BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting di dalam sebuah organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang diresmikan awal tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator balanced. simultan dengan nilai F sebesar 13,466 terhadap kinerja pegawai.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah singkat PT BPR Anugrah Dharma Yuwana

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam organisasi pemerintahan diperlukan sumber daya manusia yang

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan banyak karyawan yang secara potensial memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia telah memasuki era pasar bebas, dan dalam era pasar

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Untuk dapat bersaing dan bertahan, maka organisasi perlu memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan organisasi yang padat modal, padat SDM, padat teknologi dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. penggerak seluruh aktivitas perusahaan (Larasati, 2014). Setiap perusahaan

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan mendayagunakan sumber daya yang. sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. secara efktif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penelitian dari Purwaningtyas (2008) judul Pengaruh Iklim

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan menuntut adanya peningkatan kinerja demi kemajuan

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI GAYA KEPEMIMPINAN DAN SISTEM UPAH KERJA PADA PT SAFARI SALATIGATAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk kerja, manusia mempunyai kecenderungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan faktor sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral yang sangat memengaruhi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam perusahaan. Di zaman dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu dan semakin banyaknya pesaing-pesaing yang bermunculan sebuah perusahaan di tuntut untuk mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sehingga tingkat output yang dihasilkan pun dapat meningkat dan perusahaan akan semakin dapat berkembang. Robert J. Eaton, CEO Chrysler Corporation, Amerika Serikat, pernah mengatakan: The only way we can beat the competition is with people (satusatunya cara kita untuk menghadapi persaingan adalah dengan manusia). Pernyataan Eaton ini seakan-akan hendak menegaskan bahwa ditengah-tengah pesatnya kecanggihan teknologi, ternyata peran SDM dalam menentukan keberhasilan perusahaan tidak bisa diabaikan. Ibarat pepatah, SDM merupakan sumber keunggulan daya saing yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Peningkatan kompetensi dalam perusahaan khususnya sumber daya manusia (SDM) adalah elemen utama untuk mencapai kesuksesan perusahaan dan keterlibatan SDM dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi bisnis akan menciptakan efektifitas sebuah organisasi (Karami, 2001). Kualitas SDM banyak ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan dapat menunjang dan memuaskan keinginan karyawan sehingga kinerjanya pun dapat terpacu. Pengertian kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Prawirosentono dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan (1999:2), yang menyatakan bahwa : Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. 1

2 Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan timbal balik yang tinggi di antara anggota anggotanya. Artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen. Faktor yang memengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat Davis dalam Mangkunegara (2005:13) yang merumuskan bahwa Human Performance = Ability x Motivation Motivation = Attitude x Situation Ability = Knowledge x Skill 1. Faktor Kemampuan (Ability) Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. 2. Faktor Motivasi (Motivation) Motivasi diartikan sebagai suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersifat positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan

3 motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain ; hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. PT PLN yang merupakan satu-satunya perusahaan distribusi listrik Negara Indonesia sangat mementingkan kesejahteraan sumber daya manusia nya. PT PLN melakukan penilaian terhadap kinerja para karyawannya selama enam bulan sekali untuk mengetahui jika penempatan kinerja sudah tepat pada sasaran. Untuk pengukuran kinerja individu pegawai, PT PLN telah menerapkan suatu sistem manajemen kinerja, yang dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK). Dalam berbagai literatur yang ditulis oleh para pakar manajemen organisasi seperti Robert S. Kaplan, David P. Norton dan Michael Porter dapat diambil kesimpulan bahwa sistem manajemen kinerja sangat menentukan kinerja dari sebuah perusahaan atau organisasi. Apalagi untuk mengelola kinerja perusahaan yang mempunyai pegawai dan unit kerja yang banyak seperti di PLN. Namun dalam praktiknya, menerapkan Sistem Manajemen kinerja seperti balanced scorecard dan Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) dalam sebuah organisasi perusahaan ternyata tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Banyak perusahaan, termasuk di PLN yang merasa kesulitan dalam membangun dan menerapkan sistem manajemen kinerja yang efektif. Selain itu komitmen dan konsistensi dari pegawai maupun manajemen untuk melaksanakan sistem tersebut juga masih kurang. Dalam wawancara penulis dengan deputi manajer pengembangan SDM Bapak Bobi, dikatakan oleh beliau bahwa kebanyakan karyawan masih kurang cukup percaya diri untuk mengambil target pencapaian yang tinggi maka mereka hanya menargetkan setengah dari pencapaian yang diharapkan perusahaan agar lebih mudah di capai oleh mereka, sedangkan para atasan selalu menargetkan karyawan untuk memberikan hasil yang semaksimal mungkin. Untuk memastikan variabel-variabel apa saja yang mungkin menjadi penyebab menurunnya kinerja karyawan pada perusahaan, penulis melakukan prariset sebelum melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sampel 15 orang pegawai staff, sampel diambil secara acak. Berikut hasil dari pra-riset yang dilakukan:

