PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

<-- ' ' '\' l~i~ ;~~ B riicl~"':ii

TINJAUAN PUSTAKA. Pohon aren atau enau (Arenga pinnata) adalah pohon yang banyak

STABILITAS MUTU NIRA AREN KEMASAN DENGAN PERLAKUAN FISIK DAN PENGAWET ALAMI AKAR KAWAO SELAMA PENYIMPANAN DINGIN

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH CAIR DAN NIRA TERHADAP KARAKTERISTIK GULA SEMUT (Palm Sugar)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

I PENDAHULUAN. beragam jenis minuman tradisional. Walaupun memiliki nama yang berbeda-beda

TINJAUAN PUSTAKA. berkesinambungan. Di Indonesia pohon aren sebagian besar secara nyata. manisan buah dan lain sebagainya (Sumarni et al., 2003).

I. PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin banyak. Upaya pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan energi dunia saat ini telah bergeser dari sisi penawaran ke sisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri semakin berkurang, bahkan di

BAB I PENDAHULUAN. jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh Indonesia.

PRODUKSI NATA PINNATA DARI NIRA AREN

Influence Old Age The Breeding Of Acetobacter Cylinum To Rendemen Nata Sugar Palm

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Aren (A. pinnata) merupakan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI STARTER SIFAT FISIKOKIMIA ANGGUR NIRA SIWALAN. ( Borassus sundaicus) SKRIPSI 0 L E H : DULCE M.S. GUSMAO ( )

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kelapa merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau ahli bidang ilmu lainnya yang mungkin tidak setuju dengan statement

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk makin terbuka luas. 1. buah-buahan sampai saat ini masih sangat sederhana (tradisional) dan pada

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh kualitas, kuantitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Perkebunann kelapa sawit berkembang pesat di kawasan Asia Tenggara, Malaysia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pohon aren atau enau (Arenga pinnata) merupakan pohon yang

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi). Di Sulawesi Utara, pengolahan etanol dari nira aren dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK TAPE UBI JALAR

KAJIAN KARAKTERISTIK OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF LAMA WAKTU PENYIMPANAN

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya aktivitas yang harus dilakukan, sementara waktu yang ada sangat terbatas. Gaya

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Pohon aren banyak dijumpai diseluruh pulau Jawa, tumbuh di hutan-hutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

Pengawetan bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

... TAPE. Yuniar Lidyawati ( ) Anita Novalia ( ) Dyan Fitrisari ( )

PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfaatkan secara luas. Hasilnya 15,5 miliar butir kelapa per tahun

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

I. PENDAHULUAN. negara dengan ciri khas masing-masing. Makanan fermentasi tersebut diolah

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG KEPOK. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB I PENDAHULUAN. mikrobia asli yang terdapat pada kulit buah. Fermentasi secara tradisional ini hasilnya

SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA FTI-ITS

HASIL DAN PEMBAHSAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Peggunaan Probiotik terhadap ph

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Ketebalan dan Rendemen pada Nata

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar. dapat dimanfaatkan salah satunya limbah ampas tahu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nira yang dihasilkan oleh setiap tanaman tersebut memiliki ciri fisik serta

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga pinnata) yang termasuk dalam kelompok palmae. Sekarang ini, tanaman aren telah banyak dibudidayakan karena pemanfaatan tanaman aren tidak hanya terletak pada buah, batang, dan daun, tetapi tanaman aren juga dapat menghasilkan nira. Di Kecamatan Sibolangit, nira aren yang disadap dari pohon aren diolah menjadi beberapa jenis produk seperti tuak, gula merah, dan gula tualah. Pemanfaatan menjadi minuman ringan sangatlah rendah dikarenakan nira yang telah disadap mudah sekali mengalami fermentasi sehingga merusak mutu dari nira aren yang umumnya berasa manis. Dengan keadaan seperti inilah yang mengakibatkan para petani nira aren mengolahnya menjadi tuak ataupun gula merah. Proses pengolahan nira aren segar menjadi nira aren kemasan yang lebih tahan lama dari nira biasanya merupakan suatu solusi bagi para petani aren agar dapat mengolahnya menjadi minuman ringan yang alami dan segar, sehingga pemanfaatan nira aren yang biasanya menjadi tuak (minuman beralkohol) dapat beralih menjadi minuman ringan yang alami, segar dan harganya yang terjangkau bagi masyarakat. 1

