Lampiran 1 Prosedur pengukuran osmolaritas media dan osmolaritas cairan tubuh(hemolim) juvenil udang galah 1. Kabel disambungkan ke sumber listrik

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran 1. Metode Pengenceran Media Percobaan

Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1. Penentuan konsentrasi pada penelitian pendahuluan dan penelitian inti

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

Lampiran 1. Standar pengukuran nitrogen pada rumput laut (Kjeldahl Method) (Aoac,1980)

BAB IV METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

DEAMINASI TEMPE (TMP)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

3 Metodologi Penelitian

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

3 Metodologi Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

Lampiran 1 Lay out penelitian I

Lampiran 2. Prosedur Analisis Logam Dalam Sedimen dengan metode USEPA 3050B (APHA, 1992)

Desikator Neraca analitik 4 desimal

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam

II. BAHAN DAN METODE

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

Lampiran 1 Prosedur pengukuran osmolaritas media dan osmolaritas cairan tubuh(hemolim) juvenil udang galah 1. Kabel disambungkan ke sumber listrik kemudian menekan tombol main power yang terletak di bagian depan). Alat akan melakukan pemanasan selama 15-30 menit hingga suhu dingin. 2. Kalibrasi : a. Siapkan cairan standar kalibrasi dan masukkan ± 50 μl akuades dalam tabung microtube 1,5 ml b. Pasangkan microtube berisi larutan standar ke alat osmometer, tekan dan biarkan c. Setelah display memperlihatkan angka 300 mosm, tekan CAL dan keluarkan microtube d. Bilas kembali sensor dengan tissu yang dibasahi dengan akuades kemudian dikeringkan. 3. Sampel : a. Siapkan cairan sampel dan masukkan ± 50 μl dalam microtube, masukkan ke sensor. b. Tekan Tombol Sampel. c. Turunkan handle sample, tunggu sampai pengukuran selesai dan lampu resultnya menyala. d. Angkat handle. e. Bilas sensor menggunakan akuades, bersihkan dengan tissu. 4. Setelah selesai melakukan pengukuran : a. Bersihkan sensor menggunakan tissu yang dibasahi akuades. b. Pada saat tidak digunakan, sensor harus ditutup dengan tabung kosong (Handle dalam posisi turun). c. Matikan main power : Off. d. Cabut aliran listrik dari pusat listrik.

Lampiran 2 Prosedur pengambilan hemolim juvenil udang galah 1. Udang yang akan diambil plasmanya dimasukkan ke dalam wadah penggerus lalu tambahkan larutan antikoagulan 3,8% dengan perbandingan 1 : 3 (1 gram udang : 3 ml antikoagulan). 2. Hasil gerusan dimasukkan ke dalam tabung eppendorf kemudian disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm dan lama waktu 5 menit. 3. Dengan menggunakan jarum spoite 1 ml diambil cairan plasma (terletak pada bagian atas) lalu masukan ke tabung eppendorf yang lain untuk dianalisis lebih lanjut. Lampiran 3 Prosedur kerja tingkat konsumsi oksigen udang galah 1. Menyiapkan toples sebanyak 12 buah yang telah dibersihkan, diisi air sebanyak 3 liter pada masing-masing toples tersebut dan diaerasi. 2. Udang uji yang telah dipuasakan selama 1 hari ditimbang dan dimasukkan ke dalam masing-masing wadah sebanyak 3 ekor. 3. Mengukur DO awal dan tiap 1 jam diukur lagi DO akhirnya. Lampiran 4 Prosedur preparasi sampel dan pengukuran kandungan mineral udang dengan metode spktrofotometer serapan atom (AAS) (SOP Shimadzu AA-680) 1. Menimbang ± 10 gram sampel daging udang dan memasukkan ke dalam erlenmeyer ukuran 125 ml/100 ml. 2. Menambahkan 5 ml HNO 3 dan didiamkan selama 1 jam pada suhu ruang asam 3. Dipanaskan di atas hot plate dengan temperatur rendah selama 4-6 jam (dalam ruang asam). 4. Dibiarkan selama 1 malam (sampel dalam keadaan tertutup). 5. Sebanyak 0,4 ml H 2 SO 4 ditambahkan ke dalam sampel, kemudian dipanaskan di atas hot plate sampai larutan lebih pekat (berkurang) ± 1 jam. 6. 2-3 tetes larutan campuran HCl 4 : HNO 3 (2:1) ditambahkan ke sampel yang masih di atas hot plate. Pemanasan terus dilanjutkan hingga ada perubahan warna dari coklat kuning tua kuning muda (biasanya 1 jam). 7. Setelah ada perubahan warna, pemanasan dilanjutkan selama 10-15 menit. 8. Sampel dipindahkan, didinginkan, ditambahkan 2 ml aquades dan 0,6 HCL.

