KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU
|
|
- Susanto Darmadi
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU STUDY ON ADDED VALUE OF SOYBEAN AGRIBUSINESS PRODUCT AT MAJU LESTARI TOFU INDUSTRY IN LANDASAN ULIN DISTRICT, BANJARBARU CITY Emy Rahmawati Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UNLAM Jl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru ABSTRACT The purposes of this research are to: 1 analyse costs, revenue, profit and feasibility of tofu industry, determine Break Even Point (BEP), and 3. analyse added value of processed soybean (tofu). The results showed that total costs, revenue and profit per year are Rp 1,031,633,850, Rp 1,171,118,000, and Rp 139,484,150. Revenue Cost Ratio (RCR) is 14. To attain BEP, the industry should produce 13,252 kg and minimum sales value is Rp 94,796,503. Total added value received per year is Rp 267,308,150, or Rp 1,302 per kg of soybean. Key words : costs, revenue, profit, RCR, BEP, Added Value ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1 Menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, dan kelayakan dari usaha pengolahan tahu, Menghitung titik impas/break Even Point (BEP), serta 3. Menganalisis nilai tambah dari proses pengolahan tahu. Biaya total, penerimaan dan keuntungan selama masing-masing sebesar Rp , Rp , dan Rp , serta nilai RCR sebesar 1,14. Untuk mencapai titik impas, perusahaan harus memproduksi tahu sebesar kg dengan nilai penjualan minimal sebesar Rp Nilai tambah yang diperoleh selama sebesar Rp , dengan nilai tambah per kg kedelai sebesar 1302 /kg. Kata kunci : biaya, penerimaan, keuntungan, RCR, BEP, Nilai tambah PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan agribisnis memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Selain merupakan sektor ekonomi utama dalam pembangunan ekonomi daerah, pembangunan agribisnis juga merupakan cara mendayagunakan keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia sebagai negara agraris sehingga menjadi keunggulan kompetitif. Demi terciptanya percepatan pembangunan sektor pertanian sebagai basis kegiatan ekonomi utama rakyat dalam sistem ekonomi kerakyatan, maka pengembangannya tidak bisa lagi hanya mengandalkan kegiatan pada on-farm saja. Diperlukan adanya terobosan pengintegrasian sistem agribisnis yang memungkinkan terciptanya nilai tambah (value added) yang berarti bagi setiap komoditi sektor pertanian. 214 Agroindustri adalah salah satu cabang industri yang mempunyai kaitan erat dan langsung dengan pertanian. Apabila pertanian diartikan sebagai proses yang menghasilkan produk pertanian di tingkat primer, maka kaitannya dengan industri dapat berkaitan ke belakang maupun ke depan. Sebagai salah satu subsistem agribisnis, kegiatan agroindustri mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia, jika tindakan kebijakan terhadap komoditas ini dilakukan secara tepat. Salah satu contoh dari agroindustri yang sekarang berkembang adalah industri pengolahan kedelai. Pada umumnya kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam produk agribisnis yakni produk pengolahan makanan, yang cukup dominan adalah dalam bentuk produk pengolahan tahu. Industri ini mempunyai prospek yang cukup cerah. Selain pembuatannya dapat dilakukan dengan cara
2 Kajian nilai tambah produk sederhana juga karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Industri pengolahan tahu banyak terdapat di kota Banjarbaru, dan jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkan kota-kota lainnya di Kalimantan Selatan. Dengan melihat tersebarnya pabrik tahu di atas, dirasa perlu melakukan telaah atau penelitian tentang penyelenggaraan produk agribisnis tahu ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : Menganalisis nilai pembiayaan, penerimaan, keuntungannya serta kelayakan dari usaha pengolahan tahu, Menghitung titik impas/break Even Point (BEP) dari penyelenggaraan usaha pengolahan tahu, serta 3. Menganalisis nilai tambah dari proses pengolahan kedelai menjadi tahu. