BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia. Pariwisata alam yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Budaya dan Kota Sejarah. Dari julukan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sentral penghasil devisa bagi negara negara yang sedang berkembang

BAB VI PENUTUP. 1. Revitalisasi Museum Sonobudoyo. revitalisasi Museum Sonobudoyo dapat ditarik kesimpulan bahwa

Mengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. 1

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ±

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah tumbuh menjadi suatu industri yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sepatutnyalah potensi Sumberdaya Budaya (Culture Resources) tersebut. perlu kita lestarikan, kembangkan dan manfaatkan.

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.70/UM.001/MP/2016 TENTANG PENETAPAN OBYEK VITAL NASIONAL DI SEKTOR PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

Pembentukan Cluster Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah industri multisektoral, yang di dalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada di Indonesia. Beragam objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi museum berasal dari berbagai kelompok pendidikan. Siswa baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Museum dalam..., Faika Rahima Zoraida, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

Museum Seni Gerabah di Kasongan BAB I PENDAHULUAN

Museum Spiritualitas Kejawen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian museum adalah sebagai berikut : benda seni dan pengetahuan. bahwa : (Dirjen Kebudayaan Depdikbud, 1984)

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fauna,pantai dan danau yang indah, tempat-tempat bersejarah, dan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. wisata kuliner, dan berbagai jenis wisata lainnya. Salah satu daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan destinasi wisata yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Budaya, salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya yang diperbolehkan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

Kelompok I Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Museum sebagai Penunjang Proses Belajar Mengajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Noprianti, 2014

'; Soekanto Soerjono, Prof, Dr, SH, MA, Sosiologi Suatu Ppngantar, CV Rajawali, Jakarta, 1982.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

STUDI PARTISIPASI PEDAGANG DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI DALAM REVITALISASI KAWASAN ALUN-ALUN SURAKARTA TUGAS AKHIR

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEPURBAKALAAN, KESEJARAHAN, NILAI TRADISIONAL DAN PERMUSEUMAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I Pengembangan Museum Kereta Api di Ambarawa Penekanan pada fasilitas museum yang Variatif dan atraktif

BAB 1 PENDAHULUAN. secara serius melibatkan industri lainnya yang terkait. Pengenalan potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. seni dan budaya yang dimiliki merupakan ciri kepribadian bangsa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang diketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, bahasa, bangsa dan sebagainya. Keanekaragaman itu menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki keindahan yang luar biasa. Luas daratan dan lautan dengan keelokan alamnya. Bahkan sering didengar bahwa Indonesia memiliki tanah layaknya surga. Hal itu senada dengan lirik lagu milik Koesplus bukan lautan tapi kolam susu kail dan jala bisa menghidupimu. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia adalah negara kaya baik itu sumber daya alamnya, budaya, pariwisata dan sebagainya. Sepanjang Sabang sampai Merauke terdapat banyak sekali kekayaan Indonesia, salah satunya adalah potensi-potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia. Pariwisata alam yang identik dengan pegunungannya, pariwisata pantai dengan hamparan laut yang sangat indah, pariwisata budaya dengan candi-candi dan museummuseumnya. Dari kekayaan yang begitu banyak dimiliki Indonesia, Pariwisata adalah salah satu sektor sentral yang dimiliki Indonesia yang tersebar diberbagai Daerah salah satunya adalah yogyakarta. Yogyakarta memiliki potensi-potensi wisata. posisi yang strategis yaitu terletak di tengahtengah Pulau Jawa. Kondisi topografi serta besaran area yang mendukung 1

