Imunisasi Hepatitis B Manfaat Dan Kegunaannya Dalam Keluarga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersering dan terbanyak dari hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus hepatotropik

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis B merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Virus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hepatitis karena infeksi virus merupakan penyakit. sistemik yang menyerang hepar. Penyebab paling banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B

Hepatitis Marker. oleh. dr.ricke L SpPK(K)/

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah. kesehatan global, terutama pada daerah berkembang.

SEXUALLY TRANSMITTED HEPATITIS B

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Prematur

Perencanaan Program Kesehatan: na i lisis M asa h a Kesehatan Tujuan Metode

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah terinfeksi, lebih dari 350 juta jiwa telah terinfeksi VHB kronis yang

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dibatasi pada pemeriksaan HBsAg strip test pada perawat di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mengancam jiwa (Ranuh, dkk., 2001, p.37). dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi dan

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang. paling sering disebabkan oleh infeksi virus.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus yang dapat. menyebabkan infeksi kronis pada penderitanya (Brooks et

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B terdistribusi di

Evaluasi Cakupan Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Usia Bulan di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

EVALUASI IMUNOSEROLOGI PADA BAY1 PASCA IMUNISASI HEPATITIS B LENGKAP IMMUNO-SEROLOGICAL EVALUATION OF INFANTS IMMUNIZED WITH HEPA TITIS B VACCINE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Etiology dan Faktor Resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HEPATITIS b. Drh. Rasmilah, M.Kes Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.A. Latar Belakang. Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular. berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan

[Referensi 3] Pendaftaran Vaksinasi dan Angket Pra Pemeriksaan Vaksin. Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ Laki-laki Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

5 Imunisasi Dasar Lengkap Terbaru Untuk Bayi Beserta Jadwal Pemberiannya

Imunisasi PPI: Program imunisasi nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. I.A. Latar Belakang. Infeksi hepatitis B merupakan penyakit infeksi yang. masih menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Virus hepatitis B (VHB) merupakan penyebab infeksi. hepatitis B yang masih menjadi masalah kesehatan global

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B (VHB). Penyakit ini bisa menjadi acut atau kronis dan dapat pula

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

Mengenal Hepatitis C dan B. Buklet ini ditujukan untuk masyarakat agar lebih mengetahui informasi seputar Hepatitis C dan B.

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada akhir tahun 2009 terdapat lebih dari kasus Acquired

BAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH. Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan salah. satu masalah kesehatan utama dengan tingkat morbiditas

KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis B (VHB). Termasuk famili Hepadnavirus ditemukan pada cairan tubuh

1 BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu penyakit sehingga seseorang tidak akan sakit bila nantinya terpapar

DAMPAK IMUNISASI HEPATITIS B REKOMBINAN TERHADAP PENULARAN VERTIKAL VIRUS HEPATITIS B PADA BAY1 DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAN INFORMASI KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG 2011/2012

Penelitian Status Imunitas Terhadap Penyakit Difteri Dengan Schick Test Pada Murid Sekolah Taman Kanak-Kanak Di Kotamadya Medan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

Frekuensi Hepatitis B dan Hepatitis C Positif pada Darah Donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang pada Tahun 2012

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

PEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan

LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

UPAYA PROMOSI DAN PREVENTIVE KESEHATAN BAYI DAN ANAK

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun menunjukkan adanya penurunan Angka Kematian Balita (AKABA) dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. tahun 1999 terdapat 340 juta kasus baru infeksi menular seksual setiap

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB II Jadwal Imunisasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia terinfeksi oleh Virus Hepatitis B (VHB). Diperkirakan juta diantaranya

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

Penatalaksanaan Hepatitis B Kronik

W A S P A D A 2,9 JUTA LEBIH PENDUDUK INDONESIA MENGIDAP HEPATITIS

Transkripsi:

