BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Herman Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hati Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat rata-rata 1500 gram pada badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak didepan vena kava dan dibalik kandung empedu. Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda (Keith L. Moore et al., 1999) Hati adalah organ vital yang memiliki banyak fungsi. Ini termasuk berperan dalam sistem kekebalan tubuh, produksi faktor-faktor pembekuan darah, produksi empedu untuk pencernaan, tempat penyimpanan sumber energi untuk kegunaan tubuh, tempat metabolisme obat-obatan serta tempat untuk mengeliminasi zat-zat beracun.
2 2.2. Hepatitis Hepatitis berarti peradangan pada hati yang disebabkan oleh sekelompok virus yang mempengaruhi hati, kelainan pada sistem imun tubuh, alkohol, obatobatan tertentu dan juga zat-zat yang bersifat racun (Mohamad El Mortada et al., 2010). Jenis Hepatitis yang paling umum adalah Hepatitis A, Hepatitis B, dan Hepatitis C. Hepatitis yang disebabkan oleh virus adalah penyebab utama kejadian kanker hati dan alasan yang paling umum untuk transplantasi hati (CDC, 2009) Hepatitis B Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi Hepatitis B virus (HBV). Hepatitis B dapat menyebabkan peradangan hati akut atau kronis yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati (Hembing, 2006). Hepatitis B telah menjadi endemik di berbagai negara Asia (Alberts B et al., 2002). Gambar 2.1 : Paparan distribusi dari infeksi HBV kronis di seluruh dunia (WHO, 2001)
3 HBV adalah merupakan etiologi bagi kedua-dua Hepatitis B akut dan kronis. HBV pertama kali dijumpai pada tahun 1965 oleh Blumberg dan awalnya disebut sebagai Australia antigen (Blumberg et al., 1965). Baru kemudian antigen ini dikenal sebagai antigen permukaan Virus Hepatitis B atau HBsAg. Pada tahun 1970, Dane berhasil mengisolasi suatu partikel lengkap dan melihat dengan mikroskop elektron lalu kemudian dikenal sebagai partikel Dane (Dane et al., 1970). HBV termasuk dalam genus Orthohepadnavirus dari keluarga Hepadnaviridae, yang terkait dengan urutan besar virus Retroid (Kann et al., 1998). HBV tergolong dalam kelompok virus DNA, yang berarti bahwa bahan genetik dari virus ini terdiri dari asam deoksiribonukleat. Virus ini ditemukan terutama di dalam hati namun juga dijumpai di dalam darah dan cairan tubuh tertentu. HBV terdiri dari partikel inti (bagian tengah) dan dikelilingi oleh sebuah amplop (mantel luar). Inti terdiri dari DNA dan inti antigen (HBcAg). Amplop berisi antigen permukaan (HBsAg). Antigen ini hadir dalam darah dan merupakan tanda-tanda yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi pasien yang diduga infeksi HBV (Mohamad El Mortada et al., 2010). Masa inkubasi virus ini adalah rata-rata 90 hari, tetapi dapat bervariasi dari 30 sampai 180 hari. HBV dapat dideteksi hari setelah infeksi dan dapat menetap untuk beberapa tahun (WHO, 2008). HBV bereplikasi di dalam sel hati, tetapi virus itu sendiri bukan penyebab langsung kerusakan pada hati. Sebaliknya, kehadiran virus tersebut memicu respon kekebalan tubuh untuk mengeliminasi virus supaya sembuh dari infeksi. Respon kekebalan ini menyebabkan peradangan dan dapat merusak fungsi hati. Oleh karena itu, ada keseimbangan antara perlindungan dan efek merusak dari respon kekebalan tubuh terhadap HBV (Mohamad El Mortada et al., 2010).