9. Dipanaskan lagi agar sampel larut (15 menit) kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Apabila ada endapan disaring dengan glas wool, hasil pengabuan dianalisa AAS. 10. Sebelumnya dipreparasi dulu dengan faktor pengenceran yang dibutuhkan dan penambahan bahan kimia untuk menghilangkan ion-ion pengganggu. Lampiran 5 Bobot juvenil udang galah pada penelitian tahap I Perlakuan Ulangan Sampling Awal 1 2 1 0,15 0,18 0,20 A (salinitas 4 ppt + 0 mg/l Ca(OH) 2 2 0,16 0,19 0,21 3 0,15 0,18 0,20 Rata-rata 0,15 0,18 0,20 1 0,15 0,20 0,22 B (salinitas 4 ppt + 20 mg/l Ca(OH) 2 2 0,15 0,19 0,22 3 0,15 0,21 0,23 Rata-rata 0,15 0,21 0,22 1 0,15 0,22 0,24 C (salinitas 4 ppt + 40 mg/l Ca(OH) 2 2 0,16 0,22 0,25 3 0,15 0,23 0,24 Rata-rata 0,15 0,22 0,24 1 0,15 0,24 0,26 D (salinitas 4 ppt + 60 mg/l Ca(OH) 2 2 0,15 0,23 0,25 3 0,16 0,25 0,27 Rata-rata 0,15 0,24 0,26 1 0,15 0,18 0,21 E (salinitas 4 ppt + 80 mg/l Ca(OH) 2 2 0,15 0,19 0,22 3 0,15 0,19 0,22 Rata-rata 0,15 0,19 0,22

Lampiran 6 Panjang juvenil udang galah pada penelitian tahap I Perlakuan Ulangan Panjang total Awal Akhir 1 2,40 3,00 A (salinitas 4 ppt + 0 mg/l Ca(OH) 2 2 2,30 3,00 3 2,40 3,10 Rata-rata 2,40 3,0 1 2,40 3,20 B (salinitas 4 ppt + 20 mg/l Ca(OH) 2 2 2,50 3,20 3 2,50 3,30 Rata-rata 2,50 3,20 1 2,40 3,70 C (salinitas 4 ppt + 40 mg/l Ca(OH) 2 2 2,50 3,80 3 2,40 3,70 Rata-rata 2,40 3,70 1 2,40 4,00 D (salinitas 4 ppt + 60 mg/l Ca(OH) 2 2 2,40 3,90 3 2,40 3,90 Rata-rata 2,40 3,90 1 2,40 3,10 E (salinitas 4 ppt + 80 mg/l Ca(OH) 2 2 2,40 3,10 3 2,30 3,20 Rata-rata 2,40 3,10

Lampiran 7 Frekuensi molting juvenil udang galah selama 30 hari (mulai 29 April sampai 28 Mei 2011) Perlakuan Tanggal Molting Jumlah Molting Rata-rata molting A ( salinitas 4 ppt 12-Mei 20-Mei 2 2,00 + 0 mg/l Ca(OH) 2 08-Mei 12-Mei 2 12-Mei 20-Mei 2 B ( salinitas 4 ppt 08-Mei 15-Mei 2 2,33 + 25 mg/l Ca(OH) 2 10-Mei 15-Mei 21-Mei 3 10-Mei 16-Mei 2 C ( salinitas 4 ppt 05-Mei 10-Mei 16-Mei 3 3,00 + 50 mg/l Ca(OH) 2 06-Mei 12-Mei 19-Mei 3 08-Mei 12-Mei 19-Mei 3 D ( salinitas 4 ppt 08-Mei 12-Mei 2 2,00 + 75 mg/l Ca(OH) 2 10-Mei 16-Mei 2 10-Mei 16-Mei 2

