AGRITEPA, Vol. I, No. 1, Juni 2014

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN

Perencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ABSTRACT. Key Words : analysis cost-volume-profit, break even point, profit target, operating leverage

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

ANALISIS HUBUNGAN BREAK EVEN POINT DENGAN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA CV ADI PUTRA UTAMA PALEMBANG

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

Analisa Break Even Point sebagai Dasar Perencanaan Laba pada Perusahaan Tenun Ikat

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN

ABSTRACT. Keywords : sales volume, profit, break even point, margin of safety, fixed costs, variabel cost, mixed cost. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN. Arif Budi Satrio

PENERAPAN PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) UNTUK PERENCANAAN LABA YANG OPTIMAL PADA PT DIANA PRIMA

Vol.10, No Februari 2015 ISSN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERUPUK SINGKONG UD KELOMPOK TANI KULIM UNGGUL KELURAHAN KULIM KOTA PEKANBARU

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA HOTEL METRO BANJARMASIN. Hendro Ravelly T. (Universitas Lambung Mangkurat)

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT.SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq

ANALISA BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR UNTUK MENGOPTIMALKAN PROFITABILITAS USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA RAMAN AJI

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. INTERBIS SEJAHTERA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN LABA PADA UD METTALON PERIODE

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS BIAYA, VOLUME, DAN LABA PADA USAHA PENGGILINGAN IKAN TENGGIRI DI KOTA BENGKULU (STUDI KASUS HOME INDUSTRY BINTANG LAUT)

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis Titik Impas, Perencanaan Volume Penjualan, Perencanaan Laba, Simulasi Monte Carlo

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Keywords: Cost-volume-profit analysis, BEP, Planning profit, Cost, Sales volume, Sales price. Universitas Kristen Maranatha

PENGGUNAAN MATEMATIKA EKONOMI UNTUK ANALISIS BREAK EVEN PADA CV KAISAR REPROFURNI JEPARA

Djulaiha Fabanyo., D.P.E. Saerang., H. Sabijono. Analisis Break Even

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

ANALISIS PERENCANAAN LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN BREAK EVEN POINT PADA PT. KHARISMA SENTOSA MANADO

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

[Type the document title]

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN LABA (Studi Pada Perusahaan Timbangan X Kota Malang)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: cost-volume-profit, break-even point, profit target, margin of safety, operating leverage

ANALISIS BREAK EVEN POINT

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi OLEH

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri)

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

KALKULASI HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD PONDOK MEKAR

ABSTRACT. Keywords: Analysis of Cost Volume Profit (CVP), maximize profit. vii Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI PERENCANAAN LABA PRODUK KRUPUK RAMBAK PADA UD.GAJAH

Indit et al., Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Penetapan Harga...

PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN VOLUME PENJUALAN (STUDI KASUS PADA BAKSO DAN MIE AYAM MIDUN PALEMBANG)

URGENSI ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DALAM PERENCANAAN BISNIS

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN MARGIN OF SAFETY UNTUK PERENCANAAN LABA PADA KONVEKSI ULYA COLLECTION KUDUS. Oleh: PUTRIANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ECONOMIC ANALYSIS OF LAYER AT HS INDRA JAYA ENTERPRISE AT PONGGOK SUBDISTRICT BLITAR REGENCY

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Mohamat Nafiudin, Robin Jonathan, Adi Suroso. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

Cost Volume Profit Sebagai Alat Bantu Penyusunan RKAP PG Jatiroto

Transkripsi:

ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MINUMAN KESEHATAN ( STUDI KASUS : JAHE INSTAN PUTRI KELURAHAN TIMUR INDAH KOTA BENGKULU ) ANALYSIS OF BREAK EVENT POINT (BEP) AS A PROFIT PLANNING TOOL AT HEALTH DRINK INDUSTRY (CASE STUDY : INSTANT GINGER PUTRI TIMUR INDAH VILLAGE BENGKULU CITY) Romzi 1, Jusuf Wahyudi 2, Yossie Yumiati 3 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNIVED 2) Fakultas Pertanian UNIVED 3) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNIVED ABSTRAK Analisis Break Event Point (BEP) atau titik impas merupakan teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya total, laba yang diharapkan dan volume penjualan. Melalui analisis break evenpoint perusahaan dapat membuat perencanaan laba sehingga diperoleh informas I tentang berapa jauh penjualan bias ditingkatkan atau diturunkan sehingga perusahaan tidak rugi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa produksi dan nilai penjualan jahe instan Putri agar mencapai BEP serta untuk mengetahui penggunaan analisis BEP dalam kaitannya sebagai perencanaan laba. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di industry minuman kesehatan jahe instan yang terletak di kelurahan Timur Indah kota Bengkulu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2012. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan panduan kuisioner sedangkan data sekunder diambil berdasarkan studi literature dan internet. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa BEP kemudian dilanjutkan dengan perhitungan perencanaan laba dengan menggunakan analisis cost-volume-profit. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa industri minuman kesehatan jahe instan PutriTimur Indah Ujung kota Bengkulu harus memproduksi jahe instan sebesar 1.887,37 kg pertahun untuk mencapai BEP dengan nilai penjualan sebesar Rp. 94.368.000,- per tahun. Hasil analisis BEP dalam kaitannya dengan perencanaan laba digunakan analisis Cost-Volume-Equation dimana industri minuman kesehatan jahe instan Putri Timur Indah Ujung kota Bengkulu dapat ditingkatan dari Rp. 31.631.333,33,- menjadi Rp. 40.000.000,- dengan cara meningkatkan volume penjualan dari 2.520 kg per tahun menjadi 2683,53 kg. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan usaha Rp.31.631.333,33,- pertahun.perencanaan laba dapat dilakukan dengan mempertimbangkan perhitungan margin of safety, dimana perusahaan ini hanya dapat menurunkan volume penjualan sebesar 29,78% saja agar tidak menderita rugi. Kata Kunci : BEP, profit, marjin keamanan 100

ABSTRACT Break Event Point (BEP) Analysis or break-even analysis is a technique for studying the relationship of total cost, expected profit and sales volume. Through the break-even point analysis the company's can make a planning profit in order to obtain information about how much sales could be increased or decreased so the company does not lose. The purpose of this study is to investigate how the production and sales of instant ginger princess in order to achieve the BEP and to investigate the use of BEP analysis in relation to the profit planning. This study uses a case study in health instant ginger beverage industry, located in Kelurahan Timur Indah Kota Bengkulu. The study was conducted in August 2012 that used are primary data and secondary data. Primary data taken based on interviews and observations by questionnaire, while secondary data taken based on the study of literature and the internet. Analytical technique used is the analysis of BEP followed by calculation of profit planning using the analysis of cost-volume-profit. Based on the survey results revealed that the health drink industry of ginger instant of Putri in Kelurahan Timur Indah Kota Bengkulu should produce instant ginger at 1,887.37 kg per year to reach the BEP with a sales value of Rp. 94,368,000, - per year. The results of the BEP analysis related to profit planning used Cost- Volume-analysis equation where this health drink industry can be increased from Rp. 31,631,333.33 to Rp. 40,000,000.- by increasing of the sales volume from 2,520 kg per year to 2,683.53 kg. Based on calculations that the instant ginger of Putri is quite profitable with a value gain Rp. 31.631.333,33, - per year. Profit planning can be done by considering the profit margin of safety calculation, where the company was only able to decrease the volume of sales by 29.78% in order not to suffer any loss. Keywords : BEP, profit, Margin of safety PENDAHULUAN Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Industri pengolahan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan nasional negara. Tujuan mendirikan usaha tidak lain adalah untuk memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kelangsungan hidup. Kemajuan dan perkembangan usaha akan membawa akibat bagi pembangunan itu sendiri baik positif maupun negatif. Pada kalangan pengusaha itu sendiri, perkembangan dan kemajuan dunia usaha telah membawa kearah persaingan yang semakin ketat, sedangkan usaha untuk mencapai laba tidak dapat dipisahkan dari masalah penjualan, peningkatan penjualan yang tinggi bukan selalu berarti mendapatkan laba yang lebih besar. Industri yang diprioritaskan untuk dikembangkan menurut Zulkipli Husin (1999) adalah industri kecil (agro industri) 101

