Studi Perbandingan Total Station dan Terrestrial Laser Scanner dalam Penentuan Volume Obyek Beraturan dan Tidak Beraturan

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Penentuan Volume Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry- Syarat Kesegarisan dan Pemetaan Teristris

Defry Mulia

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK

ANALISA PERBANDINGAN KOORDINAT HASIL PENGUKURAN TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) DAN ELECTRONIC TOTAL STATION (ETS)

Studi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill

ANALISIS KETINGGIAN MODEL PERMUKAAN DIGITAL PADA DATA LiDAR (LIGHT DETECTION AND RANGING) (Studi Kasus: Sei Mangkei, Sumatera Utara)

Pembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Kesesuaian Kartografi Peta Desa Skala 1:5000 Berdasarkan Peraturan Kepala BIG Nomor 3 Tahun 2016 (Studi Kasus: Desa Beran Kabupaten Ngawi)

Analisis Perbedaan Perhitungan Arah Kiblat pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS

Analisa Data Foto Udara untuk DEM dengan Metode TIN, IDW, dan Kriging

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)

PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

Abstrak PENDAHULUAN.

Analisa Ketelitian Planimetris Citra Quickbird Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus: Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona)

METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek

PENGEMBANGAN KAMERA NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN BANGUNAN

OPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN PARAMETER

Analisa Perbandingan Volume Cut and Fill menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continouosly Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

1.1 Latar Belakang Volume penggalian dan penimbunan suatu material merupakan hal yang penting dalam banyak pekerjaan teknik dan pertambangan.

STUDI PEMODELAN 3D MENGGUNAKAN TERRESTRIAL LASER SCANNER BERDASARKAN PROSES REGISTRASI TARGET TO TARGET (Studi Kasus: Candi Brahu, Mojokerto)

ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI

Edwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Teknologi Pemetaan Tiga Dimensi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

STUDI FOTOGRAMETRI JARAK DEKAT DALAM PEMODELAN 3D DAN ANALISIS VOLUME OBJEK

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-202

STUDI FOTOGRAMETRI JARAK DEKAT DALAM PEMODELAN 3D DAN ANALISIS VOLUME OBJEK

Analisa Pergeseran Titik Pengamatan GPS pada Gunung Merapi Periode Januari-Juli 2015

REKONSTRUKSI MODEL 3D CANDI JAWI DENGAN METODE STRUCTURE FROM MOTION (SFM) FOTO UDARA

3D VISUALIZATION OF CULTURAL HERITAGE USING TERRESTRIAL LASER SCANNER (A Case Study : Monument of Heroes, Surabaya, East Java)

ANALISIS KOREKSI GEOMETRIK MENGGUNAKAN METODE DIRECT GEOREFERENCING PADA CITRA SATELIT ALOS DAN FORMOSAT-2

Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

STUDI PERBANDINGAN GPS CORS METODE RTK NTRIP DENGAN TOTAL STATION

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

BAB 3 PERBANDINGAN GEOMETRI DATA OBJEK TIGA DIMENSI

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB Analisis Perbandingan Hasil LGO 8.1 & Bernese 5.0

Pembangunan Informasi Spasial 3 Dimensi untuk Pemanfaatan Kadaster 3 Dimensi (Studi Kasus: Rumah Susun Grudo Surabaya)

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

Analisa Kelayakan Penggunaan Citra Satelit WorldView-2 untuk Updating Peta Skala 1:1.000 (Studi Kasus :Surabaya Pusat)

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

Visualisasi Sistem Informasi Pendaftaran Kadaster 3D Studi Kasus: Rumah Susun Grudo, Surabaya

PEMANTAUAN POSISI ABSOLUT STASIUN IGS

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Pemetaan Eksterior Gedung 3 Dimensi (3D) Menggunakan Electronic Total Station (ETS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan perancangan ruang di luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan

ANALISA BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI DARI DATA ASTER GDEM TERHADAP DATA BPDAS (STUDI KASUS : SUB DAS BUNGBUNTU DAS TAROKAM)

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga

EVALUASI KETINGGIAN BANGUNAN DALAM RANGKA UPAYA MENJAGA ZONA KKOP BANDARA JUANDA. (Studi Kasus : Masjid Ar-Ridlo Sedati Sidoarjo)

BAB 2 STUDI REFERENSI

BAB 4 ANALISIS DAN DISKUSI

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS

ANALISA PERBANDINGAN NILAI TANAH DENGAN NJOP UNTUK MENINGKATKAN POTENSI PAD (PENDAPATAN ASLI DAERAH) KHUSUSNYA PBB DAN

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Pemodelan 3 Dimensi Candi Wringinlawang Menggunakan Metode Structure From Motion untuk Dokumentasi Cagar Budaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat Ukur 3D Manual dan 3D Scanner Articulated Measurement Arms.