4 Infeksi HBV kebanyakannya diperoleh pada usia dini di negara-negara berkembang. Namun, HBV juga dapat menular secara hubungan seksual baik hubungan heteroseksual maupun homoseksual dan merupakan penyebab utama penularan pada orang dewasa (Kane M et al., 1993). Hepatitis B menyebar terutama secara parenteral yaitu melalui kontak sesama manusia dan saat kelahiran. Individu yang berisiko tinggi adalah pengguna narkoba, anak-anak dari ibu yang menderita Hepatitis B dan pasien hemodialisis (Margolis HS et al., 1991). Hepatitis B tersebar terutama oleh pajanan terhadap darah yang terinfeksi atau cairan tubuh. Pada individu yang terinfeksi, virus dapat ditemukan dalam darah, air mani, cairan vagina, ASI dan air liur. Hepatitis B tidak menyebar melalui makanan, air, atau kontak biasa. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan HBV ini menular. Secara vertikal, cara penularan terjadi dari ibu yang mengidap Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan. Secara horizontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang terkontaminasi, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita. Sebagai antisipasi, biasanya darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sifilis dan HIV. Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah terkena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk mencegah penularan penyakit ini (Mohamad El Mortada et al., 2010). Hepatitis B ditularkan kepada orang lain apabila darah atau cairan tubuh (misalnya air liur, air mani dan lelehan vagina) yang berisi virus Hepatitis B memasuki tubuh seseorang. Cara ia memasuki tubuh seseorang itu adalah melalui kulit pecah, selaput lendir, aliran darah dengan bersama-sama menggunakan alat
5 suntik, berhubungan kelamin dengan seorang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom dan penularan kepada bayi pada saat lahir dari ibu yang terinfeksi. Kelompok orang yang menghadapi risiko infeksi termasuk pasangan seks orang yang terinfeksi, pengguna narkoba suntik, bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksi, orang yang mempunyai banyak pasangan seks, pria yang berhubungan kelamin dengan pria, pasien hemodialisis, petugas kesehatan dan anak yang dilahirkan di negara dengan angka tinggi infeksi hepatitis B (NSW Health, 2007) Hepatitis B diklasifikasikan sebagai Hepatitis B akut dan Hepatitis B kronis. Hepatitis B akut adalah penyakit periode yang terjadi selama empat bulan setelah memperoleh virus. Hanya 30% sampai 50% dari orang dewasa menunjukkan gejala signifikan selama infeksi akut. Gejala-gejala awal mungkin non-spesifik, termasuk demam, pilek, dan nyeri sendi. Gejala Hepatitis akut yang spesifik adalah seperti kelelahan, hilangnya nafsu makan, mual, penyakit kuning (kulit dan mata menguning), air kencing berwarna gelap dan sakit di perut kanan atas. Kebanyakan bayi dan anak-anak yang terkena infeksi virus Hepatitis B akut tidak menunjukkan gejala. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh mereka tidak mampu untuk melawan virus tersebut. Akibatnya, risiko bayi yang terinfeksi Hepatitis B berkembang menjadi infeksi yang kronis lebih besar dari 95%. Sebaliknya, hanya 5% dari orang dewasa yang menderita Hepatitis B akut berkembang menjadi Hepatitis B kronis (Mohamad El Mortada et al., 2010). Hepatitis B kronis adalah infeksi HBV yang persisten selama lebih dari 6 bulan (Ganem D et al., 2004). Pada 15%-40% pasien yang menderita Hepatitis B kronis akan berkembang menjadi sirosis hati dan hepatoseluler karsinoma (Aggarwal R et al., 2004). Penderita Hepatitis B kronis berisiko tinggi untuk berkembang menjadi sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler. Diperkirakan bahwa sekitar 12% dari pasien dengan infeksi HBV kronis berkembang menjadi sirosis setiap tahun. Perkembangan sirosis dan kanker hati adalah merupakan hasil dari respon sistem peradangan tubuh (Lin KW et al., 2004).