yang bersifat padat karya dengan orientasi utama untuk memenuhi pasaran ekspor disamping pasaran dalam negeri. Hal ini disebabkan sektor industri kecil memiliki peranan penting dalam menjawab tantangan-tantangan pembangunan yaitu perluasan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang bertambah terus jumlahnya. Industri minuman kesehatan Jahe Instan Putri salah satu usaha yang termasuk industri kecil adalah yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian di Kota Bengkulu yag telah diproduksi sejak 2008. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba optimal sesuai dengan kemampuan perusahaan karena laba seringkali dijadikan ukuran untuk menilai sukses tidaknya manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan. Di dalam merencanakan laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu harga jual, biaya dan volume penjualan. Dan untuk melihat hubungan dari ketiga unsur tersebut maka diperlukan suatu teknik analisis yaitu analisis titik impas atau break event point (BEP). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bulan Agustus 2012 pada Industri Minuman Kesehatan Jahe Instan Putri, Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yakni mengumpulkan data-data Kuantitatif (angka-angka) yang berkaitan dengan penelitian. Data yang dikumpulkan diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data yang diambil bersumber dari data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung kepada pihak industri jahe instan dengan panduan kuisioner yang dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen Industri Minuman Jahe Instan Putri seperti laporan keuangan perusahaan serta bahan-bahan lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Operasional Variabel Operasional variable yag digunakan meliputi (1) Produksi, (2) Biaya produksi, (3) Harga, (4) Penerimaan, (5) Pendapatan, (6) Biaya tetap, dan (7) Biaya variable. Metode analisis data yang dilakukan berupa (1) Menentukan data biaya variabel, biaya tetap, jumlah produksi dan harga produksi, (2) Menghitung Keuntungan (3) Analisis BEP, (4) Perencanaan Laba, dan (5) Margin of safety. Untuk mengetahui BEP usaha industri minuman kesehatan Jahe Instan Putri digunakan pendekatan keuntungan sebagai berikut : 102

π = TR TC Keterangan : Π = Keuntungan usaha Jahe Instan Putri (Rp) TR = Total Revenue (Total Penerimaan) Jahe Instan Putri (Rp) TC = Total Cost (Total Biaya) Jahe Instan Putri (Rp) Dalam keadaan BEP, Π = 0, maka penerimaan (TR) sama dengan biaya produksi total. TR = TC Penerimaan adalah nilai yang diterima dari produksi pengusaha atau perkalian antara produksi dengan harga jual. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : TR = P x Pq Pada saat harga (Pq) tetap, produksi (P) yang harus dicapai agar BEP adalah : P = TC/Pq Pada produksi (P) tetap, penerimaan pengusaha pada saat BEP adalah : TR = P x Pq BEP Produksi adalah P = TC/Pq BEP Penjualan adalah TR = P x Pq Sedangkan penggunaan analisis BEP dalam kaitannya dengan perencanaan laba digunakan analisis Cost-Volume-Profit Equation dengan menggunakan persamaan berikut ini (Mulyadi, 1990) : px = a + bx + c Dimana: px = Impas dalam satuan penjualan (BEP Rp) a = biaya tetap (FC) bx = biaya variabel (VC) c = Laba yang diinginkan Perhitungan Margin of safety dilakukan sebagai informasi pada pihak manajemen mengenai berapa basarnya perubahan volume penjualan yang masih dapat diterima agar industri tidak menderita kerugian. Besarnya margin of safety dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995) : HASIL DAN PEMBAHASAN Volume Produksi, Harga dan Omzet Usaha ini didirikan pada bulan Agustus 2008 dan seiring berjalannya waktu usaha ini semakin menampakan hasil dengan semakin meningkatnya produksi dan volume penjualan setiap tahunnya. 103

