BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar modal, namun sebagian sekuritas lainnya relatif sedikit frekuensi transaksi dan cenderung bersifat pasif. Hal ini menyebabkan perkembangan dan tingkat likuiditas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi kurang mencerminkan kondisi real yang terjadi di bursa efek. Di Indonesia persoalan tersebut dipecahkan dengan menggunakan indeks LQ 45 (Tandelilin, 2010: 87). Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham di bursa efek Indonesia dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan. kriteria-kriteria berikut digunakan untuk memilih ke-45 saham yang masuk dalam indeks LQ 45 sebagai berikut: 1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular (ratarata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit tiga bulan. 4. Kondisi keuangan dan prospek keuangan perusahaan, frekuensi dan jumlah transaksi di pasar regular. Indeks LQ 45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Hari dasar untuk perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Selanjutnya bursa efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja masing - masing ke-45 saham yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ 45. Penggantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi, maka saham tersebut 1
dikeluarkan dari penghitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi criteria (Tandelilin, 2010: 87-88). Objek studi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terus - menerus terdaftar dalam Indeks LQ 45 selama periode Februari 2010 - Januari 2015. Adapun perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 periode Februari 2010 Januari 2015 ditunjukkan dalam tabel 1.1. Tabel 1.1 Daftar Saham yang Masuk dalam Perhitungan Indeks LQ 45 Periode Februari 2011 s.d. Januari 2015 No Kode Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 3 ASII Astra International Tbk. 4 BBCA Bank Central Asia Tbk. 5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 9 GGRM Gudang Garam Tbk. 10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 11 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 12 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 13 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 14 KLBF Kalbe Farma Tbk. 15 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 16 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 17 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 18 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 2 Bersambung
Sambungan 19 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. 20 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 21 UNTR United Tractors Tbk. 22 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber : www.idx.co.id (data diolah) 1.2 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan investasi, setiap investor selalu mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu di masa yang akan datang atas investasinya. Tujuan investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada saham suatu perusahaan bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa dividen atau capital gain (Mubaraq, 2013). Sunariyah (2010:48) menyatakan bahwa dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Capital gain merupakan pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli. Bagi investor yang bertujuan mendapatkan capital gain juga memerlukan informasi tentang dividen, karena dividen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, perusahaan yang sudah go public mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kinerjanya kepada investor dalam bentuk laporan keuangan dan pengumuman besarnya dividen yang dibayarkan. Kebijakan dividen adalah salah satu keputusan yang penting bagi perusahaan. Kebijakan ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menentukan berapa besarnya laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen dan berapa laba yang akan diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Pembagian dividen merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendistribusikan kemakmuran kepada para pemegang saham. Selain itu, kebijakan dividen menjadi bagian penting 3
dari strategi pendanaan jangka panjang perusahaan (Hussainey, et al 2011). Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi dalam pasar modal yang efisien. Informasi yang relevan ini dapat mempengaruhi harga sekuritas di pasar modal, seperti yang di nyatakkan oleh Jogiyanto (2010), bahwa kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah dengan melihat hubungan antara harga dan informasi. Pengumuman dividen menjadi dasar bagi investor untuk memperkirakan pendapatan perusahaan dan juga pendapatan yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang termasuk kategori LQ 45 karena jenis perusahaan ini aktif diperdagangkan dan juga menghindari bias dari adanya saham tidur. Dalam penelitian ini peneliti mengambil tujuh perusahaan dari 86 perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45. Tujuh perusahaan tersebut dipilih berdasarkan kriteria: perusahaan yang listing di Indeks LQ 45 periode Februari 2010 s.d. Januari 2015 dan perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten selama periode Februari s.d. Januari 2015. Berikut disampaikan data dari perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten periode Februari 2010 s.d. Januari 2015: Tabel 1.2 Data Dividen Perusahaan yang Konsisten dalam Indeks LQ 45 Periode Februari 2010 s.d. Januari 2015 (dalam Rupiah) No Kode Perusahaan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk. 883.00 995.00 685.00 675.00 244.00 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 30.35 75.01 35.15 28.77 11.73 3 ASII Astra International Tbk. 470.00 1,980.00 216.00 216.00 64.00 4 BBCA Bank Central Asia Tbk. 112.50 157.00 114.50 165.00 50.00 5 ITMG Indo Tambangraya 1,202.00 1,168.00 3,130.00 1,989.00 1,100.00 Megah Tbk. 6 UNTR United Tractors Tbk. 590.00 820.00 830.00 690.00 195.00 Bersambung 4
