INTERAKSI OBAT ANTIKOAGULAN. Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.

dokumen-dokumen yang mirip
Farmakoterapi Obat pada Gangguan Kardiovaskuler

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Obat Sistem Kardiovaskuler

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

Interaksi Obat ANTIARITMIA. OLEH : Drs. Saiful Bahri. M.S., Apt.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik itu metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang disebabkan oleh

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja

Obat Penyakit Diabetes Metformin Biguanide

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan kondisi medis yang beragam.

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Lecture: EMI KUSUMAWATI., S.FARM., APT

KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Gagal jantung merupakan sindrom yang ditandai dengan ketidakmampuan

BAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia

Marianne, S.Si., M.Si., Apt.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pendahuluan 1.2 Farmakokinetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Chronic Kidney Disease (CKD) adalah gangguan fungsi ginjal yang

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP. kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata tekanan darah sistolik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OBAT ANTI HIPERTENSI

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lembar resep yang memenuhi kriteria inklusi dari total populasi lembar

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

INTERAKSI FARMAKOLOGI. Oleh: Wantiyah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. obat yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien. Suatu interaksi obat terjadi

FARMAKOKINETIK KLINIK ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA G I N A A R I F A H : : A S T I Y U N I A : : YUDA :: R I F N A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PKU Muhammadiyah Gamping pada periode Januari-Juni 2015.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klinis terhadap kombinasi obat berbeda ketika obat-obat tersebut diberikan

OBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tablet Blopress 8 mg dan 16 mg Candesartan Cilexetil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

Kompartemen cairan di dalam tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penyakit kardiovaskuler. The Third National Health and Nutrition

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saliva memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai proteksi, pengaturan reseptor

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan

TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Pengaruh umum Pengaruh faktor genetik Reaksi idiosinkrasi Interaksi obat. Faktor yang mempengaruhi khasiat obat - 2

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

Pencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

Pengantar Farmakologi

BADAN POM RI Ind P PEDOMAN PENILAIAN EFIKASI DAN KEAMANAN ANTIHIPERTENSI

Transkripsi:

INTERAKSI OBAT ANTIKOAGULAN Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.

Latin. Coagulare = membeku ANTIKOAGULAN Antikoagulan adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dan digunakan pada keadaan dimana terdapat peningkatan kecenderungan darah untuk membeku. Misalnya pada trombosis. Pada trombosis koroner(infark miokard), sebagian otot jantung mati akibat penyaluran darah ke bagian tersebut terhalang oleh trombus di salah satu cabangnya. Antikoagulan sangat penting untuk meningkatkan harapan hidup penderita.

Antikoagulan dibagi menjadi: 1.Zat-zat yg bekerja langsung heparin, enoxaparin, nadroparin, zat-zat heparinoid. Zat-zat ini bereaksi dengan trombolplastin dan membentuk senyawa kompleks antitromboplastin, yg menghambat pembentukan trombin dari protrombin. Heparin antikoagulan yg kuat, khasiat langsung, singkat, namun terdegradasi di saluran cerna sehingga harus melalui parenteral.

2. Zat-zat yg bekerja tak langsung warfarin, asenokumarol, fenprokumon Strukturnya mirip dengan vit. K. bekerja dengan cara antagonis terhadap vit. ini. Zat ini menghalangi pembentukkan faktor pembekuan dalam hati, antara lain dari protrombin. Oleh karena itu, proses pembekuan darah terhambat secara tidak langsung, selain mengurangi pembentukkan fibrin. WARFARIN VITAMIN K3 VITAMIN K 1

Penggunaan Pada gangguan trombo-emboli termasuk tromboflebitis (radang vena) setelah pembedahan dimana terdapat faktorfaktor tg memudahkan terjadinya trombosis, terutama trombosis koroner. Secara umum digunakan untuk mencegah terbentuknya trombi (darah beku) pd keadaan aterosklerosis. Profilaksis setelah infark jantung ternyata tdk mengurangi resiko serangan kedua, namun mencegah secara efektif terjadinya trombose perifer.

Kehamilan dan Menyusui Zat kumarin tidak boleh digunakan pd wanita hamil selama 3 bulan pertama, dan setelah minggu ke-36 kehamilan akibat sifat teratogennya. Masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil, namun boleh digunakan selama laktasi.

Absorpsi Interaksi Utama Warfarin Resin Cholestyramine : membungkus Warfarin Absorpsi Warfarin Sehingga diperlukan peningkatan dosis warfarin dengan monitoring ketat. Metabolisme Warfarin dimetabolisme oleh isoenzim sitokrom hati CYP2C9 (P4502C9) Warfarin - Antikonvulsan (Fenobarbital, fenotoin, karbamazepin) - rifampisin - glutetimid - griseofulvin Meningkatkan laju metabolisme warfarin melalui induksi enzim metabolisme oleh antikonvulsan dosis warfarin perlu ditingkatkan

Warfarin - amiodaron - disulfiram - fluconazol - simetidine (H2-blocker lain tidak) - omeprazol - fenilbutazon, okxifenbutazon - sulfinpirazon - sulfonamida - propafenon - antibiotik kuinolon - tamoksifen - disopiramid - miconazol - klofibrat Menurunkan laju metabolisme warfarin dosis warfarin diturunkan

Interaksi yang Berefek pada Ikatan Protein Albumin Warfarin - NSAID Dalam sirkulasi warfarin akan terikat dengan albumin. Sehingga bila warfarin diberikan bersamaan dengan NSAID yang juga terikat kuat pada protein albumin maka Warfarin akan terlepas dari ikatan tersebut kadar warfarin bebas dalam darah meningkat (96-98%). Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya pendarahan.

