III. KERANGKA PEMIKIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
III KERANGKA PEMIKIRAN

OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM, KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Manajemen Operasional

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

III KERANGKA PEMIKIRAN

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Operations Management

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL. Pertemuan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

IV. METODE PENELITIAN

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Bab 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III. METODE SIMPLEKS

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II METODE SIMPLEKS

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

BAB 2. PROGRAM LINEAR

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

: METODE GRAFIK. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya

IV. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Linear Programming

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

BAB 2 PROGRAM LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH. Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik

BAB 3 METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

Model umum metode simpleks

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif.

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

MASALAH PENUGASAN METODE KUANTITATIF MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. METODE SIMPLEKS

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

Transkripsi:

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2002), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau jasa. Proses transformasi (pengubahan) input menjadi output (skema proses produksi ) dapat dilihat pada Gambar 1. Masukan SDM SDModal SDA Mesin Teknologi Proses Transformasi atau konversi Umpan balik informasi Keluaran Barang Jasa Gambar 1. Skema Proses Produksi Sumber : Nicholson (1999) Adapun hubungan matematik antara input dengan output tersebut disebut fungsi produksi (Nicholson, 2002). Nicholson (2002) memformulasikan hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) berbentuk : q = f (K, L, M,..), dimana q mewakili output barang-barang tertentu yang dihasilkan selama satu periode tertentu, sedangkan K, L, M mewakili input yang berturut-turut melambangkan input berupa modal, tenaga kerja, dan bahan baku. 3.1.2 Teori Produksi Optimum Menurut Salvatore (2002), produksi merupakan transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang dan jasa. Kegiatan produksi dihadapkan oleh beberapa permasalahan yang disebabkan oleh sumberdaya yang terbatas, oleh karena itu kegiatan produksi dibatasi oleh sumberdaya yang ada. Menurut Lipsey (1995), batas kemungkinan produksi menggambarkan tiga konsep, yaitu kelangkaan, pilihan dan biaya imbangan. Kelangkaan ditunjukkan oleh kombinasi yang tidak mungkin dapat dicapai diluar batas kurva, pilihan 15

ditunjukkan oleh keharusan untuk memilih di antara kombinasi yang mungkin dicapai, biaya imbangan ditunjukkan oleh batas kurva yang miring ke bawah. Y A P Y 2 R TR 2 U TR 1 Q 0 X 2 B X Gambar 2. Kurva Kemungkinan Produksi Produk X dan Y Sumber: Nicholson (1999) Keterangan: X : Produk X Y : Produk Y TR1 : Isorevenue 1 TR2 : Isorevenue 2 R : Kombinasi produksi optimum X2 : Jumlah produk X yang diproduksi pada kondisi optimum Y2 : Jumlah produk Y yang dapat diproduksi pada kondisi optimum U : Kombinasi produksi yang tidak menghabiskan sumberdaya yang tersedia P : Kombinasi produksi X dan Y yang tidak optimum Q : Kombinasi produksi X dan Y yang tidak optimum ARB :Batas kemungkinan produksi yang membatasi kombinasi produksi yang dapat dicapai dan tidak dapat dicapai oleh perusahaan OARB : Kurva kemungkinan produksi untuk produk X dan Y 16

Pada gambar diasumsikan perusahaan memproduksi dua jenis barang yaitu barang X dan Y dengan menggunakan sumberdaya yang ada pada jumlah tertentu. Kurva Kemungkinan Produksi (KKP) untuk barang X dan Y diwakili oleh titik 0ARB. Batas kemungkinan produksi yang membatasi antara kombinasi produksi yang dapat dicapai dan tidak dapat dicapai oleh perusahaan. Titik kombinasi produk untuk barang X dan Y dengan tidak menghabiskan semua sumberdaya yang dimiliki pleh perusahaan ditandai dengan huruf U. Wilayah luar garis ARB merupakan wilayah kombinasi produksi barang X dan Y yang tidak dapat dicapai oleh perusahaan karena sumberdaya yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk memproduksi kedua barang tersebut. Kombinasi produk yang belum optimal ditunjukkan oleh perpotongan antara garis isorevenue (TR 1 ) dengan batas kemungkinan produksi. Barang X dan Y masing-masing diproduksi pada titik P atau memproduksi barang X dan Y masing-masing pada titik Q menghasilkan penerimaan yang masih rendah dibandingkan dengan jika perusahaan melakukan kombinasi produksi saat garis isorevenue (TR 2 ) bersinggungan dengan batas kemungkinan produksi. Pada titik persinggungan (titik R), perusahaan memproduksi X dan Y masing-masing sejumlah X 2 dan Y 2 dengan penerimaan yang diperoleh TR 2 lebih tinggi dari TR 1. Pada kombinasi yang kedua sumberdaya yang tersedia bagi perusahaan habis digunakan untuk memproduksi X dan Y sehingga mampu menekan sumberdaya yang berlebih. 3.1.2 Teori Optimalisasi Optimalisasi adalah serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu (Nasendi dan Anwar, 1985). Dengan demikian, optimalisasi mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan pada maksimisasi atau minimisasi melalui fungsi tujuan. Tujuan dari optimalisasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya pada suatu perusahaan berdasarkan proses produksi yang dilakukan dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Terdapat dua kriteria mendasar dalam optimalisasi, yaitu: 17

