ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT TALLO KOTA MAKASSAR MUH. ILYAS DJARIMAKKA UNIFAR MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. publik, penilaian kinerja juga bermanfaat untuk: meningkatkan efisiensi dan

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 1 (2010)

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI DEPOT PERTAMINA UNIT PEMASARAN VII POSO. Rahimudin Lubaid *)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. penting oleh organisasi, sebab berhasil atau tidaknya menghadapi era tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU. Oleh : Markoni 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan. mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan Definisi Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDOMARCO ADI PRIMA (Studi Pada Stock Point HCO Samarinda)

Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA.

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

Jurnal Pembangunan dan Kebujakan Publik

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI BUMIDA BUMIPUTERA MUDA CABANG AMANDO

BAB I PENDAHULUAN. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah Muara Kembang di Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak

ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA LEMBANG BALEPE KECAMATAN MALIMBONG BALEPE KABUPATEN TANA TORAJA

BAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

DAFTAR PUSTAKA. Dessler Gary, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Jilid I, Indeks Kelompok Gramedia : Jakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

PERAN PEMERINTAH DESA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMBANGNAN DI DESA TAKISUNG KECAMATAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

Transkripsi:

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT TALLO KOTA MAKASSAR MUH. ILYAS DJARIMAKKA UNIFAR MAKASSAR ABSTRAK Pemimpin adalah orang yang paling bertanggung jawab dan berpengaruh terhadap kinerja dalam suatu organisasi. Kemampuan dan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah unsur penting suatu efektivitas kerja sekaligus pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja oraganisasi di pemerintahan merupakan tuntutan dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan di era repormasi. Gaya kepemimpinan mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan efektif sesuai dengan perintahnya, yang paling penting bagaimana bersikap tegas, rasional, konsisten serta berlaku adil dan jujur. Cara kepemimpinan seperti ini dapat mengoptimalkan kinerja (SDM) berdasarkan kebutuhan stakeholder. Kata kunci : Pengukuran Kinerja, Efektivitas Kerja PENDAHULUAN Pemimpin dapar mempengaruhi moral, kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja, dan terutama tingkat prestasi keja suatu organisasi. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah factor penting suatu efektivitas. Bila organisasi dapat mengidentifikasi kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif akan meningkat. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan yang efektif oraganisasi, berbagai perilaku dan teknik tersebutakan dapat dipelajari. Suatu unit oraganisasi untuk menghasilkan suatu unit kegiatan kerja yang baik dan untuk mengelola sumber-sumber ekonomi dalam rangka menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dan juga untuk memperoleh keuntungan yang besar tentunya, maka di perlukan suatu manajemen yang baik. Apakah itu dalam suatu perusahaan swasta ataupun dalam bidang pemerintah, semuanya membutuhkan suatu manajemen yang baik dari top manajemennya hingga low manajemen. Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengerahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan efektif sesuai dengan perintahnya. Asas asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlau adil dan jujur. Berbagai kendala yang dihadapi di dalam unit kerja dan instansi pemerintahan mengharuskan agar disetiap unit kerja dalam suatu organisasi khususnyadalam instansi pemerintahan kiranya dapat mengoptimalkan kinerja SDM mereka, yang mempunyai hubungan dengan kesesuaian gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin. Seseorang pemimpin yang baik dalam mengendalikan dan memimpin bawahannya tidak dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang sama, tetapi harus menyesuaikan dengan karakterkarakter bawahannya ( pekaryawan ).

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana perbandingan gaya kepemimpinan camat terdahulu dan gaya kepemimpinan camat sekarang terhadap kinerja pegawai kantor camat tallo Kota Makassar. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbandingan antara gaya kepemimpinan camat terdahulu dan gaya kepemimpian camat sekarang yang diterapkan terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Tallo Makassar. Defenisi Kepemimpinan TINJAUAN PUSTAKA Hasibuan (2007 : 13) mengemukakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kartono (2004 : 38) mengatakan bahwa pemimpin dalam arti yang luas adalah seseorang yang memimpin, dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisasikan atau mengontrol usaha (upaya) orang atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi. Danim (2004 : 82) mengemukakan bahwa salah satu tugas utama pemimpin adalah membuat keputusan baik secara sendiri, bersama-sama atau melalui orang lain. Keputusan yang efektif akan membawa somber daya manusia organisasi itu dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan. Fungsi kemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam intraksi antar individu dalam situasi sosial kelompok/oraganisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, Rivai (2000 : 50-52) member dua dimensi kepemimpinan ; 1. Dimensi yang berkenam dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) 2. Dimensi yang berkenam dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orangorang yang dipimpin dan melaksanakan tugas pokok kelompok atau organisasi. Salusu (2002 : 194) mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat kategori gaya kepemimpinan yaitu gaya konsultatif, gaya partisipatif, dan gaya delegatif. Karakteristik gaya kepemimpinan tersebut dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut : a. Gaya kepemimpinan Direktif, pemimpin yang direktif pada umumnya membuat keputusan-keputusan penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Kegiatan terpusat pada pemimpin, dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak yang diizinkan, pada dasarnya gaya ini bersifat otoriter. b. Gaya kepemimpian Konsultatif. Gaya ini dibangun diatas gaya direktif, kurang otoriter dan lebih banyak melakukan interaksi dengan para staf dan anggota oraganisasi. Fungsi

