Analisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S ( )

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kualitas Blended Learning menggunakan Framework Sloan Consortium Pillars Quality (Studi Kasus : Telkom PJJ) Heru Sudarsono ( )

Implementasi Alat Pengukuran Kualitas Blended Learning Menggunakan Chart for blended learning dengan Website

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB III METODE PENELITIAN

KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dan reliabilitas butir- butir pertanyaan yang ada dikuesioner sebagai langkah awal.

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful

BAB III METODE PENELITIAN

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian E-Rater dan Criterion R Software

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERBANDINGAN ANTARA PENJUALAN KONVENSIONAL DENGAN PENJUALAN SECARA ONLINE

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 30 tahun terakhir ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. PT. Charoen Pokphand Unit 7 Jombang yang terletak di Desa Penggaron,

BAB III METODE PENELITIAN

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al.

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III. METODE PENELITIAN

1. Pendahuluan ANALISIS USABILITY SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN USE QUESTIONNAIRE

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/

PELATIHAN PENGEMBANGAN E-LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Analisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S (110310163) Abstrak Dalam dunia pendidikan dikenal adanya sistem pembelajaran yang senantiasa berkembang. Salah satu sistem pembelajaran yang banyak digunakan dalam institusi pendidikan sekarang ini adalah sistem blended learning. Blended learning adalah suatu kerangka kerja praktis yang dapat digunakan untuk merangkum berbagai pendekatan yang efektif untuk belajar dan mengajar. Yang mendorong penggunaan teknologi kontemporer untuk meningkatkan pembelajaran, dan pengembangan pendekatan fleksibel untuk desain pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa [1]. Telkom PJJ merupakan salah satu instansi pendidikan yang telah menggunakan sistem blended learning dalam metode pembelajarannya, menggunakan face to face dan e-learning [2]. Seiring dengan perkembangan sistem pembelajaran yang diterapkan pada institusi pendidikan maka diperlukan suatu pengukuran untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran tersebut efektif untuk diterapkan atau tidak dalam institusi pendidikan tersebut, khususnya pada segi kualitas. Untuk melakukan pengukuran kualitas blended learning yang sedang diterapkan dalam suatu institusi pendidikan penulis mengimplementasikan metode pengukuran kualitas Rubric Quality Matters (RQM) yang relevan dengan standar - standar yang ada dalam sistem pembelajaran blended learning. Untuk memudahkan dalam proses pengukuran kualitas sistem pembelajaran blended learning yang diterapkan, penulis mengimplementasikan Rubric Quality Matters (RQM) ke dalam bentuk sebuah website. Kata kunci: Blended Learning, E-Learning, Face to Face, Rubric Quality Matters(RQM). 1. Pendahulan Dunia pendidikan di era globalisasi seperti saat ini dituntut untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu menampilkan keunggulan dirinya yang cerdas, kreatif serta mandiri. Situasi ini mendorong berbagai institusi pendidikan untuk memanfaatkan berbagai sistem pendekatan dalam strategi pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan fleksibilitas pembelajaran. Untuk merealisasikan hal ini maka digunakanlah sistem pembelajaran blended learning. Blended learning adalah suatu metode pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih alat pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran blended learning umumnya menggunakan metode pembelajaran tatap muka yang dilakukan di dalam ruang kelas dan metode pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut e-learning. E - Learning adalah sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat e - learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya[3]. Dengan e - learning pembelajaran dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan lebih terbuka. Telkom PJJ merupakan salah satu instansi pendidikan yang telah menggunakan sistem blended learning dalam metode pembelajarannya, menggunakan face to face dan e-learning dalam pengajaran matakuliahnya [2]. Dalam pembelajaran e- learning Telkom PJJ menggunakan sistem IDEA. Dalam pengimplementasian sistem pembelajaran blended learning, diperlukan pengukuran apakah sistem pembelajaran ini

