BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu melengkapi individu dengan self understanding, pengetahuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta.

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih. tersebut. Kebijakan penataan waralaba selanjutnya yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Anak pidana oleh Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan

PENTINGNYA FAKTOR KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DI KOTA ADMINISTRASI JAKARA TIMUR

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III PENUTUP. menjalankan tugas dan wewenangnya, yaitu terdiri dari: berkurang atau bahkan tidak ada waktu sama sekali.

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi peraturan Bupati Bantul Nomor 03 Tahun 2013 sudah dapat

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SEMARANG. Oleh: Ines Delaney Natasha, Aufarul Marom, Dewi Rostyaningsih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

DAFTAR PUSTAKA. Indiahono, Dwiyanto Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Gava Media Yogyakarta: Gava Media.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. dan responsibilitas yang diuraikan sebagai berikut.

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moda

BAB V PENUTUP. Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. untuk anak-anak. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam menekan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab - bab sebelumnya, maka dapat. 1. Upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Sleman dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi

ANALISIS KEBIJAKAN AKREDITASI DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD MUHAMMADIYAH 1 MAGETAN TESIS

BAB II KAJIAN TEORI. ataupun suatu lembaga pemerintahan atau jumlah aktor

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. melalui mediasi dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : penyelesaian sengketa di pengadilan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. 1) Secara garis besar peran guru dalam menanamkan nilai budi pekerti

BAB V PENUTUP. 1. Menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar. siswa tingkat dasar dan menengah

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

BAB V PENUTUP. 1. Profesionalisme kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai

Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 tentang Perizinan Mendirikan Bangunan di Kota Semarang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka perlu dilakukan penilaian kinerja. Tim Kerja Pemulihan Dieng (TKPD)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai fungsi pemidanaan tidak lagi hanya sekedar penjeraan bagi narapidana,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan setiap kegiatan pada suatu organisasi baik pemerintahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka diajukan kesimpulan sebagai berikut: dilaksanakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam

DAFTAR PUSTAKA. Ahira, Anne, Konsep Dan Implementasi Analisis Kebijakan Kesehatan,

BAB V PENUTUP. tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk. berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. wewenang, sampai dengan kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam

PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN. Naskah Publikasi. Sarjana S-I

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran biola di Sekolah Musik Alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan proses evaluasi diri

BAB III PENUTUP. 1. Asas persamaan perlakuan dan pelayanan bagi Narapidana belum. pelayanan bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelolaan dana BOS diantaranya meliputi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Evaluasi Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket B di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Kautsar Kota Mataram

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PRESENTASI KEPALA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN. Dalam Rakornis BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2016

FENOMENA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER

E-JOURNAL. Oleh Erma Yuliyanti NIM

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan PNPM-MD tahun 2012 terdiri dari dua jenis kegiatan. yaitu pembuatan rabat beton jalan dan kegiatan POSYANDU.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan. Palangka Raya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI DAMPAK PERA NOMOR 7 TAHUN 2010 KOTA TENTANG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SEMARANG

ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMPN 1 DAGANGAN KABUPATEN MADIUN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. bidang pemakaman kota Cimahi masih belum terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA. Adrianto, Nico. Good e-government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik. Melalui e-government. Malang: Bayumedia Publishing 2007.

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah generasi penerus suatu bangsa. Baik ataupun buruknya masa

Aji Yerico Defriandi 1

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

SKRIPSI. Oleh : Kurniawan Chaeruddin

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan deskripsi data hasil peneitian dan pembahasan mengenai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. maka dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi program pendidikan nonformal untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak kelas II A Kutoarjo bisa dikatakan cukup baik walaupun masih ditemui hambatan-hambatannya, yang diuraikan sebagai berikut: 1. Dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas II A Kutoarjo bekerja sama dengan PKBM Tunas Mekar yang berada di dalam Lapas Anak sudah berjalan cukup baik. Berbagai program kegiatan pendidikan nonformal yang berupa kejar paket (A,B,C), pertanian, peternakan, kesenian, keterampilan dilaksanakan dalam satu lokasi yang sama yaitu di kompleks Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas II A Kutoarjo. 2. Semua kegiatan tersebut untuk membantu perbaikan karakter narapidana yang kebanyakan kurang baik, yang bisa di lihat dari latar belakang kasus mereka. Serta, narapidana juga bisa dibedakan berdasarkan golongannya yaitu: BI : pidana di atas 1 tahun, B IIa: pidana di bawah 1 tahun, B IIb: pidana di bawah 3 bulan, BIII: pidana pengganti denda, Anak Negara: anak yang dipidana hakim untuk dibina hingga 18 tahun, sedangkan 111