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

Pembuatan Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Surabaya

STUDI PEMANTAUAN LINGKUNGAN EKSPLORASI GEOTHERMAL di KECAMATAN SEMPOL KABUPATEN BONDOWOSO dengan SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. A. H. Nasution No. 264 Bandung

Aplikasi Peta Interaktif Berbasis Teknologi Augmented Reality Kawasan Pariwisata Pulau Bawean

ANALISIS PARAMETER ORIENTASI LUAR PADA KAMERA NON- METRIK DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM RTK-GPS

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

BAB IV PENGOLAHAN DATA

ANALISA PERBANDINGAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL ORDE-4 MENGGUNAKAN GPS GEODETIK METODE RAPID STATIC DENGAN TOTAL STATION

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

Pemanfaatan Analisa Spasial Untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jarak Pagar (Studi Kasus: Kabupaten Sumenep Daratan)

APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN

Sistem Informasi Pertanahan untuk Evaluasi Bidang Tanah (Studi Kasus : Perumahan Bumi Marina Emas Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya)

STUDI KEANDALAN ALAT ETS GOWIN TKS 202 DALAM PENGUKURAN SITUASI. Mikho Henri Darmawan,Ir.Chatarina N.MT, Danar Guruh P.ST,MT

ANALISIS PARAMETER ORIENTASI LUAR PADA KAMERA NON-METRIK DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM RTK-GPS

ANALISA KETELITIAN DAN KESESUAIAN PEMODELAN 3D DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI DAN TEKNIK STRUCTURE FROM MOTION (SFM) PADA OBYEK BANGUNAN

Penentuan Batas Wilayah Dengan Menggunakan Metode Kartometrik (Studi Kasus Daerah Kec. Gubeng Dan Kec. Tambaksari)

Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga

Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

Pengujian Ketelitian Hasil Pengamatan Pasang Surut dengan Sensor Ultrasonik (Studi Kasus: Desa Ujung Alang, Kampung Laut, Cilacap)

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

Identifikasi Tipologi berdasarkan Karakteristik Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir

ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL

Pengenalan Peta & Data Spasial Bagi Perencana Wilayah dan Kota. Adipandang Yudono 13

Transkripsi:

