Analisis Morfo-Semantis Jeneng Tuwa Masyarakat Jawa di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SEMANTIK NAMA ORANG JAWA DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. harapan dari orang tua kepada anaknya. Setiap orang tua yang akan memberikan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

Kajian Folklor dalam Upacara Nyadran di Pesarean Simbah Lowo Ijo di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

MUHAMAD WAHID FAUZI A

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

ANALISIS REPETISI PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL GARIS PEREMPUAN KARYA SANIE B. KUNCORO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

ANALISIS PENGGUNAAN KATA SAPAAN PADA JUDUL BERITA TABLOID SOCCER SKRIPSI

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA DEBAT CALON GUBERNUR PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KE-2 DI METRO TV

Oleh: Ratna Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN SD/MI MUHAMMADIYAH UNGGUL DAN BERKEMBANG KABUPATEN BANYUMAS

PROFIL ANAK PUNK. (Studi Kasus di Pasar Gemolong) SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM MENCEGAHPERCERAIAN DI DESA SABULAKOA KECAMATAN SABULAKOA KABUPATEN KONAWE SELATAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh :

Oleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran

ALIH KODE DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR KELAS VII MTS AL-KAUTSAR SRONO BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur an surah An-Nissa ayat 3

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM KELUARGA MUSLIM (Studi pada Perempuan Karir di Kecamatan Sanden Bantul D.I.Yogyakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam wujud bunyi itu (Muhammad, 2011:48). Bahasa merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1

lease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB 4 KESIMPULAN

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

AJARAN ETIKA JAWA DI PADEPOKAN PAYUNG AGUNG CILACAP

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN BENTUKAN KATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MELAYU-PATANI (SEBUAH KAJIAN MORFOLOGIS) SKRIPSI. Oleh SAINAB SENG NIM

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

RIZKI DEWI SEPTIANI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK-POKOK ISI BERITA DALAM SURAT KABAR DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Secara historis

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

PERNIKAHAN USIA DINI DI KECAMATAN JERUKLEGI KABUPATEN CILACAP TAHUN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

PEMBERIAN NAMA DIRI ORANG JAWA DI DESA BENDUNGAN SKRIPSI. Oleh Aisa Nur Rohmah NIM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai drajat Sarjana S- 1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

SIMBOL PURWOREJO SKRIPSI. Sosial untuk. Oleh: KAN SOSIOLOGI

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat.

MITOS DI GUNUNG SLAMET DI DUSUN BAMBANGAN, DESA KUTABAWA, KECAMATAN KARANG REJA, KABUPATEN PURBALINGGA. SKRIPSI

Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo

SKRIPSI. Oleh: Annisa Rakhmawati K

TINGKAT KETANGGUHAN PEMERINTAH KELURAHAN JAGALAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN TOKOH WANITA DALAM CERPEN SRI SUMARAH DAN BAWUK KARYA UMAR KAYAM (Kajian Intertekstualitas dan Nilai Edukatif)

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY SKRIPSI

PERKAWINAN ADAT. (Peminangan Di Dusun Waton, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Provinsi Jawa Timur) Disusun Oleh :

LEMBAR PENGESAHAN. Karya Tulis Ilmiah PERILAKU PEDAGANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DI PASAR PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA

NILAI-NILAI KULTUR TOKOH UTAMA WANITA DALAM NOVEL TJOBANING KATRESNAN SEBAGAI CERMINAN KULTUR WANITA JAWA (Kajian Sosiologi Sastra)

VARIASI REDUPLIKASI DALAM KARANGAN NARASI PADA NOVEL KUTEMUKAN ENGKAU DALAM SUJUDKU KARYA RIZMA NURANI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA SISWA KELAS IV MI ASSALAM BATU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ANALISIS WACANA PERSUASIF PADA BROSUR PENAWARAN LAYANAN JASA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA BOYOLALI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPRITUAL (ESQ) DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ORGANISASI BAGI TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN METODE QUESTION STUDENT HAVE. (PTK Pembelajaran Kelas VII B SMP KARYA Toroh)

PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG

ANALISIS DIKSI DALAM BAHASA SPANDUK KAMPANYE PEMILU TAHUN 2014 SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan. Guna mencapai derajat.

