BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir ini menurut Laporan Perasuransian (AJB Bumiputera, 2011) adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta benar-benar mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Indonesia. Pembangunan nasional indonesia bertujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan banyak karyawan yang secara potensial memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja pegawai, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Kepala Puskesmas adalah orang yang melakukan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan oleh perusahaan adalah bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan

tabungan yaitu dengan cara menghimpun dana masyarakat baik lewat tabungan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap. penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tertentu yang diamati. Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuransi pertama kali masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. ini tercermin dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi permintaan pelanggan melebihi harapan harapan pelanggan.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kayutangan Malang)

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pada tahun 2013 menjadi ( Jadi dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini banyak memunculkan masalah - masalah dalam

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang diperhitungkan oleh berbagai negara di dunia. Sejak tahun 2011, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama

BAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. professional, karena pengelolaan tenaga kerja secara professional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada umumnya faktor kompensasi dan komitmen organisasi pada PT Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan kali ini manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu

BAB I PENDAHULUAN. asuransi atau agen asuransi yang mereka rekrut. Agen-agen asuransi. menawarkan dan menjelaskan mengenai asuransi dan produknya.

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang

BAB I PENDAHULUAN. dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi merupakan bentuk perjanjian antara penanggung dan tertanggung, yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan penggantian atas resiko kerugian, kerusakan, kematian atau kehilangan, keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tidak terduga (Masyarakat Keuangan Indonesia, 2015:16). Tingkat pertumbuhan rata-rata premi industri asuransi di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini menurut Laporan Perasuransian (AJB Bumiputera, 2011) adalah sebesar 21,4%. Pertumbuhan tersebut merupakan kontribusi dari pertumbuhan premi asuransi jiwa yang meningkat sebesar 22,4%. Program asuransi sosial dan jaminan sosial tenaga kerja meningkat sebesar 12,4%, kemudian sektor asuransi PNS dan TNI/Polri sebesar 11,0% serta asuransi kerugian dan reasuransi sebesar 10,6%. Indikator lain yang menunjukkan tumbuhnya industri asuransi di Indonesia adalah peningkatan jumlah total kekayaan (asset) pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp. 405,2 triliun, dengan jumlah rata-rata peningkatan kekayaan dalam periode lima tahun (2007-2011) adalah sebesar 27,6%. Kontribusi terbesar peningkatan kekayaan industri asuransi yang memberikan porsi terbesar diberikan oleh sektor asuransi jiwa, adalah sebesar 33,0%, yaitu dari Rp. 141,7 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp. 188,5 triliun pada tahun 2011 (dalam Rahim, 2014). 1

2 Perusahaan Asuransi Bumiputera telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri asuransi diindonesia. Perusahaan Asuransi Bumiputera sendiri telah memiliki tiga segmen produksi seperti Asuransi Kumpulan, Asuransi Perorangan dan Asuransi Syariah. Pada AJB Bumiputera sangat mementingkan motivasi kerja karyawannya karena karyawan adalah ujuk tombang keberhasilan sebuah perusahaan dan agar perusahaan dapat mencapai target yang diinginkan untuk memenuhi permintaan pasar serta menghasilkan asuransi yang berkualitas, maka perusahaan harus meningkatkan disiplin, efisien dan efektifitas kerja karyawan. AJB Bumiputera sangat menjaga kualitas dan kuantitas asuransi yang ditawarkan sehingga nasabah puas dan tidak mengeluh terhadap produk yang sudah dipercayanya. AJB Bumiputera Syariah sendiri berupaya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dari Al-Quran dan As-Sunnah agar dapat dijabarkan dalam kehidupan secara praktis. Dalam surat Al- Hayr ayat 18 : Hal ini dilatar belakangi oleh pemahaman bahwa sistem ekonomi Islam dapat dikembangkan dan diaplikasikan di Indonesia. Selain itu, nilai-nilai dasar ekonomi Islam dijadikan pijakan bagi manajemen dan operasional lembaga keuangan syariah, termasuk asuransi syariah. Secara sosial dan ekonomi tidak ada seorangpun yang menyangkal manfaat dan peran positif yang dilakukan oleh asuransi, terutama pada masyarakat yang maju dan permasalahan masyarakat yang hidup dikelilingi oleh berbagai resiko yang mengancam ketentraman psikologis jiwa, raga, dan harta. Asuransi dalam hal ini menawarkan jasa-jasa yang berupa proteksi terhadap penciptaan rasa aman dan rasa terlindungi. Sehingga orang dalam menjalankan kehidupan ekonominya menjadi tentram dan

