan yang baik, dan selalu memenuhi kebutuhan dasar anak seperti asah, asih, asuh. Seperti yang telah peneliti teliti pada pola pengasuhan orang tua seperti asuh kebutuhan emosi atau kasih sayang orang tua yang selalu memperhatikan perkembangan anaknya baik disekolah maupun diluar sekolah, pada pola asih kebutuhan pemenuhan fisik orang tua yang selalu memberikan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan anak, dan pola asah pemenuhan stimulasi mental pada anak orang tua yang selalu memenuhi kebutuhan pendidikan anak, kecerdasan anak atau melatih kemandirian anak. Sedangkan perilaku school refusal pada anak prasekolah sebanyak 12 anak, dan yang tidak mengalami school refusal sebanyak 24 anak, dimana ada 20 responden pola asuh orang tua baik karena orang tua yang selalu memperhatikan kebutuhan dasar anak asah asih asuh sehingga yang tidak mengalami school refusal lebih banyak dengan jumlah 24 anak, kemudian yang mengalami school refusal 13 anak dengan pola pengasuhan Cukup 10 responden dan kurang 6 responden kemudian digabungkan pola pengasuhan kurang disatukan dengan pola pengasuhan cukup sehingga yang mengalami school refusal berjumlah 12 anak karena orang tua yang kurang memperhatikan anaknya, orang tua yang kurang memenuhi kebutuhan dasar anak, sehingga menyebabkan anak mengalami perilaku yang negatif seperti anak yang tidak ingin ke sekolah tanpa didampingi orang tuanya atau pengasuhnya, anak yang pada saat jam istirahat selalu bersama pengasuhnya tidak ingin berpisah dengan orang terdekat. 6 Menurut asumsi peneliti bahwa Keluarga merupakan 6 Astuti, dkk (2010). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Anak Di TK Tabiyatul Athfal Penanggulan Kecamatan Pengandon Kab. Semarang. Diakses pada tanggal 21 februari 2015. 11

lingkungan sosial pertama dan utama bagi anak sehingga memberi pengaruh terbesar bagi perkembangan anak. Keluarga terutama ayah dan ibu memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain. artinya pola asah yaitu Kebutuhan akan stimulasi mental yang mengembangkan perkembangan kecerdasan,kemandirian, kreativitas sedangkan untuk pola asih yaitu Kebutuhan emosi/kasih sayang, Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau psikososial anak. 7 KESIMPULAN DAN SARAN 1. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku School Refusal Pada Anak Prasekolah Di Tk Damhil Kota Gorontalo yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 36 Responden didapatkan pola asuh baik sebanyak 20 responden (55,3% pola asuh cukup 16 responden (35,8%). 2. Dari 36 anak yang diteliti didapatkan perilaku Tidak school refusal sebanyak 24 (52,8%) anak, dan yang termasuk school refusal sebanyak 12 (47,2%) anak. 3. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square test Dan penggabungan sel di dapatkan nilai P = 0,000 Sehingga terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku school refusal pada anak prasekolah di TK Damhil Kota Gorontalo. 2. SARAN Adapun saran dalam penelitian ini adalah 1. Bagi orang tua 7 Ayu puspita, dkk (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Pada Anak Prasekolah (3-5 tahun) Di TK IV Saraswati Denpasar. Diakses tanggal 21 Februari 205. 12

Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan pola asuh yang diberikan kepada anak agar perilaku school refusal tidak berkelanjutan, karena orang tua sangat berperan banyak dalam memperhatikan perkembangan anak, karena anak lebih banyak waktu dirumah dibandingkan disekolah 2. Bagi Sekolah Diharapkan sebaiknya guru menginformasikan kepada orang tua jika menemukan murid yang mengalami school refusal, dan guru segera mengajarkan pengembangan perilaku sosialnya yang sesuai dengan anak usia dini agar perilaku school refusal tidak berkelanjutan 3. Bagi peneliti lain Diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan memperhatikan variabel-variabel lain yang mempengaruhi pembentukan perilaku school refusal pada anak, dan juga faktor lain yang mempengaruhi pola asuh orang tua DAFTAR PUSTAKA Al Trido 2014. Anak Mogok Sekolah. Jakarta: Pt Alex Media Komputido Anita, Reni. (2004). Mendidik Anak-Anak Bermasalah. Jakarta: Inisiasi Press Astuti, dkk (2010). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Anak Di TK Tabiyatul Athfal Penanggulan Kecamatan Pengandon Kab. Semarang. Diakses pada tanggal 21 februari 2015. Ayu puspita, dkk (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Pada Anak Prasekolah (3-5 tahun) Di TK IV Saraswati Denpasar. Diakses tanggal 21 Februari 205. Ayu Winda Utami, dkk (2013). Perbedaan Kemandirian Berdasarkan Tipe Pola Asuh Pada Siswa Sekolah Dasar Di Jawa barat. Di akses pada tanggal 9 maret 2015 Ari Sulistiawati. (2013). Deteksi Tumbuh kembang Anak. Jakarta; Salemba Medika Agus Rosidi, dkk (2013). Hubungan Antara pola asuh orang tua dengan school refusal pada anak sekolah dasar di jawa barat. Diakses pada tanggal 20 februari Devie Natalia 2008. Hubungan antara pola asuh otriter dengan kecemasan bersekolah. Di akses Pada Tanggal 8 maret 2015. 13

Fatimah, (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Di Akses Pada Tanggal 8 Maret 2015. Feri Widiyanti. 2012. Perkembangan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Fitriah. 2012. Perubahan pola asuh orang tua yang otoritero dala stimulasi perkembangan anak. Diakses Pada Tanggal 5 Maret 2015. Jannah, M. (2007). Phobia Sekolah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Lie, Anita, & Prasasti, S. (2004). 101 Cara membina kemandirian dan tanggung jawab anak. Jakarta: Elex Mdia Komputindo 14