sudah berjalan dengan efektif atau belum. Agar tidak mengakibatkan kerugian di kemudian hari karena dalam sistem pembelajaran ini melibatkan beberapa hal antara lain mengenai biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan blended learning, waktu yang dipakai untuk pembangunan blended learning, dan sumber daya yang mengerjakan pembangunan blended learning. Selain itu, agar diketahui apakah sistem pembelajaran ini masih terdapat kekurangan atau sudah berjalan dengan baik. 2. Permasalahan Rubric Quality Matters(RQM) memiliki standar - standar yaitu course overview and introduction, learning objectives, assesment and measurement, instructional materials, learner interaction and engagement, course technology, learner support, dan accessibility dimana standar - standar tersebut relevan dengan sistem pembelajaran blended learning sehingga Rubric Quality Matters(RQM) dapat untuk digunakan dalam pengukuran kualitas sistem pembelajaran blended learning. Dalam mengimplementasikan proses pengukuran kualitas blended learning menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) secara manual terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Beberapa kendala tersebut antara lain, pihak penilai harus berinteraksi langsung dengan pihak institusi yang akan dinilai kualitas blended learning yaitu dengan mengadakan pertemuan tatap muka. Pertemuan ini dilakukan untuk mengambil data-data yang diperlukan untuk menilai kualitas blended learning. Data-data ini diperoleh dari beberapa pihak yang terkait sehingga waktu yang dibutuhkan dalam proses pengukuran kualitas menjadi lama. Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka tim penilai akan memberikan survei, dimana survei-survei ini diberikan oleh tim penilai secara langsung bertemu dengan pihak institusi. Sehingga dikhawatirkan dimungkinkan terjadi kehilangan data selama proses pengambilan data yang diperlukan untuk penilaian kualitas dan proses memberikan dokumen survei ini. 3. Dasar Teori a. Profil Telkom University Telkom University (disingkat Tel-U)- merupakan penggabungan dari beberapa institusi yang berada dibawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yaitu IT Telkom, IM Telkom, Poltek Telkom dan STISI Telkom. Tel-U mengkhususkan program studinya pada bidang Information and Communications Technologies, Management and Creative Industries sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan industri TIK yang begitu pesat.[3] Rata-rata pertumbuhan sektor bisnis telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20% tiap tahunnya. Pertumbuhan ini meliputi bisnis layanan komunikasi berbasis seluler, telepon tetap, internet, dan akses pita lebar. Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan tenaga Infokom pada tahun 2010 di Indonesia adalah sebanyak 320.000 orang. [3] Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk Tel-U. Namun jumlah lulusan dari perguruan-perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait dengan bidang infokom tersebut, baru sekitar 20.000 orang per tahun. Tel-U mencanangkan di tahun 2017 nanti akan menjadi perguruan tinggi berkelas internasional yang unggul di bidang Infokom dan menjadi agen perubahan dalam membentuk insan cerdas dan kompetitif. [3] b. Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Jarak Jauh yang selanjutnya disebut PJJ adalah pendidikan dengan peserta didik yang terpisah dari pendidik dan dengan pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi maupun media lainnya. PJJ dapat diselenggarakan pada lingkup program studi dengan proses pembelajaran jarak jauh pada 50% atau lebih matakuliah pada suatu program studi, atau pada lingkup matakuliah dengan proses proses pembelajaran jarak jauh pada suatu matakuliah. Modus penyelenggaraan PJJ sebagaimana dimaksud meliputi : 1. modus tunggal, dengan pembelajaran jarak jauh untuk semua proses pembelajaran pada matakuliah dan/atau program studi. 2. modus ganda, dengan pembelajaran