Tabel 1. Volume Produksi, Harga dan Omzet penjualan Jahe Instan Putri Tahun 2008-2011 NO Tahun Volume Produksi (Kg) Harga Penjualan (Kg) Omzet Penjualan (Rp) 1 2008 900 35.000 31.500.000 2 2009 2.400 35.000 84.000.000 3 2010 1.920 40.000 76.800.000 4 2011 1.680 50.000 84.000.000 Sumber : Data primer Tabel 1. di atas menjelaskan bahwa omzet penjualan terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan 2009 dan menurun di tahun 2010 dan 2011. Namun jika dilihat dari harga jual produksi perkilogramnya mengalami peningkatan. Dengan demikian prospek usaha minuman kesehatan Jahe cukup menguntungkan karena harga jualnya terus meningkat. Penggolongan Biaya-biaya Produksi 1. Biaya variabel (VC) Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya kemasan, upah gaji/karyawan dan biaya variabel lain seperti listrik, telpon, air, transportasi dan adminitrasi umum (lihat lampiran 1). Sehingga total biaya variabel adalah sebesar : Rp. 87.792.000,- 2. Biaya Tetap (FC) Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan alat (lihat lampiran 1) dengan total biaya tetap sebesar : Rp. 6.576.666,67 3. Total biaya adalah (TC): VC + FC = TC, sehingga : 87.792.000 + 6.576.666,67 = 94.368.666,67 Analisis Break Even Point Untuk mengetahui BEP usaha industri minuman kesehatan jahe Instan Putri digunakan pendekatan keuntungan sebagai berikut : π = TR - TC Pada saat keuntungan = 0, maka penerimaan usaha minuman kesehatan Jahe Instan Putri sama dengan biaya yang dikeluarkan. Penerimaan usaha minuman Kesehatan Jahe Instan Putri yang dihasilkan dikalikan dengan harga yang diterima. Produksi yang dihasilkan adalah 2.520 kg dan harga yang diterima adalah Rp. 50.000,- per kilogram, maka penerimaan pengusaha adalah 104

126.000.000,- (TR). Biaya yang dikeluarkan adalah Rp.94.368.666,67 sehingga diperoleh keuntungan yaitu sebesar : π = TR - TC 126.000.000-94.368.666,67 = 31.631.333,33 Untuk mengetahui produksi yang harus dijual agar mencapai BEP adalah : BEP Unit = TC/Pq = 94.368.666,67/50.000 = 1.887,37 kg Dengan BEP produksi sebesar 1.888,54 kg berarti produksi minimum yang harus terjual agar pengusaha tidak mengalami kerugian adalah sebesar 1.887,37 kg. Dengan harga bubuk jahe instan sebesar Rp 50.000,- /kg maka penerimaan pengusaha pada saat BEP adalah : BEP Sales = P. Pq = 1887,37 x 50.000 = 94.368.000 Secara grafik titik impas industri minuman kesehatan jahe instan putri dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Grafik Break Event Point 105

