Fidyawati, et al, Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang.

dokumen-dokumen yang mirip
VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Hakim, et al, Hubungan Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis dengan...

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KP-RI UNIVERSITAS JEMBER UNIT KERJA FKIP TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

JANGKA WAKTU YANG DIPERLUKAN PASIEN UNTUK PELAYANAN DI BAGIAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah perusahaan. Pemasaran juga berperan dalam menentukan pertumbuhan

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

Failasufa, et al, Perbedaan Faktor Kinerja Individu dan Kepemimpinan terhadap Penilaian...

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

¹Patima, ²Suryani as ad, ³Ariyanti saleh,

Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Study Pada Pasien RSKU Surakarta)

Diarti, et al, Studi Kualitas Pelayanan Apotek Ditinjau dari Tingkat Kepuasan Konsumen...

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Minat Menggunakan Ulang Jasa Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan

KECEPATAN WAKTU PELAYANAN RUMAH SAKIT BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN SPEED OF SERVICE TIME IN HOSPITAL AFFECT THE PATIENT SATISFACTION ABSTRAK

Dani Suryaningrat. Akademi Farmasi YARSI Pontianak ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SITTI MARYAM KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN BAGIAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PATRIA IKKT TAHUN 2017

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN DOKTER DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DAN MUTU PELAYANAN DOKTER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSI SUNAN KUDUS TAHUN

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci : Orientasi Pasien Baru, Kepuasan Pasien.

BAB I PENDAHULUAN. SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Abdi Setiawan 1, Darmawansyah 1, Asiah Hamzah 1.

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

ABSTRACT. Keywords : Service quality, location, hospital rate, and patient satisfaction ABSTRAKSI

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. (Quality of Nursing Care with Patients Satisfaction Level)

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

DAFTAR ISI. ABSTRAK..i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..v. DAFTAR TABEL..viii. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN..xii BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MUTU LAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

Model Loyalitas Pasien Berbasis Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam di Semarang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon)

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN RSUD PASAMAN BARAT. Oleh : Laila Khairani 3

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

DISUSUN OLEH : PUTRI ASMITA WIGATI E4A KONSENTRASI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

Transkripsi:

Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung Kabupaten Jember The Correlation beetwen Perseption of Service Quality and Revisitation Interest in Outpatient Installation of Regional Hospital, Jember District Linda Fidyawati, Yennike Tri Herawati, Eri Witcahyo Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 e-mail korespondensi: Leenda_f@yahoo.co.id Abstract The satisfaction level reached by Balung Regional Hospital in Jember District in 2014 was 62,09%. The result didn t reach the required standard which is 90%. This is the outcome is lower than the expetation the patient get dissatisfaction. It be can knownfrom the decreasing number of revisitation interest about 22972 in 21849 patient in 2012 and 2013. The purpose of this study analyzing the correlation perseption of service quality with revisitation interest. The study was an analytic. The sampleses were 80 people with interpretation used systematic random technique. The data were analyzed using spearman rank correlation test with α=0,05. The result of this study showed to know correlation between perseption of service quality with revisitation interest with p value was 0,000. The conclusion there was correlation between perseption service quality with revisitationinterest. Keywords: service quality, revisitation interest Abstrak Kepuasan merupakan indikator dari mutu pelayanan. Tingkat kepuasan yang dicapai oleh RSD Balung Kabupaten Jember pada tahun 2014 sebesar 62,09%. Hal ini belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu 90%. Hal ini disebabkan pasien kecewa karena persepsi mutu kurang dari yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari penurunan angka kunjungan ulang pasien jalan yaitu 22972 ke 21849 pasien pada tahun 2012 dan 2013. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang. Jenis penelitian adalah penelitian analitik. Sampel penelitian sebanyak 80 pasien dengan teknik Systematic Random Sampling. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman Rank (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang (p = 0,000). Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang. Kata kunci: persepsi mutu, minat kunjungan ulang Pendahuluan Pelayanan yang bermutu akan memberikan kepuasan pada pasien [1]. Kepuasan pasien terbentuk dari penilaian pasien terhadap mutu, kinerja hasil dan pertimbangan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari produk atau pelayanan yang diterima. Kepuasan merupakan bentuk perasaan seseorang yang diperoleh dari produk atau pelayanan yang diterima [2]. Kepuasan pasien rumah sakit terhadap pelayanan yang diberikan ditentukan oleh perbedaan antara persepsi terhadap pelayanan yang dirasakan (kenyataan), jika hasil yang diperolehnya melebihi dari yang diharapkan, maka pasien akan