Imunisasi Hepatitis B Manfaat Dan Kegunaannya Dalam Keluarga Chairuddin P. Lubis Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Virus Hepatitis B (HVB) merupakan penyebab utama dari hepatitis akut dan kronik maupun kanker hati (kanker hati primer). Penyebaran penyakit universal dengan tingkat endemisitas yang tinggi di RRC, Asia Tenggara, Sub Sahara Afrika, lembah Amazon dan sebahagian kepulauan Pasifik. Didaerah ini 5-30% penduduk menderita infeksi kronik dan mengidap virus dalam tubuhnya (carrier) dimana hampir seluruhnya mengalami infeksi pada saat lahir atau berusia balita. Prevalensi hepatitis B yang rendah ditemukan di Amerika Utara, Eropah Barat dan sebagian dari Australia, sedangkan daerah lain memiliki prevalensi sedang (intermediate). Hepatitis B endemik pada manusia. Ditaksir 200 juta manusia terkena infeksi dan sebagian besar menjadi chronic carriers. Satu diantara 5 akan meninggal oleh kanker hati. Mengingat akan tingginya angka kejadian dan dampak negatip yang ditimbulkannya maka pemberian vaksinasi terhadap Hepatitis B sudah menjadi pemikiran untuk diprogramkan, terutama pada anak dalam mencapai kualitas anak yang baik. CARA PENULARAN Penularan penyakit dapat terjadi dengan cara: 1. Vertical Transmission Penularan dari ibu ke anak umumnya terjadi sewaktu proses persalinan dan ini terutama terjadi pada daerah endemik. Umumnya ini terjadi dari ibu yang darahnya dijumpai HBeAg positip, tapi hal ini bisa juga terjadi pada keadaan e antigen tidak dijumpai. Umumnya bayi yang terinfeksi akan menjadi carriers dengan insiden yang tinggi dari HBeAg positip. Begitupun biasanya adalah asimptomatik, sebagian dari bayi sering terjadi kronik hepatitis dengan resiko pada usia dewasa untuk terbentuk cirrhosis hepatis dan primary hepatocellular carcinoma. Mekanisme terjadinya infeksi pada perinatal tidak diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan terjadi saat persalinan atau segera sesudah bayi dilahirkan sebagai akibat masuknya darah si ibu kedalam sirkulasi si bayi, tertelan darah si ibu atau secara tak sengaja terjadi inokulasi darah ibu ke bayi. Resiko penularan secara vertikal juga tinggi apabila si-ibu menderita hepatitis akut pada masa triwulan kedua atau ketiga kehamilan ataupun 2 bulan sebelum proses persalinan. Penularan selama janin dalam uterus sangat jarang. 1

Penularan hepatitis B pada bayi ini tidak dapat dicegah dengan tindakan melahirkan bayi secara operasi. Sectio caesarian ataupun dengan tidak memberikan ASI pada bayi yang dilahirkannya. Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan memberikan hepatitis B immune globuline bersamaan dengan pemberian vaksinasi hepatitis B, yang harus diberikan dalam beberapa jam setelah bayi dilahirkan. 2. Secara sexual ataupun kontak langsung Data terakhir menunjukkan bahwa penularan secara sexual dari hepatitis B merupakan cara tersering dibandingkan dugaan sebelumnya. Di negara maju penularan melalui cara ini merupakan yang sering, tetapi bagaimana cara pasti penularannya tidak diketahui secara pasti. Hal ini mungkin terjadi dengan masuknya cairan yang infeksies melalui daerah yang terluka sewaktu mengadakan hubungan. Pada keadaan ini penularan yang terjadi pada e antigen positip carriers adalah sebesar 20% pertahun. Pada homoseksual ini merupakan resiko tinggi untuk terjadi penularan. Cairan tubuh telah terbukti dapat sebagai sumber penularan dan HBsAg telah dijumpai pada cairan saliva, seminal fluid, colostrum, ASI, cairan eksudat, cairan vagina, urine, tinja dan keringat. Begitupun pada beberapa kasus tidak dapat dipastikan apakah cairan tersebut mengandung partikel kuman yang infeksies atau hanya partikel surface antigen yang infeksies. 3. Darah dan produk darah Penularan secara tak sengaja melalui per cutan dengan masuknya sedikit darah adalah jauh lebih sedikit daripada penularan yang terjadi secara vertikal maupun secara sexual. Keadaan ini dapat terjadi pada saat operasi atau pencabutan gigi, dimana alat yang digunakan tidak steril. Hal ini juga dijumpai pada penggunaan obat yang salah, penindikan telinga, lobang hidung ataupun pada tindakan akupuntur. Penularan melalui transfusi darah donor harus terlebih dahulu di-screening terhadap hepatitis B. 4. Keadaan lain yang memungkinkan. Cara penularan lain yang bisa terjadi adalah pada pembuatan tato, acara ritual dengan mempersembahkan darah, sirkumsisi dengan penggunaan alat yang tidak steril. Penularan melalui gigitan serangga pengisap darah ataupun kutu busuk sangatlah jarang, kecuali pada simpanse dimana serangga tersebut segera setelah mengisap darah penderita berpindah lagi pada objek lain dan langsung mengisap darah kembali. PENANDA SEROLOGIK Pada infeksi dengan hepatitis B ada 5 penanda serologik (five immunologic markers), yaitu: 1. Hepatitis B surface antigen (HBsAg) Merupakan penanda serologik yang pertama sekali dikenal. Blumberg yang menemukannya pada tahun 1967 dan disebutnya Australia antigen. Seseorang dikatakan carriers atau pengidap apabila dijumpai HBsAg yang menetap selama 6 bulan. 2