pemimpin lebih banyak berkonsultasi memberikan bimbingan, motivasi, memberikan nasehat, dalam rangka pencapaian tujuan. c. Gaya kepemimpinan Partisipatif, gaya partisipatif ini bertolak dari gaya konsultatif yang bisa berkembang kearah saling percaya antara pemimpin dan bawahan, pemimpin cendrung memberi kepercayaan pada kemampuan staf untuk menyeleseikan pekerjaan sebagai tanggung jawab mereka. Sementara itu, kontak konsultatif tetap berjalan terus. Dalam gaya ini pemimpin lebih banyak mendengar, menerima, bekerjasama dan member dorongan dalam proses pengambilan keputusan. d. Gaya kepemimpinan Delegatif, tipy kepemimpinan ini mendorong kemampuan staf untuk mengambil inisiatif, kurang intraksi dan control dilakukan oleh pemimpin sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila staf memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran organisasi. Hubungan antara kepemimpinan dan Kinerja Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu oragnisasi tertentu, sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu oraganisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siangian 2006). Pendapat Wahjusumidjo (2000) menyatakan bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja. pengertian lingkungan kerja meliputi pimpinan dan bawahan. Dijelaskan pula bahwa tidak ada pimpinan yang tebaik, yang ada hanyalah gaya kepemimpinan yang berhasil yaitu pemimpin yang mengadaptasikan gayanya sesuai dengan situasi tertentu yang dikaitkan dengan tingkat kematangan bawahan dalam melaksanakan tugas. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah di duga bahwa gaya kepemimpian yang diterapkan camat Tallo terdahulu dan camat yang sekarang memberikan perbandingan yang signifikan terhadap kinerja pengawai pada kantor camat Tallo kota Makassar. Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kantor Camat Tallo kota Makassar yang terletak di jalan Arief Rahman hakim no 54 Makassar, selama 2 bulan (September-oktober 2010). Definisi Operasional

1. Gaya kepemimipinan adalah pola berpikir dan yang bertindak yang diterapkan seorang pemimpin dalam menjelankan fungsinya sebagai seorang pemimpin, yaitu menerapkan kemampuan yang dimilikinya untuk menpengaruhi bawahannya agar dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Kinerja pegawai adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang dilihat dari aspek kecepatan dan ketepatan dalam menyeleseikan tugas-tugasnya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya untuk mewujudkan tujuan organisasi. 3. Hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai ; pemimipin yang terdapat pada organisasi harus memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak dan berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Didukung oleh perhatian pemimpin terhadap para pegawaiya agar mereka mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaannya. Metode Analisis Analisis Deskriptif kuantitatif, yaitu metode analisis tentang penggambaran secara umum yang telah dilakukan untuk menganalisa data dengan cara mengumpulkan, menentukan dan seterusnya menginterpretasikan data sehingga menghasilkan gambaran umum tentang gaya kepemimpinan yang diterapkan di lingkungan instansi terkait Analisis Komparatif, yaitu merupakan proses analisa data yang dilakukan dengan cara membandingkan keadaan variable independent pada objek penelitian dalam waktu yang berbeda sehingga dapat ditentukan secara jelas tentang persamaan dan perbedaannya untuk bisa menetukan mana yang lebih baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prestasi kerja pegawai sering memperoleh hasil sesuai dengan harapannya, prestasi kerja pegawai sering diberi pengakuan dan pujian dari pimpinan maupun teman kerja, sehingga pegawai tersebut merasa senang dan merasa cukup puas karena telah mampu menunjukkan prestasi kerja dan kinerja yang maksimal dengan demikian dari hasil penelitian dan observasi di lokasi penelitian dapat dinyatakan bahwa pegawai cukup puas karena telah mampu menunjukkan prestasi kerja dan kinerja yang maksimal dengan demikian dari hasil penelitian dan observasi di lokasi penelitian dapat dinyatakan bahwa pegawai cukup puas dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan di kantor. Dalam mengukur nilai rata-rata tingkat kepuasan dan kinerja pegawai dapa dihitung dengan menggunakan rumus : Nilai Interval = (FxS) /F Nilai Rata-rata = Nilai Interval x (100) 4 Adapun hasil penelitian tentang gaya kepemimpian supportif,memperlihatkan bahwa pimpinan kantor camat Tallo tersebut sering digunakan dalam mengarahkan dan mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugas di kantor. Hal tersebut dapat kita lihat gaya kepemimpian direktif sering digunakan oleh Bapak camat Tallo untuk mengarahkan dan