1. Maksimisasi yaitu mengalokasikan atau menggunakan input-input tertentu untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Maksimisasi keuntungan ini dapat dilihat baik dari segi laba, sistem kerja yang efektif (rancangan penugasan), maksimisasi pangsa pasar dan lokasi perusahaan. 2. Minimalisasi yaitu menghasilkan tingkat output dengan menggunakan input (biaya) yang paling minimal. Minimalisasi dapat berupa minimalisasi penggunaan sumberdaya, biaya distribusi, biaya perusahaan, biaya persediaan, biaya pengendalian mutu, jumlah tenaga kerja, waktu proses pelayanan dan fasilitas perusahaan. Keuntungan yang menjadi tujuan perusahaan harus selalu memperhatikan keterbatasan yang dihadapi perusahaan. Dalam keterbasan inilah perusahaan harus mampu menentukan kombinasi produk yang memberikan keuntungan maksimal agar tujuan perusahaan tercapai. 3.1.3 Linear Programming Menurut Soekartawi (1992) Linear programming adalah suatu metode programisasi yang variabelnya disusun dengan persamaan linier. Tujuan Linear programming adalah untuk menyusun suatu model yang dapat dipergunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan aloksai yang optimal dari sumberdaya perusahaan ke berbagai alternatif. Model linear programming dapat diselesaikan dengan tiga metode yaitu metode grafik, simplex, dan komputer (Muslich, 1993). Menurut Dimyati et.al (2010) karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan linear programming, antara lain : 1) Variabel keputusan Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan yag akan dibuat. 2) Fungsi tujuan Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan (untuk pendapatan atau keuntungan) atau diminimumkan (untuk biaya) 3) Pembatas Pembatas merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bias menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Koefisien dari 18

variabel keputusan pada pembatas disebut koefisien teknologis, sedangkan bilangan yang ada di sisi kanan setiap pembatas disebut ruas kanan pembatas. 4) Pembatas tanda Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusannya diasumsikan hanyalah berharga nonnegatif atau variabel keputusan tersebut boleh berharga positif, boleh juga negatif (tidak terbatas dalam tanda). Terdapat empat kondisi utama yang diperlukan dalam penerapan linear programming menurut Muslich (1993), yaitu : 1) Terdapat sumberdaya yang terbatas, 2) Terdapat fungsi tujuan 3) Bersifat linearitas, dan 4) Keseragaman Menurut Dimyati et.al (2010), dalam menggunakan model linear programming diperlukan beberapa asumsi, diantaranya : 1) Kesebandingan (Proportionality) a. Kontribusi setiap varibel keputusan terhadap fungsi tujuan adalah sebanding dengan nilai variabel keputusan. Misalnya jika membuat sebanyak 4 maka kontribusinya terhadap fungsi tujuan adalah sebanyak empat kali kontribusi. b. Kontribusi setiap varibel keputusan terhadap ruas kiri dari setiap pembatas adalah sebanding dengan nilai variabel itu. Misalnya jika membuat sebanyak 4 maka diperlukan empat kali variabel kendala. 2) Penambahan (Additivity) a. Kontribusi setiap varibel keputusan terhadap fungsi tujuan besifat tidak bergantung pada nilai variabel keputusan yang lain. Misalnya berapapun nilai maka pembuatan akan selalu berkontribusi terhadap fungsi tujuan sebesar nilai yang sama. b. Kontribusi setiap varibel keputusan terhadap ruas kiri dari setiap pembatas besifat tidak bergantung pada nilai variabel keputusan yang lain. Misalnya 19

berapapun nilai, maka pembuatan akan selalu memerlukan sebanyak variabel kendala. 3) Pembagian (Divisibility) Pada persoalan linear programming variabel keputusan dapat diasumsikan berupa bilangan pecahan. 4) Kepastian (Certainty) Setiap parameter dalam model, yaitu koefisien fungsi tujuan, ruas kanan, dan koefisien teknologis diasumsikan dapat diketahui secara pasti. Dalam program linier terdapat tiga jenis analisis antara lain adalah: 1) Analisis Primal Analalisis primal dilakukan untuk mengetahui jumlah kombinasi produk (X j ) yang terbaik dengan menghasilkan tujuan (Z), dimana tujuan Z tersebut meminimumkan biaya, risiko-risiko atau memaksimumkan keuntungan, pendapatan dan sebagainya dengan keterbatasan sumberdaya yang tersedia (Nasendi dan Anwar,1985). 2) Analisis Dual Nilai dual yang dihasilkan dalam analisis dual menunjukkan perubahan dalam fungsi tujuan apabila sumberdaya tersebut berubah satu satuan. Dari analisis dual juga dapat diketahui sumberdaya mana saja yang membatasi fungsi tujuan. Hal tersebut diketahui dengan cara melihat sumberdaya yang mempunyai nilai dual yang lebih besar dari nol dan sering disebut kendala aktif (Nasendi dan Anwar, 1985). 3) Analisis Post Optimal Analisis post optimal menyangkut analisis terhadap nilai-nilai peubah pengambilan keputusan sebagai dampak dari perubahan dalam: a) Perubahan koefisien fungsi tujuan b) Perubahan koefisien teknologi input atau output c) Perubahan ketersediaan sumberdaya atau nilai sebelah kanan atau RHS (Right Hand Side) fungsi kendala d) Adanya tambahan fungsi kendala baru maupun tambahan peubah pengambilan keputusan 20