Lampiran 8 Tingkat kerja osmotik juvenil udang galah pada penelitian tahap II Perlakuan Ulangan Osmolaritas (mosm / L H 2 O) Hemolim Media TKO A ( salinitas 4 ppt 1 0,387 0,108 0,279 + 0 mg/l Ca(OH) 2 2 0,385 0,108 0,277 3 0,383 0,110 0,273 Rata-rata 0,385 0,108 0,276 B ( salinitas 4 ppt 1 0,318 0,117 0,201 + 25 mg/l Ca(OH) 2 2 0,312 0,114 0,195 3 0,315 0,116 0,199 Rata-rata 0,315 0,115 0,198 C ( salinitas 4 ppt 1 0,309 0,114 0,191 + 50 mg/l Ca(OH) 2 2 0,306 0,117 0,191 3 0,306 0,110 0,189 Rata-rata 0,307 0,113 0,190 D ( salinitas 4 ppt 1 0,330 0,114 0,210 + 75 mg/l Ca(OH) 2 2 0,333 0,117 0,213 3 0,331 0,120 0,211 Rata-rata 0,311 0,117 0,211

Lampiran 9 Tingkat konsumsi oksigen juvenil udang galah pada penelitian tahap II Perlakuan Ulangan TKO (mg O 2 /g/jam 1 1,718 A (salinitas 4 ppt + 0 mg/l (Ca(OH) 2 2 1,677 3 1,740 Rata-rata 1,711 1 0,908 B (salinitas 4 ppt + 25 mg/l (Ca(OH) 2 2 1,205 3 0,908 Rtaa-rata 1,007 1 0,600 C (salinitas 4 ppt + 50 mg/l (Ca(OH) 2 2 0,680 3 0,630 Rata-rata 0,636 1 1,034 D (salinitas 4 ppt + 75 mg/l (Ca(OH) 2 2 1,000 3 1,034 Rata-rata 1,008

Lampiran 10 Bobot juvenil udang galah pada penelitian tahap II Perlakuan Ulangan Sampling α (%) Awal 1 2 3 4 1 0,15 0,18 0,20 0,23 0,31 2,43 A (4 ppt + 0 mg/l) Ca(OH) 2 2 0,15 0,19 0,23 0,29 0,32 2,50 3 0,15 0,18 0,21 0,29 0,33 2,60 Rata-rata 0,15 0,18 0,21 0,27 0,32 2,51 1 0,15 0,22 0,27 0,33 0,41 3,36 B (4 ppt + 25 mg/l Ca(OH) 2 2 0,15 0,23 0,28 0,35 0,42 3,49 3 0,15 0,22 0,27 0,35 0,42 3,49 Rata-rata 0,15 0,22 0,27 0,34 0,41 3,44 1 0,15 0,26 0,35 0,43 0,53 4,26 C (4 ppt + 50 mg/l Ca(OH) 2 2 0,15 0,27 0,38 0,46 0,54 4,35 3 0,16 0,27 0,40 0,49 0,58 4,36 Rata-rata 0,15 0,26 0,37 0,46 0,55 4,32 1 0,15 0,17 0,23 0,3 0,39 3,23 D (4 ppt + 75 mg/l Ca(OH) 2 2 0,15 0,17 0,24 0,31 0,40 3,33 3 0,15 0,18 0,25 0,32 0,39 3,23 Rata-rata 0,15 0,17 0,24 0,31 0,39 3,26

Lampiran 11 Panjang total juvenil udang galah pada penelitian tahap II Perlakuan Ulangan Panjang total awal Panjang total akhir α (%) (cm) (cm) 1 2,53 3,30 0,87 A (4ppt + 0 mg/l) 2 2,53 3,32 0,90 Ca(OH) 2 3 2,53 3,38 0,95 Rata-rata 2,53 3,33 0,90 1 2,56 3,60 1,12 B (4 ppt + 25 mg/l Ca(OH) 2 2 2,55 3,74 1,12 3 2,53 3,67 1,12 Rata-rata 2,47 3,67 1,12 1 2,55 4,04 1,53 C (4 ppt + 50 mg/l Ca(OH) 2 2 2,55 4,08 1,57 3 2,58 4,10 1,53 Rata-rata 2,56 4,07 1,54 1 2,53 3,49 0,87 D (4 ppt + 75 mg/l Ca(OH) 2 2 2,52 3,47 0,87 3 2,59 3,59 1,00 Rata-rata 2,50 3,51 0,91

Lampiran 12 Kelangsungan hidup juvenil udang galah/minggu pada penelitian tahap II Perlakuan Ulangan Awal 1 2 3 4 A (salinitas 4 ppt + 1 100 100 96 96 96 0 mg/l Ca(OH) 2 2 100 100 95 91 91 3 100 100 95 90 90 Rata-rata 100 100 95 92 92 B (salinitas 4 ppt + 1 100 100 96 91 91 25 mg/l Ca(OH) 2 2 100 100 95 91 91 3 100 100 100 100 100 Rata-rata 100 100 97 94 94 C (salinitas 4 ppt + 1 100 100 100 100 100 50 mg/l Ca(OH) 2 2 100 100 95 98 98 3 100 100 100 98 98 Rata-rata 100 100 98 99 99 D (salinitas 4 ppt + 1 100 100 93 91 91 75 mg/l Ca(OH) 2 2 100 100 95 95 95 3 100 100 100 83 83 Rata-rata 100 100 96 90 90