mempegaruhi bawahannya dalam melaksanakan tugas dikantor. Sedangkan hasil penelitian tentang gaya kepemimpinan partisifatif menunjukkan hal yang sama dimana camat Tallo sering sering menggunakan gaya kepemimpian partisifatif dalam mengerahkan dan mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugas. Gambaran Umum Perbandingan Gaya Kepemimpian Camat Aspek Camat Terdahulu Pembanding Sekarang Lebih Matang Usia Muda Ilmu Pengetahuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Banyak Pengalaman Minim Cukup Pengetahuan Cukup Tenang Sikap Dinamis ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Data Olahan, 2010 Dilihat dari segi kepemimpian terdahulu dibandingkan dengan yang sekarang, dapat dikondisikan secara umum bahwa pemimpin kantor camat sekarang lebih manerapkan kedisiplinan, sering melakukan pendelegasian dirinya kepada bawahannya dan hasil perbandingan tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu antara lain dari segi umur, pengalaman, pendidikan. Dan dari berbagai dimensi kepemimpian antara lain : 1. Dimensi orientasi professional 2. Dimensi motivasi 3. Dimensi pengaruh 4. Feedback dll, disebabkan oleh karena dari berbagai segi tersebut camat tallo yang sekarang jauh lebih muda dan pengalaman yang masih kurang sehungga dalam gaya kepemimpian lebih menerapkan gaya kepemimpian delegatif ketimbang camat Tallo terdahulu. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan gaya kepemimpian yang berbeda dari keduanya dapat memberikan warna tersendiri bagi pegawainya, karena diantara keduanya tidak ada yang lebih bagus atau kurang bagus namun hanya menerapkan substitusi kepemimpian yang berbeda. KESIMPULAN Dari hasil analisa data, dapat dikatakan bahwa dalam menjelankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin, camat Tallo menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda, tidak hanya satu karena hal tersebut disesuaikan dengan kondisi yang berlaku pada saat itu, namun nilai rata-rata tertinggi sebesar 93, 2 % tentang intensitas pimpinan dalam pendelegasian dirinya terhadap beberapa situasi maka dapat dikatakan bahwa camat Tallo cenderung menerapkan gaya kepemimpian Delegatif, namum melihat hasil respon terendah sebesar 62, 01 % tentang penatausahaan kepegawaian dan informasi maka dapat disimpulakan bahwa kebutuhan pegawaibelum terpenuhi secara baik dan ini juga dapat mempengaruhi kinerja pegawai setempat.

Dari hasil analisa komparatif perbandingan gaya kepemimpinan antara camat sekarang, dapat diketahui bahwa camat Tallo terdahulu lebih menerapkan gaya kepemimpinan Direktif, sedangkan camat Tallo sekarang lebih mengedepankan penerapan gaya kepemimpinan Delegatif pada bawahannya. Daftar Pustaka Arief, Suryanto. 2001. Administrasi Kinerja Kepegawaian, Bandung, Rosda Karya. Asang Sulaiman. 2005. Metode Penelitian Administrasi Pembangunan. Makassar Universitas Hasanuddin. Danim, 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Jakarta, PT Rineke Citra Hasibuan, Melayu SP. 2007 Manajemen Somber Daya Manusia Edisi ke-10, Jakarta. PT. Bumi Aksara. Husain Umar. 2003, Riset SDM, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Kartono, Kartini. Dr. 2005, Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Mangkunegara, A A, dan Anwar, Prabu 2001, Manajemen Somber Daya Manusia, Bandung, Remaja Rosdakarya Notoadmojo, S. 2003, Pengembangan Somber Daya Manusia, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Siangian, Sondang P. 2006. Manajemen Somber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara Rivai, Veithzal, 2004. Kepemimpinan dan perilaku Organisasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sedarmayanti, 2002, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta, PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.