Sambungan 7 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 444.00 546.00 634.00 701.00 336.00 Sumber: www.idx.co.id Dari data tabel 1.2 dapat dilihat bahwa dividen setiap tahunnya dari tahun 2010 2015 yang dalam periode tersebut konsisten dan ada tujuh perusahaan LQ 45 yang mempunyai dividen lengkap. Dalam periode penelitian 2010 2014 tingkat dividen terendah adalah pada perusahaan PT. Adaro Energy, Tbk dengan jumlah dividen pada tahun 2014 sebesar Rp 11.73 dan dividen tertinggi pada perusahaan PT.Indo Tambangraya Megah, Tbk dengan jumlah dividen pada tahun 2013 sebesar Rp 3,130.00. Informasi tentang naik turunnya dividen merupakan suatu informasi yang sangat penting bagi investor. Hal ini disebabkan dalam kondisi dimana investor dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi terhadap hasil kerja investasinya, maka informasi naik turunnya dividen tunai dapat dijadikan indikator untuk memperkirakan prospek keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang (Anindhita, 2010:2). Pengumuman kenaikan dividen merupakan sinyal bahwa manajemen telah menaikkan perkiraan pendapatan masa depan perusahaan. Oleh karena itu pengumuman kenaikkan dividen merupakan kabar baik dan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi investor mengenai pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya pengumuman penurunan dividen adalah sinyal bahwa manajemen telah menurunkan perkiraan pendapatan masa depan perusahaan. Penurunan dividen merupakan kabar buruk dan pada gilirannya akan menyebabkan investor menurunkan perkiraan pandapatan masa depan perusahaan. Satu implikasi dari pengumuman kenaikkan dividen akan menyebabkan kenaikkan harga saham perusahaan dan pengumuman penurunan dividen akan menyebabkan penurunan harga saham perusahaan (Herlianto, 2013). Dalam teori Efficiency Market Hypotesis, harga saham bereaksi terhadap informasi yang ada, termasuk didalamnya adalah informasi tentang pembagian 5
dividen. Informasi tentang pembagian dividen dipercaya akan dapat mempengaruhi perilaku harga saham di bursa akibat aksi investor yang menginginkan keuntungan dari kejadian tersebut (Tandelilin, 2010). Reaksi pasar terhadap informasi dalam publikasi ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham. Perubahan harga saham umumnya dinyatakan dengan ukuran abnormal return (Amirudin, et al, 2003 dalam Mubaraq 2013). Apabila abnormal return digunakan sebagai pengukur reaksi harga saham, maka pengumuman dividen dikatakan mempunyai kandungan informasi bila memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar. Sebaliknya, pengumuman perubahan dividen dikatakan tidak mempunyai kandungan informasi bila tidak memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar (Mulyati, 2003 dalam Mubaraq 2013). Raharjo (2010) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh pengumuman dividen yang sigifikan terhadap return saham. Hal yang sama dikatakan oleh Karlina (2009) dalam penelitian yang menyebutkan bahwa pengumuman kenaikan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham. Pendapat lain dikatakan oleh Zulfiansyah (2009) dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai. Hal yang sama dikatakan oleh Ningrat (2010) dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa tidak tedapat pengaruh signifikan pengumuman dividen terhadap return saham di sekitar pengumuman dividen pada perusahaan manufaktur baik secara simultan maupun parsial. Selanjutnya, untuk memperlihatkan bukti empiris, diberikan contoh perbedaan rata-rata return yang diperoleh sebelum dan sesudah diumumkan dividen pada perusahaan PT Astra Argo Lestari Tbk (AALI). Tabel 1.3 memperlihatkan return lima hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai. 6
Tabel 1.3 Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai pada perusahaan PT. Astra Argo Lestari, Tbk (AALI). Sebelum Pengumuman Sesudah Pengumuman Hari ke- Return Hari ke Return -5 0.01107 5 0.01223-4 0.01104 4 0.01213-3 0.01085 3 0.01171-2 0.01104 2 0.01119-1 0.01092 1 0.01114 Total Return 0.05492 Total Return 0.05840 Rata-rata Return 0.010984 Rata-rata return 0.01168 Sumber: www.yahoofinance.com (data yang diolah) Pada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata return sebelum pengumuman dividen tunai adalah 0.010984 dan rata-rata return sesudah pengumuman dividen tunai adalah 0.01168. hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pengumuman dividen tunai pada perusahaan PT. Astra Argo Lestari, Tbk (AALI). Memberikan rata-rata return yang lebih baik dibandingkan sebelum pengumuman dividen tunai. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul Analisis Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Dalam Indeks LQ 45 (Periode Februari 2010 Januari 2015). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan adalah: Apakah terdapat perubahan return saham pada saat sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ 45 (Periode Februari 2010 Januari 2015)? 7
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis perubahan return saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada perusahaan dalam indeks LQ 45 (Periode Februari 2010 Januari 2015). 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada: 1. Investor, sebagai bahan masukan dan pertimbangan terhadap pentingnya informasi baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan dalam pengambilan keputusan investasi. 2. Emiten dan penyusun kebijakan pasar modal dan akuntansi dalam menentukan bentuk dan materi informasi keuangan serta dasar penentuan kebijakan bagi perusahaan dalam hal ini kebijakan dividen. 3. Bagi penulis, sangat berguna dalam penerapan teori yang telah diterima dalam bangku kuliah untuk praktek yang sebenarnya. 4. Bagi pembaca, hasil penelitian diharapkan menjadi masukan atau informasi dan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistem matika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai tinjuan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka dan uraian umum tentang teori-teori dan model yang digunakan serta literatur yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan, operasionalisasi variable, data dan sumber data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan pembahasan Analisis Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Dalam Indeks LQ 45 (Periode Februari 2010 Januari 2015) yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya, serta menyertakan saran yang dapat dipertimbangkan untuk action plan mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. 9