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Banjarbaru dengan menetapkan usaha pengolahan kedelai sebagai sampel yang dipilih. Dari pengolahan kedelai yang terdapat di Banjarbaru, paling banyak merupakan usaha pengolahan tahu, karena itu dipilih usaha pengolahan tahu dengan melakukan telaah pada Aneka Tahu Maju Lestari. Pabrik pengolahan tahu ini terletak di Kelurahan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, sedangkan untuk melayani konsumen atau pembeli usaha ini memiliki toko yang terletak di Jalan. A. Yani. Km. 21 Landasan Ulin Banjarbaru. Waktu penelitian di mulai pada bulan April sampai dengan Juli Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Jenis data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung dengan pemilik usaha pengolahan tahu dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dinas atau instansi yang terkait serta literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini. Analisis Data Untuk menjawab tujuan pertama yaitu menganalisis nilai pembiayaan, penerimaan, keuntungan serta kelayakan dari usaha pengolahan tahu selama terakhir maka diadakan analisis sebagai berikut: Untuk mengetahui besarnya biaya dari usaha pengolahan tahu maka secara sistematis dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut TC = FC + VC TC = Biaya Total / Total Cost selama FC = Biaya Tetap / Fixed Cost VC selama = Biaya Variabel / Variable Cost selama Besarnya penerimaan yang diperoleh oleh pengerajin tahu dapat dipengaruhi oleh besarnya produksi dan harga jual dari tahu yang dihasilkan. Untuk mengetahui besarnya penerimaan, maka secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut : TR = Y. P Y TR = Penerimaan Total / Total Revenue selama Y Py = Jumlah tahu (kg) selama = Harga rata-rata tahu (Rp/kg) selama Untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh maka secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : = TR TC = Keuntungan / laba selama TR = Penerimaan Total / Total Revenue selama TC = Biaya Total / Total Cost selama Untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu usaha digunakan analisis RCR (Revenue Cost Ratio). Secara matematis dituliskan sebagai berikut : Total Revenue RCR = Total Cost RCR > 1 maka usaha tersebut menguntungkan RCR = 1 maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi RCR < 1 maka usaha tersebut tidak menguntungkan Untuk menjawab tujuan kedua yaitu menentukan titik impas (Break Even point) dari penyelenggaraan usaha tahu dapat di analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Berdasarkan unit output: BEP (Q) = FC (P AVC) Agroscientiae Nomor 3 Volume 16 Desember
3 (Q) = Jumlah (kg) P = Harga jual (Rp/kg) AVC = Biaya Variabel Rata-rata/Average Variable Cost (Rp/kg) FC = Biaya Tetap/Fixed Cost Titik impas dalam satuan rupiah dapat ditunjukkan sebagai berikut : F C BEP = VC (1 ) S Rp = Rupiah S = Nilai dari Volume penjualan VC = Biaya Variabel/Variable Cost FC = Biaya Tetap/Fixed Cost Untuk menjawab tujuan ketiga yaitu menganalisis nilai tambah dapat dihitung dengan rumus : Nilai tambah = Nilai output - A - B Dimana: A = Bahan baku B = Sumbangan input lain HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya, Penerimaam dan Keuntungan Komponen Biaya Biaya merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam penyelenggaraan suatu usaha. Faktor biaya ini akan menentukan berhasil atau tidaknya usaha yang kita lakukan karena biaya ini pula yang menentukan apakah suatu usaha itu menguntungkan atau merugikan. Komponen biaya dalam penyelenggaraan usaha ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel. a. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang senantiasa akan dikeluarkan dalam proses produksi, tanpa memandang besar kecilnya atau tinggi rendahnya output yang akan dihasilkan. Komponen biaya yang termasuk biaya tetap pada usaha pengolahan tahu ini terdiri dari : Biaya penyusutan aktiva tetap Biaya pembayaran pajak yang meliputi pajak Bumi dan Pembangunan (PBB). Perincian mengenai biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan Aneka Tahu Maju Lestari dapat dilihat pada Tabel 216 Tabel Jumlah biaya tetap pada usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun 2006 Table Number of fixed costs at effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari " during the year 2006 No Komponen Biaya Total Biaya Persentase Biaya penyusutan aktiva tetap Biaya pajak bumi dan bangunan ,37 1,63 Total Biaya Tetap ,00 Pada Tabel 1 terlihat bahwa komponen biaya tetap yang terbesar adalah biaya penyusutan aktiva tetap atau sebesar 98,37 %, sedang biaya pajak bumi dan bangunan hanya sebesar 1,63 %. b. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya mempunyai hubungan erat dengan besar kecilnya atau tinggi rendahnya output yang diperoleh. Komponen biaya yang termasuk biaya variabel usaha pengolahan tahu ini meliputi biaya untuk pembelian bahan baku yang berupa kedelai, cuka makan, kayu bakar, upah tenaga kerja, transportasi, pemeliharaan gudang, mobil, pembayaran listrik dan telepon. Untuk melihat jumlah dan persentase biaya variabel per komponen biaya dapat dilihat pada Tabel Tabel Jumlah dan persentase biaya variabel per komponen biaya pada usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun 2006 Table Number of and variable cost percentages per component expense of at effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari " during the year 2006 No Komponen Biaya Total Biaya Biaya bahan baku Biaya bahan penolong Kayu bakar Minyak tanah Biaya tenaga kerja Biaya listrik Persentase 80, ,22 0,04 12,52 1,68 Total ,00 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa komponen biaya variabel yang terbesar adalah biaya pembelian bahan baku yaitu sebesar Rp atau mencapai 80,54 %. Sedangkan untuk biaya variabel yang terkecil adalah biaya pembelian minyak tanah yaitu sebesar Rp atau sebesar 0,04 % dari total biaya variabel.
4 Kajian nilai tambah produk c. Biaya Total Biaya total adalah penjumlahan dari total biaya tetap dengan total biaya variabel. Pada usaha pengolahan tahu ini biaya tetapnya sebesar Rp , sedangkan biaya variabel sebesar Rp , sehingga total biaya yang dapat dihitung sebagai beikut : TC = FC + VC = Rp Rp = Rp Penerimaan Penerimaan pada hakikatnya adalah hasil penjualan produk yang dihasilkan dikalikan dengan harga produk tersebut. Dari produk yang dihasilkan, perusahaan menjual dengan tiga kriteria yaitu 1) tahu dijual dengan ukuran tipis, 2) tahu dijual dengan ukuran tebal dalam bentuk papan, dan 3) tahu dengan ukuran tebal yang dijual dalam kemasan besek. Jumlah penerimaan dari usaha pengolahan tahu ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah penerimaan usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun 2006 Table 3 Number of acceptance receivings of effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari" during the year 2006 Keterangan Tahu Tipis Tahu Tebal Besek Total Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa penerimaan usaha pengolahan tahu ini selama yaitu sebesar Rp Untuk penerimaan yang paling besar pada bulan Januari sebesar Rp Penerimaan besar dikarenakan banyaknya penjualan yang cukup tinggi pada saat hari-hari libur pada bulan Januari. Sedangkan penerimaan yang terendah terjadi pada bulan Oktober sebesar Rp Penerimaan menurun diakibatkan karena pada saat itu bertepatan dengan bulan puasa, sehingga permintaan akan tahu menurun. 3. Keuntungan Keuntungan atau laba merupakan selisih antara nilai penerimaan total dengan biaya total yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan kegiatan produksi. Untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha pengolahan tahu maka secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : = TR - TC Dari hasil penelitian diperoleh total penerimaan sebesar Rp , dengan biaya variabel total sebesar Rp , dan biaya tetap total Rp , maka besarnya keuntungan perusahaan pengolahan tahu selama adalah : = Rp (Rp Rp ) = Rp = Rp Bila dirata-ratakan perbulannya keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp Sedangkan jika keuntungannya dihitung berdasarkan per kg kedelai maupun per kg tahu, maka diperoleh keuntungan sebesar Rp 680 /kg kedelai dan sebesar Rp 463 /kg tahu. Analisis Titik Impas (Break Even Point) Perusahaan dikatakan dalam keadaan break even apabila usahanya pada periode tertentu jumlah antara biaya tetap dan biaya variabel sama dengan penerimaan totalnya. Keadaan ini mengartikan perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak pula memperoleh laba (dalam keadaan keseimbangan). Titik keseimbangan biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik, karena tidak hanya menunjukkan dimana tidak untung atau tidak rugi, akan tetapi juga menunjukkan kemungkinan yang berhubungan dengan perubahan biaya atau hasil penjualan. Analisis Break Even Point dapat digunakan sebagai profit