ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, bank sebagai. lembaga keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary atau

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

LAPORAN AKHIR DANA PNBP FAKULTAS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE CAMELS-M

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO KEUANGAN DAN PERBANDINGANNYA DALAM SATU INDUSTRI BANK UMUM SYARIAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

AKUNTABEL 15 (1),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Syariah, 2015, h. i. 1 Achmad Buchori, Seri Edukasi Perbankan Syariah, Jakarta : Departemen Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE ( ) MUHAMAD IHSAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH (PERSERO), TBK

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG BERDASARKAN METODE CAMEL

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP ULAK KARANG PADANG. Lidya Martha, SE, MM Dosen Tetap pada STIE KBP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. sebagai financial intermediary, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH ARTIKEL PUBLIK ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: SEMI ENDRA PURWANTI B100110034 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH Oleh: Semi Endra Purwanti B100110034 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui kondisi tingkat kesehatan keuangan pada Bank Mualamat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah dengan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari Capital, Asset Quaity, Manajement, Earning, Liquidity pada periode tahun 2011-2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan berdasarkan data yang berupa angka yang telah dikumpulkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang berfokus pada laporan neraca dan laporan laba rugi tahun 2011-2013 pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah. Sumber data dalam penelitian ini adalah pada laporan keuangan yang dapat diperoleh dari website. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data sekunder yang sudah didokumentasikan yang berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website masing-masing dari bank untuk mendapatkan data laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba. Berdasarkan hasil analisis penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL ditinjau dari penghitungan rasio diketahui bahwa dari analisis Capital (Permodalan) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio CAR tersebut semuanya mencapai predikat sehat kecuali untuk Bank Muamalat Indonesia tahun 2012 yang mencapai predikat kurang sehat. Asset Quality (Kualitas Aktiva) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio KAP dan rasio PPAP tersebut semuanya mencapai predikat sehat. Management (Manajemen) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio NPM tersebut semuanya mencapai predikat sehat. Earning (Rentabilitas) yang dihitung dengan rasio ROA untuk Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2013 mencapai predikat cukup sehat. Sedangkan untuk Bank Syariah Mandiri dari tahun 2011 hingga tahun 2013 semuanya mencapai predikat sehat. Selanjutnya untuk BNI Syariah tahun 2011 mencapai predikat cukup sehat, sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 mencapai predikat sehat. Earning yang dihitung dengan rasio BOPO untuk ketiga Bank Umum Syariah dari tahun 2011 hingga tahun 2013 tersebut mencapai predikat sehat. Liquidity (Likuiditas) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan

rasio CR dan rasio LDR tersebut semuanya mencapai predikat sehat. Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL dari ketiga Bank Umum Syariah tersebut semuanya masuk dalam kategori sehat karena melebihi dari ketetapan Bank Indonesia yaitu lebih dari 81% (>81%). CAMEL untuk masing-masing Bank Umum Syariah dari tahun 2011, 2012, dan 2013 yaitu untuk Bank Muamalat Indonesia adalah sebesar 88,08%, 86,58%, dan 91,23%. Sedangkan Bank Syariah Mandiri adalah sebesar 88,44%, 93,36%, dan 87,65%. Selanjutnya BNI Syariah adalah sebesar 84,68%, 88,01%, dan 85,11%. Kata kunci: Laporan Keuangan, CAMEL, Tingkat Kesehatan Bank

PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publik Ilmiah dengan judul: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH Yang Disusun Oleh: SEMI ENDRA PURWANTI B100110034 Penandatanganan memenuhi syarat untuk diterima. berpendapat bahwa Artikel Publik Ilmiah tersebut telah Surakarta, Januari 2015. Farid Wajdi, Ph.D.) Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta /{/ vh _., (Dr..T fjono, M.Si.)

