BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. Ket: = Jenis bank yang diteliti. Bank Perkreditan Rakyat (1837) Bank Umum (120) (1683) Bank Pemerintah Unit Usaha Syaiah (1)

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

Emiten perbankan yang digunakan dalam penelitian adalah bank yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, bank tersebut yaitu sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut tingkat eksplanasinya, yaitu penelitian yang bermaksud

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi bank yaitu sebagai lembaga intermediasi yang mengumpulkan dana

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN. kredit atau lainnya serta memberikan jasa bank yang lain (Kasmir, 2002:11).

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia saat ini. dampak yang luas terhadap sendi-sendi perekonomian dan dunia perbankan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia membagi kelompok industri-industri perusahaan berdasarkan sektor-sektor yang dikelolanya terdiri dari: sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti, sektor infrastruktur, sektor keuangan, dan sektor perdagangan jasa investasi. Sektor keuangan adalah salah satu kelompok perusahaan yang ikut berperan aktif dalam pasar modal karena sektor keuangan merupakan penunjang sektor rill dalam perekonomian Indonesia. Sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia terbagi menjadi lima subsektor yang terdiri dari perbankan, lembaga pembiayaan, perusahaan efek, perusahaan asuransi dll. Subsektor perbankan merupakan perusahaan yang saat ini banyak diminati oleh para investor karena imbal hasil atau return atas saham yang akan diperoleh menjanjikan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan menyebutkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dan dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan 1

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (www.bi.go.id) Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 29 tentang Perbankan, Bank wajib memelihara kesehatannya. Kesehatan bank yang merupakan cerminan kondisi dan kinerja bank menjadi sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap bank. Selain itu, kesehatan bank juga menjadi kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen), dan masyarakat pengguna jasa bank, oleh karena itu berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 13/I/PBI/2011 bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan menggunakan pendekatan risiko ( Risk Based Bank Rating ) baik secara individual maupun konsolidasi menggantikan sistem penilaian tingkat kesehatan bank yang sebelumnya digunakan yaitu berdasarkan faktor CAMELS. Objek dari penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013. Penilaian Kuantitatif atas tingkat kesehatan Perusahaan Perbankan go public perlu dilakukan karena sebagian kepemilikannya dimiliki oleh publik dan aktivitas operasi perbankan ini mempengaruhi sistem perekonomian nasional dan menjadi sasaran program rekapitalisasi perbankan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Menurut data Bank Indonesia, jumlah perusahaan perbankan yang go public hingga tahun 2013 sebanyak 37 bank. Dipilihnya periode tahun 2011 2013 sebagai periode amatan karena untuk mengkaji kondisi dan model perhitungan kesehatan bank berdasarkan data terkini. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan yang disampaikan Bursa Efek Indonesia dan dipublikasikan. Data data laporan keuangan bank go public tersebut diperoleh dari situs resmi Bank 2

Indonesia dan situs resmi Bursa Efek Indonesia dan masing masing Bank go public tersebut Tabel 1.1 Daftar Nama Bank Go Public 2014 No. Kode Saham NAMA BANK Tanggal IPO 1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 8 Agustus 2003 2. BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk 15 Juli 2002 3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk 8 Oktober 2007 4. BAEK Bank Ekonomi Raharja 8 januari 2008 5. BBCA Bank Central Asia Tbk 31 Mei 2000 6. BBKP Bank Bukopin Tbk 10 Juli 2006 7. BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 8 Juli 2003 8. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25 November 1996 9. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10 Januari 2001 10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10 November 2003 11. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17 Desember 2009 12. BCIC Bank Mutiara Tbk 25 Januari 1997 13. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 6 Desember 1989 14. BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 13 Juli 2001 15. BJBR Bank Jabar Banten Tbk 8 Juli 2010 (bersambung) 3