4 Tabel 1.1 Data Hasil Pra Riset No INDIKATOR KEPUASAN KERJA Y/P T/TP 1 Budaya Organisasi 31,7% 68,3% 2 Iklim Organisasi 51,7% 48,3% 3 Motivasi Kerja Pegawai 38,3% 61,7% 4 Kepuasan Kerja 42,7% 57,3% 5 Gaya Kepemimpinan 63,3% 36,7% 6 Pengembangan Karir 68,7% 31,3% Sumber : Pengolahan Data. Keterangan : Y/P = Ya atau Puas T/TP = Tidak atau Tidak Puas Berdasarkan tabel di atas, ada tiga indikator terbesar yang mempengaruhi turunnya kepuasan kerja karyawan, yaitu indikator Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Pegawai, dan Kepuasan Kerja. Pada tabel diatas sebanyak 68,3% responden cenderung merasa tidak puas akan Budaya Organisasi, sebanyak 61,7% responden cenderung merasa tidak puas akan Motivasi Kerja Pegawai, dan sebanyak 57,3% responden cenderung merasa tidak puas akan Kepuasan Kerja yang dihasilkan selama bekerja. Hal yang mengindikasikan kurangnya motivasi kerja pada karyawan dapat dilihat dari data absensi ketidakhadiran karyawan dan jumlah karyawan. Jumlah ketidakhadiran karyawan pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 terlihat pada grafik di bawah ini :

5 Gambar 1.1 Jumlah ketidakhadiran pada tahun 2014-2015 PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Sumber : Divisi Sumber Daya Manusia PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Tabel 1.2 Keterangan ketidakhadiran periode 2014-2015 Keterangan Ketidakhadiran periode 2014-2015 No Keterangan Jul-Sep Okt-Des Jan-Mar Apr-Jun 2014 2014 2015 2015 1 Sakit 20 15 23 21 2 Izin 21 12 18 20 3 Alfa/tanpa keterangan 22 30 27 33 Sumber : Divisi Sumber Daya Manusia PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

6 Dan berikut adalah data pencapaian hasil kinerja pegawai organisasi PT. PLN pada tahun 2015 : Tabel 1.3 Data pencapaian hasil pegawai organisasi pada tahun 2015 PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Perspektif pada Target Presentase Pencapaian Dashboard Perspektif Finance 109.66% 99.05% Perspektif Customer 101.54% 80% Perspektif L&G 95.72% 77.19% Perspektif Process 78.92% 58.60% Perspektif Tata Kelola 100.08% 100.08% Sumber : Divisi Sumber Daya Manusia PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Dari data jumlah ketidakhadiran diatas terlihat bahwa jumlah ketidakhadiran karyawan semakin meningkat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dan dari data pencapaian hasil dapat dilihat bahwa target dari finance, costumer, L&G, dan process tidak dapat terpenuhi. Hal tersebut tentu menyulitkan untuk mencapai tujuan-tujuan awal perusahaan. Berdasarkan keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak adanya sinkronisasi antara target pegawai individual dan target atasan perusahaan menghasilkan output yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Kurang termotivasinya pegawai untuk menghasilkan output yang sesuai target dan budaya di dalam organisasi yang menyebabkan pegawai kurang percaya diri untuk membuat target yang lebih dari kemampuan biasanya tentunya menjadi kendala tersendiri dalam pencapaian kepuasan kerja dan menerapkan sistem manajemen kinerja secara efektif yang bernilai guna bagi perusahaan. Maka peneliti terdorong untuk meneliti dengan topik bahasan: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai PT PLN? 2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT PLN? 3. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN? 4. Apakah terdapat pengaruh dari budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PTPLN? 1.3 Ruang Lingkup Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah budaya organsasi, motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja pegawai, dimana data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini melibatkan sampel yang diambil dari pegawai yang bertaraf staff untuk dijadikan responden dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan di kantor PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini meliputi: 1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai PT PLN 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN 3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN 4. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Universitas: Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat dijadikan acuan oleh para mahasiswa/i Binus University, terutama yang mengarah ke bidang studi Management.

8 Bagi PT. PLN (Persero): Penelitian ini akan membantu untuk menyediakan informasi perusahaan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan sehingga perusahaan mampu terus berkembang. Penelitian ini akan menjadi masukan yang sangat berguna sebagai bahan referensi pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan. Penelitian ini dapat membantu mengetahui kelemahan dan kendala perusahaan yang dialami, khususnya pada kinerja para pegawai. Bagi Peneliti: Sebagai bentuk nyata dalam mengaplikasikan teori-teori yang sudah pernah dipelajari selama di bangku kuliah pada dunia nyata khususnya di dunia bisnis manajemen dan organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan sebagai acuan bahwa teori ini dapat diterapkan langsung di dunia bisnis yang aktual. Penelitian ini dapat memberikan sebuah pelajaran yang dapat mengembangkan wawasan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti. Bagi Pembaca: Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian berikutnya.