PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. SP UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT. RAFINDO IRON STEEL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PPh BADAN PADA PT. CLB

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB

REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. DPM UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

BAB. V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang (long term return) kepada para pemegang saham yang telah

ABSTRACT. Keywords: tax planning, income tax payable.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

ABSTRACT. Key words: tax planning, minimization of tax burden is indebted. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983

EVALUASI PENERAPAN TAX PLANNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan

ABSTRACT. Keywords : Income Tax, Tax Planning, Efficiency

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh bangsa Indonesia adalah self assysment system, dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meminimalkan beban pajak perusahaan. Perusahaan melakukan

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. NCP

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

ABSTRACT. Key words: Calculation PPh 21, Nett Method, Gross-up Method, Profit, Corporate Tax Savings.

Ayu Ernawati Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference.

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara (pemerintah) baik secara rutin

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT AKASHA WIRA INTERNASIONAL TBK

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..3

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penghasilan badan yang dilakukan oleh PT Bank MAJU, maka dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduknya, dan sebagai negara yang sedang membangun masih

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap rakyat sebagai bentuk peran serta dalam pembangunan di negaranya.

ABSTRACT. viii. Keywords: fiscal correction, income tax payable. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dari sektor pajak dapat dikatakan sebagai primadona dalam

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK MELALUI METODE PENYUSUTAN DAN REVALUASI ASET TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT.GEMBALA SRIWIJAYA

Analisis Penerapan Koreksi Fiskal PPh Badan Dalam Meminimalisir Pajak Terutang PT. Anugerah Mega Lestari

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dipungut kepada obyek

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

ANALISIS TAX PLANNING SEBAGAI PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PADA PT. BAHANA NUSANTARA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling memiliki

SKRIPSI ANALISIS KOREKSI FISKAL UNTUK MENGHITUNG BESARNYA PPH TERUTANG PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan pembangunan Negara, khususnya di Indonesia. Dalam melaksanakan

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. C (STUDI PRAKTIK KERJA DI KAP BUNTARAN DAN LISAWATI) OLEH: KATHERINA KATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang besar,

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

PENERAPAN METODE GROSS UP DALAM PERHITUNGAN, PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PEGAWAI TETAPPADA PT. SUMBER MULTI REJEKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting

ANALISIS PENERAPAN DAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS PADA CV. X DI KEDIRI) OLEH : YESSIKA HENDRIK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Tax Review atas Pajak Penghasilan Pada PT Indo

ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

Analisis Penerapan Tax Planning dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Pembayaran Beban Pajak Penghasilan pada PT. Graha Mitra Sukarami

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT.X DI SURABAYA JURNAL. Disusun Oleh : INDRASWARI NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI

IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan

ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO

OLEH: ARTHA NOVENA OMPUSUNGGU

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perpajakan terdapat perbedaan antara pemerintah dengan wajib pajak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT QN JAKARTA)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

ABSTRACK. This research is a descriptive analytical study performed on a printing services

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT X (STUDI PRAKTIK KERJA DI KAP VENTJE JANSEN ROYKE DAN LIEM)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Erly Suandy (2008), dari segi ekonomi, pajak merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar bagi pemerintah untuk menggalakkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan

PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI) OLEH : INDAH YULIA PUSPITASARI (B

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Penerimaan ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG

ABSTRACT. Keywords: Income Tax Act No. 36 In 2008, Income Tax Act No. 17 In 2000, income tax payable. vii Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM Tanzil Tri Saputra, Murtedjo, SE.,AK.,MM.,CA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,(021) 53696969,tanziltrisaputra@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to apply tax planning in order to eficiency corporate Income Tax (localy known as Pajak Penghasilan/PPh) burden in a legal manner that is in compliance with the prevailing tax regulation and procedure. The type of this research is descriptive method. The data used in this research is income statements and corporate Annual Tax Return (locally known as Surat Pemberitahuan Tahunan/SPT). This research was conducted using interviews, documents, recalculation and also observation in PT Suhada Petroleum. The result of this research, the author finds that the company has not been optimal in running its tax policy because there are still many fiscal correction. Consequently, the company should have implemented tax planning and been aware of the latest prevailing tax regulation and procedure in order to minimize its corporate income tax burden properly. However, in a matter of reporting, PT Suhada Petroleum has reported and paid its taxes properly and in a timely manner. (TTS) Key words: Commercial Financial Statements, Fiscal Financial Statements, Tax Planning, Eficiency Income Tax Payable. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menerapkan perencanaan pajak agar dapat mengefisiensikan PPh terhutang perusahaan dengan cara yang legal sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan SPT Tahunan Badan. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, perhitungan kembali dan juga observasi di PT. Suhada Petroleum. Hasil dari penelitian, penulis menemukan bahwa perusahaan belum optimal dalam menjalankan kebijakan perpajakan karena masih banyak terdapat koreksi fiskal. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan menerapkan perencanaan pajak dan mengetahui peraturan perpajakan yang berlaku dan terbaru agar dapat meminimalkan beban pajak PPh badan perusahaan dengan benar. Tetapi dalam hal melaporkan, PT. Suhada Petroleum telah melakukan pelaporan dan pembayaran pajak telah benar dan tepat waktu.(tts) Kata Kunci : Laporan Keuangan Komerisal, Laporan Keuangan Fiskal, Perencanaan Pajak, Efisiensi PPh Terhutang.

PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan pemerintah memerlukan sumber penerimaan yang cukup besar untuk dapat membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan yang berada di pusat ataupun yang ada di daerah. Salah satu penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah berasal dari sektor perpajakan. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar pajak yang dibayarkan perusahaan, maka pendapatan negara semakin banyak. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang bentuk pengembaliannya tidak diterima secara langsung, baik berupa barang, jasa atau dana sehingga pajak adalah pengeluaran yang harus diperhitungkan dalam setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan. Pajak merupakan biaya bagi perusahaan karena beban pajak akan mengurangi laba perusahaan, oleh sebab itu meminimalkan beban pajak adalah salah satu fungsi manajemen keuangan melalui fungsi perencanaannya. Dari fenomena inilah maka perusahaan, dalam hal ini manajemen keuangan perusahaan berusaha agar bagaimana caranya melakukan penghematan atau pengurangan pajak secara sesuai dengan Undang- Undang Perpajakan. Dalam melakukan pengelolaan pajak, perusahaan harus melakukan upaya- upaya agar beban yang ditimbulkan dari pajak dapat ditekan sekecil mungkin untuk memperoleh peningkatan laba bersih setelah pajak. Upaya untuk menekan beban pajak sekecil mungkin adalah dengan menggunakan tax planning. dalam melakukan penghematan pajak melalui perencanaan pajak atau tax planning dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan maupun yang melanggar peraturan perpajakan. Tax evasion merupakan cara meminimalisasi atau menghapus sama sekali utang pajak yang tidak sejalan dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan seperti meninggikan harga pembelian, merendahkan penghasilan yang diperoleh, meninggikan beban usaha atau pembayaran dividen secara diam-diam. Sedangkan penghindaran pajak atau tax avoidance adalah usaha penguranagn pajak tanpa melanggar ketentuan perpajakan misalnya dengan memanfaatkan pengecualian yang diperkenankan atau yang belum diatur dalam pengaturan perpajakan yang berlaku. PT. Suhada Petroleum merupakan perusahaan yang menunjang perusahaan minyak dan gas dalam hal penyedia peralatan pemboran, peralatan pengakatan buatan/artificial lifthing tool, peralatan bawah permukaan/downhole, pompa dan kompresor, bejana bertekanan, pipa dan aksesoris, peralatan pengaman/safety, peralatan ukur, peralatan listrik, dan peralatan konstruksi/alat berat. Sama seperti perusahaan lainnya PT. Suhada Petroleum mempunyai kewajiban untuk membayar pajak terutang setiap tahunnya, dengan berkembangnya usaha yang dijalankan oleh PT. Suhada Petroleum Maka laba yang diterima PT. Suhada Petroleum semakin besar namun semakin besar pula beban pajak yang harus dibayarkan. Oleh sebab itu PT. Suhada Petroleum ingin memiliki perencanaan pajak yang baik untuk mengefesienkan kewajiban perpajakannya dengan tidak melanggar Undang-Undang perpajakan yang berlaku dan pemenuhan kewajiban perpajakan yang benar dan tepat waktu guna menghidari dari pengenaan sanksi dalam bidang perpajakan. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian data yang dapat mendukung dan membantu penulisan skripsi menggunakan 2 (dua) jenis cara menganalisa data, yaitu : (1)Analisa kualitatif adalah analisa data yang berbentuk kata kata atau pernyataan pernyataan, bukan dalam bentuk angka. Analisa kualitatif bertujuan memberi gambaran secara jelas mengenai teori teori yang menunjang pembahasan penelitian. Data kualitatif dapat diperoleh dengan melakukan wawancara, dokumentasi, dan observasi. (2)Analisa kuantitatif adalah analisa data yang berbentuk angka angka. Metode pengumpulan data berperan penting dalam melakukan penelitian terhadap suatu objek penelitian. Dengan menggunakan metode pengumpulan data