DESKRIPSI NAMA DIRI DI DESA SAMBIUNGGUL, KECAMATAN SAMBUNGMACAN, KABUPATEN SRAGEN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Kajian Semantik Nama Julukan Orang di Desa Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

PERAN SOSIAL GURU DI MASYARAKAT. (Studi Kasus di Kelurahan Wonokarto Kecamatan Wonogiri Kabupaten. Wonogiri Tahun 2013) SKRIPSI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Transkripsi:

Analisis Morfo-Semantis Jeneng Tuwa Masyarakat Jawa di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Oleh: Yeni Oktavia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa yenioktavia1792@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap (1) bentuk kata jeneng tuwa masyarakat Jawa di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. (2) makna jeneng tuwa masyarakat Jawa di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. (3) latar belakang pemberian jeneng tuwa masyarakat Jawa di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah warga masyarakat dan informan pendukung lainnya di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Data dalam penelitian ini adalah jeneng tuwa yang dimiliki oleh warga masyarakat di Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, angket, wawancara. Instrumen penelitian yaitu peneliti itu sendiri dibantu dengan dokumen, angket dan pedoman wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Desa Wonosari, sedangkan sampelnya adalah sesepuh dan masyarakat Desa Wonosari yang memiliki jeneng tuwa. Teknik analisis Data menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik keabsahan data menggunakan validitas semantik. Hasil penelitian Analisis Morfo-Semantis Jeneng Tuwa Masyarakat Jawa di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Jawa Tengah diantaranya adalah (1) secara morfologis, bentuk lingual jeneng tuwa dibagi menjadi tiga, yaitu jeneng tuwa yang terdiri dari 1 kata, 2 kata dan 3 kata. (2) makna yang terkandung dalam jeneng tuwa merupakan harapan dari orang tua untuk anaknya (3) penamaan dengan bentuk lingual 1 kata mempunyai 12 latar belakang proses penamaan. Penamaan dengan bentuk lingual 2 kata mempunyai 9 latar belakang proses penamaan. Penamaan dengan bentuk lingual 3 kata mempunyai 1 latar belakang proses penamaan. Kata kunci: jeneng tuwa, morfologi, semantik. Pendahuluan Budaya Jawa merupakan budaya yang kaya akan tradisi dan adat istiadat. Salah satu adat dalam budaya Jawa yaitu pemberian jeneng. Di lingkungan masyarakat Jawa, di samping nama yang disandang sejak kecil (jeneng bocah) dikenal pula nama tua (jeneng tuwa) yang biasanya diberikan oleh orang tuanya setelah yang bersangkutan menikah. Pemberian nama bisa dilihat dari segi historis yang melatarbelakanginya, segi morfologi (bentuk katanya), dan dari segi semantik (makna kata). Gorys Keraf (1976: 54) menjelaskan, morfologi merupakan bagian dari tata bahasa yang membicarakan bentuk kata. Morfologi dalam penelitian ini bisa dilihat dari bagaimana seorang merangkai kata agar terbentuk nama yang indah. Dalam bidang morfologi jeneng tuwa Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 46