3 dengan demikian dapat meningkatkan produktivitasnya. Di samping itu asuransi menyediakan suatu kesempatan bekerja sama dan saling menolong antar anggota masyarakat dengan ikut memikul beban finansial yang diderita orang lain melalui asuransi. Pada dasarnya untuk dapat menarik konsumen tidak hanya memberikan berbagai macam jenis produk tetapi pelayanan yang diberikan oleh karyawan AJB Bumi Putera Syariah merupakan hal yang penting. Sejalan dengan hasil penelitian Nurnaningsih yang berisi bahwa kualitas layanan yang diberikan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan kualitas layanan yang memuaskan dapat menarik konsumen (Nurnaningsih, 2012). Karyawan yang dapat memberikan kualitas layanan yang memuaskan adalah karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Motivasi kerja adalah segala sesuatu yang menimbulkan gairah, hasrat, keinginan dan energi dari dalam diri sesorang yang mempengaruhi dan mengarahkan serta memelihara perilakunya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sesuai dengan lingkup kerja. Apabila motivasi kerja karyawan baik, maka karyawan akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan bekerja dengan semaksimal mungkin yang pada akhirnya akan berdampak pada baiknya hasil kerja karyawan tersebut, seperti yang dikatakan oleh Watkiss (2004) dalam Rawung (2013) bahwa motivasi merupakan sebuah ide atau inisiatif yang mempengaruhi individu untuk melakukan pekerjaan secara lebih baik. Dan motivasi kerja instrinsik lebih cenderung pada individu untuk memotivasi dirinya bekerja sebaik mungkin untuk perusahaan, sedangkan motivasi kerja ekstrinsik

4 lebih cenderung kearah diluar individu, seperti perusahaan misalnya dengan memberikan motivasi bagi pekerjanya berupa honor yang lebih tinggi untuk meningkatkan disiplin kerja bagi pegawainya. Seorang karyawan yang memiliki motivasi tinggi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah kualitas kehidupan kerja (Quality Work Life) yang didukung dengan penelitian Samtica yang menunjukkan bahwa komponen kualitas kehidupan kerja (Quality Work Life) mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Samtica, 2011). Selain kualitas kehidupan kerja (Quality Work Life) keterlibatan karyawan dalam perusahaan dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Sejalan dengan penelitian Ansel & Wijono bahwa keterlibatan kerja berpengaruh positif dan siginifikan terhadap komitmen (Ansel & Wijono, 2012). Quality work life didefinisikan sebagai kondisi yang menyenangkan dan keadaan yang menguntungkan bagi karyawan, kesejahteraan karyawan dan pengelolaan sikap terhadap pekerja operasional yang sama baiknya dengan karyawan secara umum. Quality work life dapat dilihat melalui pengalaman pengalaman karyawan di dalam organisasi berdasarkan factor faktor pembentuknya. Faktor faktor pembentuk tersebut mencakup kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi kerja yang aman dan sehat, kesempatan untuk berkembang dan menggunakan kapasitas manusia, kesempatan untuk pertumbuhan berkelanjutan dan rasa aman, perasaan memiliki, hak hak karyawan, pekerjaan dan ruang hidup total, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan kerja. Semangat kerja hanya dapat ditumbuhkan apabila iklim kerja atau Quality