pengembangan kawasan wisata skala regional dengan tingkat promosi internasional, potensi landscape di sekitar kawasan yang mendukung pengembangan fasilitas sebagai salah satu komponen utama penunjang pariwisata, kawasan yang strategis dengan tingkat pertumbuhan cepat. Sebagai kawasan historis budaya dengan potensi pariwisata, merupakan aset bangsa dengan arsitektur peninggalan kerajaan Hindu, merupakan cerminan nilai kekayaan bangsa pada masa lampau. Nilai sosial budaya, dapat dipelajari nilai-nilai budaya yang terkandung dalam perwujudan candi-candi dan museum-museum yang ada. Sedangkan dari nilai ekonomi, sebagai salah satu tujuan wisata nasional memiliki potensi ekonomi yang tinggi sampai pada skala intenasional. Dengan potensipotensi diatas Yogyakarta memliki kesempatan besar untut terus meningkatkan sektor pariwisata. Berikut adalah destinasi pariwisata yang terdapat di Yogyakarta: Tabel 1.1 Destinasi Pariwisata Kota Yogyakarta No. Destinasi Pariwisata No. Destinasi Pariwisata 1 Kraton Yogyakarta 12 Museum Perjuangan 2 Taman Pintar 13 Museum Mata Dr.Yap 3 KB. Gembira Loka 14 Museum Benteng Vedeburg 4 Purawisata 15 Museum Puro Pakualaman 5 Kebun Plasma Nutfah 16 Museum Batik Sulaman 6 Taman Sari 17 Istana Gedung Agung 7 Museum Sonobudoyo 18 Makam Raja Pahlawan 8 Museum Sangsi-taloka 19 Museum Biologi UGM pangsar Soedirman 9 Museum Taman Siswa 20 Museum Kereta Kraton Dewantara Kirti Griya 10 Museum Sasana Winatama Pangeran Diponegoro 21 Museum Bahari 11 Museum PusatDarma 22 Kampung Wisata Powinatan 2

Wiratama Sumber: Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2012. 1 Dari data tersebut, diketahui bahwa Yogyakarta memilik potensi Pariwisata yang sangat beranekaragam ragam. Maka sangat disayangkan ketika potensi Pariwisata itu belum bisa dimaksimalkan. Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah mengatakan bahwa 2 potensi yang besar (Pariwista) itu belum dikelola optimal. Meski kunjungan wisatawan setiap tahun meningkat, namun tren kunjungan asal wisatawan tidak pernah berubah. Padahal, pola dan perluasan pasar wisata harus meningkat. Potensi wisata dapat berwujud wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner maupun wisata bangunan cagar budaya. Bangunan cagar budaya menjadi salah satu potensi wisata yang harus dilestarikan dan dimanfaatkan dalam rangka menunjang pengembangan kebudayaan nasional. Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2010 pasal 18 ayat 1, museum merupakan tempat untuk menyimpan dan merawat Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya Bergerak yang dimiliki oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah ataupun milik setiap orang. Bangunan Cagar Budaya tersebut harus dimanfaatkan, dilestarikan dan dikembangkan sesuai dengan peraturan yang sudah ada. Fakta sejarah mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang memliki perjalanan panjang dalam menuju kemerdekaan. Tak kurang dari 1 http://www.kotajogja.com/images/bukustatistik%20kepariwisataan_2013.pd f 2 http://travel.kompas.com/read/2013/10/31/1106144/dispar.diy.dorong.pengembangan. Paket.Wisata 3

3.5 abad Indonesia di jajah dan Yogyakarta menjadi bagian didalamnya. Tentunya sejarah panjang ini mewariskan harta yang yang sangat berharga. Bukan harta dalam bentuk materi melainkan bentuk peninggalan-peninggalan para pendahulu yang tersimpan didalam museum-museum yang tersebar di Yogyakarta. Salah satu dari museum itu adalah Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, mempunyai fungsi pengelolaan benda museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif cultural. Sedangkan tugasnya adalah mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif cultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo. Museum Sonobudoyo dulu adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Yayasan ini berdiri di Surakarta pada tahun 1919 bernama Java Institut. Dalam keputusan Kongres tahun 1924 Java Institut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta sampai pada akhirnya Museum Sonobudoyo diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwano VIII tanggal 6 November 1935 tahun Masehi. Dengan usia Museum Sonobudoyo yang berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka menjadikan Museum Sonobudoyo memiliki jenis koleksi-koleksi peninggalan sejarah yang sangat lengkap. jenis koleksi yang terdapat di museum Sonobudoyo adalah sebagai berikut: 4