Pada ibu hamil, penanda serologik yang diperiksa adalah HBsAg dan anti HBs. Bila HBsAg positip perlu diperiksa HBeAg, untuk menentukan daya penularannya. Hal ini perlu diketahui dalam rangka pemberian imunisasi pada bayi yang dilahirkannya. 2. Antibody against surface antigen (Anti HBs) Didapati dalam tubuh setelah HBsAg berhasil dieliminasi oleh tubuh dan bila berlangsung seumur hidup. Pada dewasa, beberapa orang akan kehilangan Anti HBs dan hanya dijumpai Anti HBc, ini hanya sebagai penanda adanya infeksi yang telah lewat. 3. Antibody againts core antigen (Anti HBc) Anti HBc didapati didalam serum apabila terjadi replikasi aktif dari virus. Segera setelah infeksi akut, Anti HBc dibentuk dan terus menerus dijumpai beberapa tahun (kadang seumur hidup). Namun Anti HBc bukanlah antibodi yang protektif. 4. e Antigen (HBeAg) Hanya dijumpai bersamaan dengan adanya HBsAg, merupakan infeksi akut dengan daya penularan yang tinggi, serta bentuk penyakit yang berat. 5. Antibody against e antigen. (Anti HBe) Hilangnya HBeAg dalam serum akan digantikan dengan Anti Hbe. Hal ini merupakan pertanda berkurangnya daya penularan. JENIS VAKSIN Pada saat sekarang ini dikenal ada 3 type vaksin yaitu: 1. Human plasma derived Vaksin ini berasal dari plasma dan merupakan generasi pertama. Dalam pemberiannya tidak dijumpai efek samping yang serius dan daya lindung yang dihasilkannya tidak berbeda dengan vaksin generasi kedua. 2. Recombinant DNA recombinant vaccine, adalah HBsAg yang telah dimurnikan yang mana komposisinya identik dengan generasi pertama yaitu vaksin yang berasal dari plasma. 3. Polypeptide Vaksin ini sampai sekarang hanya eksperimental dan penggunaannya belum lagi ditetapkan. PEMBERIAN IMUNISASI Dosis Dosis yang dianjurkan berbeda antara anak dan dewasa. Pada anak dosis yang dianjurkan 10?ug/dosis : sedang pada dewasa 20 ug/dosis. 3

Tempat Penyuntikan Semua vaksin hepatitis harus diberikan secara I.M. ini dilakukan sejak dibuktikan bahwa pemberian secara S.C. kurang baik dalam membentuk daya kebal. Pada dewasa pemberian pada daerah deltoid lebih menghasilkan hasil yang baik dibandingkan bila pemberian dilakukan pada daerah gluteal. Jadwal Pemberian Vaksin diberikan selama tiga kali dengan pemberian pada 0, 1 dan 6 bulan. pemberian ulangan tergantung dari hasil pembentukan Anti HBs. Titer yang dianggap protektif adalah 10 miu/ml. Bagaimana pemberian pada bayi yang berasal dari ibu pengidap Hepatitis B. Pada keadaan ini pemberian imunisasi tergantung pada hasil pemeriksaan darah si-ibu. Bila hanya dijumpai HBsAg tanpa adanya HBeAG pemberian imunisasi pada bayinya cukup dengan pemberian vaksin Hepatitis B 0,5 ml; sedang bila dijumpai keduanya maka pemberian vaksin Hepatitis B 0,5 ml diikuti dengan Hepatitis B immunoglobuline (HBIG) sebanyak 0,5 ml pada saat yang bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Apakah pemeriksaan darah mutlak dilakukan sebelum pemberian vaksinasi? Tidak, karena pemberian aktif imunisasi pada Hepatitis B tidak akan menambah berat keadaan bila anak tersebut mengandung kuman, dan bila dianya telah mempunyai daya lindung hal ini akan bersifat booster; sedang bila keduanya tidak dijumpai pemberian imunisasi ini sangat bermanfaat dalam pemberian imunisasi ini sangat bermanfaat dalam memberikan daya lindung pada anak tersebut. Apakah vaksin Hepatitis ini dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain? Vaksin Hepatitis dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti Polio, BCG, DPT. Pemberian secara simultan ini tidak akan menghalangi pembentukan daya kebal yang akan dihasilkan oleh masing-masing vaksin. KESIMPULAN Pemberian vaksinasi Hepatitis B sudah saatnya dimulai, terutama pada mereka yang mempunyai resiko tinggi. Disamping ini dampak negatip dari penyakit ini sangat merugikan. KEPUSTAKAAN Beastly R.P, 1988. Hepatitis B immunization strategies; Expanded Programme on lmunization. WHO/EPI/GEN/88. Elliot T.C, 1986. Hepatitis B. Directions. Program for Appropriate Technology in Health (PATH), vol. 6 No: 3. 4

Goldwater P.N, 1987. Hepatitis B Vaccination: Present and Future. Medical Progress, September. Weiger R.A, ;Viral Hapatitis in Goldsmith R [and] Heyneman D, 1989 (ed). Tropical medicine and Parasitology. Appleton & Lange. Wiesenthal A. M, 1991. Immunization in Hathaway W. E., Groothuis J.R., Hay W.W. and Paisley J.W. (ed). Current pediatric Diagnosis & Treatment, 10 edition. A Lange Medical Book. Brunnel P.A. Hepatitis in Behrman R.E., Kliegman R.M., Nelson W.E. and Vaughan V.C. (ed). Nelson Textbook of Pediatrics 14th edition. W.B. Saunders, 1992. 5