kombinasi jarak jauh dan tatap muka. 3. modus konsorsium, diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi dalam bentuk jejaring kerjasama dengan lingkup wilayah nasional dan/atau internasional. c. Blended Learning Blended Learning mempunyai arti yang berarti blended yaitu campuran atau kombinasi yang baik, learning yaitu pembelajaran, pengetahuan. Blended learning merupakan sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan didalam pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan blended learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode dan pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajran tersebut. Bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik. Mereka mungkin saja berada di dua dunia berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time. Sebagian menyebutnya dengan Long Distance Instructed Learning, yang lain menyebutnya Virtual Instructor Led Training yang dipandu oleh instruktur betulan secara virtual karena antara peserta dan instruktur berada di tempat yang berbeda. Apapun namanya, model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video conference, phone conference, atau chatting online. d. Rubric QualityMatters(RQM) Secara tradisional, rubrik merupakan panduan penilaian yang menetapkan kriteria kinerja tertentu. Hal ini mendefinisikan persyaratan yang tepat untuk memenuhi kriteria tersebut, dan sering memberikan nilai numerik untuk setiap tingkat kinerja. Hal ini memberikan evaluator dengan metode tujuan yang efektif untuk mengevaluasi keterampilan untuk metode penilaian obyektif. Sebuah rubrik untuk instruksi secara online dirancang untuk memberikan seperangkat kriteria evaluasi kesiapan pembelajaran online. Hal ini tidak dirancang untuk mengukur kualitas fasilitas online selama pembelajaran berlangsung. Rubric dirancang untuk digunakan sebagai bagian dari strategi e - learning dari lembaga yang komprehensif. Dengan strategi yang ada, rubrik evaluasi yang dirancang dengan baik dapat digunakan sebagai instrumen dalam desain pembelajaran online yang dikombinasikan dengan pembelajaran secara tatap muka, dan bertindak sebagai alat untuk evaluasi berkala dan perbaikan. Hal ini dapat dicapai dengan membangun standar yang ada dalam rubrik yang didukung oleh literatur. Rubrik yang paling populer digunakan untuk evaluasi kualitas e - learning yang dikembangkan adalah The Centre for Excellence in Learning and Teaching ( Celt ) di California State University dan Quality Matters Rubric (QMR) ( Maryland online, Inc 2009 ). Meskipun ada penelitian yang relatif sedikit memberikan bukti untuk efektivitas rubrik ada penelitian empiris yang cukup mendukung penggunaan pedagogi bersarang dalam beberapa rubrik (Quality Matters, 2008). Celt rubrik dikembangkan di California State University mencakup berbagai kriteria dan dirancang untuk menilai kualitas materi pembelajaran online serta menyediakan sarana untuk mengajar online dan digunakan secara luas di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Quality Matters (QM) rubric adalah rubric proprietary yang dikembangkan dengan departemen pendidikan Amerika Serikat dan dirancang untuk digunakan sebagai bagian dari pendekatan sistematis untuk evaluasi secara online yang meliputi peer review. Standar umum kualitas yang ada dalam rubric ini adalah : 1. Course overview and introduction 2. Learning objectives 3. Assesment and measurement. Instructional materials 5. Learner interaction and engagement 6. Course technology 7. Learner support 8. Accessibility e. Rumus Slovin Rumus-Rumus Pengambilan Sampel Penelitian Banyak rumus pengambilan sampel penelitian yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel penelitian. Pada prinsipnya penggunaan rumus-rumus penarikan sample penelitian digunakan untuk

