III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. laktasi 2 sebanyak 100 ekor, laktasi 3 sebanyak 50 ekor, dan laktasi 4 sebanyak 40

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini yaitu catatan kadar lemak susu sapi perah FH laktasi 1

Ripitabilitas dan MPPA Sapi Perah FH di BBPTU HPT Baturraden...Deriany Novienara

KATA PENGANTAR. kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul. Ripitabilitas dan MPPA Produksi Susu 305 Hari Sapi Perah Friesian

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

UJI PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIEN HOLSTEIN KETURUNAN PEJANTAN IMPOR DI BBPTU-HPT BATURRADEN

I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu hasil ternak yang tidak dapat dipisahkan dari

NILAI PEMULIAAN. Bapak. Induk. Anak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor

PENDUGAAN NILAI RIPITABILITAS DAN DAYA PRODUKSI SUSU 305 HARI SAPI PERAH FRIES HOLLAND DI PT. ULTRA PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (UPBS)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan balai pusat pembibitan sapi perah di bawah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Lokasi BBPTU-SP Baturraden, Purwokerto

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2016 di Satuan Kerja

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

PENDAHULUAN. dari sapi betina yang telah melahirkan. Produksi susu merupakan salah satu aspek

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Berasal dari Belanda dan mulai dikembangkan sejak tahun 1625 (Makin, 2011). Sapi FH memiliki karakteristik sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah FH berasal dari Belanda bagian utara, tepatnya di Provinsi Friesland,

Gambar 1. Produksi Susu Nasional ( ) Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan (2011)

EVALUASI PRODUKSI SUSU BULANAN SAPI PERAH FRIES HOLLAND DAN KORELASINYA DENGAN PRODUKSI TOTAL SELAMA 305 HARI DI BBPTU-HPT BATURRADEN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sapi perah FH laktasi dengan total 100 ekor yaitu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Sistem Pemeliharaan Domba di UPTD BPPTD Margawati

I. PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan salah satu penghasil protein hewani, yang dalam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi perah secara umum merupakan penghasil susu yang sangat dominan

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi termasuk dalam genus Bos yaitu dalam Bos taurus dan Bos indicus.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

IV HASIL dan PEMBAHASAN

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

PEMULIABIAKAN PADA SAPI PERAH

BAB III MATERI DAN METODE. Kambing PE CV. Indonesia Multi Indah Farm Desa Sukoharjo Kecamatan

POTENSI GENETIK PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN BETINA DI BBPTU SAPI PERAH BATURRADEN, PURWOKERTO SKRIPSI ERNI SITI WAHYUNI

Ulangan F Tabel DB JK KT F hitung ragam

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

TINJAUAN PUSTAKA. dan dikenal sebagai Holstein di Amerika dan di Eropa terkenal dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

TINJAUAN PUSTAKA. penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

PENDUGAAN KEMAMPUAN PRODUKSI SUSU PADA KAMBING SAANEN (KASUS DI PT TAURUS DAIRY FARM) Ine Riswanti*, Sri Bandiati Komar P.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang diikuti dengan kemajuan ilmu

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KOMPONEN RAGAM KAMBING KACANG

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang hubungan antara paritas, lingkar dada dan umur

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

ESTIMASI POTENSI GENETIK SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI TAURUS DAIRY FARM, CICURUG, SUKABUMI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

UKURAN PENYEBARAN DATA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN... PRAKATA... INTISARI... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

Peking. Gambar 6 Skema persilangan resiprokal itik alabio dengan itik peking untuk evaluasi pewarisan sifat rontok bulu terkait produksi telur.

LAMPIRAN PERHITUNGAN. Lampiran 1. Perhitungan % FFA dan % Bilangan Asam Minyak Jelantah. = 2 gram + 3,5 gram. = 5,5 gram (Persamaan (2))

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

ESTIMASI NILAI KEUNGGULAN PRODUKSI SUSU DAN SIFAT REPRODUKSI SAPI PERAH BETINA DI PT NAKSATRA KEJORA ROWOSENENG TEMANGGUNG SKRIPSI.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Mekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lokasi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Kuisioner untuk data anak kandang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

TATALAKSANA PEMELIHARAAN PEDET DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK (BBPTU HPT) BATURRADEN, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang

METODOLOGI PENELITIAN

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

PENGGUNAAN CATATAN TEST DAY UNTUK MENGEVALUASI MLTTU GENETIK SAP1 PERAH OLEH : HEN1 INDRIJANI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2015, VOL. 15, NO. 1

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi perah termasuk kedalam famili Bovidae dan ruminansia yang

KEMAJUAN SELEKSI BOBOT LAHIR DAN BOBOT SAPIH KELINCI (Oryctolagus cuniculus) REX DAN SATIN SKRIPSI DWI VENTRI DAMAYANTI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. level, model regresi tiga level, penduga koefisien korelasi intraclass, pendugaan

A. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Agama : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Lama Tinggal di Daerah ini :

Transkripsi:

III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari ternak sapi perah yang terdapat di BBPTU HPT Baturraden. Sapi yang digunakan pada penelitian ini adalah sapi betina keturunan pejantan impor yang memiliki catatan produksi susu lengkap dari laktasi 1-3 dari tahun 2008 2015 dengan masing-masing catatan per laktasi adalah 20 catatan yang berasal dari 20 ekor sapi. 3.1.2 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, Software Ms.Excel dan SAS 9.0 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan data catatan produksi susu harian yang ada di BBPTU HPT Baturraden. Data yang menjadi pertimbangan diantaranya adalah silsilah ternak, tanggal lahir, tanggal kering kandang, nomor identitas ternak dan umur laktasi. 3.2.1 Prosedur Penelitian 1. Pengumpulan data Data yang diambil adalah data produksi susu harian yang terdapat di BBPTU HPT Baturraden pada tahun 2008-2015. 22

2. Tabulasi data Data ditabulasi dalam bentuk tabel yang terdiri dari nomor identitas ternak, tanggal lahir, tanggal melahirkan, tanggal kering, catatan produksi susu harian, lama laktasi, dan total produksi susu. 3. Screening data (Penyortiran data) Data yang telah dikumpulkan kemudian disortir sehingga diperoleh data produksi susu 305 hari. Data yang tidak diikutsertakan dalam analisis adalah catatan produksi susu yang tidak lengkap dari laktasi 1 hingga 3, panjang laktasi kurang dari 60 hari dan lebih dari 365 hari, serta silsilah ternak yang bukan dari semen impor. 4. Deskripsi data Deksripsi data terhadap nilai minimum, maksimum, rata rata, standar deviasi dan koefisien variasi produksi susu. 5. Analisis data Analisis data yang telah dilakukan adalah menghitung nilai ripitabilitas dan daya produksi susu atau Most Probable Producing Ability (MPPA) 3.3 Analisis Statistik Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis data menggunakan analisis statistika deskriptif terhadap evaluasi produksi susu harian adalah sebagai berikut :

(1) Standarisasi produksi susu 305 hari (produksi susu terkoreksi) Standarisasi produksi susu 305 hari dihitung dengan menggunakan faktor koreksi dari persamaan regresi dengan model Vapor Pressure: Keterangan: y : Faktor koreksi a,b,c : Koefisien persamaan Vapor Pressure x : Lama laktasi e : Bilangan eksponen 2,718 Koefisien persamaan regreasi Vapor Pressure untuk menduga faktor koreksi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Koefisien pada Persamaan Vapor Pressure, Se (standar error), dan r (korelasi) pada Berbagai Periode Laktasi. Laktasi Koefisien A B C Se R 1 3,489 27,055-0,626 0,00377 0,99998 2 3,229 29,892-0,582 0,00397 0,99998 3 3,653 22,605-0,652 0,00314 0,99998 Sumber : Anang dan Indrijani, (2012). Kemudian dilakukan pengkoreksian dengan rumus sebagai berikut: Produksi susu terkoreksi = Produksi susu total x Faktor Koreksi (2) Rata-rata

= Rata-rata = Jumlah data x ke i n = Jumlah data (3) Minimal Nilai terendah dari peubah yang diamati. (4) Maksimal Nilai tertinggi dari peubah yang diamati. (5) Simpangan Baku atau Standar Deviasi Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi, rumusnya adalah : s = Simpangan baku = Jumlah data x ke i = Rata-rata n = Jumlah data (6) Koefisien Variasi KV = Koefisien Variasi Ss = Standar deviasi = Rata-rata

(7) Ripitabilitas Data produksi susu sapi di BBPTU HPT Baturraden memiliki lebih dari dua catatan, oleh karena itu analisis yang digunakan adalah korelasi dalam kelas (intraclass correlation) dengan model statistik sebagai berikut : Y ij = nilai pengukuran ke-i individu ke-j μ = rata-rata populasi α i = pengaruh individu ke-j = pengaruh lingkungan yang tidak terkontrol ε ij Tabel 3. Daftar Sidik Ragam Sumber Ragam Db JK KT Komponen KT Antar-individu N 1 JK W KT W Antar-pengukuran m - N JK E KT E Keterangan: N = banyaknya individu m = banyaknya total pengukuran k = = komponen ragam antar individu = komponen ragam pengukuran dalam individu Perhitungan ripitabilitas (r) diduga sebagai berikut :

= komponen ragam antar individu = komponen ragam pengukuran dalam individu Standar error dari ripitabilitas diduga dengan menggunakan rumus : (8) Most Probable Producing Ability (MPPA) MPPA : Daya Produksi Susu n : jumlah catatan r : nilai ripitabilitas P : rata-rata produksi individu sapi yang diukur : rata-rata produksi populasi.