dianalisis berdasarkan bentuk lingualnya yaitu jumlah kata yang membentuk nama tersebut. Gorys Keraf (1976: 143) menjelaskan semantik adalah bagian dari tata bahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu. Analisis semantik dalam penelitian ini yaitu mencari makna kata yang seindah mungkin yang nantinya makna tersebut juga akan membawa kebaikan untuk putra-putrinya. Analisis semantik akan mengkhususkan makna leksikal nama dari arti setiap kata sehingga akan ditemukan makna secara keseluruhan. Selama ini penelitian mengenai nama, khususya jeneng tuwa ditinjau dari studi linguistik belum banyak dilakukan, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai nama-nama orang khususnya jeneng tuwa yang ditinjau dari studi linguistik, yaitu bidang morfologi dan semantik. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian yang dilaksanakan pada saat ini. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Setiyani (2012) Universitas Negeri Yogyakarta jurusan pendidikan Bahasa Daerah yang berjudul Analisis Morfo Semantis Jeneng Tuwa di Desa Watuagung Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk lingual jeneng tuwa dibagi menjadi tiga yaitu, 1 kata, 2 kata dan 3 kata (2) Nama dengan bentuk lingual 1 kata mempunyai 6 latar belakang penamaan (3) Nama dengan bentuk lingual 2 kata mempunyai 9 latar belakang proses penamaan (4) Nama dengan bentuk lingual 3 kata mempunyai 9 latar belakang proses penamaan (5) Sebagian besar orang tua mengetahui makna nama untuk anaknya. Nama merupakan harapan orang tua untuk anaknya karena nama merupakan doa orang tua untuk sang anak. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah warga masyarakat di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Data penelitian berupa jeneng tuwa yang dimiliki oleh warga masyarakat di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, angket dan wawancara. Instrumen penelitian yang dilakukan menggunakan human instrumen (peneliti sendiri) dengan alat bantu yaitu dokumen, angket, pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 47

adalah teknik analisis deskriptif. Teknik keabsahan data menggunakan validitas semantik. Hasil Penelitian 1. Bentuk kata (Bentuk Lingual) yang Terdapat pada Jeneng Tuwa a. Bentuk lingual jeneng tuwa yang terdiri dari 1 kata Berdasarkan bentuk lingualnya nama Tamat termasuk kedalam satu kata karena hanya terdapat satu kata yaitu Tamat. Nama tersebut dipilih oleh orang tuanya dengan alasan karena anak tersebut adalah anak yang lahir dalam urutan terakhir. Menurut Bapak Tamat nama Tamat berarti terakhir. b. Bentuk lingual jeneng tuwa yang terdiri dari 2 kata Berdasarkan bentuk lingualnya nama Sugeng Haryanto terdiri dari 2 kata yaitu Sugeng + Haryanto. Sugeng berarti selamat + haryanto yang berasal dari kata arya yang berarti pemimpin dan anto yang menunjukkan nama untuk laki-laki. c. Bentuk lingual jeneng tuwa yang terdiri dari 3 kata Berdasarkan bentuk lingualnya nama Joko Setia Budi termasuk ke dalam tiga kata yaitu Joko + Setia + Budi. Joko diambil dari nama depan orang tua yaitu Joko Sulaiman. Setia berarti setia, dan Budi berarti akal. 2. Makna yang Terdapat pada Jeneng Tuwa a. Makna dari jeneng tuwa yang terdiri dari 1 kata Nama Sukirno, menurut Bapak Matpawiro orang tua dari Bapak Sukirno, nama Sukirno di ambil dari kata Su yang berarti baik + Kirno berasal dari kata Kirana yang berarti sorot. Menurut Poerwadarminta (1939: 224) kirana (bahasa Sansekerta) sorot, tjahja sorot, cahaya. Jadi Sukirno berarti sosok laki-laki yang baik. b. Makna dari jeneng tuwa yang terdiri dari 2 kata Nama Amin Rohmat, menurut Bapak Rohmat nama Amin berasal dari bahasa Arab Al-Amin yang mempunyai makna dapat dipercaya. Menurut Bapak Matgardi sebagai sesepuh Desa nama Rohmat berarti rahmat, anugrah, nikmat. Jadi dapat disimpulkan nama Amin Rohmat mempunyai makna dapat dipercaya dan selalu mendapat rahmat atau anugrah dari Alloh SWT. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 48