mendapatkan kepuasan pada tingkat yang tinggi dan jika hasil yang diterima sesuai dengan yang diharapkan pasien akan merasa puas dan sebaliknya pasien akan merasa kecewa jika hasil yang diterimanya kurang dari yang diharapkan [3]. Persepsi mutu yang dirasakan oleh konsumen akan berpengaruh terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk membeli sebuah produk, ini berarti bahwa semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh konsumen, maka semakin tinggi pula kesediaan konsumen tersebut untuk akhirnya membeli [4]. Menurut pendapat Parasuraman, dkk (1988) mengemukakan bahwa terdapat hubungan secara langsung antara persepsi mutu dengan minat kunjungan ulang. Minat kunjungan ulang merupakan suatu keadaan untuk menggunakan kembali pelayanan pengobatan disebabkan kepuasan terhadap pelayanan yang diperoleh sebelumnya [5]. Rumah sakit daerah (RSD) Balung Kabupaten Jember merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah yang memiliki angka kunjungan rawat jalan menurun tiap tahunnya. Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung Kabupaten Jember pada empat tahun terakhir yaitu pada tahun 2010 sebesar 26207 pasien, pada tahun 2011 sebesar 24521 pasien, pada tahun 2012 sebesar 22972 pasien dan pada tahun 2013 sebesar 21849 pasien. Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab keadaan tersebut adalah belum tercapainya pelayanan yang bermutu yang sesuai dengan harapan pasien (pelanggan). Kepuasan merupakan indikator mutu dari suatu pelayanan. Bedasarkan data RSD Balung tentang survey indeks kepuasan pelanggan pada tahun 2008 sebesar 71,7%, pada tahun 2009 sebesar 75,5% dan pada tahun 2010 sebesar 75,5%. Hal ini belum sesuai dengan angka yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan no 129 tahun 2008 yaitu standart kepuasan pasien rawat jalan 90%. Menurut pendapat Niyarni (2012), instalasi rawat jalan RSD Balung Kabupaten Jember dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan untuk menggunakan ulang jasa pelayanan kesehatan dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan agar keputusan pasien dalam menggunakan jasa pelayanan di RSD Balung Kabupaten Jember Meningkat [6]. Menurut Niyarni (2012), menciptakan pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan suatu keharusan agar dapat menciptakan kepuasan terhadap pengguna layanan. Pelayanan yang sesuai dengan persepsi mutu ini pada akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya terjalinnya hubungan yang harmonis antara penyedia jasa dengan pelanggan,memberikan dasar minat kunjungan yang baik sehingga terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi penyedia jasa tersebut. Untuk dapat menentukan kebijakan pelayanan yang tepat, diperlukan kajian tentang dimensi mutu pelayanan kepada pasien di RSD Balung Kabupaten Jember [7]. Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas dalam pasien [8]. Dimensi mutu yang digunakan adalah aspek profesi, aspek manajemen, aspek pelanggan dan aspek lingkungan [9]. Dari keempat aspek tersebut dapat menghubungkan minat kunjungan ulang [6]. Minat membeli dipengaruhi oleh nilai dari produk yang dievaluasi. Nilai merupakan perbandingan antara mutu terhadap pengorbanan dalam memperoleh suatu produk atau layanan. Indikator dari minat kunjungan ulang yaitu keinginan, kekuatan untuk mencoba, upaya yang dilakukan dan komitmen [10]. Dengan adanya persepsi mutu yang tinggi maka pelanggan akan memiliki minat untuk menggunakan kembali jasa dari provider yang sama [11]. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung Kabupaten Jember. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di instalasi rawat jalan RSD Balung Kabupaten Jember pada bulan Januari sampai Februari 2015. Sampel penelitian sebanyak 80 pasien diambil dengan teknik Systematic Random Sampling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pesepsi mutu pelayanan. Variabel terikat dalam penelitian ini minat kunjungan ulang. Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji korelasi Sperman Rank dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil Penelitian Karakteristik Responden Distribusi karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik Responden N % umur (tahun) > 20 tahun 2 2,5 20-35 tahun 21 26,3 > 35 tahun 57 71,2 Pendidikan PT atau akademi 8 10 SMA/ sederajat 47 58,7