6 Pemeriksaan laboratorium untuk pasien Hepatitis B kronis termasuk liver function test, marker HBV, serum DNA HBV, alpha-feto protein dan ultrasonografi hati. Pemeriksaan laboratorium mungkin normal pada penderita Hepatitis B kronis, tetapi banyak penderita dengan Hepatitis B kronis ringan hingga sedang terjadi peningkatan aminotransferases (Marsano LS, 2003). Di Malaysia, skrining untuk kanker hati dianjurkan untuk pembawa Hepatitis B lebih dari 40 tahun dan pembawa Hepatitis B kurang dari 40 tahun dengan minimal dua faktor risiko. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga dengan kanker hati, infeksi Hepatitis C, sirosis hati, hemochromatosis, dan peminum alkohol kronis (Kementerian Kesehatan Malaysia, 1999). Penderita dengan Hepatitis B kronis mengalami gejala sebanding dengan tingkat kelainan pada fungsi-fungsi hati. Tanda-tanda dan gejala Hepatitis B kronis sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kerusakan hati. Kebanyakan individu dengan Hepatitis B kronis tetap bebas dari gejala selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, hasil tes darah penderita Hepatitis B kronis biasanya normal atau hanya sedikit tidak normal. Beberapa penderita dapat dilihat gejala peradangan yang memburuk, menempatkan mereka pada kelompok yang berisiko mengalami sirosis (Mohamad El Mortada et al., 2010). Kemungkinan infeksi HBV berkembang menjadi infeksi kronis tergantung pada usia di mana seseorang terinfeksi. Anak-anak yang terinfeksi HBV paling banyak berkembang menjadi infeksi kronis. Sekitar 90% bayi yang terinfeksi HBV selama tahun pertama kehidupan berkembang menjadi infeksi kronis, 30% sampai 50% anak-anak terinfeksi antara usia satu sampai empat tahun berkembang menjadi infeksi kronis. Sekitar 25% dari orang dewasa yang menjadi infeksi kronis lanjutan dari infeksi waktu anak-anak mati disebabkan oleh kanker hati atau sirosis. Sekitar 90% dari orang dewasa yang terinfeksi HBV akan pulih sepenuhnya dan bebas dari infeksi virus tersebut dalam waktu enam bulan (WHO, 2008).
7 Ada 3 kemungkinan respon kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika respon kekebalan tubuh adekuat maka virus akan dieliminasi dan pasien akan sembuh. Kedua, jika respon kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi pembawa inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi Hepatitis B kronis (JB Suharjo et al, 2006). Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar DNA HBV, dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Pembawa HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten alanine aminotransferase (ALT) lebih dari 10 kali batas atas nilai normal. Diagnosis Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi Hepatitis B kronis adalah HBsAg, HBeAg, anti HBe dan DNA HBV. Pemeriksaan virologi dilakukan untuk mengukur jumlah DNA HBV di dalam darah. Ia adalah sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyingkirkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral (JB Suharjo et al, 2006).
8 Tabel 2.1 Interpretasi hasil tes darah Hepatitis B (serologis). Marker HBsAg Interpretasi Terpapar terhadap HBV. Positif pada infeksi akut atau kronis Anti-HBs antibodi Kekebalan yang diperoleh melalui infeksi alami atau imunisasi HBeAg Marker yang menunjukkan seseorang sedang mengalami infeksi. Menunjukkan virus sedang aktif bereplikasi Anti-HBe antibodi Menunjukkan rendahnya tingkat replikasi virus Anti-HBc IgM antibody Anti-HBc IgG antibodi Hep B DNA >10 5 copies /ml Infeksi dalam 6 bulan sebelumnya Riwayat infeksi HBV atau infeksi HBV kronis Replikasi virus yang cepat (sumber : Loh KY et al., 2006) Tidak ada pengobatan khusus untuk Hepatitis B akut. Perawatan ini ditujukan untuk kenyamanan dan menjaga keseimbangan nutrisi yang memadai, termasuk penggantian cairan yang hilang dari muntah dan diare. Hepatitis B kronis dapat diobati dengan obat-obatan, termasuk interferon dan agen anti virus, yang dapat membantu beberapa pasien. Biaya pengobatan bisa mencapai ribuan dolar per tahun dan tidak tersedia untuk kebanyakan pasien di negara berkembang. Saat ini interferon-alfa (IFN-α), lamivudine dan adefovir adalah merupakan merupakan pengobatan khusus untuk penderita Hepatitis B kronis (Liaw YF et al., 2005).