c. Makna dari jeneng tuwa yang terdiri dari 3 kata Nama Joko Setia Budi, menurut Bapak Joko nama Joko diambil dari nama depan orang tua yaitu Joko Sulaiman. Menurut Bapak Mukti Ali sebagai sesepuh Desa nama Setia berarti setia + Budi berarti akal. Menurut Poerwadarminta (1939: 561) setya (bahasa krama ngoko) berarti setya setia. Menurut Poerwadarminta (1939: 51) budi (bahasa krama ngoko) berarti nalar, pikiran akal, pikiran. Pemberian nama Joko Setia Budi berkaitan dengan latar belakang pemberian nama yaitu dilatarbelakangi dengan mengambil nama orang tua. Dari penjelasan tersebut disimpulkan nama Joko Setia Budi memiliki makna orang yang memiliki sifat setia, memiliki akal pikiran yang cerdas. 3. Latar Belakang Pemberian Jeneng Tuwa a. Latar belakang pemberian jeneng tuwa yang terdiri dari 1 kata 1. Ungkapan harapan keselamatan Pemberian nama Slamet dilatarbelakangi oleh harapan agar hidupnya selamat. Nama Slamet mempunyai makna sehat, slamet uripe atau selamat hidupnya. Menurut Poerwadarminta (1939: 567) Slamet waras atau sehat. Berdasarkan pendapat tersebut maka nama Slamet berarti laki-laki yang selamat. 2. Ungkapan harapan ketentraman Pemberian nama Tugiman dilatarbelakangi oleh harapan agar hidupnya tentram. Nama Tugiman diambil dari kata tu + iman. Tu setu saptu. Iman iman. Jadi Tugiman itu berarti orang yang lahir seorang iman. 3. Ungkapan harapan kebahagiaan Pemberian nama Sutrisno dilatarbelakangi oleh harapan agar hidupnya bahagia. Nama Sutrisno berasal dari kata su baik + trisno suka, sayang. Menurut Poerwadarminta (1939: 620) tresna (bahasa Jawa Kuna) asih sayang. Berdasarkan pendapat tersebut maka nama Sutrisno diharapkan dapat menjadi seorang laki-laki yang dapat memberikan kasih sayang kepada seluruh keluarganya agar tercipta suatu keluarga yang bahagia Harapan kekayaan. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 49

4. Ungkapan harapan kekayaan Pemberian nama Sugiono dilatarbelakangi oleh ungkapan harapan kekayaan. Nama Sugiono Su baik. Sugiono berasal dari kata sugih yang berarti kaya + ono yang berarti ada dan merupakan nama untuk seorang laki-laki. Dari kata tersebut dapat disimpulkan bahwa nama Sugiono mengandung harapan kekayaan. Sebagai seorang laki-laki dapat memberikan nafkah yang cukup untuk keluarganya. 5. Ungkapan harapan sifat baik Pemberian nama Adikrama dilatarbelakangi oleh harapan sifat baik. Nama Adikrama berasal dari kata Adi baik + Krama tingkah. orang yang bertingkah baik. Menurut Poerwadarminta (1939: 2) Adi betjik (baik). Krama (1939:248) pratingkah, patrap (tingkah, tepat). Jadi Adikrama memiliki makna orang yang memiliki tingkah yang baik. 6. Harapan kesederhanaan Pemberian nama Sumasno dilatarbelakangi oleh ungkapan harapan kesederhanaan. Nama Sutrimo berasal dari kata Su baik + trimo trima, menerima. Menurut Poerwadarminta (1939: 621) trima (bahasa ngoko) tampa kalawan panuwun menerima tanpa pamrih. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan nama Sutrimo berarti seorang laki-laki yang sederhana. 7. Harapan keberanian Pemberian nama Wiryarja dilatarbelakangi oleh ungkapan harapan keberanian. Nama Wiryarja berasal dari kata Wirya keberanian + Arja penghormatan. Menurut Poerwadarminta Arja (1939: 19) sebutan pakurmatan (sebutan penghormatan). Berdasarkan pendapat tersebut jadi nama Wiryarja bermakna orang laki-laki yang memiliki keberanian dan kehormatan. 8. Harapan kekuatan Pemberian nama Sanwardi dilatarbelakangi oleh ungkapan harapan keberanian. Nama Sanwardi diambil dari kata san dan ardi. San Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 50