No. (sambungan) Kode Saham NAMA BANK Tanggal IPO 16. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk 12 Juli 2012 17. BKSW Bank Kesawan Tbk 21 November 2002 18. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 11 Juli 2013 19. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14 Juli 2003 20. BNBA Bank Bumi Arta Tbk 31 Desember 1999 21. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29 November 1989 22. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 21 November 1989 23. BNLI Bank Permata Tbk 15 Januari 1990 24. BSIM Bank Sinar Mas Tbk 13 Desember 2010 25. BSWD Bank Swadesi Tbk 1 Mei 2002 26. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional 12 Maret 2008 Tbk 27. BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 30 Juni 1999 28. INPC Bank Artha Graha Internasional tbk 29 Agustus 1990 29. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 29 Agustus 1997 30. MCOR Bank Windu Kentjana Internasional 3 Juli 2007 Tbk 31. MEGA Bank Mega Tbk 17 April 2000 32. NAGA Bank Mitraniaga Tbk 9 Juli 2013 33. NISP Bank NISP OCBC tbk 20 Oktober 1994 34. NOBU Bank Nationalnobu Tbk 20 Mei 2013 35. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29 Desember 1982 36. PNBS Bank Pan Indonesia Syariah Tbk 15 Januari 2014 37. SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15 Desember 2006 Sumber : www.sahamok.com 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mencapai sistem perbankan yang kuat, sehat serta efisien maka Bank Indonesia melakukan proses konsolidasi terhadap perbankan Indonesia. Proses konsolidasi perbankan tersebut semakin dipercepat oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kesehatan perbankan dalam jangka panjang, menciptakan kestabilan sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan juga untuk meningkatkan perlindungan 4

terhadap masyarakat mengingat peran bank sebagai salah satu lembaga kepercayaan. Dalam proses percepatan konsolidasi tersebut, Bank Indonesia menyatakan tentang kewajiban modal minimum bank, yang menetapkan bahwa rasio kecukupan modal atau CAR ( Capital Adequancy Ratio ) harus mencapai 8%. Dengan ketentuan tersebut, bank wajib memelihara ketersediaan modal karena setiap pertambahan kegiatan bank khususnya yang mengakibatkan pertimbangan aktivitas harus diimbangi dengan pertambahan pendapatan permodalan sebesar 100 berbanding 8. Mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank dapat diukur berdasarkan faktor CAMELS (sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004). Namun saat ini penilaian menggunakan faktor CAMELS telah digantikan dengan sistem penilaian yang berdasarkan pendekatan Risiko (Risk-Based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari Profil Risiko, Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas dan Permodalan atau Profil RGEC (sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP 25 Oktober 2011). Latar belakang pengaturan tingkat kesehatan bank berdasarkan pendekatan resiko adalah perubahan kompleksitas usaha dan profil resiko, penerapan pengawasan secara konsolidasi, serta perubahan pendekatan penilaian kondisi bank yang diterapkan secara internasional mempengaruhi pendekatan penilaian tingkat kesehatan bank dan dalam rangka meningkatkan efektivitas penilaian tingkat kesehatan bank untuk menghadapi perubahan sebagaimana dimaksud diatas diperlukan penyempurnaan penilaian tingkat kesehatan bank dengan pendekatan berdasarkan resiko. Selain itu krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir member pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas perbankan yang tidak diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan mendasar pada bank maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Pengalaman dari krisis keuangan global tersebut mendorong perlunya peningkatan efektivitas penerapan manajemen risiko dan GCG. Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut 5

perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan GCG dan manajemen risiko yang lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum. Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 menyatakan bahwa bank wajib memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen resiko dalam melaksanakan kegiatan usaha. Direksi dan dewan komisaris bertangggung jawab untuk memelihara dan memantau Tingkat Kesehatan Bank serta mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank. Oleh karena itu bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan menggunakan pendekatan risiko ( Risk-based Bank Rating ) baik secara individual maupun konsolidasi. (www.bi.go.id) Banyak pihak yang berkepentingan dalam penilaian kinerja pada sebuah perusahaan perbankan, diantaranya bagi para manajer, investor, pemerintah, masyarakat bisnis, maupun lembaga lembaga yang terkait. Manajemen sangat memerlukan hasil penilaian terhadap kinerja unit bisnisnya, yaitu untuk memastikan tingkat ukuran keberhasilan para manajer dan sekaligus sebagai evaluasi penyusunan perencanaan strategi maupun operasional pada masa selanjutnya. Dengan kinerja perbankan yang baik akan menarik minat investor untuk melakukan investasi pada sektor perbankan. Menurut Pratomo dan Amanda (2013) Saham perbankan merupakan saham yang paling diminati. Bahkan sempat mengungguli pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan, walaupun pada pertengahan tahun 1997 dan pada krisis keuangan global tahun 2008 yang lalu sektor perbankan sempat jatuh dan mengalami penurunan kinerja. Sektor perbankan merupakan sektor yang paling rentan terpengaruh akan gejolak ekonomi global. Sektor perbankan yang mengalami krisis ketika itu juga mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat untuk membeli sahamnya. Isu-isu 6