A723 Studi Perbandingan Total Station dan Terrestrial Laser Scanner dalam Penentuan Volume Obyek Beraturan dan Tidak Beraturan Reza Fajar Maulidin, Hepi Hapsari Handayani, Yusup Hendra Perkasa Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: hapsari@geodesy.its.ac.id, yusup.h.p@solusigeospasial.co.id Abstrak Bidang teknik sering membutuhkan penentuan volume, bahkan penentuan volume juga berpengaruh dalam bidang lain seperti bidang perekonomian serta digunakan dalam berbagai riset. Penentuan volume dalam geodesi dibantu alat ukur yang teknologinya terus berkembang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil penentuan volume dari dua alat ukur dengan teknologi berbeda, Total Station (TS) dan Terrestrial Laser Scanner (TLS) sebagai teknologi terbaru. Kemudian dilakukan uji ketelitian dari hasil tersebut serta beberapa analisa pada setiap proses sebelum nilai volume didapatkan. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan volume dengan TS dan TLS pada obyek berbentuk beraturan (kontainer) sebagai obyek 1 dan tidak beraturan (bukit kapur) sebagai obyek 2. Pengukuran volume menggunakan dua metode pengukuran, yakni tachymetri untuk alat ukur TS dan Terrestrial Laser Scanning untuk alat ukur TLS. Analisa dilakukan dengan uji ketelitian koordinat Independent Check Point (ICP) dan hasil volume dari Terrestrial Laser Scanner dengan acuan hasil dari Total Station sebagai teknologi terdahulu. Berdasarkan uji statistik t-student kepercayaan 90% yang telah dilakukan pada ICP obyek 1 sumbu X semua koordinat diterima, sedangkan sumbu Y dan Z terdapat masing-masing 2 koordinat yang ditolak. Pada ICP obyek 2, pada sumbu X dan Z terdapat masing-masing koordinat yang ditolak, sedangkan untuk sumbu Y terdapat 2 koordinat yang ditolak. Terdapat 8 sampel yang ditolak dari 36 sampel atau 77.78% sampel uji diterima. Berdasarkan uji statistik t-student yang telah dilakukan pada volume, semua nilai volume diterima. Dari hasil analisa terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara kedua alat ukur dalam hal ketelitian koordinat ICP maupun volume. Kata Kunci Independent Check Point, Terrestrial Laser Scanner, Total Station, Volume V I. PENDAHULUAN OLUME suatu material merupakan hal yang penting dalam banyak pekerjaan teknik. Akurasi bentuk dan estimasi volume dari material tersebut penting dalam banyak aplikasi, misalnya, studi erosi, estimasi pengambilan bahan tambang dan penilaian lahan untuk konstruksi [2]. Dalam berbagai pekerjaan Teknik, khususnya yang berhubungan dengan pembangunan, penentuan volume suatu obyek sering dilakukan. Bahkan penentuan volume yang dilakukan dalam bidang pembangunan juga berpengaruh dalam bidang lain seperti bidang perekonomian serta digunakan dalam berbagai riset dalam rangka pengembangan teknologi. Obyek yang ditentukan volumenya bisa memiliki bentuk beraturan (geometris) seperti gudang dan kontainer, maupun tidak beraturan (non geometris) seperti endapan di laut, tanah urugan (existing), dan material pertambangan. Dalam bidang geodesi, penentuan volume dibantu dengan alat-alat ukur. Alat ukur di bidang geodesi berkembang dari awalnya dalam bentuk analog sampai ke bentuk digital. Penentuan volume dengan pengukuran metode tachymetri yang dibantu alat TS sering dilakukan dalam berbagai pekerjaan teknik. Pengukuran dilakukan dengan merekam data koordinat pada permukaan obyek yang dianggap merepresentasikan bentuk suatu obyek yang akan dihitung volumenya. Semakin tidak beraturan bentuk suatu obyek, semakin banyak pula data yang harus dikumpulkan. Munculnya TLS sebagai teknologi terbaru membuat pekerjaan perhitungan volume semakin mudah dan cepat. Dengan TLS, setiap detik bisa merekam hingga ribuan bahkan puluhan ribu titik. Perkembangan teknologi pada alat ukur digital tersebut tentunya juga diiringi dengan kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Teknologi terkini tentunya tidak selalu unggul dalam semua aspek jika dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Oleh karena itu diperlukan penelitian berupa perbandingan teknologi terkini dan teknologi sebelumnya dengan beberapa aspek pengujian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil penentuan volume dari 2 alat ukur dengan teknologi berbeda, Total Station (TS) dan Terrestrial Laser Scanner (TLS) sebagai teknologi terbaru. Kemudian dilakukan uji ketelitian dari hasil tersebut serta beberapa analisa pada setiap proses sebelum nilai volume didapatkan. A. Data dan Peralatan II. METODOLOGI PENELITIAN a. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data Koordinat Pengukuran Tachymetri

A724 Data Point Cloud Pengukuran Terrestrial Laser Scanning b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Alat Ukur Total Station Sokkia CX 102 Terrestrial Laser Scanner Geomax Zoom300 2. Perangkat Keras (hardware) Personal Computer Core i3 RAM 2 GB Personal Computer Core i7 RAM 32 GB 3. Perangkat Lunak (software) Sokkia Link MicroSurvey CAD 2014 AutoCAD Land Desktop 2009 X-PAD MPS Microsoft Office 2013 B. Metode Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini antara lain: 1. Jurusan Desain Produk ITS Surabaya (7o 16 44 LS dan 112o 47 47 BT) yang selnjutnya disebut lokasi 1. Obyek pada lokasi ini yakni kontainer sebagai obyek berbentuk beraturan yang selanjutnya disebut obyek 1. 2. Bukit Jaddih Bangkalan, Madura (7o 4 59.2 LS dan 112o 45 39.25 BT) yang selnjutnya disebut lokasi 2. Obyek pada lokasi ini yakni Bukit kapur sebagai obyek berbentuk tidak beraturan yang selanjutnya disebut obyek 2. b. Metodologi Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data serta hasil dan analisa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1 Lokasi Penelitian