menunjukkan nama laik-laki, ardi gunung. Berdasarkan pendapat tersebut jadi nama Sanwardi bermakna orang laki-laki yang kuat. 9. Sebagai peringatan suatu peristiwa Pemberian nama Tamat dilatarbelakangi mengambil dari urutan kelahiran. Nama Tamat terakhir. Menurut Poerwadarminta (1939: 587) Tamat entek, rampung habis, selesai. Jadi nama Tamat berarti anak yang terakhir. 10. Turunan dari nama orang tua Pemberian nama Kramapawira dilatarbelakangi dengan mengambil dari nama orang tua yaitu Bapak Sudipawira. Krama tingkah + pawira perwira. orang yang bertingkah seperti pemimpin. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nama Kramapawira berarti orang laki-laki yang bisa menjadi perwira (pemimpin) dalam rumah tangga. 11. Turunan dari nama kecil Pemberian nama Purwanto dilatarbelakangi dengan mengambil dari nama kecil. Purwanto merupakan anak laki-laki nomer satu. Purwanto berasal dari kata purwa yang berarti wiwit atau awal + Wanto menunjukan nama seorang laki-laki. 12. Mengambil dari nama seorang tokoh Pemberian nama Ismail dilatarbelakangi dengan meniru nama tokoh. Nama Ismail mengambil dari nama Nabi Ismail. Ismail mengambil dari nama orang tua yaitu Bapak Ismail Marjuki. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nama Ismail merupakan nama yang diambil dari nama orang tuanya yaitu Ismail Marjuki, selain itu juga meniru nama Nabi Ismail. Dengan meniru nama Nabi diharapkan orang tersebut bisa memiliki sifat yang baik seperti seorang Nabi. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 51

b. Latar belakang pemberian jeneng tuwa yang terdiri dari 2 kata 1. Ungkapan harapan keselamatan Pemberian nama Sugeng Haryanto dilatarbelakangi oleh harapan agar hidupnya selamat. Nama Sugeng Haryanto mempunyai makna selamat. Nama Sugeng selamat, haryanto diambil dari kata arya pemimpin + anto nama yang menunjukkan nama laki-laki. Berdasarkan pendapat tersebut maka nama Sugeng Haryanto berarti seorang laki-laki yang selamat. Selamat dalam hidupnya, selamat dalam rumah tangga. 2. Ungkapan harapan ketentraman Pemberian nama Amin Rohmat dilatarbelakangi oleh harapan ketentraman. Amin mempunyai makna dapat dipercaya dari bahasa Arab Al-Amin. Rohmat berarti rahmat, anugrah, nikmat. Jadi nama Amin Rohmat mempunyai makna dapat dipercaya dan selalu mendapat rahmat atau anugrah dari Alloh SWT. 3. Ungkapan harapan kebahagiaan Pemberian nama Nur Kholis dilatarbelakangi oleh harapan kebahagiaan. Nur cahaya + kholis meniru dari nama orang tua yaitu Bapak Kholis Nur Rohmat. Dengan nama Nur Kholis diharapkan dapat memberi cahaya kebaikan, dapat menjadi penerang dalam keluarga, membawa keluarga hidup bahagia. 4. Ungkapan harapan sifat baik Pemberian nama Ikhsan Mawardi dilatarbelakangi oleh harapan sifat baik. Nama Ikhsan Mawardi diambil dari kata Ikhsan baik. Mawardi diambil dari kata mawar bunga mawar + wardi makna. Mawa nganggo (menggunakan) + ardi gunung. Dengan adanya nama Ikhsan Mawardi diharapkan orang tersebut dapat membawa kebaikan dalam hidup berkeluarga, menjadikan keluarga itu indah dan tetap kuat dalam menghadapi cobaan apapun. 5. Ungkapan harapan kepandaian Pemberian nama Didik Supandi dilatarbelakangi oleh harapan kepandaian. Nama Didik diambil dari nama orang tua Didik Wahyudi. Supandi berasal dari kata su baik + pandi diambil dari kata pandai pintar. Berdasarkan pendapat Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 52