mempermudah teknis penelitian. Sebagai misal, bila populasi penelitian terbilang sangat banyak atau mencapai jumlah ribuan atau wilayah populasi terlalu luas, maka penggunaan rumus pengambilan sample tertentu dimaksudkan untuk memperkecil jumlah pengambilan sampel atau mempersempit wilayah populasi agar teknis penelitian menjadi lancar dan efisien. Contohcontoh praktis pengambilan sampel yang paling banyak digunakan dalam penelitian adalah Rumus Slovin, sebagai berikut : B. Identifikasi Arsitektur Aplikasi Arsitektur website yang diterapkan untuk mengimplementasikan website pengukuran kualitas blended learning menggunakan Rubric Quality Matters (RQM), yaitu : dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan. Perancangan dan Implementasi Gambar 1. Arsitektur Website. A. Cara Kerja Sistem Proses Perhitungan Hasil Kualitas Perhitungan Hasil Kualitas Tampil Hasil Hasil Mulai Data Masuk Hasil / Selesai Nilai < 2.5 Tampil Proses Penentuan Nilai < 2.5 Nilai > 2.5 Tidak ada improvement 5. Analisis Data A. Uji Reliabilitas Kuisioner Pengujian reliabilitas dilakukan pada tiga perwakilan responden dengan kuisioner yang berbeda menyesuaikan dengan perwakilan responden yang dimaksud. Responden yang terlibat dalam pengujian ini adalah fakultas dan mahasiswa. Perhitungan reliabilitas kuisioner dilakukan menggunakan teknik dengan besaran nilai cronbach alpha sebesar 0.7. Hasil uji realibilitas sebagai berikut : 1. Kuisioner Fakultas Dari kuisioner fakultas (data terlampir), dilakukan uji reliabilitas dengan nilai korelasi, koefisien reliabilitas menghasilkan nilai sebesar 0,95 uji realibilitas kuisioner fakultas. Dengan koefisien reliabilitas tersebut 0,7, maka pertanyaan dinyatakan reliabel. 2. Kuisioner Mahasiswa Dari kuisioner Mahasiswa (data terlampir), dilakukan uji reliabilitas dengan nilai korelasi, koefisien reliabilitas menghasilkan nilai sebesar 0,925 uji realibilitas kuisioner mahasiswa. Dengan koefisien reliabilitas tersebut 0,7, maka pertanyaan dinyatakan

reliabel. B. Uji Validitas Kuisioner Pengujian dilanjutkan dengan uji validitas kuisioner. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment. Hasil uji validitas sebagai berikut : 1. Kuisioner Mahasiswa Dari kuisioner Mahasiswa (data terlampir), dilakukan uji validitas dengan menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing responden. Kemudian dihitung nilai korelasi dari masing-masing skor pertanyaan terhadap jumlah keseluruhan skor. Untuk kuisioner mahasiswa, diperoleh hasil bahwa semua pertanyaan valid karena nilai korelasi semua pertanyaan 0,3. Sehingga seluruh butir pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner mahasiswa dinyatakan valid. 2. Kuisioner Fakultas Dari kuisioner Fakultas (data terlampir), dilakukan uji validitas dengan menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing responden. Kemudian dihitung nilai korelasi dari masing-masing skor pertanyaan terhadap jumlah keseluruhan skor. Untuk kuisioner fakultas, diperoleh hasil bahwa semua pertanyaan valid karena nilai korelasi semua pertanyaan 0,3. Sehingga seluruh butir pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner fakultas dinyatakan valid. C. Analisis Penilaian Penilaian dilakukan dengan menggunakan website yang telah dibuat. Pengukuran kualitas tersebut dapat ditentuan oleh beberapa faktor, faktor tersebut meliputi Learning Effectiveness, Access, Cost Effectiveness, Student Satisfaction, dan Faculty Satisfaction. Dari hasil pengelompokan di atas, maka akan akan dikelompokkan lagi dalam lima kategori yaitu: 1. () Sangat Bagus / Ada 2. (3) Bagus 3. (2) Buruk. (1) Sangat Buruk / Tidak ada Setelah diketahui skor ideal terendah dan tertinggi, langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori yang dimaksud dengan rumus yang telah ditetapkan di atas: Panjang Interval = - 1 Panjang Interval = 3 Panjang Interval = 0.75 Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukanlah interval dan kategorinya sebagaimana tabel berikut : 1. Nilai 1.00 1.7 Sangat Buruk 2. Nilai 1.75 2.9 Buruk 3. Nilai 2.50 3.2 Baik. Nilai 3.25.00 Sangat Baik D. Penilaian Dari hasil data yang diperoleh dari kuisioner maka di hasilkan data berikut ini : Tabel 1. Hasil Penilaian No Pertayaan Skor Institusi 1 course overview and introduction.0 2 learning objectives 2.0 3 assesment and measurement.0 instructional materials 3.5 5 learner interaction and engagement.0 6 course technology.0 7 learner support.0 8 accessibility.0 Total Nilai Institusi 3.6 Fakultas 1 course overview and introduction 2.7