2 Nira adalah cairan yang diperoleh dari tandan bunga jantan yang disadap. Cairan ini berasa manis warnanya kekuningan. Proses pengambilan nira dapat dilakukan dengan cara digiling, diperas, dan disadap. Banyak jenis tanaman yang dapat menghasilkan nira diantaranya aren, kelapa, tebu, bit, sagu, kurma, nipah, siwalan, lontar dan sorgum. Pemanfaatan nira umumnya digunakan sebagai bahan utama pembuatan gula. Komponen utama yang terdapat di dalam nira selain air adalah karbohidrat dalam bentuk sukrosa, sedangkan komponen lainnya relatif kecil seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Komposisi nira tersebut dapat dijadikan berbagai ragam produk olahan baru seperti tuak, anggur, nata, asam cuka, alkohol dan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme terutama bakteri dan khamir. Dinas Perkebunan Sumatera Utara menetapkan Kabupaten Karo dan Tapanuli Selatan sebagai sentra pengolahan aren mengingat kawasan itu merupakan produsen aren terbesar di Sumatera Utara. Menurut Badan Pusat Statistik, selain dua daerah tersebut, penghasil aren terbesar di Sumatera Utara lainnya adalah Simalungun, Mandailing Natal, dan Deli Serdang. Nira aren sangat mudah mengalami kerusakan karena mengalami proses fermentasi akibat kontaminasi mikroorganisme khususnya bakteri dan khamir. Kerusakan tersebut terjadi pada saat nira keluar dari tandan pohon aren. Jenis mikroorganisme yang ada pada air nira adalah Saccharomycess sp dan Acetobacter sp. Selain itu dapat juga dipengaruhi saat kondisi penyadapan dan pengangkutan ke tempat pengolahan.

3 Nira aren akan mengalami kerusakan akibat proses fermentasi atau perombakan terhadap senyawa dalam nira oleh aktivitas enzim invertasi yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Fermentasi tersebut mengakibatkan perombakan sukrosa yang terkandung dalam nira menjadi alkohol dan selanjutnya menjadi asam asetat. Komponen lain yang terkandung di dalam air nira dimanfaatkan oleh mikroorganisme penyebab kontaminasi untuk memacu pertumbuhannya. Pada saat proses fermentasi maka kandungan gula pada nira akan menurun dengan cepat sedangkan kandungan asam asetat, laktat, dan tartarat cenderung meningkat. Perubahan tersebut dapat ditandai dengan penurunan ph dan penurunan kadar gula. Ada beberapa bahan pengawet alami yang biasa ditambahkan oleh para penyadap untuk menghambat fermentasi pada nira yaitu kulit manggis, kulit buah langsat, kulit pohon langsat, kayu/getah nangka, getah pepaya. Petani aren di desa Sibolangit Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara biasanya menggunakan bahan pengawet alami yakni akar kawao untuk menghambat proses fermentasi pada nira aren. Akar kawao terlebih dahulu dibersihkan dan dipipihkan. Pada pelaksanaannya penambahan akar kawao tidak mempunyai konsentrasi yang konkrit sehingga setiap penyadap menghasilkan nira aren yang berbeda-beda daya tahannya. Perlakuan fisik dengan cara pemanasan adalah upaya penghambatan kerusakan yang terjadi terhadap air nira. Dengan perlakuan pemanasan maka akan membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam nira aren, mikroorganisme

4 tersebut tidak dapat berkembang biak dan merombak gula menjadi alkohol sehingga nira aren tidak mengalami proses fermentasi. Zat yang ada pada akar kawao diduga dapat menghambat fermentasi nira karena senyawa yang terkandung pada akar kawao dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu perlu dilakukan kombinasi antara perlakuan fisik dan penambahan zat pengawet alami dari akar kawao sehingga air nira aren tersebut tetap segar dan dapat dinikmati baik dalam bentuk minuman ringan, serta dapat meningkatkan nilai jual nira itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Stabilitas Mutu Nira Aren Kemasan dengan Perlakuan Fisik dan Pengawet Alami (Akar Kawao) selama Penyimpanan Dingin Tujuan Penelitian Untuk mengetahui stabilitas mutu nira aren kemasan dengan perlakuan fisik dan pengawet alami (akar kawao) terhadap lama penyimpanan minuman nira aren. Kegunaan Penelitian Sebagai sumber informasi untuk mengetahui stabilitas mutu nira aren kemasan dengan perlakuan fisik dan penambahan pengawet alami (akar kawao) selama penyimpanan. Memberikan informasi kepada peneliti lain yang memerlukan data ilmiah. Sebagai sumber data dalam penyusunan skripsi di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

5 Hipotesa Penelitian Ada pengaruh perlakuan fisik dan penambahan pengawet alami (akar kawao) selama penyimpanan dan interaksi keduanya terhadap perubahan stabilitas mutu nira aren kemasan..