9 Kanker hati hampir selalu fatal, dan sering terjadi pada orang yang berada pada usia produktif yang masih memiliki tanggung jawab keluarga. Di negaranegara berkembang, kebanyakan orang dengan kanker hati mati dalam waktu beberapa bulan setelah di diagnosis. Di negara-negara berpendapatan tinggi, operasi dan kemoterapi dapat memperpanjang hidup beberapa pasien sampai beberapa tahun. Pasien dengan sirosis hati biasanya dilakukan transplantasi hati (WHO, 2008). Di antara semua strategi yang direkomendasikan untuk pencegahan infeksi Hepatitis B, vaksinasi adalah yang paling penting. Vaksin Hepatitis B rekombinan tersedia di sebagian besar klinik di Malaysia. Jadwal vaksinasi primer terdiri dari tiga dosis vaksin intramuskular (Kao JH et al., 2002). Menurut Kementerian Kesehatan Malaysia dalam program imunisasi anak, semua bayi harus diberi dosis pertama vaksin Hepatitis B pada saat lahir, diikuti oleh dosis kedua pada bulan pertama dan dosis ketiga pada bulan kelima. Vaksin ini sangat aman dan memiliki efek samping yang sangat sedikit. Efek samping yang umum adalah nyeri di tempat suntikan (3% -29%) dan peningkatan suhu tubuh > 37,7 C (1% -6%). Semua orang dewasa yang berisiko tinggi terkena infeksi HBV seperti pekerja perawatan kesehatan, staf unit transfusi darah, pekerja kesehatan masyarakat, pasien yang memerlukan transfusi darah atau produk darah, pasien hemodialisis, pria homoseksual dan pengguna narkoba suntikan harus divaksinasi. Pengujian untuk titer antibodi permukaan Hepatitis B harus dilakukan 6-8 minggu setelah mendapat dosis vaksinasi terakhir (Lim V et al, 2003). Perlindungan setelah vaksinasi bertahan selama tahun. Setelah 15 tahun sejak vaksinasi terakhir, pasien disarankan untuk mendapatkan dosis booster (Kao JH et al., 2002). Tingkat antibodi harus mencapai 100mIU/mL atau lebih untuk mendapat perlindungan dari infeksi. Mereka yang memiliki tingkat antibodi antara mIU/mL dianggap rentan terhadap infeksi dan harus menerima dosis booster (Lim V et al, 2003).
10 Sebagai langkah pencegahan, semua bayi harus menerima vaksin Hepatitis B. Vaksin dapat diberikan secara tiga atau empat dosis terpisah, sebagai bagian dari jadwal imunisasi rutin yang ada. Di daerah di mana penyebaran HBV umum secara ibu ke bayi, dosis pertama vaksin harus diberikan sesegera mungkin setelah lahir yaitu dalam waktu 24 jam setelah kelahiran. Pemberian vaksin yang lengkap dapat menghasilkan antibodi yang mempertahankan tubuh dari serangan virus pada lebih dari 95% bayi, anak-anak dan dewasa muda. Setelah usia 40 tahun, perlindungan dari hasil vaksinasi pertama menurun di bawah 90%. Pada usia 60 tahun, antibodi yang dihasilkan pada orang yang mengambil vaksinasi hanya memproteksi dalam 65% sampai 75% dari serangan virus. Perlindungan bertahan minimal 20 tahun sampai seumur hidup. Semua anak dan remaja berusia kurang dari 18 tahun dan sebelumnya tidak pernah divaksinasi harus menerima vaksin. Orang-orang dalam kelompok risiko tinggi juga harus divaksinasi, termasuk orang dengan risiko tinggi dalam melakukan hubungan seksual, ahli keluarga yang pernah kontak dengan orang yang terinfeksi HBV, pengguna narkoba suntik, orang yang sering membutuhkan darah atau produk darah, penerima transplantasi organ, orang dengan pekerjaan mereka di risiko tinggi infeksi HBV, termasuk pekerja kesehatan dan wisatawan internasional ke negara-negara dengan tingkat tinggi HBV. Vaksin ini memiliki catatan keamanan dan efektivitas yang luar biasa. Sejak 1982, lebih dari satu milyar dosis vaksin Hepatitis B telah digunakan di seluruh dunia. Di kebanyakan negara dimana 8%-15% tingkat kejadian anak-anak dengan infeksi HBV yang berkembang menjadi infeksi kronis, vaksinasi telah mengurangi tingkat infeksi kronis sehingga kurang dari 1% dikalangan anak-anak yang mendapat imunisasi. Pada Desember 2006, 164 negara telah memberi vaksinasi terhadap HBV kepada bayi dalam program imunisasi nasional. Hal ini adalah merupakan peningkatan yang besar dibandingkan dengan hanya 31 negara pada tahun 1992, tahun dimana WHO mengeluarkan sebuah resolusi untuk merekomendasikan vaksinasi global terhadap Hepatitis B (WHO, 2008).
VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
1 VIRUS HEPATITIS B Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage Oleh AROBIYANA G0C015009 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNUVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis (WHO, 2015). Penularan hepatitis virus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.
BAB I PENDAHULUAN Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring
Lebih terperinciHepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis
Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Apakah hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan, penggunaan alkohol, atau kondisi medis tertentu. Tetapi dalam banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmited Infections (STIs) adalah penyakit yang didapatkan seseorang karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hepatitis 2.1.1. Definisi Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Dikatakan akut apabila inflamasi (radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B 2.1.1 Definisi Virus hepatitis adalah gangguan hati yang paling umum dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia.(krasteya et al, 2008) Hepatitis B adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B terdistribusi di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B terdistribusi di seluruh dunia. Penderita infeksi hepatitis B diperkirakan berjumlah lebih dari 2 milyar orang
Lebih terperinciHepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini
Hepatitis Virus Oleh Dedeh Suhartini Fungsi Hati 1. Pembentukan dan ekskresi empedu. 2. Metabolisme pigmen empedu. 3. Metabolisme protein. 4. Metabolisme lemak. 5. Penyimpanan vitamin dan mineral. 6. Metabolisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus. Telah ditemukan lima kategori virus yang menjadi agen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sikap Sikap merupakan suatu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak langsung dilihat akan tetapi harus ditafsirkan
Lebih terperinciMengenal Hepatitis C dan B. Buklet ini ditujukan untuk masyarakat agar lebih mengetahui informasi seputar Hepatitis C dan B.
Mengenal Hepatitis C dan B Buklet ini ditujukan untuk masyarakat agar lebih mengetahui informasi seputar Hepatitis C dan B. 1 3 Pengantar H E P A T I T I S C 4 5 5 5 6 7 8 10 11 13 14 14 15 15 16 16 17
Lebih terperinciKAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016
KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016 EPIDEMIOLOGI HEPATITIS Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dan Hepatitis A, B,
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Hepatitis D
Asuhan Keperawatan Hepatitis D Hepatitis D (sering disebut Hepatitis Delta) adalah suatu peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus Hepatitis D (HDV) adalah virus
Lebih terperinciHEPATITIS FUNGSI HATI
HEPATITIS Hepatitis adalah istilah umum untuk pembengkakan (peradangan) hati (hepa dalam bahasa Yunani berarti hati, dan itis berarti pembengkakan). Banyak hal yang dapat membuat hati Anda bengkak, termasuk:
Lebih terperinciHepatitis C: Bom Waktu didalam Hati
Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Apa hati itu? Hati adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Berat sekitar 1,5-3 kg pada orang dewasa. Apa saja fungsi hati? Membuat bahan yang diperlukan tubuh u/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersering dan terbanyak dari hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus hepatotropik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). HBV ditemukan pada tahun 1966 oleh Dr. Baruch Blumberg berdasarkan identifikasi Australia antigen yang sekarang
Lebih terperinciAll About Hepatitis B
Ringkasan Siapa tidak kenal Hepatitis B? Selain ganas dan mudah menular, jumlah kasus dan sumber penularnya pun banyak berkeliaran di sekitar kita. Orangorang dekat, tetangga, atau mungkin diri kita sendiri.