planning yaitu merencanakan keuntungan yang akan diperoleh dalam usaha produksi, atau dapat berfungsi sebagai controlling (pengawasan) dalam produksi yaitu pada jumlah produksi berapakah perusahaan akan mencapai break even. Titik impas tidak sebagai tujuan operasi perusahaan tetapi berusaha mencapai volume produksi/penjualan sebesar mungkin di atas titik impas. Analisis break even penting untuk mengetahui pada tingkat produksi/penjualan berapa jumlah biaya total sama dengan penerimaan total, sehingga memudahkan pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan dalam menentukan tingkat produksi/volume penjualan agar keuntungan yang diharapkan dapat tercapai. Agroscientiae Nomor 3 Volume 16 Desember
5 Nilai dari volume penjualan berdasarkan hasil produksi, biaya tetap, biaya variabel, biaya per unit dan harga per unit tahu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Table 4. No Volume penjualan berdasarkan hasil produksi, biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel per unit dan harga per unit pada usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun 2006 Volume of trading based on result of production, fixed cost, variable cost, variable cost per unit and the price of per unit at effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari " during the year 2006 Uraian Nilai dari Volume penjualan Berdasarkan Hasil Produksi (S) Biaya Tetap (FC) Biaya Variabel (VC) Biaya per Kg (AVC) Harga per Kg (P) Jumlah Tahun Jumlah produksi minimal dan penjualan minimal agar pengusaha mencapai tingkat break even dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu : Berdasarkan jumlah produksi minimal yang harus dihasilkan Berdasarkan jumlah penjualan minimal dalam rupiah Tingkat break even yang terjadi pada usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun 2006, berdasarkan jumlah produksi minimal yang dihasilkan dan jumlah penjualan minimal dalam rupiah dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Tingkat break even pada usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun Table 5. Level of break even at effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari " during the year No Break Even Point (BEP) Nilai Tahun Berdasarkan jumlah produksi minimal (kg) Berdasarkan jumlah penjualan minimal Kelayakan Usaha Analisis Revenue Cost Ratio (RCR) dapat digunakan untuk mengetahui apakah usaha yang diselenggarakan memiliki tingkat keuntungan yang tinggi atau tidak, dan juga untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak.. RCR diperoleh dari perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total yang meliputi biaya variabel dan biaya tetap. Perhitungan RCR dari usaha ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Table 6. Nilai revenue cost ratio dan usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun Value revenue cost ratio and effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari " during the year Keterangan Total Penerimaan Total Biaya Jumlah CR 1,14 Dari Tabel 6 diketahui bahwa usaha pengolahan tahu memiliki nilai RCR sebesar 1,14. Hal ini menggambarkan bahwa usaha pengolahan tahu memiliki keuntungan relatif, karena dalam setiap satu rupiah yang dikeluarkan untuk berproduksi satu satuan pengolahan tahu diperoleh imbalan sebesar 0,14 rupiah. Ini berarti usaha pengolahan tahu pada Aneka Tahu Maju Lestari dapat dikatakan menguntungkan dan layak. Dari nilai RCR tersebut dapat diketahui keuntungan yang diterima oleh pengusaha adalah senilai 14 % dari total biaya produksi Nilai Tambah Nilai tambah menyatakan besarnya nilai yang diperoleh dari proses pengolahan yang dilakukan oleh Aneka Tahu Maju Lestari yaitu dari bahan baku kedelai menjadi tahu. Besarnya nilai tambah ini tidak seluruhnya menyatakan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, karena masih mengandung imbalan terhadap pemilik faktor produksi lain dalam proses pengolahan yaitu sumbangan input lain. Besarnya nilai output produk dipengaruhi oleh besarnya bahan baku, sumbangan input lain, dan keuntungan. Maka nilai tambah dapat dihitung sebagai berikut : Nilai tambah = Nilai Output Sumbangan Input Lain Bahan Baku Untuk lebih jelasnya nilai tambah yang diperoleh usaha pengolahan tahu ini selama tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 7.
