BAB I PENDAHULUAN. anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi. tubuhnya sendiri serta fungsinya.(hidayat Alimul,2005)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

BAB I. dan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu tugas anak toddler ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang. sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian (Wong, 2004). Dalam

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

Bab 1 PENDAHULUAN. pada kehidupan selanjutnya. Perhatian yang diberikan pada masa balita akan

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).

Psikologi Terapan UI ini.

MUHAMMAD ARISY DEKY PRABOWO

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam tumbuh kembang anak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah aktifitas untuk mencapai tugas perkembangan melalui toilet training.


TOILET TRAINING. 1) Imam Rifa i 2) Rut Aprilia Kartini 3) Sukmo Lelono 4) Sulis Ratnawati

BAB I PENDAHULUAN. anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam perilaku adaptif dan memiliki intelektual di bawah rata-rata. yang muncul dalam masa perkembangan (Depkes, 2010).

2015 PENGAJARAN TOILETTRAINING PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI

JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 7-13

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2005). Pada periode ini anak akan mulai berjalan dan mengekplorasi rumah dan

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas

BAB 1 PENDAHULUAN. anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PERILAKU IBU DALAM MELATIH TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA KADOKAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Puji Lestari* )., ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi. Bila tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan pertumbuhan dasar anak, selain itu juga terjadi perkembangan

PERBEDAAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA BULAN PADA TIPE NUCLEAR FAMILY DENGAN EXTENDED FAMILY DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat. yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI TOILET TRAINING DI PAUD AL-AMIN BIMASDA KECAMATAN SETU TANGERANG SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN ACTIVITIES DAILY LIVING

BAB I PENDAHULUAN. mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari hal hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berumur 60 tahun ke atas. Sesuai dengan undang-undang Nomor 13 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Population Prospects: the 2015 Revision, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun, pada masa ini

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD PERMATA BUNDA RW 01 DESA JATI SELATAN 1 SIDOARJO

KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI BANDA ACEH COMPARISON OF TOILET TRAINING READINESS IN BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

ABSTRAK. Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan (STIK) Makassar, Indonesia 2. Akademi Keperawatan Makassar, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. Masa tua merupakan masa yang paling bahagia. Yaitu masa dimana kita

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin

6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya

GAMBARAN KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak

berkas cahaya, sehingga disebut fotoreseptor. Dengan kata lain mata digunakan

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, pada tahun 2010 tercatat 48 % kekerasan terjadi pada anak,

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dan menyerang semua kelas sosioekonomi (Kim et al., 2013). Hampir 400

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, masalah kegemukan ( overweigth dan obesitas) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mental inteligensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Pada toilet trainings selain melatih anak dalam mengontrol buang air besar dan buang air kecil juga dapat bermanfaat dalam pendidikan seks sebab saat anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi tubuhnya sendiri serta fungsinya.(hidayat Alimul,2005) Toilet training baik dilakukan sejak dini untuk menanamkan kebiasaan baik pada anak, adapun keberhasilan toilet training tergantung dari adanya kerjasama yang baik antara orang tua dan anak, kerja sama yang baik akan menghasilkan rasa saling percaya pada orang tua dan anak. Suksesnya toilet training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak dan keluarga, namun ada beberapa anak yang siap lebih awal dan ada yang terlambat dari usia yang seharusnya untuk diajarkan toilet training.hal itulah yang akan menyebabkan orang tua tidak yakin kapan harus memulai toilet training pada anaknya dan menuntut anaknya agar mampu untuk toilet training. Dalam melakukan buang air besar dan buang air kecil pada anak membutuhkan persiapan baik secara fisik,mental,psokologi,maupun kesiapan orang tua.(amalia Fina,2010) 1

2 Di Amerika Serikat Prevalensi frekuensi buang air kecil berlebihan pada anak terjadi pada 5 juta anak, anak usia 5 tahun adalah 7% untuk laki-laki dan 3% untuk anak perempuan, pada anak usia 10 tahun prevalensinya 3% untuk anak laki-laki dan 2% untuk anak perempuan, pada anak usia 1 tahun prevalensinya 1% untuk anak laki-laki dan sangat jarang untuk anak perempuan (Harjaningrum,2005. dalam Yatini, Junianto, dan Maria O, Fay,2013).Di indonesia diperkirakan jumlah balita mencapai 30 % dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, dan menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Nasioal diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol BAB dan BAK (ngompol) diusia sampai prasekolah mencapai 75 juta anak.(fenomea Sigumund Freud Cit Sunaryo,2004 : Dalam Pusparini Winda dan Arifah Sitti,2009). Pengetahuan tentang toilet training sangat penting untuk dimiliki oleh seorang ibu. Hal ini akan berpengaruh penerapan toilet trainig pada anak. Ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik berarti mempunyai pemahaman yang baik tentang manfaat dan dampak toilet training.(suryabudhi,2003 dalam Pusparini Winda dan Arifah Sitti,2009) Selain pengetahuan, Lingkungan dan minat termasuk faktor yang mempengaruhi kesiapan anak dalam melakukan latihan toilet training. Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku inidividu, Lingkungan yang baik dan sehat sangat mendukung suksesnya latihan toilet training, dimana anak akan nyaman untuk latihan toilet training jika kamar mandi atau toilet yang 2