tersebut maka dapat disimpulkan nama Didik Supandi memiliki makna orang laki-laki yang pandai. 6. Ungkapan harapan kesederhanaan Pemberian nama Mukti Ali dilatarbelakangi oleh harapan kesederhanaan. Nama Mukti Ali berasal dari kata Mukti wibawa + ali menunjukkan nama seorang laki-laki. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan nama Mukti Ali merupakan nama yang mengandung unsur kesederhanaan. 7. Ungkapan harapan kekuatan Pemberian nama Teguh Hartanto dilatarbelakangi oleh harapan kekuatan. Nama Teguh Hartanto mempunyai makna kekuatan. Nama Teguh Hartanto berasal dari kata Teguh kuat + Hartanto diambil dari kata harta harta + anto nama yang dipakai untuk orang laki-laki. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan nama Teguh Hartanto berarti seorang laki-laki yang kuat. 8. Turunan nama anggota keluarga laki-laki Pemberian nama Nur Sodik dilatarbelakangi mengambil nama anggota keluarga. Nama Nur Sodik mempunyai makna cahaya kebaikan. Nama Nur cahaya + sodik mengambil dari nama orang tua Sodikin. 9. Mengambil nama tokoh. Pemberian nama Muhamad Arifin dilatarbelakangi dengan mengambil nama tokoh. Nama Muhamad Arifin mempunyai makna orang yang bijak. Nama Muhamad mengambil dari Nabi Muhammad. Arifin arif,bijak. c. Latar belakang pemberian jeneng tuwa yang terdiri dari 3 kata Ungkapan harapan ketentraman: Pemberian nama Joko Setia Budi dilatarbelakangi oleh ungkapan harapan ketentraman. Kata joko mengambil dari nama depan orang tua yaitu Joko Sulaiman, setia berarti setia dan budi akal, pikiran. Menurut mertuanya dengan memiliki nama Joko Setia Budi diharapkan dapat setia dengan istrinya, setia terhadap keluarganya. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 53

Simpulan Hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan secara morfologis, bentuk lingual nama orang dibagi menjadi tiga yaitu, 1 kata, 2 kata dan 3 kata. Makna yang terkandung dalam jeneng tuwa merupakan harapan dari orang tua untuk anaknya, karena nama merupakan doa orang tua untuk sang anak. Penamaan dengan bentuk lingual 1 kata mempunyai 12 latar belakang proses penamaan yaitu jeneng tuwa sebagai ungkapan harapan yang dipanjatkan meliputi harapan keselamatan, harapan ketentraman, harapan kebahagiaan, harapan kekayaan, harapan sifat baik, harapan kesederhanaan, harapan keberanian, harapan kekuatan, sebagai peringatan suatu peristiwa, turunan dari nama orang tua, turunan dari nama kecil, mengambil dari nama seorang tokoh. Penamaan dengan bentuk lingual 2 kata mempunyai 9 latar belakang proses penamaan yaitu jeneng tuwa sebagai ungkapan harapan keselamatan, ungkapan harapan ketentraman, ungkapan harapan kebahagiaan, ungkapan harapan sifat baik, ungkapan harapan kepandaian, ungkapan harapan kesederhanaan, ungkapan harapan kekuatan, turunan nama anggota keluarga laki-laki, mengambil nama tokoh. Penamaan dengan bentuk lingual 3 kata mempunyai 1 latar belakang proses penamaan yaitu jeneng tuwa sebagai ungkapan harapan ketentraman. Daftar Pustaka Keraf, Gory. 1976. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores. Nusa Indah. Setiyani, Wiwit. 2012. Analisis Morfo-Semantis Jeneng Tuwa di Desa Watuagung Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 54