Dalam grafik break even point menggambarkan hubungan antara total biaya (TC), volume penjualan dan tingkat penghasilan (TR), biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Besarnya volume produksi dalam unit terlihat pada sumbu horizontal (sumbu x) dan besarnya biaya serta penghasilan penjualan terletak pada sumbu vertikal (sumbu Y), break even point terletak pada titik terjadinya persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya. Gambar 1. di atas menunjukkan bahwa industri minuman jahe instan putri dapat mencapai titik break even poin pada penjualan sebanyak 1.888,37 kg atau volume penjualan sebesar Rp. 94.368.000. Pada posisi tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh laba atau sama dengan nol. Perencanaan Laba Penggunaan analisis BEP dalam kaitannya dengan perencanaan laba digunakan analisis Cost-Volume-Profit Equation dengan menggunakan persamaan berikut ini (Mulyadi, 1990) : px = a + bx + c Dimana: px = Impas dalam satuan penjualan (BEP Rp) a = biaya tetap (FC) bx = biaya variabel (VC) c = Laba yang diinginkan Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh laba sebesar : 31.631.333,33. Jika perusahaan ingin meningkatkan laba menjadi 40.000.000 di tahun 2012 maka volume penjualan produk harus ditingkatkan, karena volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi. Dengan demikian dapat dihitung sebagai berikut : px = a + bx + c 50.000x = 6.576.666,67 + 87.792.000 + 40.000.000x = 134.368666,67/50.000x= 2 687,53 unit/kg. Dengan demikian jika usaha industri minuman kesehatan Jahe Instan Putri ingin meningkatkan labanya dari Rp. 31.631333,33,- menjadi Rp. 40.000.000,- pertahun maka volume penjualan produknya harus ditingkatkan dari 2.520 kg menjadi 2 687 kg pertahun dengan ketentuan data yang digunakan adalah data terakhir. Marjin Keamanan (Margin of safety) Marjin keamanan adalah selisih antara rencana penjualan (dalam unit atau satuan uang) dengan impas (dalam unit atau satuan uang) penjualan. Marjin keamanan dilakukan agar dapat diketahui informasi mengenai seberapa jauh realisasi penjualan dapat turun dari rencana penjualannya agar 106

perusahaan tidak menderita rugi. Penurunan realisasi penjualan dari rencana penjualan maksimum harus sebesar margin keamanan agar perusahaan tidak rugi. 2687,53 Margin Of X 1887,37 Safety = 100% 2687,53 = 29,78% Dari hasil perhitungan margin of safety di atas dapat dijelaskan bahwa agar industri minuman kesehatan jahe instan putri tidak mengalami kerugian maka dengan rencana penjualan sebesar 2687,53 kg pertahun maka volume penjualan hanya boleh turun sebesar 29,78 persen dari rencana penjualan yang direncanakan kalau tidak demikian maka perusahan akan mengalami kerugian. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Industri minuman kesehatan jahe instan Putri harus memproduksi jahe instan sebesar 1.887,37 kg pertahun untuk mencapai BEP. 2. Nilai penjualan minuman kesehatan jahe instan Putri yang harus diterima sebesar Rp. 94.368.000,- pertahun agar mencapai BEP. 3. Analisis BEP dalam kaitannya dengan perencanaan laba menggunakan analisis Cost-Volume-Equation dimana industri minuman kesehatan jahe instan Putri dapat ditingkatkan dari Rp. 31.631.333,33,- menjadi Rp. 40.000.000,-dengan cara meningkatkan volume penjualandari 2.520 kg pertahun menjadi 2.683,53 kg pertahun dengan ketentuan data yang digunakan adalah data terakhir. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan usaha minuman kesehatan jahe instan Putri cukup menguntungkan dengan nilai keuntungan Rp.31.631.333,33,- pertahun. DAFTAR PUSTAKA sebesar Ahmad, Kamaruddim. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Dewi Ariyanti, Rikeu. (2005). Kememadaian Analisis Break Event Sebagai Alat Bantu Bagi Manajemen Dalam Perencanaan Laba Perusahaan. Skripsi Universitas Widyatama Bandung: diterbitkan. Harmono, Dr. (2009). Manajemen Keuangan Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara. Kamelia, Lisia. (2006). Pengaruh Harga Jual Dan Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Teh pada SBUTK PT.Perkebunan Nusantara. Skripsi Universitas Widyatama Bandung: diterbitkan Marhaeni, Agustina Pradita. (2011). Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba 107

Pada Industri Kecil Tegel di Kecamatan Pedurungan. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Mardiasmo. Akuntansi Biaya. 1993 Gunadama. Jakarta, Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen Edisi 3. Jakarta: Salemba Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian Edisi 6. Bogor: Ghalia Indonesia. Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta. Zulkipli Husin.1999. Alternatif Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan : Upaya Kemandirian Kelompok Masyarakat Miskin dan Usaha Kecil. Makalah pada seminar sehari 1 maret 1999. Bengkulu 108