112 tahanan: anak yang dianggap bersalah oleh penyidik namun menggunakan asas praduga tak bersalah. 3. Faktor yang mempengaruhi implementasi pendidikan nonformal (menurut teori Edward III) antara lain: a. Komunikasi yang dilakukan secara intern sudak cukup baik, sedangkan komunikasi yang dilakukan secara ekstern masih kurang intens. Selain itu komunikasi yang dilakukan tidak sering, padahal memiliki kelompok sasaran yang berbeda dengan pendidikan nonformal lainnya. b. Sumber daya, untuk sumber daya manusia yang dimiliki untuk menunjang pendidikan nonformal masih kurang mencukupi, maka untuk bimbingan belajar ada pegawai Lapas ada yang jadi pengajar. Sedangkan kegiatan keterampilan yang lain masih kekurangan untuk pengawas sehingga pegawai Lapas yang turun piket ikut untuk mengawasi kegiatan. Sedangkan sumber daya finansial untuk kegiatan pendidikan nonformal diperoleh dari pemerintah (melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) dan dana dari Lapas. Dana-dana tersebut digunakan untuk membeli bahan, alat dan pengajar untuk menunjang pendidikan nonformal. c. Disposisi, yang terdiri dari pengangkatan pegawai dan intensif. Pengangkatan pegawai untuk pengajar dilakukan seleksi oleh PKBM Tunas Mekar dan Lapas, untuk pegawai Lapas yang menjadi pengajar diberi pengangkatan tugas oleh Lapas. Intensif tidak diberikan, membuat kurang terjaminya pengajar dari luar. Hal terebut

113 terjadi karena kurangnya dana. Membayar pengajar saja masih minim, ditambah intensif itu tidak memungkinkan. d. Struktur Birokrasi yang mengambarkan posisi dan pembagian tugas sudah tersusun dengan baik. Di dalam pelaksanaan Pendidikan nonformal (kejar paket) sudah mengacu pada SOPs yang ada. SPM belum memberlakukannya dalam pelaksanaan program pendidikan nonformal di Lapas. Namun, dalam kejar paket, Lapas dan PKBM Tunas Mekar menargetkan lulus UN 100%. 4. Faktor Penghambat pendidikan nonformal di Lapas Anak kutoarjo a. Minimnya dana operasional, meskipun gratis bukan berarti dana yang tersedia untuk kegiatan pendidikan nonformal itu melimpah. Jumlah dana operasionalnya tidak pasti tiap tahun ajaran. Padahal kebutuhan untuk belanja alat, bahan dan pengajar itu pasti ada dan meningkat. Minimnya dana untuk pendidikan nonformal menjadi penghambat terwujudnya implementasi program pendidikan yang baik. b. Waktu kegiatan yang terbatas, kegiatan pendidikan nonformal di Lapas Kutoarjo dibatasi waktunya, sehingga pencapaian kegiatan kurang maksimal dan narapidana tidak leluasa mengikuti kegiatannya. c. Kurangnya motivasi diri narapidana dikarenakan latar belakang mereka yang kebanyakan kurang baik, sehingga berpengaruh pada kehidupan di dalam Lapas. Terbukti banyak narapidana yang malas mengikuti kegiatan yang ditawarkan, dan malas di dalam kelas. 5. Upaya mengatasi hambatan tersebut antara lain:

114 a. Lapas membantu dana untuk kejar paket dan kebanyakan fasilitas penunjang sudah disediakan oleh Lapas serta pengajarnya juga dibantu oleh Lapas. Selain itu, mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selalu dilakukan. b. Pengajar dikelas memperbaiki proses pembelajaran dan memilih materi esensial untuk di ajarkan agar waktunya cukup memberi pelajaran yang mudah dimengerti agar narapidana yang mengikuti kejar paket cepat paham. Selain itu kegiatan kesenian dilakukan seminggu sekali agar bisa lebih maksimal pembelajaranya. c. Untuk meningkatkan motivasi pihak Lapas mengadakan pengajian rutin (2 kali seminggu) untuk yang beragama muslim dan untuk nonmuslim ada kegiatan kebaktian. Serta ada arahan yang diberikan oleh para wali anak-anak yang diampu oleh pegawai Lapas. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan nonformal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Kelas II A Kutoarjo memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Melalui pendidikan nonformal tersebut maka kebutuhan narapidana akan pendidikan dapat terpenuhi dan mampu memberi bekal narapidana untuk memasuki lingkungan di luar Lapas. Pendidikan nonformal di Lapas Anak Kutoarjo sudah berjalan baik. Namun, masih ditemui beberapa kekurangan yang menyangkut masalah sumber daya finansial, jam belajar yang kurang dan motivasi peserta didik