INTERAKSI OBAT DIURETIK Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.

INTERAKSI OBAT DIURETIK Diuretik bekerja menurunkan reabsorpsi natrium, klorida pd beberapa tempat di dalam nefron, sehingga dapat meningkatkan urinasi natrium, klorida, dan air.

PENGGUNAAN DIURETIK Kemampuan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh (secara negatif) ini menjadikan diuretik digunakan sebagai treatment dalam berbagai kondisi seperti status edema, dan hipertensi. Pada sindrom GJK diuretik digunakan karena kemampuannya dalam mempengaruhi kerja ginjal sebagai pusat pengatur neurohumoral dan hemodinamik yg bertanggung jawab terhadap terjadinya kerusakan miokardium

DIURETIK TIAZID Hydrochlorothiazide (HCTZ) merupakan gol. Diuretik Tiazid yg sering digunakan dalam manajemen terapi edema dan hipertensi (baik tunggal maupun dalam kombinasi dengan agen antihipertensi lain) Mekanisme Kerja Tiazid meningkatkan ekskresi Na, Cl, dan air melalui penghambatan transport ion Na melalui epitel tubuli ginjal.

INTERAKSI HCTZ HCTZ Antihipertensi & diuretik lain Menimbulkan efek aditif (efek samping hipotensi ortostatik) penyesuaian dosis. Kombinasi bersama diuretik hemat kalium (spironolakton, amilorid, triamteren) dapat menurunkan resiko hipokalemia. Kombinasi sering digunakan sebagai pengganti suplemen kalium. HCTZ Digoksin Meningkatkan resiko toksisitas digoksin (dpt menimbulkan aritmia fatal), akibat gangguan keseimbangan elektrolit (hipo- Mg, hipo-k, hipo-ca) oleh HCTZ. perlu pemeriksaan keseimbangan elektrolit sebelum memulai terapi dengan digoksin

resiko hipokalemia dpt semakin meningkat jika HCTZ digunakan bersama dgn kortikosteroid, ampoterisin B, kortikotropin. HCTZ NSAID NSAID menurunkan efek diuretik, natriuretik, melalui penghambatan biosintesis prostaglandin di ginjal. HCTZ Litium Menurunkan klirens litium melalui ginjal (konsentrasi serum meningkat), namun dpt menghambat efek samping poliurea akibat penggunaan litium. dosis & kadar serum plasma litium dimonitor. HCTZ Antidiabetes Oral Efek antidiabetes diperlemah akibat dikuranginya metabolisme glukosa (sekresi insulin ditekan)

INTERAKSI LOOP DIURETIK (DIURETIK KUAT) Loop diuretik menghambat reabsorpsi Na, Cl di bagian epitel tebal ascending ansa henle. Furosemid Vasodilator (terutama ACE inhibitor: enalapril, kaptopril) Furosemid menurunkan volume sikrulasi darah akibat peningkatan diuresis. Perlu pemantauan keseimbangan elektrolit Furosemid Teofilin Meningkatkan kadar plasma darah teofilin perlu menurunkan dosis teofilin

Furosemid Digitalis Furosemid Antibiotik Meningkatkan resiko toksisitas renal dari sefalosporin, aminoglikosid (amikasin, gentamisin) meningkatan tosisitas digitalis (resiko gangguan ritme jantung) sebagai akibat penurunanan kadar kalium dalam darah. Furosemid Prednison Menurunkan kadar Kalsium Furosemid Warfarin, klofibrat Furosemid mengganggu ikatan antara protein plasma dengan warfarin dan klofibrat meningkatkan kadar plasma warfarin, Klofibrat Furosemid Litium Klirens litium diturunkan peniongkatan kadar serum litium

INTERAKSI OBAT BETA-BLOCKER Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.

Beta Blocker Beta blocker/antagonis beta adrenergik adalah obat-obat yg memiliki afinitas untuk berikatan dengan reseptor beta adrenergik, yang mampu mengantagonis ikatan reseptor dgn Norepinefrin/Epinefrin dalam darah atau jaringan. Klasifikasi Beta Blocker Beta-blocker diklasifikasi berdasarkan keselektifannya terhadap reseptor beta.

Penggunaan Beta Blocker Beta blocker digunakan secara luas untuk pengobatan berbagai jenis gangguan kardiovaskuler: angina pektoris (stabil/tdk stabil), hipertensi, infark miokardium akut, GJK, disfungsi sistolik atau diastolik, serta terapi dan pencegahan aritmia.

Interaksi Utama Beta Blocker Penurunan Absorpsi pronanolol dengan antasid, kolestiramin, kolestipol. Absorpsi pronanolol me- Hindari interaksi ini, propanolol diberikan 1 jam sebelum obat tersebut Metabolisme Simetidin dapat menghambat sitokrom P450 me- first-pass effect dan eliminasi sistemik. Konsentrasi plasma propanolol meningkat. Sehingga diperlukan pengaturan dosis propanolol pada penggunaan kombinasi ini Interaksi betablocker dengan obat lain yg juga menghambat sitokrom P450: kuinidin, propafenon, klorpromazin, flekainamid, fluexetin (metabolit norfluexetin), antidepresan trisiklik.

Reference: Johann Auer, Cardiovascular Drugs, in A. Mozayani & L.P. Raymon (Editor), Handbook of Drug Interaction: A Clinical and Forensic Guide,Humana Press Inc, Totowa Nj.