Lampiran 13 Efisiensi pakan pada penelitian tahap II Perlakuan A (salinitas 4 ppt + Konsumsi pakan w o w t w d EP (%) 0 mg/l (Ca(OH) 2 100,00 9,18 15,72 0,64 7,18 B (salinitas 4 ppt + 95,00 9,22 14,00 1,60 6,71 100,00 9,18 14,06 1,98 6,80 25 mg/l (Ca(OH) 2 150,00 9,34 19,82 2,05 8,30 C (salinitas 4 ppt + 175,00 9,30 20,08 2,10 7,36 190,00 9,26 25,08 0,00 8,30 50 mg/l (Ca(OH) 2 225,00 9,20 31,60 0,00 10,00 220,00 9,58 31,42 0,54 10,17 240,00 9,46 33,54 0,58 10,27 D (salinitas 4 ppt + 75 mg/l (Ca(OH) 2 150,00 9,06 18,66 1,95 7,67 180,00 9,16 21,18 1,20 7,34 150,00 9,14 19,50 1,95 8,20

Lampiran 14 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap kadar dalam tubuh juvenil udang galah pada penelitian tahap II Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 2,509 3 8 0,133 ANOVA Jumlah Kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar Kelompok 3046395,429 3 1015465,143 32,627 0,000 Dalam Kelompok 248990,413 8 31123,802 Total 3295385,842 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : kadar juvenil udang (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 914,966 * 144,045 0,001-1376,252-453,681 50,00 1377,933 * 144,045 0,000-1839,218-916,647 75,00 557,533 * 144,045 0,020-1018,818-96,247 25,00 50,00 50,00 462,966 * 144,045 0,049-924,252-1,681 75,00 820,400 * 144,045 0,002 359,114 1281,685 75,00 25,00 357,433 144,045 0,138-818,718 103,852 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05% Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 2 3 0,00 3 3990,066 75,00 3 4547,600 25,00 3 4905,033 50,00 3 5368,000 P 1,000 0,138 1,000

Lampiran 15 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap frekuensi moulting juvenil udang galah Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 16,000 3 8 0,001 ANOVA Jumlah Kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar Kelompok 2,000 3 0,667 8,000 0,009 Dalam Kelompok 0,667 8 0,083 Total 2,667 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : frekuensi moulting (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 0,333 0,235 0,525-1,088 0,421 50,00 1,000 * 0,235 0,012-1,754-0,245 75,00 0,000 0,235 1,000-0,754 0,754 25,00 50,00 0,666 0,235 0,085-1,421 0,088 50,00 75,00 1,000 * 0,235 0,012 0,245 1,754 75,00 25,00 0,333 0,235 0,525-1,088 0,421 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05% Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 2 0,00 3 2,000 75,00 3 2,000 25,00 3 2,333 2,333 50,00 3 3,000 P 0,525 0,085

Lampiran 16 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap tingkat kerja osmotik Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 10,667 3 8 0,004 ANOVA Jumlah kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar Kelompok 0,013 3 0,004 259,333 0,000 Dalam Kelompok 0,000 8 0,000 Total 0,013 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : tingkat kerja osmotik (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 0,076 * 0,003 0,000 0,066 0,087 50,00 0,083 * 0,003 0,000 0,072 0,094 75,00 0,060 * 0,003 0,000 0,049 0,070 25,00 50,00 50,00 0,006 0,003 0,264-0,004 0,017 75,00 0,023 * 0,003 0,001-0,034-0,012 75,00 25,00 0,016 * 0,003 0,005 0,006 0,027 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05 % Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 2 3 50,00 3 0,186 25,00 3 0,193 75,00 3 0,210 0,00 3 0,270 P 0,264 1,000 1,000