yang berkembang ketika itu mengakibatkan masyarakat tidak mempercayai bank untuk investasinya, namun sekarang seiring dengan waktu telah terlihat pemulihan pesat pada sektor ini. Sektor perbankan membuktikan eksistensinya dalam kinerja dan pencapaian hasil yang cukup baik sehingga investor kembali tertarik membeli sahamnya. Hal ini menunjukan bahwa saham sektor perbankan masih menjadi sektor yang cukup menjanjikan bagi para investor untuk menanamkan modal nya karena trend harga saham yang meningkat selama 5 tahun teakhir. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, metode analisis RGEC dengan memperhitungkan sebagian jenis aspek. Dengan demikian penilaian tingkat kesehatan bank ini meliputi dan didasarkan pada aspek Risk menggunakan aspek risiko kredit yang diukur dengan NPL ( Non Performing Loan ), aspek risiko pasar menggunakan IRR ( Interest Rate Risk ) dan aspek risiko likuiditas yang diukur dengan LDR ( Loan to Deposit Ratio ),aspek GCG ( Good Corporate Governance ) yang dilakukan oleh bank, aspek Earning dengan menggunakan BOPO ( Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional ) dan aspek Capital menggunakan CAR karena komponen RGEC dalam penelitian ini sebagai indikator untuk mengukur kinerja suatu bank terhadap Return saham bukan untuk memberi peringkat pada masing masing bank. Menurut PBI No13/24/DPNP Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko kredit pada umumnya terdapat pada seluruh aktivitas bank yang kinerjanya bergantung pada kinerja pihak lawan, penerbit, atau kinerja peminjam dana. Risiko kredit juga dapat diakibatkan oleh terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim disebut risiko konsentrasi kredit dan wajib diperhitungakan pula dalam penelitian risiko inheren. Risiko kredit diproksikan dengan rasio NPL adalah risiko yang timbul akibat ketidakmampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya, atau kemungkinan kerugian yang timbul akibat kegagalan debitur untuk memenuhi kewajibannya 7

terhadap bank. Penelitian Syauta dan Widjaja (2009) menjelaskan bahwa rasio NPL terbukti memiliki pengaruh terhadap Return saham dikarenakan likuiditas perbankan yang mengalami gangguan yang diakibatkan oleh kasus subprime mortgage. Sedangkan dalam penelitian Tidjani (2014) menunjukan bahwa rasio NPL tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, Risiko ekuitas, dan Risiko komoditas. Risiko suku bunga dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko ekuitas dan komoditas wajib diterapkan oleh Bank yang melakukan konsolidasi dengan Perusahaan Anak. Cakupan posisi trading book dan banking book mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan Risiko Pasar. Risiko pasar dapat dihitung dengan rasio (Interest Rate Risk) IRR. Penelitian Taufiqurrahman (2013) menjelaskan bahwa IRR memiliki pengaruh terhadap Return saham. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko ini disebut juga Risiko likuiditas pendanaan (funding liquidity risk). Risiko Likuiditas juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan Bank melikuidasi aset tanpa terkena diskon yang material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya gangguan pasar (market disruption) yang parah. Risiko ini disebut sebagai Risiko likuiditas pasar (market liquidity risk). Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Likuiditas, parameter yang digunakan adalah: (i) komposisi dari aset, kewajiban, dan transaksi rekening administratif; (ii) konsentrasi dari aset dan kewajiban; (iii) kerentanan pada kebutuhan pendanaan; dan (iv) akses pada sumber-sumber pendanaan. Risiko likuiditas diproksikan dengan rasio 8