SMP/MTS/sederajat 24 30 tamat SD/MI sederajat 0 0 tidak sekolah/tidak tamat SD 1 1,3 Berdasarkan tabel 1 diatas dapat di lihat bahwa karakteristik responden pada > 35 tahun yaitu sebanyak 57 responden atau sebesar 71,2%. Pendidikan terakhir responden adalah SMA sebanyak 47 responden atau 58,7%. Identifikasi Persepsi Mutu Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung Kabupaten Jember Persepsi mutu pelayanan dikategorikan menjadi tiga, yaitu baik, cukup baik dan tidak baik. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Tabel 2 Distribusi Persepsi Mutu Pelayanan Mutu Pelayanan N % Baik 31 39 Cukup baik 49 61 Tidak Baik 0 0 Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 49 responden atau sebesar 61% mempunyai persepsi mutu pelayanan dalam kategori cukup baik. Hasil penilaian responden terhadap mutu pelayanan menggunakan beberapa indikator yaitu aspek profesi, aspek manajemen, aspek pelanggan dan aspek lingkungan. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Profesi aspek profesi meliputi ketelitian, kecepatan, kesediaan dalam memberikan informasi mengenai penyakit, menanyakan keluhan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan, ketepatan dalam menemukan diagnosa penyakit, waktu tunggu pasien di (loket pendaftaran, apotek dan poliklinik). Dikategorikan menjadi tiga yaitu baik, cukup baik dan tidak baik. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Profesi Baik 37 46 Cukup baik 43 54 Tidak Baik 0 0 Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar rsponden yaitu sebanyak 43 responden atau sebesar 54% mempunyai persepsi pada indikator aspek profesi dalam kategori cukup baik. Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Manajemen aspek manajemen meliputi ketepatan dalam memberikan resep obat, sikap (ramah dan sopan) kepada pasien, kerapian penampilan petugas, mudah dihubungi saat pasien membutuhkan bantuan, kemampuan petugas administrasi dalam merespon pertanyaan dari pasien, kecepatan petugas administrasi dalam memberikan pelayanan, kemudahan pasie dalam membutuhkan bantuan petugas administrasi, kemampuan petugas administrasi dalam memberikan informasi. Dikategorikan menjadi tiga yaitu baik, cukup baik dan tidak baik. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Tabel 4 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Manajemen Baik 36 45 Cukup baik 44 55 Tidak baik 0 0 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar rsponden yaitu sebanyak 44 responden atau sebesar 55% mempunyai persepsi pada indikator aspek manajemen dalam kategori cukup baik. Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Pelanggan

aspek Pelangga meliputi kepuasan pasien terhadap fasilitas rumah sakit, ruang tunggu, pemeriksaan di poli, ikap dan perhatian petugas, jawaban dari petugas, pelayanan administrasi. Dikategorikan menjadi tiga yaitu puas, cukup puas dan tidak puas. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Tabel 5 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Pelanggan Puas 30 37 Cukup puas 50 63 Tidak puas 0 0 Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar rsponden yaitu sebanyak 50 responden atau sebesar 63% mempunyai persepsi pada indikator aspek pelanggan dalam kategori cukup puas. Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Indikator Aspek Lingkungan aspek Lingkungan meliput ketanggapan petugas dalam pemakaian masker dan sarung tangan setiap pemeriksaan pasien. Dikategorikan menjadi tiga yaitu baik, cukup baik dan tidak baik. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Tabel 6 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Pelanggan Baik 28 35 Cukup baik 52 65 Tidak baik 0 0 Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar rsponden yaitu sebanyak 52 responden atau sebesar 65% mempunyai persepsi pada indikator aspek lingkungan dalam kategori cukup baik. Identifikasi Minat Kunjungan Ulang Minat kunjungan ulang dikategorikan menjadi tiga, yaitu sangat berminat, berminat dan tidak berminat. Hasil pengkategorian atas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut: Tabel 7 Distribusi Minat Kunjungan Ulang Minat Kunjungan Ulang N % Sangat berminat 23 29 Berminat 57 71 Tidak berminat 0 0 Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 57 responden atau 71% memilih kategori berminat. Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang Hasil tabulasi silang antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang adalah sebagai berikut: Tabel 8 Persep si mutu Tabulasi silang antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang Minat kunjungan ulang Sangat Berminat Tidak Tot n % n % n % n % Baik 23 28,75 0 0 0 0 23 28,75 Cukup 30 37,5 27 33,75 0 0 57 71,25 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 14 66,23 27 33,75 0 0 80 100 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa Sebagian besar responden yaitu sebanyak 57 responden atau 71,25% dalam kategori persepsi mutu pelayanan dalam kategori cukup baik yang disertai dengan berminat dengan kunjungan ulang. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman rank menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,000 atau nilai p lebih kecil dari 0,05 sehingga HO ditolak yang arinya ada hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang.

