MENYUSUN STRATEGI. "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE KAJIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

III METODE PENELITIAN

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

BAB. III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB II KERANGKA TEORI

Analisis Strategi Pemasaran Kota Jakarta Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

SASARAN UTAMA PERENCANAAN

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB 3 METODE PENELITIAN

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan Importance

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin.

BAB 3 METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Bali

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

VI. PERUMUSAN STRATEGI

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

Menjadikan Kutai Kartanegara Sebagai Daerah Tujuan Wisata dengan Berbasis Budaya Lokal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Bab I, pasal 1, UU No.9 Tahun 1990 menyatakan bahwa usaha

BAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG

BAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

STUDI POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA TERNATE, MALUKU UTARA (STUDI DINAS PARIWISATA KOTA TERNATE) JURNAL.

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SDA SETDA DIY 2018

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

Transkripsi:

BAB VII MENYUSUN STRATEGI "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana". 7.1. Apa itu Strategi Strategi diturunkan dari visi dan misi organisasi setelah dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal. Strategi adalah cara untuk menjalankan misi guna mewujudkan atau mencapai visi, yang dijabarkan dalarn rencana atau rancangan program kegiatan. Perumusan strategi terkait erat dengan perumusan tujuan dan sasaran bagi strategi tersebut. Jika tujuan (goals) lebih bersifat ultimate serta tidak langsung, maka sasaran (objectives) lebih bersifat langsung serta konkret dan terukur. Tujuan pada dasarnya dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, atau pemanfaatan peluang Porter, 1996). Strategi bisa dijabarkan dalam beberapa skenario, yaitu strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Strategi jangka pendek adalah strategi yang segera dilaksanakan dalam jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun yang merupakan prioritas untuk dikerjakan atau bisa juga merupakan kegiatan basis bagi program jangka menangah dan panjang. Strategi jangka menengah dan jangka panjang adalah strategi pengembangan untuk jangka waktu 6 sampai 10 tahun. Strategi dapat juga dibuat dengan skenario optimis, skenario pesimis dan skenario moderat. Skenario optimis diterapkan apabila kondisi tertentu yang berkaitan dengan bidang pengembangan wilayah yang mempunyai kecenderungan mendukung tercapainya hasil yang diharapkan. Skenario pesimis diterapkan apabila kondisi tertentu yang berkaitan dengan bidang pengembangan wilayah yang mempunyai kecenderungan untuk menghambat tercapainya hasil yang diharapkan. sedangkan skenario moderat diterapkan apabila kondisi tertentu yang berkaitan dengan bidang pengembangan wilayah diasumsikan berjalan lengan normal. Sementara itu skenario pengembangan dapat dilaksanakan dengan landasan dari hasil analisis SWOT. Ada beberapa pilihan skenario atau strategi pengembangan yang dihasilkan dari analisis SWOT, yaitu :

Strategi I (S/O), memanfaatkan kekuatan S (Strength) secara maksimal untuk meraih peluang O (Opportunity) Strategi II (S/T), memanfaatkan kekuatan S (Strength) secara maksimal untuk mengantisipasi dan menghadapi ancaman T (Threats) Strategi III (W/O), meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) untuk meraih peluang O (Opportunity) Strategi IV (W/T), meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman T (Threats) Strategi yang tersusun dalam empat kwadran tersebut sesungguhnya merupakan satu kesatuan strategi yang diharapkan iapat mewujudkan visi melalui misi yang telah dirumuskan. Keberhasilan suatu strategi yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar tingkat kesesuaian strategi tersebut dengan perubahan lingkungan, persaingan, serta situasi organisasi (Rangkuti, 2002). Strategi pengembangan selanjutnya dijadikan sebagai pedoman untuk penyusunan program dan rencana operasional. Matrix SWOT dan Strategi EFAS Opportunity (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Threats (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal IFAS Strength (S) Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal Stretegi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk meraih peluang Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Weakness (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal Strategi WO Ciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang Strategi WT Ciptakan strategi meminimalkan kelemahan sekaaligus menghindari ancaman

Keterkaitan antara Visi, Misi dan Strategi dapat dilihat dalam bagan di bawah ini: Diagram keterkaitan Visi, Misi dan Strategi

7.2. Cara Memilih Strategi Memilih strategi merupakan langkah yang penting dengan memperhatikan rangkaian visi dan misi, analisis lingkungan internal dengan eksternal, serta memahami positioning dan benchmarking. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan 4 (ernpat) alternatif strategi sebagai berikut : A) Strategi SO: Strategi ini adalah yang paling menguntungkan ketika kita memiliki kekuatan yang tangguh dan peluang yang bagus, sehingga dengan bekal yang paling sedikit dapat didorong kekuatan yang sudah ada untuk maju (mengandalkan keunggulan komparatif). Pertimbangan yang di pakai adalah pendekatan utilitarian yang berupaya memaksimalkan utility institusi dari kekuatan dan kesempatan yang telah ada pertumbuhan. Contoh strategi SO dalam sektor publik adalah pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang pintar dan berbakat untuk sekolah di luar negeri. B) Strategi ST: adalah strategi yang nenabfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman atau hambatan. Strategi ini sedikit mahal karena dengan bekal yang paling sedikit dapat diatasi acaman yng sudah ada untuk maju sehingga harus dilakukan mobilitas. Pertimbangan yang dipakai adalah semi pendekatan utilitarian ang berupa memaksimalkan utility institusi dari kekuatan tetapi juga berhati-hati. Mobilisasi issue menghadapi 2 pilihan yaitu: Melawan acaman, memelihara status quo (tak bergeming) Merubah acaman jadi kesempatan atau merubah status quo Contoh strategi ST dalam sektor publik adalah pengiriman tentara terbaik untuk perang di Timor Timur atau mengatasi kerusuhan di Aceh atau Ambon. C) Strategi WO: Adalah strategi yang memerlukan konsolidasi lebih intens terhadap kondisi internal untuk meraih peluang yang telah terbuka. Berbagai massalah internal harus diatasi dulu sebelum karena orientasinya memperbaiki kondisi yang paling lernah agar menjadi kuat untuk dimanfaatkan meraih peluang. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan pertumbuhan tapi dari terlemah atau pendekatan Rawlsian yaitu bahwa ada upaya institusi untuk mengutamakan pemerataan