Lampiran 17 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap tingkat konsumsi oksigen Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 9,028 3 8 0,006 ANOVA Jumlah kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar Kelompok 1,788 3 0,596 64,375 0,000 Dalam Kelompok 0,074 8 0,009 Total 1,862 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : tingkat konsumsi oksigen (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 0,670 * 0,078 0,000 0,418 0,921 50,00 1,070 * 0,078 0,000 0,818 1,321 75,00 0,703 * 0,078 0,000 0,451 0,954 25,00 50,00 0,400 * 0,078 0,004 0,148 0,651 50,00 75.00 0,366 * 0,078 0,007-0,618-0,115 75,00 25.00 0,033 0,078 0,973-0,28 0,218 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05%. Tukey HSD a α= 0,05 Kalsium N 1 2 3 50,00 3 0,600 75,00 3 0,966 25,00 3 1,000 0,00 3 1,670 P 1,000 0,973 1,000

Lampiran 18 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap laju pertumbuhan bobot harian juvenil udang pada tahap II Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 0,597 3 8 0,635 ANOVA Jumlah Kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar Kelompok 4,626 3 1,542 75,044 0,000 Dalam kelompok 0,164 8 0,021 Total 4,791 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : laju pertumbuhan bobot (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 0,950 * 0,117 0,000-1,324-0,575 50,00 1,726 * 0,117 0,000-2,101-1,351 75,00 0,643 * 0,117 0,003-1,018-0,268 25,00 50,00 0,776 * 0,117 0,001-1,151-0,401 50,00 75,00 1,083 * 0,117 0,000 0,708 1,458 75,00 25,00 0,306 0,117 0,114-0,681 0,068 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05% Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 2 3 4 0,00 3 2,510 75,00 3 3,263 25,00 3 3,446 50,00 3 4,326 P 1,000 1,000 1,000 1,000

Lampiran 19 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap laju pertumbuhan panjang juvenil udang galah pada penelitian tahap II Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 9,178 3 8 0,006 ANOVA Jumlah Kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar kelompok 0,486 3 0,162 25.106 0,000 Dalam Kelompok 0,052 8 0,006 Total 0,537 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : laju pertumbuhan panjang (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 0,273 * 0,065 0,013-0,483-0,063 50,00 0,523 * 0,065 0,000-0,733-0,313 75,00 0,083 0,065 0,604-0,293 0,126 25,00 50,00 0,250 * 0,065 0,021-0,460-0,040 50,00 75,00 0,440 * 0,065 0,001 0,230 0,650 75,00 25,00 0,190 0,065 0,077-0,400 0,020 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05% Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 2 3 0,00 3 0,906 75,00 3 0,913 25,00 3 1,120 50,00 3 1,543 P 0,998 1,000 1,000

Lampiran 20 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap kelangsungan hidup juvenil udang galah pada penelitian tahap II Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 2,566 3 8 0,127 ANOVA Jumlah Kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar Kelompok 128,667 3 42,889 2,257 0,159 Dalam kelompok 152,000 8 19,000 Total 280,667 11 Uji Tukey Variabel tak bebas : Kelangsungan hidup (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 1,666 3,559 0,964-13,0639 9,7306 50,00 6,333 3,559 0,348-17,7306 5,0639 75,00 2,666 3,559 0,875-8,7306 14,0639 25,00 50.00 4,666 3,559 0,582-16,0639 6,7306 50,00 75.00 9,000 3,559 0,129-2,3973 20,3973 75,00 25.00 4,333 3,559 0,634-15,7306 7,0639 Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 75,00 3 89,666 0,00 3 92,333 25,00 3 94,000 50,00 3 98,666 P 0,129

Lampiran 21 Analisis ragam dan uji Tukey terhadap efisiensi pakan pada penelitian tahap II Uji Homogenitas Statistik Levene db1 db2 P 2,575 3 8 0,127 ANOVA Jumlah Kuadrat db Kuadrat Tengah F hit P Antar kelompok 17,244 3 5,748 40,793 0,000 Dalam Kelompok 1,127 8 0,141 Total 18,372 11 Variabel tak bebas : efisensi pakan (I) (J) Rata2 perbedaan I-J Uji Tukey Tingkat kesalahan P Selang kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,00 25,00 1,090 * 0,306 0,030-2,071-0,108 50,00 3,250 * 0,306 0,000-4,231-2,268 75,00 0,840 0,306 0,096-1,821 0,141 25,00 50,00 2,160 * 0,306 0,000-3,141-1,178 50,00 75,00 2,410 * 0,306 0,000 1,428 3,391 75,00 25,00 0,250 0,306 0,846-1,231 0,731 *. Rata-rata adalah berbeda nyata pada taraf 0,05 % Tukey HSD a Kalsium N α= 0,05 1 2 3 0,00 3 6,896 75,00 3 7,736 7,736 25,00 3 7,986 50,00 3 10,146 P 0,096 0,846 1,000