Pembahasan Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden yang menilai mutu pelayanan yang cukup baik dan responden berminat berkunjung ulang sebanyak 57 responden atau sebesar 71,25%. Sedangkan penilaian pada mutu pelayanan yang tidak baik dan responden tidak berminat sebesar 0% yang artinya tidak ada responden yang menilai pelayanan tidak baik dan tidak ada responden yang merasa tidak berminat. Dengan terdapatnya hasil bahwa tidak ada responden yang merasa tidak berminat menunjukkan bahwa responden telah mendapatkan pelayanan yang baik, hanya saja terdapat beberapa hal yang menurut responden belum sesuai dengan harapannya sehingga mempengaruhi minat kunjungan ulang terhadap pelayanan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Primatika (2013) yang menyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi bahwa mutu pelayanan di RSGM dalam kategori cukup sebesar 51% dan berminat melakukan kunjungan ulang sebesar (93,7%). Hal ini sesuai dengan teori Supriyanto (2010) yang menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit yang baik, akan membuat rumah sakit diminati oleh berbagai pihak yang berkepentingan. jika pasien puas dengan layanan yang diterimanya pasien akan datang kembali untuk mendapatkan pelayanan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tri (2010) yang menyatakan bahwa ada hubungan persepsi mutu dengan minat kunjungan ulang di RS Ortopedi dr R. Soeharso Surakarta. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Parasuraman, dkk (1988) mengemukakan bahwa terdapat hubungan secara langsung antara persepsi mutu dengan minat kunjungan ulang [6]. Kesesuaian hasil penelitian ini dikarenakan mutu pelayanan yang baik dapat memberikan kepuasan terhadap pelayanan yang diperoleh sebelumnya sehingga pasien akan berminat untuk melakukan kunjungan ulang. Hal ini sesuai dengan teori Parasuraman, dkk (1988) yang mengemukakan bahwa rumah sakit dituntut memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu sehingga mampu memberikan kepuasan pasien sehingga pasien akan datang kembali. Simpulan dan Saran Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang. Rekomendasi dalam penelitian ini antara lain keberadaan petugas kesehatan (dokter umum dan dokter spesialis) dalam memberikan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dengan penambahan petugas medis khususnya dokter spesialis atau pengaturan jadwal kerja atau meningkatkan kedisiplinan dengan cara dilakukannya supervisi dari atasan ke bawahan atau penilaian langsung dari konsumen. Seluruh petugas meningkatkan sikap ramah dan komunikasi yang baik kepada pasien dengan cara memberikan manajemen insentif untuk penerapan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dalam bekerja. Melakukan survey indeks kepuasan yang dilakukan secara berkala dan untuk penelitian selanjutnya melanjutkan penelitian tentang mutu pelayanan dengan minat beli. Daftar Pustaka [1] Solikha. Hubungan kepuasan pasien dengan minat pasien dalam pemanfaatan ulang pelayanan pengobatan kesehatan. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan. J AKK. 2008. Desember; 1(1): 192-199. [cited 2014 Juni 5 ] Available from http://journal.ugm.ac.id/jmpk/article/view/2695/ 2418 [2] Koentjoro T. Regulasi Kesehatan di Indonesia. Yogyakarta. ANDI; 2007. [3] Kotler. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta. Prenhalindo; 2005 [4] Puspitasari D. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas dan Kepuasan Pelanggan terhadap Minat Beli Ulang. Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro; 2006. [cited 2014 Juni 5] available from www.eprints.undip.ac.id [5] Parasuraman, Valerie, Zeithaml, Leonard. A Multiple Item Scale for Measuring Customer Perseption on Future Research. Journal of Marketing. 1998. 49 (1). [6] Jember. Profil RSD Balung Kabupaten Jember tahun 2013. Jember: RSD Balung Kabupaten Jember; 2013. [7] Sastrianegara MF. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika; 2009. [8] Niyarni, Supriyo, Restiawati, Imam P. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Minat Menggunakan Ulang Jasa Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan di RSUD Benda Kota Pekalongan. Jurnal Kesehatan. Semarang.Universitas Pekalongan. 2012. Juni; 3 (1). [cited 2014 April 17] Available from http://www.journal.unikal.ac.id/index.php/keseh atan/article/view/25/12 [9] Supriyanto S, Ernawati M. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta. ANDI;2010.

[10] Li, chieh-lu, Joohyun Lee. Dimensions of service and their influence on intention to repurchase. Department of Leisure Penn State University;2001.