PENDAHULUAN Pelaksanaan penilaian kesehatan bank dilakukan dengan cara menghitung setiap rasio dari kelima komponen CAMEL yaitu Capital dengan menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Asset Quality dengan menggunakan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Management menggunakan rasio Net Profit Margint (NPM), Earning dengan menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Liquidity dengan menggunakan rasio Cash Ratio (CR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang pada akhirnya akan terlihat kondisi kesehatan suatu bank berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan jalan menggunakan penghitungan metode CAMEL, akan dapat menentukan predikat suatu bank, apakah suatu bank tersebut sehat atau sebaliknya. Bank yang dikatagorikan sebagai bank yang sehat merupakan bank yang bebas dari masalah. Bank yang sehat harus mempertahankan dan memelihara kepercayaan masyarakat. Hal yang harus dilakukan oleh Bank Syariah dan UUS adalah melaksanakan kewajibannya yang telah ditentukan dalam perundang undangan dalam Pasal 51 ayat (1) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008 yaitu tentang kewajiban Bank Syariah dan UUS untuk menjaga tingkat kesehatannya dimaksudkan dalam rangka memelihara kepercayaan masyarakat. Selain itu, untuk memelihara kepercayaan masyarakat, perbankan syariah diwajibkan pula dalam menerapkan prinsip kehati-hatian bagi Bank Syariah dan UUS seperti dalam ketentuan Pasal 35 ayat (1) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008. Prinsip kehati-hatian merupakan pedoman pengelolaan Bank Syariah dan UUS dalam rangka mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efisien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Di samping menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank, perbankan syariah diwajibkan pula untuk tidak melakukan cara-cara yang dapat merugikan perbankan syariah (Bank Syariah dan UUS) serta nasabah yang mempercayakan dananya dalam melakukan kegiatan usahanya. Ketentuan dalam Pasal 36 Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008 secara tegas menyatakan, bahwa

Dalam menyalurkan pembinaan dan melakukan kegiatan usaha lainnya, Bank Syariah dan UUS wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan Bank Syariah dan/atau UUS dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya. Untuk mempertahankan kondisi keuangan bank yang sehat, hal yang dilakukan bank selain wajib menjaga kesehatan keuangannya, wajib berhati-hati dalam beroperasi, bank juga wajib melakukan tata kelola yang sehat atau baik yang sering disebut dengan Good Corporate Governance (GCG). Dapat dijumpai dalam ketentuan Pasal 34 ayat (1) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang kewajiban Bank Syariah untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). GCG adalah suatu tata kelola usaha industri perbankan yang sehat yang berlandaskan kepada lima prinsip dasar pengelolaan perbankan yaitu transparasi (transpararency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness), sehingga dapat meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku umum pada indistri perbankan. Sedangkan bank yang tidak sehat, menurut Supramono (2009) dalam Usman (2012: 376) menyatakan bahwa suatu bank dikatakan sebagai bank bermasalah apabila bank yang bersangkutan tidak sehat. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia akan terungkap apakah sebuah bank kondisinya sehat atau tidak. Apabila ditemukan sebuah bank tidak sehat, maka Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah untuk mengobati penyakit bank agar dapat sehat kembali dan tidak sampai membahayakan sistem perbankan. Memburuknya kondisi tingkat kesehatan perbankan disebabkan oleh faktor utama yang hampir dihadapi oleh seluruh perbankan yaitu membengkaknya jumlah kredit yang bermasalah dan kredit macet. Semakin banyaknya kredit bermasalah dan kredit macet, maka akan semakin memperkeruh suasana bahkan menjadi dampak kesulitan perbankan saat ini. Terdapat bank yang memiliki predikat sehat dan terdapat pula bank yang rasio keuangan banknya cukup sehat, kurang sehat dan bahkan tidak sehat. Untuk itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perbankan.

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Syariah Pengertian Bank Syariah menurut Ibid dalam Usman adalah sebagai berikut. Bank islam adalah bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al Qur an dan Al-Hadits, yakni bank yang tata cara beroperasinya itu mengikuti suruhan dan larangan yang tercantum dalam Al Qur an dan Al-Hadits. Sesuai dengan suruhan dan larangan itu maka yang dijauhi adalah praktik-praktik yang mengandung unsur riba, sedang yang diikuti adalah praktik-praktik usaha yang dilakukan di zaman Rasulullaah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya tetapi tidak dilarang oleh beliau (Ibid dalam Usman, 2012: 34). B. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Umam adalah sebagai berikut. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta merupakan ringkasan dari transaksi keuangan itu disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagia bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Oleh karena itu, laporan keuangan merupakan sumber informasi utama untuk berbagai pihak yang membutuhkan (Umam, 2013: 332). Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Nurhayati (2013: 99) adalah untuk menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. C. CAMEL Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, berikut ini adalah perincian dan setiap variable yang akan dianalisis dalam rasio CAMEL yaitu:

a. Capital (Permodalan) Penilaian didasarkan pada Capital atau struktur modal dengan metode CAR (Capital Adequacy Ratio) yaitu dengan membandingkan modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). b. Asset Quality (Kualitas Aktiva) Penilaian didasarkan pada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Rasio yang diukur ada dua macam yaitu rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). c. Management (Manajemen) Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, aktiva, rentabilitas, likuiditas dan umum. d. Earning (Rentabilitas) Pada aspek rentabilias ini yang dilihat adalah kemampuan bank dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai. Penilaian dalam unsur ini yaitu rasio laba terhadap total asset (Return On Asset/ROA), rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). e. Liquidity (Likuiditas) Suatu bank dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar sewa hutangnya, terutama hutang-hutang jangka pendek antara lain adalah simpanan masyarakat, seperti simpanan tabungan, giro dan deposito. Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar. D. Arti Penting Tingkat Kesehatan Bank Arti Penting Penilaian Kesehatan menurut Kasmir adalah sebagai berikut. Penilaian kesehatan bank amat penting disebabkan karena bank mengelola dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank. Masyarakat pemilik dana dapat kapan saja menarik dana yang dimilikinya setiap saat dan bank harus sanggup mengembalikan dana yang dipakainya jika ingin tetap dpercaya oleh nasabah. Penilaian kesehatan bank bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat atau

tidak sehat. Bagi bank yang sehat agar tetap mempertahankan kesehatannya, sedangkan bank yang sakit untuk segera mengobati penyakitnya (Kasmir, 2002: 41). Nilai Kredit dan Predikat Tingkat Kesehatan Bank Nilai Kredit Predikat 81 100 Sehat Cukup 66 < 80 Sehat Kurang 51 < 66 Sehat Tidak 0 < 51 Sehat Sumber: Rivai (2013: 466) METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan yang menjadi fokus dalam penelitian berdasarkan data yang berupa angka yang telah dikumpulkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Sumber data dalam penelitian ini dapat diperoleh dari website. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data sekunder yang sudah didokumentasikan yang berupa laporan keuangan tahunan pada masing-masing Bank yang diperoleh dari website masing-masing dari bank untuk mendapatkan data laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil analisis CAMEL pada Bank Muamalat Indonesia, telah terhitung seluruh nilai kredit pada tahun 2011 sebesar 88,06%, selanjutnya nilai kredit pada tahun 2012 mengalami penurunan yakni menjadi 86,68%. Sedangkan nilai kredit untuk tahun 2013 mengalami kenaikan yakni menjadi 91,21%. Dari keseluruhan hasil analisis CAMEL pada Bank Muamalat Indonesia, yang dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah mencapai predikat sehat,

karena nilai kredit faktor keseluruhan dari ketiga tahun tersebut adalah lebih dari 81% (>81%), yakni sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil analisis CAMEL pada Bank Syariah Mandiri, telah terhitung seluruh nilai kredit pada tahun 2011 sebesar 88,37%, selanjutnya nilai kredit pada tahun 2012 mengalami kenaikan yakni menjadi 88,34%. Sedangkan nilai kredit untuk tahun 2013 mengalami penurunan yakni menjadi 87,48%. Dari keseluruhan hasil analisis CAMEL pada Bank Syariah Mandiri, yang dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah mencapai predikat sehat, karena nilai kredit faktor keseluruhan dari ketiga tahun tersebut adalah lebih dari 81% (>81%), yakni sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil analisis CAMEL pada BNI Syariah, telah terhitung seluruh nilai kredit pada tahun 2011 sebesar 84,68%, selanjutnya nilai kredit pada tahun 2012 mengalami kenaikan yakni menjadi 88,02%. Sedangkan nilai kredit untuk tahun 2013 mengalami penurunan yakni menjadi 85,13%. Dari keseluruhan hasil analisis CAMEL pada Bank Syariah Mandiri, yang dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah mencapai predikat sehat, karena nilai kredit faktor keseluruhan dari ketiga tahun tersebut adalah lebih dari 81% (>81%), yakni sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah tahun 2011-2013 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Capital (Permodalan) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio CAR tersebut semuanya mencapai predikat sehat kecuali untuk Bank Muamalat Indonesia tahun 2012 yang mencapai predikat kurang sehat.