6 Kajian nilai tambah produk Tabel 7. Nilai tambah pada usaha pengolahan tahu Aneka Tahu Maju Lestari selama tahun Table 7. Added value at effort for processing topu " Aneka Tahu Maju Lestari " during the year No Komponen Nilai Bahan Baku (Kedelai) ( kg) Sumbangan Input Lain Nilai Output Nilai Tambah Nilai Tambah per kg Kedelai 1302 Pada Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan tahu pada Aneka Tahu Maju Lestari sebesar Rp Untuk nilai tambah per kg kedelai setelah mengalami pengolahan menjadi tahu diperoleh sebesar Rp 1302 /kg. SIMPULAN Biaya total, penerimaan dan keuntungan yang dikeluarkan usaha pengolahan tahu selama satu tahun masing-masing sebesar Rp , Rp , dan Rp , dan bila dianggap setiap hari berproduksi maka akan menghasilkan keuntungan rata-rata per hari sebesar Rp Jika keuntungannya dihitung berdasarkan per kg kedelai diperoleh sebesar Rp 680 /kg, sedangkan untuk per kg tahu diperoleh Rp 463 /kg. Nilai RCR sebesar 1,14. Ini berarti usaha pengolahan tahu pada Aneka tahu Maju Lestari dapat dikatakan menguntungkan dan layak. Untuk mencapai titik impas, usaha pengolahan tahuharus memproduksi tahu sebesar kg dengan nilai penjualan minimal sebesar Rp Nilai tambah yang diperoleh selama sebesar Rp Untuk nilai tambah per kg kedelai diperoleh sebesar 1302 /kg. (UKM) antara lain dengan membantu memberikan pinjaman kredit dengan tingkat bunga rendah. DAFTAR PUSTAKA BPS Provinsi Kalsel Indikator Industri Besar dan Sedang Kalimantan Selatan. BPS Banjarmasin. Downey, W. David., Steven P. Erickson. 199 Manajemen Agribisnis. Alih Bahasa oleh Rochidayat Ganda dan Alfonsus Sirait. Penerbit Erlangga. Jakarta. Febrianti, Santi Analisis Biaya dan Keuntungan Usaha Pengolahan Tahu Pada Perusahaan Adi Karya Kelurahan Keraton Kabupaten Banjar. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Sarwono, B dan Saragih Pieter Yan. 200 Membuat Aneka Tahu. Penerbit: Penebar Swadaya Jakarta. Saragih, Bungaran Agribisnis; Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Penerbit: PT. Surveyor Indonesia. Jakarta Sudaryanto, Tahlim., Effendi Pasandaran, dan Achmad Djauhari Perspektif Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. SARAN Melihat potensi pasar yang cukup mendukung maka perlu upaya untuk meningkatkan daya saing dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk tahu serta melakukan terobosan baru sehingga menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi lagi. Diperlukan dukungan pemerintah dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah Agroscientiae Nomor 3 Volume 16 Desember
7 220
23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN
23 ANALISIS USAHA PEMBUATAN TAHU (Studi Kasus pada Pabrik Tahu Berkat Sekumpul Martapura) (Farm Analysis of Tofu Produce) (Case Study in Berkat Sekumpul Tofu Produce Factory at Martapura District) Fitriani,
Lebih terperinciAdaptasi Ekonomi Pengusaha Agribisnis Tahu dalam Menghadapi Kenaikan Harga Kedelai di Kabupaten Banjar
Adaptasi Ekonomi Pengusaha Agribisnis Tahu dalam Menghadapi Kenaikan Harga Kedelai di Kabupaten Banjar Yusuf Azis* *Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
Lebih terperinci22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN
22 ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PADI CIHERANG PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN SUNGAI TABUKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN (Financial Analysis Of Ciherang Rice Farming
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 5 (2) : 238-242, April 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU Profitability Analysis of Tofu Business in Tofu Afifah Industry Palu
Lebih terperinciPERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS
99 Buana Sains Vol 12 No 1: 99-103, 2012 PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS Muhsina, S. Masduki dan A A. Sa diyah PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana
Lebih terperinciANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU
164 ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU (Break even point Analysis of Candle Bush (Cassia alata L) at Srikaya Sega Utama company
Lebih terperinciTITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis (3) : 95-30, Juni 04 ISSN : 338-30 TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU Break Even Point of Processed Chocolate Product At Industry Sa'adah
Lebih terperinciANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu
J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH
224 ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH (Analyze Break Even Point (BEP) And The Risk Of Snakehead Fish
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU
ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU Arif Budiman, Jum atri Yusri, Ermi Tety Agriculture faculty of Universitas Riau arifbudiman_agb08@yahoo.com (085278306914) ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )
ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* ) (BREAK-EVEN POINT ANALYSIS AS A PLANNING TOOL TRADERS INCOME CAYENNE PEPPER IN TRADITIONAL MARKETS GORONTALO
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG
1 PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG Agus Gusmiran 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi mirand17@yahoo.com Eri Cahrial, Ir.,
Lebih terperinciArman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :
174 ANALISIS FINANSIAL USAHA ABON IKAN TUNA (Thunnus sp) PRODUKSI UMKM KOTA PAREPARE Arman 1, Ruslang T. 2 1 Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Parepare 2 Program Studi Ekonomi Pembangunan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (5) : 495-499, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI Analysis of Income and
Lebih terperinciANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA
e-j. Agrotekbis 5 (1) : 72-76, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA Break Even Point Analysis of Kacang Goyang Business at Prima Jaya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Kualu Nenas Keeamatan Tambang Kabupaten Kampar, Riau. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purfiosive),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Primaco Panca Indonesia yang bergerak dalam bidang industry dan sebagai penyuplai bagi
Lebih terperinciOleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RENTABILITAS AGROINDUSTRI TAHU BULAT (Studi Kasus Pada Perusahaan Tahu Bulat Asian di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 4 (3) : 356-360, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU Analysis of Profitability Kacang Goyang in Prima Rasa Industry
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Seiring dengan perkembangan zaman dan kualitas hidup masyarakat, banyak masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatannya dengan berwirausaha. Menurut
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau
A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau gejala-gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik yang kian memanas, dapat diperkirakan keadaan ekonomi Indonesia mengalami penurunan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh
22 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan penelitian. Agroindustri gula aren dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohamad Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
Lebih terperinciANALISA BREAK EVENT POINT
MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu
Lebih terperinciANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (3) : 353-359, Juni 05 ISSN : 338-30 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Break
Lebih terperinciManajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id
Lebih terperinciANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)
AGRISE Volume XI No. 3 Bulan Agustus 2011 ISSN: 1412-1425 ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan) (BENEFIT ANALYSIS OF MAKING ORGANIC
Lebih terperinciANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI
ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS ORBA (Suatu Kasus pada Kelompoktani Cikalong di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Apang Haris 1, Dini Rochdiani
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR
ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR INCOME ANALYSIS OF PINEAPPLE CHIPS AND JACKFRUIT CHIPS AGROINDUSTRY IN KUALU NENAS
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )
KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG Agus Muharam 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi agusmuharam@studdent.unsil.ac.id M. Iskandar Mamoen 2 ) Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan mnggunakan metode survei, yaitu pengambilan sampel dalam waktu yang sama dengan menggunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Teknologi Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu mengalami perkembangan
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI DESA UJUNG BARU KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
EnviroScienteae 9 (2013) 72-80 ISSN 1978-8096 ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI DESA UJUNG BARU KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Hastirullah
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS
121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH DAN EVALUASI KELAYAKAN USAHA RAJANGAN TEMBAKAU SAMPORIS
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN EVALUASI KELAYAKAN USAHA RAJANGAN TEMBAKAU SAMPORIS Rini Purwatiningsih dan Adi Ismanto Fakultas Pertanian Universitas Bondowoso email: rinipningsih@gmail.com ABSTRACT In the
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU
1 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF INCOME AND VALUE ADDED OF CASSAVA TAPAI AGROINDUSTRY IN PEKANBARU CITY Ari Nurhayati Praptiwi 1, Ermi Tety
Lebih terperinciANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 2 (1) : 101-106, Pebruari 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU An analysis of break even point of banana
Lebih terperinciANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU
J. Agroland 20 (2) : 131-137, Agustus 2013 ISSN : 0854-641X ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Analysis of Soybeans Raw Material
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT
Agricola, Vol 5 (1), Maret 2015, 4754 pissn : 2088 1673., eissn 23547731 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE Ineke Nursih Widyantari 1) Surel: inekeenwe@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG
1 ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG Analysis of Value Added Palm Sugar Processing Business at Suka Maju Village Sibolangit District
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 2 (5) : 510-516, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU Added Value Analysis of Banana Fruit
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN BIJI KEMIRI DI DESA PANGGOI KECAMATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEMAWE (Studi Kasus Usaha Ibu Asmiati) ABSTRAK
Jurnal S. Pertanian 1 (2) : 125 133 (2017) ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN BIJI KEMIRI DI DESA PANGGOI KECAMATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEMAWE (Studi Kasus Usaha Ibu Asmiati) Indah Lestari 1, Elfiana 2,
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)
ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) Ulil Mar atissholikhah* Darsono** Eka Dewi Nurjayanti*** *Program Studi
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG Khairunnisyah Nasution Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Karya Bakti
Lebih terperinciANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)
Habitat Volume XXIV, No. 3, Bulan Desember 2013 ISSN: 0853-5167 ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu) BUSINESS ANALYSIS OF CASSAVA
Lebih terperinciX. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA 10.1. Pengantar Kebutuhan pangan semakin hari semakin banyak seiring dengan perkembangan penduduk, sementara itu ketersediaan lahan pertanian semakin menyempit dengan makin
Lebih terperinciNilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan I PUTU RIDIA PRAMANA, I MADE SUDARMA, NI WAYAN PUTU ARTINI Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan
38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4
ABSTRAKSI Suatu perusahaan seringkali menghadapi berbagai masalah. Seperti dalam menghadapi pesaing, harga bahan baku yang cenderung berubah, ataupun keadaan ekonomi yang berubah dan faktor - faktor lain
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHATANI KEDELAI DAN NILAI TAMBAH TAHU DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
SEPA : Vol. No. September 05 : 8 ISSN : 89-9946 ANALISIS FINANSIAL USAHATANI KEDELAI DAN NILAI TAMBAH TAHU DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Sharfina Nabilah, Lukman Mohammad Baga¹ dan Netti Tinaprilla²,) Program
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DALAM KARAMBA DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DALAM KARAMBA DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN FINANCIAL ANALYSIS OF TOMAN (Channa micropeltes) FISH FARMING IN KARAMBA IN HULU SUNGAI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 267-273, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TIARA DI KOTA PALU Analysis of Income and Added Value of Jackfruit
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN
ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS Wiji Santoso, Pujiati Utami, dan Dumasari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG
44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT Karina Shafira*), Lily Fauzia **), Iskandarini ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Sunarti, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Tito Hardiyanto
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU
ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian
Lebih terperinciAndri Helmi M, SE., MM.