yang tepat menghasilkan data yang sesuai dalam penyelesaian suatu masalah. Metode yang digunakan penulis adalah : (1) Wawancara adalah metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada karyawan yang berwenang di PT. Suhada Petroleum. (2) Observasi adalah metode yang digunakan penulis untuk mengetahui gambaran nyata atas permasalahan yang sedang diteliti. (3) Perhitungan kembali adalah metode yang digunakan penulis untuk melakukan penghitungan kembali atas data yang telah didapat dari perusahaan. (4) Dokumentasi adalah metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data dari perusahaan seperti laporan keuangan tahun 2011, 2012 dan 2013 serta Surat Pemberutahuan Tahunan Badan. HASIL DAN PEMBAHASAN Jadi, dapat kita lihat perbedaan beban pajak terutang PT. Suhada Petroleum pada tahun 2011, 2012, dan 2013 sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak sangat signifikan. Dimana setelah penulis melakukan penerapan perencaan pajak pada laporan keuangan PT. Suhada Petroleum, beban pajak terutang PT. Suhada Petroleum menjadi lebih kecil bahkan setelah dikurang dengan kredit pajak pada tahun 2011, 2012, dan 2013 terdapat lebih bayar. Pada tahun 2011 sebelum penerapan perencaan pajak terdapat kurang bayar sebesar Rp. 2.336.125,- tetapi setelah penerapan perencanaan pajak terjadi lebih bayar sebesar Rp. 16.271.935,- begitu juga pada tahun 2012 sebelum penerapan perencanaan pajak terdapat kurang bayar pajak sebesar Rp. 28.751.212,- tetapi setelah penerapan perencanaan pajak terdapat lebih bayar sebesar Rp. 5.464.100,- dan pada tahun 2013 sebelum penerapan perencanaan pajak terjadi kurang bayar sebesar Rp. 2.715.503 dan setelah penerapan perencanaan pajak menjadi lebih bayar sebesar Rp.117.186.975,- Dengan demikian sudah seharusnya PT. Suhada Petroleum melakukan perencanaan pajak demi meminimalkan beban pajak terutang tetapi dengan cara yang legal. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis untuk Tahun 2011, 2012, dan 2013 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Badan, serta kebijakan perpajakan yang dilakukan oleh PT. Suhada Petroleum, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Terdapat beberapa biaya yang dikoreksi karena tidak sesuai dengan peraturan perpajakan adalah biaya listrik, air, dan telepon, biaya entertainment, biaya kemanan dan kebersihan kantor, biaya lain-lain, biaya keperluan kantor, biaya pemerliharaan kendaraan, biaya asuransi kendaraan, biaya izin kendaraan, biaya sumbangan, dan perhitungan untuk biaya penyusutan. Biaya-biaya ini dikoreksi dikarenakan beberapa akun tidak mempunyai bukti yang cukup dan beberapa akun juga tidak digunakan sepenuhnya untuk kegiatan operasional perusahaan. 2. Dalam hal menghitung pajak terhutang perusahaan belum optimal sesuai dengan peraturan yang berlaku namun dalam hal melaporkan Surat Pemberitahuan, PT. Suhada Petroleum sudah mematuhi kewajiban