3 digunakan untuk latihan toilet training bersih dan penerangan didalamnya baik,sebaliknya anak-anak akan malas jika kamar mandi untuk latihan toilet training tidak menarik dan nyaman baginya (Sudrajat,2008). Adapun minat diterangkan sebagai kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas (Bahri Syaiful,2008). Anak-anak sering melihat dan meniru aktivitas orang-orang terdekatnya termasuk salah satunya kebiasaan orangtua untuk ke kamar mandi, tapi terkadang orangtua tidak mempunyai waktu untuk mengajarkan latihan toilet training pada anaknya, akibatnya anak tidak ingin latihan toilet training lagi dan seringkali menolak dan bersembunyi dari orangtua (Bloom,2003. Dalam Natsoba Jum dkk,2011) Dari hasil penelitian Gambaran Kesiapan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta tahun 2010, menunjukan bahwa dari 76 responden,67 orang (88,2%) mempunyai kesiapan toilet training pada kategori baik dan 9 orang (11,2%) mempunyai kesiapan toilet training pada kategori cukup, sedangkan dengan membagi kedalam 4 aspek yaitu dari 76 responden, sebanyak 59 orang (77,6%) memiliki kesiapan fisik pada kategori baik, sebanyak 76 orang (100,0%) memiliki kesiapan mental pada kategori baik, sebanyak 60 orang (78.9%) memiliki kesiapan psikologis pada kategori baik dan 76 orang (100.0%) memiliki kesiapan orang tua pada kategori baik. (Amalia Fina,2010) 3

4 Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan januari 2014 jumlah anak yang berumur 1-3 tahun di Desa Lauwonu berjumlah 55 anak.studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti terhadap 5 anak, 2 diantaranya masih memiliki kebiasaan yang mungkin salah dalam buang air besar dan buang air kecil. Misalnya buang air besar dan buang air kecil dicelana tidak memberitahu ibu, buang air kecil dan buang air besar sambil menangis. Terlihat juga perilaku yang kurang tepat yang dilakukan oleh ibu saat menghadapi anak yang buang air besar dan buang air kecil, ibu akan marah,membentak terkadang memukul anak. Dari survey awal yang dilakukan peniliti masih banyak juga ibu yang belum tahu tentang toilet training yang membuat para ibu bingung harus mulai kapan untuk mengajarkan latihan toilet training, bagaiman caranya, dan hal-hal apasaja yang harus dihindari saat mengajarkan latihan toilet training. Pada survey awal juga peneliti mendapatkan bahwa ada anak yg sudah harus diajarkan latihan buang air kecil dan besar di toilet tetapi masih sering dipakaikan diapers sehingga anak lebih nyaman buang air besar dan kecil dipopoknya dibanding ketoilet,adapula anak karena takut ketoilet lebih suka kencing di halaman rumahnya kecuali saat dia ingin buang air besar dia akan merengek pada orangtuanya untuk ditemani. Hal ini menggambarkan bahwa pengetahuan ibu masih kurang tentang tentang pentingnya mengajarkan anak untuk latihan toilet training sejak dini,dan linkungan hidup berpengaruh juga dalam proses latihan toilet training,adapun keberhasilan latihan toilet training dipengaruhi oleh lingkungan maka minat anak dipengaruhi oleh lingkungan 4

5 tempat dia tinggal dan minat anak juga akan berpengaruh dalam proses latihan toilet training,semakin banyak hal baik yang diajarkan kepadanya mengenai latihan buang air besar dan kecil yang baik dan benar maka semakin paham pula anak tentang latihan buang air besar dan kecil. Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan mengingat pentingnya toilet training bagi anak, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Toilet Training pada Anak Usia Toddler Desa Lawonu, Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo tahun 2014. 1.2 Identifikasi masalah a. Dari hasil observasi ditemukan tentang pengetahuan ibu yang kurang tentang toilet training yang benar b. Adanya anak-anak yang masih buang air kecil dicelana c. Adanya anak yg takut saat buang air kecil dan besar di toilet sendiri. 1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. a. Apakah ada hubungan faktor pengetahuan ibu dengan kesiapan toilet training pada anak. b. Apakah ada hubungan faktor lingkungan dengan kesiapan toilet training anak. c. Apakah ada hubungan faktor minat anak dengan kesiapan toilet training anak. 5

6 1.4 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan toilet training pada anak usia toddler di Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu, lingkungan, dan minat anak tentang toilet training. b. Mengidentifikasi kesiapan toilet training pada anak. c. Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu dengan kesiapan toilet training pada anak. d. Untuk mengidentifikasi hubungan lingkungan dengan kesiapan toilet training pada anak. e. Untuk mengidentifikasi hubungan minat anak dengan kesiapan toilet training pada anak. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu keperawatan, khususnya dalam ilmu keperawatan anak. 6

7 2. Manfaat praktis a. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pendidikan dibidang kesehatan, disamping itu hasil penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya. b. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat khususnya cara melatih anak dalam bertoilet training c. Bagi Responden Dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang cara melatih anak bertoilet training. 7