Andri Helmi M, SE., MM. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut
Lebih terperinciAKTIVITAS PEMBIAYAAN DANA PENGUATAN MODAL LEMBAGA USAHA EKONOMI PEDESAAN (DPM-LUEP) DI KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
AKTIVITAS PEMBIAYAAN DANA PENGUATAN MODAL LEMBAGA USAHA EKONOMI PEDESAAN (DPM-LUEP) DI KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN FINANCE ACTIVITY OF CAPITAL STRENGTHENING FUND - RURAL BUSINESS INSTITUTION
Lebih terperinciANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 2 (2) : 211-216, April 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU Analysis of Break Even Point of Rottan Furniture Trade
Lebih terperinciKAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS
KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi
Lebih terperinciANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak
ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Fanky Soehyono 1), Dini Rochdiani 2), Muhamad Nurdin Yusuf 3) 1) Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)
ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Nurul Fitry, 2 Dedi Herdiansah, 3 Tito Hardiyanto 1 Mahasiswa
Lebih terperinciAvailable online at www. jurnal.abulyatama.ac.id/agriflora ISSN X (Online) Universitas Abulyatama. Jurnal Agriflora
Jurnal Agriflora, Vol.1, No.1, Mei 2017 : 6167 Available online at www. jurnal.abulyatama.ac.id/agriflora ISSN 2549757X (Online) Universitas Abulyatama Jurnal Agriflora Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciKAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS
KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS SUMBERDAYA YANG DIMILIKI SEPERTI: KAPASITAS MESIN, KAPASITAS
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 301-306, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI
PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI Oleh : Sopian Dr. Drs. Suyadi Prawirosentono, M.B.A M.Azis Firdaus.SE.,MM ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciSKALA MINIMUM AGROINDUSTRI CABAI BUBUK
SKALA MINIMUM AGROINDUSTRI CABAI BUBUK Riky Sulistianto 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rikysulistianto@yahoo.com Enok Sumarsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang
12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha ternak ayam petelur merupakan usaha yang mempunyai prospek sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang dibutuhkan
Lebih terperinciGambar 1. Kurva Permintaan
APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah
Lebih terperinciANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454
ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 : Akuntansi : Rino Rinaldo, SE., MMSI Penelitian
Lebih terperinciANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR
ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR Ike Metasari 1), Sunaryo Hadi Warsito 2), Iwan Sahrial Hamid 3) Mahasiswa 1), Departemen Peternakan 2), Departemen
Lebih terperinciANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 1 (1) : 67-73, April 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU Break even point analysis of Mutiara Hj
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR
ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada
Lebih terperinciAGRITEPA, Vol. I, No. 1, Juni 2014
ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MINUMAN KESEHATAN ( STUDI KASUS : JAHE INSTAN PUTRI KELURAHAN TIMUR INDAH KOTA BENGKULU ) ANALYSIS OF BREAK EVENT POINT (BEP)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik
Lebih terperinciABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI
ANALISIS NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) BUAH PISANG MENJADI KRIPIK PISANG DI KELURAHAN BABAKAN KOTA MATARAM (Studi Kasus Pada Industri Rumah Tangga Kripik Pisang Cakra ) 1) IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU
Lebih terperinciANALISA BIAYA PRODUKSI
ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data
29 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya
Lebih terperinciAnalisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:
Analisis Biaya TPPHP BIAYA Uang yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi-distribusi distribusi dan merupakan pengorbanan serta mengurangi profit perusahaan. COST a resource sacrificed or foregone
Lebih terperinciAplikasi kuadratik dalam ekonomi
Aplikasi kuadratik dalam ekonomi PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang
Lebih terperinciAnalisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar
Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Ishak Manggabarani 1, Baharuddin 2 Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN
Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN
Lebih terperinci