Lebih terperinciEtiology dan Faktor Resiko
Etiology dan Faktor Resiko Fakta Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif Karena
Lebih terperinciBerbagai Penyakit. Yang Menyerang Liver (Hati)
Seri penyuluhan kesehatan Berbagai Penyakit Yang Menyerang Liver (Hati) Dipersembahkan dengan gratis Oleh: Klinik Umiyah www.klinik-umiyah.com Jl. Lingkar Utara Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.A. Latar Belakang. Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular. berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini menginfeksi melalui cairan tubuh manusia secara akut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dibatasi pada pemeriksaan HBsAg strip test pada perawat di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 8,98 juta kasus hepatitis di Asia dengan kematian sekitar 585.800 kematian (WHO, 2011.b). Di Asia Tenggara ditemukan kejadian hepatitis B sekitar 1.380.000
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hepatitis karena infeksi virus merupakan penyakit. sistemik yang menyerang hepar. Penyebab paling banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis karena infeksi virus merupakan penyakit sistemik yang menyerang hepar. Penyebab paling banyak dari hepatitis akut yang berhubungan dengan virus pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hati adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran dalam proses penyimpanan energi, pembentukan protein, pembentukan asam empedu, pengaturan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B 2.1.1 Etiologi Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). HBV merupakan famili Hepanadviridae yang dapat menginfeksi manusia.
Lebih terperinciImunisasi Hepatitis B Manfaat Dan Kegunaannya Dalam Keluarga
Imunisasi Hepatitis B Manfaat Dan Kegunaannya Dalam Keluarga Chairuddin P. Lubis Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Virus Hepatitis B (HVB) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah. kesehatan global, terutama pada daerah berkembang.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah kesehatan global, terutama pada daerah berkembang. Sepertiga dari populasi dunia atau lebih dari dua miliar orang
Lebih terperinciHepatitis Marker. oleh. dr.ricke L SpPK(K)/
Hepatitis Marker oleh dr.ozar Sanuddin SpPK(K)/ dr.ozar Sanuddin SpPK(K)/ dr.ricke L SpPK(K)/ Hepatitis Marker Adalah suatu antigen asing a antibodi spesifik thdp antigen tsb. Penanda adanya infeksi, kekebalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang. paling sering disebabkan oleh infeksi virus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Secara khusus hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis B (VHB). Termasuk famili Hepadnavirus ditemukan pada cairan tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit peradangan hati akut atau menahun disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB). Termasuk famili Hepadnavirus ditemukan pada cairan tubuh seperti saliva, ASI, cairan
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari : 1. Internet, www.who.org 2. Internet, www.ashm.org.au 3. Internet, www.yakita.or.id 4.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. VHB (Virus Hepatitis B) termasuk dalam anggota famili Hepadnavirus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B VHB (Virus Hepatitis B) termasuk dalam anggota famili Hepadnavirus yang memiliki 3 jenis antigen spesifik yaitu HBsAg, HBeAg dan HBcAg. Protein pada selubung virus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus, bakteri, penyakit autoimun, racun dan lain sebagainya.virus hepatitis, sebagai penyebab
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hepatitis B 2.1.1. Definisi Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh VHB. Hepatitis B yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis B akut
Lebih terperinci6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil? Jika Ya, kehamilan keberapa?...