(investasi) atau subsidi (divestasi). Dalam hal ini investasi/ divestasi memiliki 3 pilihan yaitu: Invest di program kelemahan yaitu merubahnya menjadi kuat sehingga kuat sehingga memiliki keunggulan komparatif Divestasi tak melakukan investasi sehigga kesempatan hilang Status quo -> tunggu dulu sampai situasi membaik. Contoh kebijakan WO dalam sektor publik adalah program Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang memberikan dana untuk membantu menanggulangi kemeskinan. D) Strategi WT: Adalah strategi ynag paling sulit karena orientasinya aalah mengatasi kondisi paling lemah atau paling terancam sehingga yang dilakukan adalah mengontrol kerusakan, sehingga lebih bersifat defensif atau survival. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan pertahanan yaitu bahwa ada upaya institusi untuk menimalkan sesuatau yang membawah kerugian akibat adanya kelemahan dan acaman. Contoh strategi WT dalam sector public adalah pemberian bantuan pada murid-murid sekolah luar biasa (SLB) agar mereka dapat hidup normal di masyarakat

Matris Strategi Dikaitkan Dengan Positioning dan Benchmarking

Tabel contoh Analisis SWOT dan Arahan Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Internal Eksternal Peluang (Opportunity) Berkembangnya wisata minat khusus Investasi usaha wisata masih terbuka di sejumlah kawasan Pariwisata dapat dikaitkan dg pengembangan sektor pertanian dan peternakan yang menjadi basis Adanya permintaan wisata alternatif selain Bali Kekuatan (Strength) Atraksi alam yang indah (pantai, terumbu karang, hutan dan savanna) Adat istiadat dan budaya yang unik Living culture yang menarik (padang penggembalaan, kehidupan sehari-hari, bercocok tanam) Aksesibilitas lokal yang baik Ada semangat baru Pemda untuk merencanakan pengembangan wisata Dukungan dari tokoh masyarakat, DPRD, bisnis dll Strategi S O Pengembangan produk wisata alam dan budaya baik untuk wisman maupun wisnus Penggalian dan pembinaan kekayaan adat istiadat dan budaya Menjalin kerjasama dengan investor nasional dan asing Menetapkan rencana strategis Kelemahan (Weaknesses) Aksesibilitas transportasi udara dan laut masih terbatas Keterbatasan Amenitas (Hotel, restoran, BPW, airbersih, dll) Kelembagaan pariwisata dipemerintah, swasta dan masyarakat belum berkembang Keterbatasan SDM Peranserta masyarakat dalam pariwisata masih lemah Pemasaran yang belum kuat Belum ada Perda bidang pariwisata Belum ada lembaga yang menangani masalah keamanan dan ketertiban khusus di bidang pariwisata Strategi O W Menyediakan dan memperbaiki infrastruktur Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemesaran dan promosi Pengembangan Amenitas (Hotel, restoran, BPW, dll) Memantapkan kelembagaan Mengembangkan

Diberlakukannya perdagangan bebas Otonomi daerah Perkembangan teknologi Ancaman (Thtears) Persaingan dengan daerah lain sama potensinya Belum dikenal sebagai destinasi wisata Masih dipengaruhi dan ditentukan atau tergantung oleh agen perjalanan wisata dari luar sumba, khususnya dari Bali Kerusakan lingkungan terutama penggundulan hutan dan merosot mutu keragaman hayati Keamanan dan ketertiban yang belum stabil Penyusunan paket-paket wisata yang variatif Menjalin kerjasama pemasaran dan promosi dengan daerah lain Strategi S O Memanfaatkan investor untuk bekerjasama dalam promosi Menjalin kerjasama dengan Kab.Sumba Timur, sehingga Sumba menjadi satu kesatuan destinasi wisata dengan system dua pintu Memanfaatkan dan meningkatkan peran investor local Menetapkan anggaran pada sector strategis pariwisata dan efisiensi Mengembangkan konservasi alam dan budaya sekolah pariwisata dan pelatihan bagi generasi muda Memanfaatan image Sumba khususnya NTT untuk pemasaran Menyusun regulasi (perda) Memantapkan keamanan dan ketertiban masyarakat Strategi S O Membuat networking dengan destinasi utama di Indonesia (Bali-Yogya-Jakarta) Membentuk promosi pariwisata secara bersama Membuat kebijakan untuk menarik & mengintensifkan investor pariwisata Mensosialisasikan konsep-konsep pengembangan kepariwisataan