1. Jenis Koleksi Geologika 2. Jenis Koleksi Biologika 3. Jenis Koleksi Ethnografkai 4. Jenis Koeksi Arkeologi 5. Jenis Koleksi Numismatika/ Heraldika 6. Jenis Koleksi Historika 7. Jenis Koleksi Filologika 8. Jenis Koeksi Keramologika 9. Jenis Koleksi Senirupa 10. Jenis Koleksi Teknologika Selain koleksi-koleksi yang dimiliki, museum sonobudoyo memiliki fasilitas-fasilitas penunjang sebagai berikut: 1. Pendopo (ruang pertemuan, sarasehan, ceramah dan rapat) 2. Auditorium (tempat untuk merawat koleksi-koleksi museum) 3. Laboratium Konservasi 4. Perpustakaan (berisi koleksi naskah-naskah jawa kuno dan naskah naskah berbahasa belanda) Sementara itu, untuk mengunjungi museum sonobudoyo harga tiket yang ditetapkan oleh pengelola museum sonobudoyo bervariatif. Daftar tiket masuk museum sonobudoyo dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini. 5

Tabel 1.2 Daftar Harga Tiket Museum Sonobudoyo No Kategori Harga Tiket Masuk 1 Perorangan Dewasa Rp. 3.000,- 2 Rombongan Dewasa Rp. 2.500,- 3 Perorangan Anak-anak Rp. 2.500,- 4 Rombongan Anak-anak Rp. 2.000,- 5 Turis Mancanegara Rp. 5.000,- 6 Pagelaran Wayang Kulit Rp. 20.000,- Sumber : Pengelola Museum Sonobudoyo Lokasi Museum Sonobudoyo terletak diposisi yang cukup strategis, yaitu terdapatt persis di Yogyakarta. kota Gambar 1: Lokasi Museum Sonobudoyo Dari sebelah utara alun-alun utara jenis koleksi Museum Sononobudoyo yang sangat lengkap, fasilitas, harga tiket masuk yang relatif murah, serta lokasi yang sangat strategis itu sepertinya belum cukup untuk menarik minat wisatawan dalam jumlah banyak. Hal ini menunjukan bahwa kurangnya apresiasi serta minat masarakat atau wisatawan terhadap Museum Sonobudoyo. 6

Data statistik Kepariwisatatan Yogyakarta pada tahun 2012 mencatat total kunjungan museum sonobudoyo baik wisatawan lokal maupun luar negeri sebanayak 82.773 pengunjung 3. Dari data kunjungan wisatawan tersebut terlihat bahwa Museum sonobudoyo kurang menjadi tujuan wisatawan. Hal ini berbanding terbalik dengan geliat kunjungan wisatawan di kawasan malioboro yang letaknya tidak jauh dari Museum Sonobudoyo. Begitu juga ketika dibandingkan dengan jumlah pengujung Kraton Yogyakarta, Statistik Kepariwisatatan Yogyakarta mencatat jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun luar negeri di Kraton Yogyakarta pada tahun 2012 sebanyak 686.875 pengunjung. Dengan demikian, museum sonobudoyo perlu direvitaliasi. Revitalisasi itu sendiri tujuannya untuk mengembangkan museum sonobudoyo agar menjadi museum yang mampu menarik perhatian masyarakat dan pengunjung. Revitalisasi museum dilakukan tidak hanya untuk kepentingan peningkatan jumlah pengunjung saja namun pada upaya pemerintah mengajak masyarakat untuk mengapresiasi budaya serta sejarah bangsa Indonesia. Revitalisasi museum merupakan salah satu program Pemerintah dalam Gerakan Nasioanal Cinta Museum. Gerakan Nasional Cinta Museum adalah upaya penggalangan kebersamaan antar pemangku kepentingan dan pemilik kepentingan dalam rangka pencapaian 3 Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2012 (http://www.kotajogja.com/images/bukustatistik%20kepariwisataan_2013.pdf) 7

fungsionalisasi museum guna memperkuat apresiasi masyarakat terhadap nilai kesejarahan dan budaya bangsa. 4 Sementara itu masih dari sumber yang sama yaitu direktorat Museum, tujuan Gerakan Nasional Museum itu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya peningkatan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap nilai penting budaya bangsa. 2. Semakin kuatnya kepedulian dan peran serta pemangku kepentinagn dalam mengembangkan Museum. 3. Terwudjunya museum sebagain media belajar dan kesenangan yang dinamis dan atraktif bagi pengunjung. 4. Terwujudnya kualitas pelayanan museum. 5. Peningkatan jumlah kunjungan ke museum Berdasarkan tujuan Gerakan Nasional Cinta Museum tersebut terlihat bahwa, kesadaran dan apresiasi masyarakat masih rendah terhadap Museum. Bukan hanya masyarakat saja melainkan pemangku kepentingan pun belum benar peduli akan perkembangan permuseuman, yang terakhir adalah pihak pengelola museum itu sendiri dalam hal ini adal dalam hal pelayanan. Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, 5 saat ini, pemerintah tengah gencar untuk membangun citra museum yang semakin meredup, salah satunya dengan program revitalisasi museum. Pemerintah 4 Slide ppt. Kebijakan direktorat Museum (http://museumku.files.wordpress.com/2010/05/intanmardiana.pdf) 5 http://nasional.sindonews.com/read/2012/11/23/15/690770/pemerintah-akan-revitalisasi-museum 8