LDR adalah rasio yang menunjukan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. Penelitian Kurniadi (2012) menunjukan bahwa LDR memiliki pengaruh positif terhadap Return saham. Abdullah dan Suryanto (2004) juga menjelaskan bahwa LDR memiliki pengaruh yang negatif terhadap harga saham. Suardana (2009) mengemukakan bahwa LDR tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham. Syauta dan Widjaja (2009) menjelaskan bahwa LDR tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham. Tidjani (2014) menjelaskan bahwa rasio LDR tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham. Polii, Saerang, dan Mandagie (2014) menjelaskan bahwa LDR tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Rasio Good Corporate Governance merupakan mekanisme untuk mengatur dan mengelola bisnis, serta untuk meningkatkan kemakmuran perusahaan. Mekanisme GCG yang baik akan memberikan perlindungan kepada para pemegang saham dan kreditur untuk memperoleh kembali atas investasi dengan wajar, tepat, dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak sebaik yang dilakukannya untuk kepentingan perusahaan (Setyawan, 2012). Indikator penilaian pada GCG yaitu menggunakan bobot penilaian berdsarkan nilai komposit dari ketetapan Bank Indonesia menurut PBI No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Rasio beban operasional pada pendapatan operasional (BOPO) adalah rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio ini merupakan perbandingan antara Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional. Penelitian Suardana (2009) menjelaskan bahwa rasio BOPO tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham. Tidjani (2014) juga menjelaskan bahwa BOPO tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, 9

surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Penelitian Kurniadi (2012) menunjukan bahwa rasio CAR tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham. Penelitian Suardana (2009) dan Abdullah (2004) berpendapat sebaliknya, bahwa rasio CAR memiliki pengaruh positif terhadap Return saham Dikarenakan penelitian terdahulu yang memiliki hasil berbeda beda dan berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut. Maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan profil RGEC Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun 2011-2013. 1.3 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang di ambil dari latar belakang masalah yang telah di ungkapkan pada penjelasan di atas yaitu : 1. Bagaimana tingkat kesehatan bank berdasarkan profil RGEC dan Return saham Perusahaan Perbankan Go Public Periode 2011-2013? 2. Apakah tingkat kesehatan bank berdasarkan profil RGEC secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di IDX periode 2011-2013? 3. Apakah tingkat kesehatan bank berdasarkan profil RGEC secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? a. Apakah Risiko Kredit mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? b. Apakah Risiko Pasar mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? c. Apakah Risiko Likuiditas mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? 10

d. Apakah GCG ( Good Corporate Governance ) mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? e. Apakah Earning mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? f. Apakah Capital mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank berdasarkan profil RGEC dan Return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di IDX periode 2011-2013 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan profil RGEC secara simultan terhadap Return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di IDX periode 2011-2013 3. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank berdasarkan profil RGEC secara parsial terhadap praktik Return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di IDX periode 2011-2013 a. Untuk mengetahui apakah Risiko Pasar mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013 b. Untuk mengetahui apakah Risiko Kredit mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013 c. Untuk mengetahui apakah Risiko Likuiditas mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013 d. Untuk mengetahui apakah GCG ( Good Corporate Governance ) mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013 e. Untuk mengetahui apakah Earning mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013 11

f. Untuk mengetahui apakah Capital mempunyai pengaruh terhadap Return saham periode 2011-2013 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis : 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas serta meningkatkan kemampuan penulis dalam menilai dan menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank dengan menggunakan profil RGEC terhadap Return saham perusahaan perbankan. 2. Bagi Pihak Lainnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi tambahan atau referensi bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi penelitianpenelitian serupa di masa yang akan datang berkaitan antara Profil RGEC dengan Return saham perusahaan perbankan. 2. Kegunaan Praktis : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Perbankan Hasil penelitian diharapkan berguna untuk memberikan informasi bagi perbankan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi Return saham. 2. Bagi Investor Memberikan informasi dan masukan bagi para investor saat ini, investor potensial serta pembuat keputusan investasi lainnya dalam membuat keputusan berinvestasi, dengan mengetahui kinerja perbankan dari analisis rasio-rasio keuangan perbankan. 12

1.6 Sistematika Penulisan Secara struktur, penulisan skripsi ini mengikuti kaidah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian dan sitematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini. Pada bab II juga menceritakan tentang kerangka teori. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang di gunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah peneltian, meliputi uraian tentang : jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji hipotesis, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV menceritakan hasil dan pembahasan dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 13