2 learning objectives 3.0 3 assesment and measurement 3.0 instructional materials 2.8 5 learner interaction and engagement 2.8 6 course technology 3.0 7 learner support 3.0 8 accessibility 3.0 Total Nilai Fakultas 2.9 Mahasiswa 1 course overview and introduction 2.7 2 learning objectives 1.5 3 assesment and measurement 3.1 instructional materials 2.7 5 learner interaction and engagement 2.9 2 course technology 1.7 3 learner support 2.9 accessibility 2.2 Total Nilai Mahasiswa 2.05 TOTAL 3.0 6. Kesimpulan Hal hal yang dapat disimpulkan dari tugas akhir analisis kualitas blended learning menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengukuran kualitas blended learning mengunakan Rubric Quality Matters (RQM) yang telah dilakukan di PJJ-Universitas Telkom sebagai berikut: a) Nilai keseluruhan variabel course overview and introduction dari PJJ- Universitas Telkom 3.1 menghasilkan nilai untuk variabel course overview and introduction pada kondisi Baik, yang berarti dalam variabel ini PJJ- b) Nilai keseluruhan variabel learning objectives dari PJJ-Universitas Telkom 2.2 menghasilkan nilai untuk variabel ning objectives pada kondisi Baik, yang berarti dalam variabel ini PJJ- Universitas sudah memenuhi standar c) Nilai keseluruhan variabel assesment and measurement dari PJJ-Universitas Telkom 3. menghasilkan nilai untuk variabel assesment and measurement pada kondisi Baik, yang berarti dalam variabel ini PJJ-Universitas belum memenuhi standar dari Rubric Quality Matters(RQM). d) Nilai keseluruhan variabel instructional materials dari PJJ-Universitas Telkom 3.0 menghasilkan nilai untuk variabel instructional materials pada kondisi Cukup, yang berarti dalam variabel ini PJJ-Universitas belum memenuhi standar dari Rubric Quality Matters(RQM). e) Nilai keseluruhan variabel learner interaction and engagement dari PJJ- Universitas Telkom 3.3 menghasilkan nilai untuk variabel learner interaction and engagement pada kondisi Cukup, yang berarti dalam variabel ini PJJ- f) Nilai keseluruhan variabel course technology dari PJJ-Universitas Telkom 2.9 menghasilkan nilai untuk variabel Access pada kondisi Baik, yang berarti dalam variabel ini PJJ-Universitas belum memenuhi standar dari Rubric Quality Matters(RQM). g) Nilai keseluruhan variabel learner support dari PJJ-Universitas Telkom 3.3 menghasilkan nilai untuk variabel learner support pada kondisi Cukup, yang berarti dalam variabel ini PJJ- h) Nilai keseluruhan variabel accessibility dari PJJ-Universitas Telkom 3.1 menghasilkan nilai untuk variabel accessibility pada kondisi Cukup, yang berarti dalam variabel ini PJJ-

2. Dengan menggunakan website pengukuran kualitas blended learning menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) terbukti bahwa waktu yang diperlukan untuk pengukuran kualitas lebih singkat, data data yang terlibat dalam pengukuran kualitas blended learning lebih terjaga dari kerusakan maupun kehilangan data. DAFTAR PUSTAKA [1] (2013) (5 April 201) Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). [Online], http://baa.telkomuniversity.ac.id/vi-programpendidikan-khusus/ [2] (2013) (5 April 201) Profil Telkom University. [Online], http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/p age/profile [3] Kamil, M. (2010). e-learning Sebuah Prospek Pembelajaran, 2010 [] (2010) (5 April 201) Metode Pembelajaran Tatap Muka. [Online]. http://derafitria.wordpress.com/2013/10/21/me tode-mengajar-tatap-muka-dan-online/ [5] John W. Creswell, Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, 2007. [6] Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas, Bandung [7] Azuar Juliandi. (2007). TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS. [8] (201) (5 April 201) PHP 5 Introduction. [Online]. http://www.w3schools.com/php/php_intro.asp [9] (201) (5 April 201) SPSS software Predictive analytics software and solutions. [Online]. http://www-01.ibm.com/software/analytics/sps