A725 Gambar 2 Diagram Alir Penelitian A. Koordinat ICP III. HASIL DAN PEMBAHASAN Koordinat ICP yang dihasilkan dari kedua alat ukur pada kedua obyek dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 ICP dari TS Nama Northing (m) Easting (m) Elevasi (m) 9195022,749 698280,495 36,105 ICP2K 9195022,672 698280,514 33,529 ICP3K 9195022,735 698278,094 33,492 ICP4K 9195022,675 698279,318 34,859 ICP5K 9195010,509 698280,248 33,456 ICP6K 9195010,545 698277,828 35,984 9216950,785 694317,719 56,533 ICP2B 9216953,606 694317,084 55,598 ICP3B 9216954,912 694317,982 55,251 ICP4B 9216953,078 694319,143 54,225 ICP5B 9216949,529 694320,475 54,482 ICP6B 9216947,931 694320,777 55,190 Tabel 2 ICP dari TLS Nama Northing (m) Easting (m) Elevasi (m) 9195022,752 698280,497 36,115 ICP2K 9195022,639 698280,509 33,526 ICP3K 9195022,733 698278,086 33,461 ICP4K 9195022,679 698279,305 34,857 ICP5K 9195010,526 698280,248 33,422 ICP6K 9195010,592 698277,821 35,988 9216950,781 694317,752 56,539 ICP2B 9216953,631 694317,082 55,594 ICP3B 9216954,878 694317,980 55,257 ICP4B 9216953,071 694319,145 54,227 ICP5B 9216949,528 694320,475 54,481 ICP6B 9216947,935 694320,768 55,229

A726 B. Model 3D Berikut adalah model 3D dari masing-masing obyek: Gambar 3 Model 3D dari Data Pengukuran Gambar 4 Model 3D dari Data Pengukuran Terrestrial Laser Scanning Gambar 5 Model 3D dari Data Pengukuran Tachymetri Gambar 6 Model 3D dari Data Pengukuran Terrestrial Laser Scanning C. Volume Nilai volume yang didapatkan dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Hasil perhitungan volume Roll Meter Total Station Terrestrial Laser Scanner 75 m 3 75,007 m 3 74,981 m 3-89,117 m 3 89,142 m 3 D. Analisa Ketelitian ICP TLS Uji ketelitian dilakukan untuk ICP dari pengukuran Terrestrial Laser Scanning terhadap ICP dari pengukuran dengan Total Station menggunakan uji statistik t student [1]. Kepercayaan diberikan untuk uji statistik ini sebesar 90%. Hasil dari uji statistik dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4 Hasil uji ketelitian ICP TLS obyek 1 Titik Koordinat Nilai (TLS) Keterangan 9195022,752 Diterima ICP2K 9195022,639 Ditolak ICP3K 9195022,733 Diterima Northing (m) ICP4K 9195022,679 Diterima ICP5K 9195010,526 Diterima ICP6K 9195010,592 Ditolak 698280,497 Diterima ICP2K 698280,509 Diterima ICP3K 698278,086 Diterima Easting (m) ICP4K 698279,305 Diterima ICP5K 698280,248 Diterima ICP6K 698277,821 Diterima 36,115 Diterima ICP2K 33,526 Diterima ICP3K 33,461 Ditolak Elevasi (m) ICP4K 34,857 Diterima ICP5K 33,422 Ditolak ICP6K 35,988 Diterima Tabel 5 Hasil uji ketelitian ICP TLS obyek 2 Titik Koordinat Nilai (TLS) Keterangan 9216950,781 Diterima ICP2B Northing (m) 9216953,631 Ditolak ICP3B 9216954,878 Ditolak