perpajakan. Hal ini dapat dilihat dalam pelaporan pada Tahun 2011, 2012, dan 2013, PT. Suhada Petroleum melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan tidak pernah melebihi jangka waktu yang telah ditentukan, dengan kata lain PT. Suhada Petroleum selalu tepat waktu dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan. 3. PT. Suhada Petroleum belum melakukan perencanaan pajak. PT. Suhada Petroleum melakukan kebijakan perpajakan dengan cara memperkerjakan staff accountingnya untuk menghitung laporan keuangan komersil dan fiskal. Karena keterbatasan tenaga, waktu, pikiran, dan sumber daya dari staff accounting PT. Suhada Petroleum sehingga laporan keuangan yang dibuat tidak semuanya tepat dan sesuai dengan Ketentuan Perpajakan. Hal ini terbukti dari perhitungan dan penyetoran jumlah pajak yang terutang. Dimana pada tahun 2011 dari kurang bayar menjadi lebih bayar sebesar Rp. 16.271.935,- pada tahun 2012 juga dari kurang bayar menjadi lebih bayar sebesar Rp. 5.464.100,- dan pada tahun 2013 dari kurang bayar menjadi Rp. 117.186.975,-. Oleh karena itu, PT. Suhada Petroleum perlu melakukan perencanaan perpajakan. SARAN Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan saran-saran terbaik untuk PT. Suhada Petroleum yang bersifat aplikatif sehingga dapat langsung diterapkan dan dilaksanakan oleh PT. Suhada Petroleum. Saran-saran untuk PT. Suhada Petroleum antara lain sebagai berikut: 1. Perusahaan harus lebih cermat dalam mencatat akun-akun pada pos laporan laba/rugi, menyimpan setiap dokumen-dokumen bukti dari setiap transaksi dan mempergunakan setiap aset kantor dan mengeluarkan biaya hanya untuk kegiatan operasional perusahaan agar tidak terdapat koreksi yang menyebabkan beban pajak terutang lebih besar. Terutama pada biaya listrik, air, dan telepon, biaya entertainment, biaya lain-lain, biaya sumbangan, biaya keamanan dan kebersihan dan biaya penyusutan karena biaya-biaya ini selalu dikoreksi di setiap tahun. 2. Beberapa alasan yang menyebabkan masih banyaknya akun-akun yang dikoreksi setiap tahunnya adalah karena PT. Suhada Petroleum belum melakukan penerapan perencanaan pajak dan perusahaan tidak memiliki karyawan yang benar-benar khusus menangani dan memahami bidang perpajakan. Saran dari penulis dalam hal ini perusahaan harus segera menerapkan perencanaan perpajakan dan perusahaan juga perlu melibatkan

konsultan pajak dalam melaksanakan perencanaan pajak untuk menghindari sanksi perpajakan serta mengikutsertakan karyawan pada pelatihan-pelatihan perpajakan. Biaya pelatihan karyawan ini dapat dijadikan biaya fiskal dan mengurangi penghasilan bruto perusahaan dan apabila tahun pajak mendatang perusahaan telah menerapkan perencanaan pajak dengan optimal dan memperkerjakan orang yang benar-benar ahli dalam bidang perpajakan dan akuntansi maka PT. Suhada Petroleum dapat memperkecil beban pajak terutang dengan cara yang legal. 3. Sebaiknya perusahaan selalu megikuti perkembangan dan peraturan perundang- ungan pajak dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihakpihak yang berada di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau bergabung dalam forum perpajakan yang tersedia di beberapa alamat website.