2. Asset Quality (Kualitas Aktiva) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio KAP maupun rasio PPAP tersebut semuanya mencapai predikat sehat. 3. Management (Manajemen) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio NPM tersebut semuanya mencapai predikat sehat. 4. Earning (Rentabilitas) yang dihitung dengan rasio ROA untuk Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2013 mencapai predikat cukup sehat. Sedangkan untuk Bank Syariah Mandiri dari tahun 2011 hingga tahun 2013 semuanya mencapai predikat sehat. Selanjutnya untuk BNI Syariah tahun 2011 mencapai predikat cukup sehat, sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 mencapai predikat sehat. Earning yang dihitung dengan rasio BOPO untuk ketiga Bank Umum Syariah dari tahun 2011 hingga tahun 2013 tersebut mencapai predikat sehat. 5. Liquidity (Likuiditas) ketiga Bank Umum Syariah yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 yang dihitung dengan rasio CR maupun rasio LDR tersebut semuanya mencapai predikat sehat. 6. Diantara ketiga Bank Umum Syariah tersebut, hanya Bank Syariah Mandiri yang dapat mencapai predikat sehat yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2013 dengan menggunakan penghitungan rasio CAR, KAP, PPAP, NPM, ROA, BOPO, CR, dan LDR. 7. Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL dari ketiga Bank Umum Syariah tersebut semuanya masuk dalam kategori sehat karena melebihi dari ketetapan Bank Indonesia yaitu lebih dari 81% (>81%). CAMEL untuk masing-masing Bank Umum Syariah dari tahun 2011, 2012, dan 2013 yaitu untuk Bank Muamalat Indonesia adalah sebesar 88,08%, 86,58%, dan 91,23%. Sedangkan Bank Syariah Mandiri adalah sebesar 88,44%, 93,36%, dan 87,65%. Selanjutnya BNI Syariah adalah sebesar 84,68%, 88,01%, dan 85,11%.

B. Saran Setelah mengadakan penelitian tingkat kesehatan bank pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah tahun 2011-2013, maka peneliti memberikan saran kepada ketiga Bank Umum Syariah, kepada investor dan nasabah, serta kepada peneliti lain yang akan menjadikan penelitian ini sebagai rujukan. 1. Bagi Bank Umum Syariah yang masuk dalam predikat sehat, diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan tingkat kesehatannya, lebih meningkatkan kinerjanya dan lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan operasinal perbankan. Untuk rasio CAR pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2012 yang memiliki predikat kurang sehat diharapkan lebih meningkatkan kecukupan modalnya atau bank harus mampu menyediakan modal dalam jumlah yang besar. Sedangkan untuk rasio ROA pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2011-2013 dan BNI Syariah tahun 2011 yang memiliki predikat cukup sehat diharapkan lebih maksimal dalam pengelolaan bank karena dengan adanya pengelolaan bank yang baik maka asset bank dalam menghasilkan laba akan semakin membaik pula. 2. Bagi nasabah dan calon investor diharapkan untuk memilih bank yang tepat dalam menginvestasikan dananya ataupun untuk melakukan simpanan atau tabungan. Diharapkan untuk memilih bank yang memiliki predikat sehat dalam semua rasio keuangannya, contohnya Bank Syariah Mandiri. 3. Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian yang serupa dan menggunakan penelitian ini sebagai rujukan, sebaiknya membandingkan serta menggabungkan hasil penelitian ini dengan penelitian lainnya, agar menghasilkan penelitian yang lebih baik kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainul. 2002. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: AlvaBet. Budisantoso, Totok. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Danupranata, Gita. 2013. Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat. Erawati, Erlin. 2014. Analisis Kinerja Keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero), Tbk. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hidayati, Inas Septa. (2013). Analisis Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Syariah Tahun 2009-2012 Menggunakan Metode CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity). 14 Desember 2014. http://eprints.stainsalatiga.ac.id/832/1/analisis%20tingkat%20kesehatan% 20BANK%20MANDIRI%20SYARIAH%20-STAIN%20SALATIGA.pdf. Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Muhammad dan Dwi Suwikyo. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: Trust Media. Muhammad. 2013. Akuntansi Syari ah Teori dan Prkaik untuk Perbankan Sariah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Nurhayati, Sri. 2013. Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Rahman, Zia Rizqi. 2013. Analisis Kesehatan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank BRI Syariah Tahun 2008-2011). Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rivai, Veithzal. 2013. Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari Teori Ke Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Umam, Khaerul. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia. Usman, Rachmadi. 2012. Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Yaya, Rizal dkk. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat. http://www.bi.go.id/ http://www.syariahmandiri.co.id/ http://www.bankmuamalat.co.id/ http://www.bnisyariah.co.id/