A727 ICP4B 9216953,071 Diterima ICP5B 9216949,528 Diterima ICP6B 9216947,935 Diterima 694317,752 Ditolak ICP2B 694317,082 Diterima ICP3B 694317,980 Easting (m) ICP4B 694319,145 Diterima Diterima ICP5B 694320,475 Diterima ICP6B 694320,768 Diterima 56,539 Diterima ICP2B 55,594 Diterima ICP3B 55,257 Diterima Elevasi (m) ICP4B 54,227 Diterima ICP5B 54,481 Diterima ICP6B 55,229 Ditolak Berdasarkan uji statistik t-student yang telah dilakukan pada ICP obyek 1 sumbu X semua koordinat diterima, sedangkan sumbu Y dan Z terdapat masing-masing 2 koordinat yang ditolak. Pada ICP obyek 2, pada sumbu X dan Z terdapat masing-masing 1 koordinat yang ditolak, sedangkan untuk sumbu Y terdapat 2 koordinat yang ditolak. E. Analisa Model 3D Bentuk umum Detail bentuk Pilihan warna Penghalusan bentuk Bobot model Tabel 6 Analisa Model 3D Total Station Permukaan tiga dimensi Kurang detail Berdasarkan ketinggian Hitam putih (wireframe) Otomatis : 52 KB : 66 KB Terrestrial LaserScanning Kumpulan titik Sangat detail Berdasarkan ketinggian Berdasarkan jarak Berdasarkan intensitas Warna asli obyek Melalui proses meshing : 145 KB : 160 KB F. Analisa Ketelitian Perhitungan Volume dengan TLS Volume yang didapatkan dibandingkan dengan uji statistik t- student dengan kepercayaan 90%. Untuk obyek 1, nilai volume yang menjadi referensi adalah dari pengukuran panjang, lebar, dan tinggi dengan menggunakan roll meter. Sedangkan untuk obyek 2, yang menjadi referensi adalah pengukuran dengan menggunakan Total Station. Berikut ini adalah hasil uji statistik pada volume: Tabel 7 Hasil uji statistik ketelitian hasil volume dengan TLS Referensi Vol. Referensi Volume (TLS) Keterangan Roll meter 75 m 3 74,981 m 3 Diterima TS 89,117 m 3 89,142 m 3 Diterima IV. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan perhitungan volume yang telah dilakukan pada obyek 1, dari pengukuran dimensi didapatkan nilai volume sebesar75 m 3, dari alat ukur TS didapatkan nilai volume sebesar75.007 m 3, dan dari alat ukur TLS didapatkan nilai volume sebesar74.981 m 3. Pada obyek 2 dari alat ukur TS didapatkan nilai volume sebesar 89.117m 3, dan dari alat ukur TLS didapatkan nilai volume sebesar 89.142m 3. Perbedaan nilai volume satu sama lain dari kedua alat ukur pada kedua obyek tidak signifikan. 2. Berdasarkan uji statistik t-student yang telah dilakukan pada ketelitian ICP dari pengukuran TLS terdapat 8 sampel yang ditolak dari 36 sampel atau 77.78% sampel berada di dalam rentang uji statistik. Hal ini menunjukkan ketelitian volume diterima atau masuk toleransi uji statistik pada kedua obyek jika dibandingkan dengan TS sebagai teknologi terdahulu. 3. Berdasarkan uji statistik t-student yang telah dilakukan pada ketelitian volume semua nilai volume hasil dari pengukuran TLS berada di dalam rentang uji statistik. Hal ini menunjukkan ketelitian volume diterima atau masuk toleransi uji statistik pada kedua obyek jika dibandingkan dengan TS sebagai teknologi terdahulu. B. Saran 1. Pengambilan data menggunakan Terrestrial Laser Scanner sebaiknya menggunakan sudut horisontal yang sesuai untuk meringankan beban data dan supaya tidak banyak data yang dihapus dalam proses filtering. 2. Terrestrial Laser Scanner lebih tepat untuk pekerjaan dalam skala besar seperti bidang pertambangan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc selaku pembimbing, serta PT. Sistem Solusi Geospasial yang telah memberikan dukungan dalam penelitian ini melalui pinjaman alat ukur terrestrial laser scanner beserta ilmu pengolahan datanya. DAFTAR PUSTAKA [1] Ghilani, C. D., & Wolf, P. R. 2006. Adjustment Computation: Spatial Data Analysis (4th ed.). Hoboken: John Wiley & Sons. [2] Yakara, M. and Yilmazb, H.M. 2008.Using In Volume Computing Of Digital Close Range Photogrammetry. The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences. Vol. XXXVII. Part B3b. Beijing. Hasil uji statistik menunjukkan ketelitian dari nilai volume hasil dari pengukuran Terrestrial Laser Scanning diterima atau masuk toleransi pada kedua obyek.