PETUNJUK ANAMNESA CALON PENDO Apakah anda : 1. Merasa sehat pada hari ini? 2. Sedang minum antibiotik? 3. Sedang minum obat lain untuk infeksi? Dalam waktu 48 Jam terakhir 4. Apakah anda sedang minum Aspirin
Lebih terperinciETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B
HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5
Lebih terperinciVirus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).
AIDS (Aquired Immune Deficiency Sindrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang mengurangi kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.
Lebih terperinciDinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )
Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. (081112005) Abstrak Jurnal ini membahas tentang simulasi model SEIC pada transimi virus hepatitis C (VHC) yang dibangun oleh Suxia
Lebih terperinciKanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?
Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Insiden penyakit ini masih relatif tinggi di Indonesia dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hepatitis virus masih menjadi masalah serius di beberapa negara. Insiden penyakit ini masih relatif tinggi di Indonesia dan merupakan masalah kesehatan di beberapa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Hepatitis Hepatitis adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh beberapa etiologi. Etiologi yang menyebabkan peradangan hati ini antara lain berupa virus, kelainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepar merupakan organ atau kelenjar terbesar dari tubuh yang berfungsi sebagai pusat metabolisme, hal ini menjadikan fungsi hepar sebagai organ vital. Sel hepar rentan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis B merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Virus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Virus (HBV) yang berpotensi menjadi kronis, sirosis, kanker hati atau dapat berakhir dengan kematian.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. infeksi akut maupun kronis. Risiko kronisitas tergantung pada usia saat terjadi infeksi
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Hepatitis B 1,3 Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan infeksi akut maupun kronis. Risiko kronisitas tergantung pada usia saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum hepatitis ialah peradangan yang terjadi pada liver atau hati. Istilah hepatitis sendiri berasal dari kata hepa (hati/liver) dan itis (peradangan). Hepatitis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH. Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan salah. satu masalah kesehatan utama dengan tingkat morbiditas
1 BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia meskipun vaksin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi tropik sistemik, yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
Lebih terperinciHIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari
Lebih terperinciHepatology. dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes
Hepatology dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes Definisi Hepatologi adalah cabang kedokteran berkaitan dengan studi, pencegahan, diagnosis dan manajemen penyakit yang mempengaruhi hati, kandung empedu, cabang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica
Lebih terperinciHepatitis Virus dan HIV spiritia
SERI BUKU KECIL Hepatitis Virus dan HIV spiritia Hepatitis Virus dan HIV Hepatitis Virus dan HIV Buku ini adalah terjemahan dan penyesuaian dari Viral Hepatitis and HIV, yang ditulis oleh Tim Horn dan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari dan memahami golongan darah. 2. Untuk mengetahui cara menentukan golongan darah pada manusia. II. Tinjauan Pustaka Jenis penggolongan
Lebih terperinciSEXUALLY TRANSMITTED HEPATITIS B
SEXUALLY TRANSMITTED HEPATITIS B Penyaji: dr.ramona Dumasari Lubis,SpKK NIP.132 308 599 DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008 1 PENDAHULUAN Hepatitis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT, GLDH, LDH.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS
BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori dan Konsep Penelitian 1. Kerangka Teori HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara vertical, horizontal dan transeksual.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENYAKIT HEPATITIS B 1. Pengertian Hepatitis. Hepatitis B atau yang sering disebut penyakit kuning adalah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang hati dan
Lebih terperinciAPLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang perlu penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis penyakit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi hepatitis B merupakan masalah global, diperkirakan 6% atau 387 juta dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et al., 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis B merupakan penyakit yang banyak ditemukan sebagai penyebab utama terjadinya kesakitan dan kematian, serta tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus yang dapat. menyebabkan infeksi kronis pada penderitanya (Brooks et
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi kronis pada penderitanya (Brooks et al., 2008). Virus ini telah menginfeksi lebih dari 350 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan organ hati yang dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, gangguan metabolisme, obat-obatan,
Lebih terperinciApa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang. Bagaimana HIV menular?
Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang HIV berarti virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri
Lebih terperinciPEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA
PEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA Oleh : Ni Made Meilani Dewasa ini, hepatitis menjadi suatu permasalahan global, utamanya hepatitis B.
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU
INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS TAMBAR KEMBAREN Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU 1 PENGENALAN HIV(Human Immunodeficiency Virus) ad alah virus yang menyerang SISTEM KEKEBALAN tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kronik dan termasuk penyakit hati yang paling berbahaya dibandingkan dengan. menularkan kepada orang lain (Misnadiarly, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatits B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang termasuk virus DNA, yang menyebakan nekrosis hepatoseluler dan peradangan (WHO, 2015). Penyakit Hepatitis B
Lebih terperinciJurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella
Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Data World Health Organization (2012) menunjukkan bahwa dua miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat di Indonesia dan hal ini sering timbul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyebabkan kematian penderitanya.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B 2.1.1 Definisi Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Imunisasi Pentavalen Hari / Tanggal : Selasa/ 08 Desember 2014 Tempat : Posyandu Katelia Waktu Pelaksanaan : 08.00 sampai selesai Peserta / Sasaran : Ibu dan Anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan. kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas (Baughman, 2000). Hepatitis merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Hepatitis B 2.1.1. Pengertian Hepatitis merupakan suatu proses peradangan (infeksi) pada jaringan hati yang memberikan gambaran klinis yang khas, dan dapat disebabkan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Penyakit Hepatitis Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis
Lebih terperinciHEPATITIS A. Maretta Putri Ardenari / C Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 HEPATITIS A ALIAS SAKIT KUNING
Maretta Putri Ardenari 078114104 / C Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 HEPATITIS A HEPATITIS A ALIAS SAKIT KUNING Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis
Lebih terperinciJangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti
Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV
Lebih terperinciHIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan
HIV AIDS 1. Singkatan dan Arti Kata HIV WINDOW PERIOD AIDS STIGMA ODHA OHIDHA VCT DISKRIMINASI 2. Mulai Ditemukan 1981 1987 1993 3. Cara Infeksi - Sex yang tidak aman - Napza suntik 4. Cara Pencegahan
Lebih terperinciMENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS
MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS KD 3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda
Lebih terperinciMakalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal
Makalah Biologi Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Muhammad Mirza I.B Tahun Pelajaran 2013/2014 Kata Pengantar Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan pemilik semesta alam. Berkat rahmat-nya,
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh
Lebih terperinciBuku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina,
BAB 4 IMS Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda Kamu tahu ga sih apa itu IMS? Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi atau penyakit yang salah satu cara penularannya melalui hubungan
Lebih terperinciPRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA
Epidemiologi Dasar RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT ANDREAS W. SUKUR PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Website: https://andreaswoitilasukur.wordpress.com/ Email : andreaswoitila@gmail.com Riwayat
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG HIV/AIDS
INFORMASI TENTANG HIV/AIDS Ints.PKRS ( Promosi Kesehatan Rumah Sakit ) RSUP H.ADAM MALIK MEDAN & TIM PUSYANSUS HIV/AIDS? HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009. Menurut data per 31 Desember 2008 dari Komisi Penanggulangan AIDS Pusat, di 10 Propinsi jumlah kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit menular merupakan masalah kesehatan utama di hampir setiap negara, termasuk Indonesia. Beberapa penyakit dapat menyebar dalam populasi hingga menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV dapat menyebabkan penderita
Lebih terperinciVirologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4
Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Virologi adalah ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciPartikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:
Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Partikel virus (virion), terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau infeksi pada hati yang disebabkan oleh bermacam-macam virus. Telah ditemukan 6 atau 7 kategori virus yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis merupakan infeksi yang dominan menyerang hepar atau hati dan kemungkinan adanya kerusakan sel-sel hepar. Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health
Lebih terperinciBAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala
BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). 10,11 Virus ini akan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan
Lebih terperinci