menetapkan Tahun Kunjungan Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum sebagai langkah awal program revitalisasi yang telah dicanangkan sejak tahun 2010. Program Tahun Kunjung Museum (Visit Museum Year) yang didukung dengan berbagai kegiatan di museum seluruh Indonesia tersebut, bertujuan untuk memperbesar jumlah pengunjung museum serta meningkatkan apresiasi dan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya bangsa. Sementara itu untuk masalah dana, Pada tahun 2013: 6 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalokasikan dana sebesar Rp149 miliar untuk melakukan revitalisasi dan mendirikan museum pada tahun ini. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan di Surabaya mengatakan "Masing-masing museum penerima program revitalisasi itu akan menerima dana sebesar Rp. 2 miliar hingga Rp. 3 miliar, Dengan demikian, secara garis besar Alasan mengapa museum sonobudoyo perlu di revitalisasi adalah: 1. Jumlah kunjungan wisata yang relatif sedikit. Pada tahun 2012 Statistik Kepariwisataan Yogyakarta mencatat angka kunjungan wisataan baik lokal maupun mancanegara yaitu sebanyak 82.773 pengunjung. 2. Museum sonobudoyo sebagai museum negeri. Dengan demikian museum sonobodoyo harus terlibat dalam kebijakan Gerakan Nasional Cinta Museum melalui Revitalisasi Museum. 6 http://www.jurnas.com/ 9

3. Museum sonoboduoyo memeiliki koleksi yang sangat lengkap. Yaitu 42.698 buah koleksi yang dibagi menjadi 10 kategori, yaitu: koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologika, historika, numismatika, filologika, keramologi, seni rupa, dan teknologika. 7 4. Kategori museum sonobudoyo sebagai museum khusus. Yaitu museum yang mengoleksi benda-benda peninggalan sejarah jawa. 5. Letak museum sonobudoyo yang strategis. Yaitu persis disbelah utara alun-alun utara kota jogja. 6. Kelengkapan fasilitas Museum Sonobudoyo Fasilitas yang dimiliki Museum Sonobudoyo diantaranya yaitu pendopo (ruang pertemuan, sarasehan, ceramah dan rapat), auditorium (tempat untuk merawat koleksi-koleksi museum), laboratium konservasi, perpustakaan (berisi koleksi naskah-naskah jawa kuno dan naskah-naskah berbahasa belanda. 7 http://pariwisata.jogjakota.go.id/ 10

B. Rumusan Masalah Berasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Program Revitalisasi Museum Sonobudoyo Yogyakarta dalam mencapai tujuan Gerakan Nasional Cinta Museum. C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan apa saja yang telah dilakukan oleh Museum Sonobudoyo dalam upaya merevitalisasi Museum Sonobudoyo Yogyakarta guna mencapai tujuan Gerakan Nasional Cinta Museum. Melalui revitalisasi diharapakan Museum Sonobudoyo dapat menyelenggarakan aktivitas baik secara teknis maupun secara administratif yang sesuai dengan tugas dan fungsi Museum. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan Dalam memahami revitalisasi museum. Khususnya Museum Sonobudooyo. b. Dapat menghasilkan penelitian yang berkaitan dengan kegiatan revitaliasai museum yang merupakan program langsung dari pemerintah pusat. 11

2. Bagi Pembaca a. Untuk menambah informasi mengenai kegiatan revitalisasi museum. b. Dapat menjadi referensi untuk kajian-kajian yang kaitannya dengan revitalisasi museum. 3. Bagi Pemerintah a. Dapat memberikan saran dan kritik dalam program revitalisasi museum. b. Dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan revitalisasi museum. 12