115 rendah. Dalam hal sumber daya finansial, menyangkut jumlah dana yang minim dan tidak pasti untuk setiap tahunnya menjadikan hambatan. Adapun implikasi dari penelitian ini adalah: 1. Adanya pendidikan nonformal di Lapas Anak Kelas II A Kutoarjo memberi kesempatan bagi narapidananya untuk menempuh pendidikan seperti anak-anak di luar Lapas. 2. Adanya pendidikan nonformal di Lapas membuat peningkatan hubungan kerja sama Lapas dengan instansi lain semakin meningkat. 3. Kebutuhan akan pendidikan sudah dipastikan meningkat, maka alokasi anggaran yang dibutuhkan harus meningkat. 4. Adanya kendala dalam implementasi program pendidikan nonformal untuk narapidana di Lapas Anak, memunculkan inovasi organisasi dengan mendirikan PKBM Tunas Mekar di dalam Lapas Anak Kutoarjo. C. Saran 1. Perlu adanya peningkatan intensitas pelaksanaan kegiatan pendidikan nonformal dalam berbagai bentuk kegiatan terutama kejar paket. Pelaksanaan kejar paket pelajaran hanya berlangsung selama 2 jam, seharusnya lebih banyak jam belajar agar para narapidana bisa mendalami materi dengan baik. 2. Alokasi anggaran untuk kegiatan pelaksanaan pendidikan perlu ditingkatkan, karena masih banyak fasilitas pendukung kegiatan yang jumlahnya tidak sebanding dengan dengan jumlah narapidananya.

116 3. Meningkatkan SDM Lapas/pengajar/pelatih, baik dalam kualitas maupun kuantitas, agar mampu memberi pelayanan pendidikan yang lebih baik lagi narapidana. 4. Negara sebagai penyedia pelayanan pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan pendidikan narapidana, sehingga untuk pemenuhan pendidikan Lapas tidak berinisiatif membentuk PKBM. Seharusnya PKBM sudah diurus pemerintah pusat dan pelaksanaan pendidikan di Lapas akan lebih terjamin dan pelaksanaannya tanpa hambatan. 5. Perlu adanya pemasaran produk hasil kegiatan keterampilan yang dilakukan oleh narapidana untuk meningkatkan semangat dalam berkarya. Serta perlu ditingkatkan lagi kerjasama dengan Disnakertrans Kab. Purworejo agar narapidana yang bebas dan lulus kesetaraan dapat tertampung di dunia kerja.

117 Buku DAFTAR PUSTAKA Budi Winarno. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses dan Studi Kasus).Yogyakarta: CAPS. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT gramedia Pustaka Umum. Dunn, William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Terjemahan).Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Pers. Dwi Siswoyo,dkk. 2007. Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY PRES. Dwiyanto Indiahono. 2009. Perbandingan Administrasi Publik Model,Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava Media. Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyaning. 2012. Implementasi Kebijakan Publik (Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia).Yogyakarta: Gava Media. Leo Agustino. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta Lexy J.Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Remaja M. Burhan Bungin. 2010. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana. Moh. Alifuddin. 2011. Kebijakan Pendidikan Nonformal (Teori,Aplikasi dan Implikasi). Jakarta: MAGNAScript Publishing. Oong Komar. 2006. Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: Pustaka Setia. Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan yang Unggul (Kasus Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Jembrana 2000-2006). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saleh Marzuki. 2010. Pendidikan Nonformal (Dimensi Dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan dan Andragogi). Malang: Remaja Rosdakarya. Subarsono. 2011. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

118 Suharno. 2010. Dasar-Dasar Kebijakan Publik (Kajian Proses dan Analisis Kebijakan). Yogyakarta: UNY PRESS. Skripsi Hardiyudha, Aan. (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan Nonformal (Stusi Kasus di PKBM Suka Caturtunggal Depok Sleman). Ilmu Administrasi Negara Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Eko Prasetyo, Heru. (2005). Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan Nonformal (Studi kasus sanggar kegiatan belajar Sewon, Bantul). Ilmu Administrasi Negara Universitas Gajah Mada Yogyakata. Peraturan dan Undang-Undang Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nasional. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009. Undang-Undang Dasar 1945. 2002. Hasil dan Proses Amandemen (Pertama- Keempat). Jakarta : Sinar Grafika. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Internet atau Webside KEMENKUMHAM.(2013). Data Pegawai Lapas Anak Kelas II A Kutoarjo. Diakses dari: http://smslap.ditjenpas.go.id/public/sdm/detail/monthly/upt/db6103f0-6bd1-1bd1-cadc-313134333039 (pada tanggal 3 Maret 2013 pukul 9:08 WIB.) KEMENKUMHAM.(2013). Data Narapidana Lapas Anak Kelas II A Kutoarjo. Diakses dari http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/detail/daily/upt/db6103f0-6bd1-1bd1- cadc-313134333039 (pada tanggal 3 Maret 2013 pukul 9:07 WIB.)