5 Work Life menarik minat pekerja yang dibutuhkan, betah dan bersedia mengerahkan segala kemapuannya dalam bekerja. Quality Work Life itu sendiri terdiri dari banyak faktor, diantaranya faktor resturiksasi kerja, sistem imbalan, dan lingkungan kerja sedangkan pengertian Quality Work Life adalah program yang mencakup cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan menciptakan pekerjaan yang lebih baik. Selain itu juga pengembangan karir perlu diperhatikan dalam Quality Work Life perusahaan perlu mengelola karir dan mengembangkannya dengan baik agar produktivitas karyawan tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan agar selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat pada penurunan kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas menunjukkan karyawan memiliki peranan penting bagi AJB Bumi Putera Syariah terutama dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Karyawan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen apabila memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam bekerja. Dan faktor motivasi kerja instrinsik lebih cenderung pada individu untuk memotivasi dirinya bekerja sebaik mungkin untuk perusahaan, sedangkan motivasi kerja ekstrinsik lebih cenderung kearah diluar individu, seperti perusahaan misalnya dengan memberikan motivasi bagi pekerjanya berupa honor yang lebih tinggi untuk meningkatkan disiplin kerja bagi pegawainya. Kualitas kehidupan kerja (Quality Work Life) karyawan berhubungan dengan motivasi yang dimiliki karyawan. Penelitian ini akan dilakukan di Kota Surabaya Jawa Timur kepada karyawan dari AJB Bumiputera Syariah yang ada di Jl. Raya Darmo no.16 Surabaya. Karena itu penulis tertarik untuk meneliti

6 Pengaruh Quality Work Life terhadap Motivasi Karyawan AJB Bumiputera Syariah Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul, maka peneliti dapat menyusun rumusan masalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh Quality work life terhadap motivasi karyawan AJB Bumi Putera Syariah Surabaya. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh Quality Work Life terhadap motivasi karyawan AJB Bumi Putera Syariah Surabaya. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat untuk pihak yang terkait. Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis Menambah khasanah ilmu pengetahuan psikologi industri dan organisasi pada umumnya dan secara khusus memberi sumbangan pengetahuan bagi ilmu psikologi organisasi dan penelitian ini berguna sebagai referensi bagi kalangan akademis untuk penelitian lebih lanjut.

7 2. Manfaat Praktis 1. Bagi pimpinan AJB Bumiputera Syariah Surabaya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka membangun dan menciptakan karyawan yang efektif dengan memiliki motivasi kerja karyawan yang baik dan kaitannya dengan Quality Work Life. 2. Bagi Karyawan AJB Bumi Putera Syariah Surabaya Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada manajemen AJB Bumi Putera Syariah Surabaya terutama dalam mengetahui motivasi kerja karyawan dan kaitannya Quality Work Life. 3. Bagi penelitian lain, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya. Khususnya mengenai pengaruh Quality Work Life dengan motivasi karyawan. E. Keaslian Penelitian Penelitian terdahulu peneliti gunakan untuk digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian serupa yang dapat peneliti temukan mengenai Quality Work Life sebanyak lima penelitian. kebanyakan penelitian menguji variabel Quality Work Life berdasarkan indikator Quality Work Life itu sendiri. Semua penelitian menunjukkan pengaruh Quality work life dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Penelitian ini menunjukkan bahwa quality work life dapat mempengaruhi tingkat motivasi pada karyawan secara simultan maupun parsial. Variabel yang dominan mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah partisipasi dalam

8 pembuatan keputusan. Penelitian relevan lain yang dapat menjadi pedoman untuk penulisan ini dilakukan oleh Edwin Al Pratama (2012). pada penelitiannya jenis penelitian tersebut adalah kuantitatif. Pnelitian tersebut menjelaskan faktor-faktor yang menentukan Quality Work Life. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa faktor gaji bukanlah faktor penentu utama quality work life. Dalam penelitian ini menunjukkan variabel lingkungan kerja dapat menjadi faktor penentu sebesar 40,739%. Umi Wisyastuti dan Dedi Purwana (2011) Penelitian yang menunjukkan bahwa keterlibatan kerja yang merupakan salah satu indikator dari Quality Work Life dapat mempengaruhi motivasi karyawan di Gujarat, Pakistan. Hasil penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan SPSS yang dapat menunjukkan bahwa keterlibatan kerja berpengaruh 68,5 % terhadap tinggi atau rendahnya motivasi karyawan. penelitian yang dilakukan oleh Abnas Shaheen (2014), Dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa Quality Work Life juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat motivasi karyawan. Dan dalam penelitian Sinta Samantica menunjukkan variabel yang paling dominan dari Quality Work Life adalah penyelesaian masalah. Sedangkan S. Govender variabel Quality Work Life berpengaruh signifikan terhadap tinggi atau rendahnya motivasi kerja. Sinta Samantica (2011) dengan S. Govender (2010)