Analisis post optimal bertujuan untuk memperoleh informasi tentang solusi optimal yang baru dan yang mungkin sesuai dengan perubahan dalam parameter model melalui perhitungan tambahan yang minimal. 3.1.4 Integer Programming Menurut Muslich (1993), persoalan optimasi linear programming dimana solusi variabel keputusannya harus menggunakan bilangan bulat disebut Integer Programming. Terdapat tiga jenis model program linear interger yaitu : 1. Model total interger, yaitu semua variabel keputusannya bernilai bulat 2. Model 0-1 interger, yaitu variabel keputusannya dibatasi dengan bilangan bulat satu atau nol 3. Model interger campuran, yaitu beberapa variabel keputusannya bernilai bulat 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Taufan s Fish Farm merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang Agrbisnis. Pembenihan ikan hias air tawar merupakan salah satu kegiatan yang dijalankan Taufan s Fish Farm. Benih ikan hias yang diproduksi oleh Taufan s Fish Farm ini digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen yang sebagian besar merupakan petani ikan hias. Taufan s Fish Farm memproduksi beberapa jenis benih ikan hias air tawar. Adapun jenis benih ikan hias yang diproduksi oleh Taufan s Fish Farm antara lain adalah Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus Albifrons), Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri), False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus), Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre), Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata), White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons). Pada awalnya Taufan s Fish Farm memulai usaha pembenihan ikan hias air tawar dengan lima jenis benih ikan hias air tawar. Sejalan dengan perkembangannya Taufan s Fish Farm menambah dua jenis benih ikan hias air tawar untuk diproduksi. Adapun kedua jenis benih ikan hias air tawar tersebut antara lain adalah Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) dan Blackghost (Apteronotus Albifrons). Penambahan produk yang akan dihasilkan mengakibatkan kompetisi penggunaan sumberdaya yang tersedia semakin meningkat. Kompetisi tersebut terjadi dikarenakan ketersediaan sumberdaya input 21

yang bersifat terabatas, namun jumlah benih ikan hias yang diproduksi semakin bertambah. Beberapa macam kendala ketersediaan sumberdaya input produksi yang dihadapi perusahaan akan berdampak pada tujuan utama Taufan s Fish Farm. Adapun kendala tersebut antara lain adalah ketersediaan akuarium, ketersediaan induk, ketersediaan pakan, potensi tenaga kerja dan ketersediaan obat-obatan. Keuntungan maksimal yang ingin dicapai perusahaan tidak akan terwujud karena hambatan kendala tersebut. Untuk itu Taufan s Fish Farm harus dapat mengalokasikan sumberdaya input produksi yang tersedia dan terbatas jumlahnya kepada ketujuh benih ikan hias yang diproduksi sedemikian rupa agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Harga benih ikan hias yang bervariasi turut menjadi faktor penyebab perlu dilakukannya optimalisasi produksi. Perusahaan dapat mencapai keuntungan yang maksimal dengan hanya memproduksi benih-benih ikan hias yang memiliki tingkat harga yang tinggi. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan karena benih ikan hias tersebut memiliki tingkat permintaan yang bervariatif sebagai pembatasnya. Sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana kombinasi produksi benih ikan hias air tawar yang optimal. Tujuan dari optimalisasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan pada suatu perusahaan berdasarkan proses produksi yang dilakukan dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Optimalisasi tersebut dibentuk dengan model maksimisasi keuntungan, hal ini disebabkan pada kondisi aktual perusahaan tidak ditemukan adanya kendala anggaran. Adapun permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah terdapat adanya kendala permintaan. Penyusunan produksi yang optimal dapat dilakukan dengan teknik integer programming. Integer Porgramming dapat memberikan pemecahan persoalan sebagai alternatif pengambilan keputusan. Integer programming ini mampu menghasilkan kombinasi output yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan dengan memperhatikan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. Analisis integer programming yang dapat dilakukan yaitu analisis primal, analisis dual dan post optimal. 22

Selama proses produksi perusahaan akan dihadapkan dengan banyak perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain dapat berupa perubahan ketersediaan sumberdaya perusahaan dan harga sumberdaya input yang secara langsung dapat mempengaruhi tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan. Adanya perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan diperlukannya analisis untuk mengetahui dampak perubahan yang terjadi pada solusi optimal. Berdasarkan hal di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini terlihat pada Gambar 4. KENDALA INPUT PRODUKSI 1. Akuarium 2. Pakan Kutu Air 3. Indukan 4. Obat-obatan 5. Tenaga Kerja PRODUKSI OUTPUT PRODUKSI KEUNTUNGAN HARGA JUAL DAN PERMINTAAN Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional 23