BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 Simpulan, Diskusi, dan Saran

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.. ABSTRAK... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR BAGAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB V PENUTUP. menggunakan tiga dimensi service recovery yaitu Prosedural, Interactional, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KONSUMEN COFFEE NO.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM MEMPREDIKSI PERSEPSI KESIAPAN MENIKAH PADA EMERGING ADULTS DI JAKARTA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan

PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SPBU BINTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Payakumbuh. Data pada penelitian ini diolah menggunakan IBM SPSS Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Semua partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita dan berusia

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V PENUTUP > dan tingkat signifikansi yang menunjukkan nilai sebesar < 0.05, seperti yang nampak pada tabel berikut.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan Profil Responden Berdasarkan Usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Gambaran umum responden penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik

6. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting

SKRIPSI. Pengaruh Iklim Pembelajaran Organisasional Terhadap. Perilaku Menyimpang Karyawan Dan Kepuasan Kerja Karyawan

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lokasi penelitian, yaitu SD Negeri di wilayah Kecamatan Bangunrejo Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada BPR

2015 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PARENTAL ATTACHMENT DAN RELIGIUSITAS DENGAN KESIAPAN MENIKAH PADA MAHASISWA MUSLIM PSIKOLOGI UPI

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB V PENUTUP. pengaruh perilaku entrepreneur dan keaktifan berorganisasi terhadap kesiapan

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan, diskusi dan saran-saran sehubungan hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK SD MUHAMMADIYAH 03 PANJUNAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurangnya lapangan pekerjaan sekarang membuat setiap orang harus

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TRAINING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA HOTEL GRAND CANDI DENGAN VARIABEL PERMEDIASI KUALITAS LAYANAN SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

ANALISIS PENGARUH KEMASAN PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MASYARAKAT UMUM DI BEKASI ( Studi Kasus pada UKM Keripik Maicih )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai kesimpulan, diskusi, serta saran

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

Judul...i. Pengesahan Pembimbing...ii. Abstrak...iii. Kata Pengantar...iv. Daftar Isi...vii. Daftar Tabel...xi. Daftar Bagan...xii

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesimpulan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, diskusi mengenai hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dan saran yang sekiranya dapat membantu untuk membangun penelitian selanjutnya. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisi regresi linear yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa F (1,198) = 11.363, p = 0,001 < 0,05, diketahui nilai signifikansi dari hasil analisis regresi linear sederhana adalah 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya keterampilan komunikasi memiliki peranan dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada emerging adults di Jakarta. Selain itu, diketahui bahwa keterampilan komunikasi dapat memprediksi persepsi kesiapan menikah secara positif (Beta = 0, 233 < 0,05). Artinya, semakin tinggi keterampilan komunikasi, maka semakin tinggi pula nilai dari persepsi kesiapan menikah. Kemudian besarnya kontribusi peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah diketahui R square sebesar 0,54. R square = 0,54 x 100% = 5,4% artinya variabel keterampilan komunikasi hanya menyumbang sebesar 5,4%. Sisanya sebesar 94,6% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 5.2 Diskusi Hasil analisis regresi sederhana pada peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah terhadap 200 responden dengan rentang usia 22-29 tahun diketahui keterampilan komunikasi mampu memprediksikan persepsi kesiapan menikah sehingga hipotesis diterima. Berdasarkan hasil yang diperoleh uji regresi sederhana, keterampilan komunikasi memiliki hubungan yang positif dengan persepsi kesiapan menikah. Artinya jika keterampilan komunikasi meningkat maka persepsi kesiapan menikah akan meningkat begitu juga sebaliknya jika keterampilan komunikasi menurun maka kesiapan menikah akan menurun.

Namun, kekuatan peranan keterampilan komunikasi dalam mempredisksi persepsi kesiapan menikah, diketahui memiliki kekuatan prediksi yang lemah. Melalui perhitungan norma kelompok dengan software SPSS versi 22 pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa responden dengan kategori keterampilan komunikasi yang rendah adalah sebanyak 51%, sedangkan kategori keterampilan komunikasi dalam tingkat yang tinggi adalah 49%. Hal ini menunjukkan bahwa kategori keterampilan komunikasi lebih banyak dalam tingkat yang rendah. Selain itu, diperoleh hasil penghitungan software SPSS versi 22 dengan kategori persepsi kesiapan menikah yang rendah adalah 54%. Kemudian, persepsi kesiapan menikah dengan kategori yang tinggi adalah 46%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa skor persepsi kesiapan menikah lebih banyak skor dengan kategori yang rendah. Penyebab rendahnya keterampilan komunikasi memiliki kekuatan yang lemah dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah ialah karena adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah yaitu significant other dan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Dimana dari faktor significant other merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi persepsi kesiapan menikah. Berdasarkan penelitian Holman dan Li (1997) individu akan lebih merasa siap untuk menikah jika individu tersebut mendapatkan dukungan dari peran orang tua dan teman, sehingga individu tersebut dapat merasa lebih yakin terhadap pasangannya bahwa pasangannya adalah pilihan yang tepat bagi dirinya. Hal ini sejalan dengan penelitian Maria (2007, dalam Krisnatuti & Oktaviani, 2010) bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi individu merasa siap untuk menikah adalah persetujuan dari teman sebaya dan orang tua, kedua faktor tersebut sangat menentukan rasa siap untuk menjalani pernikahan. Proses individu sehingga akhirnya merasa dirinya siap adalah melalui dukungan dari orang tua dan teman. Bentuk dukungan dari orang tua dan teman dapat diwujudkan dalam tahap berdikusi. Hal ini berarti jika individu memiliki keterampilan komunikasi yang baik saat berdiskusi dalam bertukar pikiran dan pandangan dengan orang tua dan teman akan membantu inidvidu semakin memiliki persepsi kesiapan menikah (Holman & Li, 1997). Kemampuan berdiskusi tersebut dapat menghasilkan persepsi internal dalam hal memandang konsep pernikahan dan nilai-nilai tentang pernikahan dari informasi yang diperoleh sebelumnya (Putrini, 2002, dalam Krisnatuti & Oktaviani,

2010). Berdiskusi merupakan salah satu hal yang telah dijelaskan oleh penelitian Holman & Li (1997) yaitu ada di dalam interactional process, dimana individu yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik serta mendapatkan dukungan dari orang tua dan teman, maka akan semakin menghasilkan persepsi kesiapan menikah yang tinggi. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berdiskusi dapat membantu individu dalam mencapai kesepakatan atas dukungan atau informasiinformasi yang di dapat dari orang tua dan teman. Sehingga, hal tersebut dapat mempengaruhi individu secara langsung untuk merasa lebih siap untuk menikah. Selain itu, faktor lain turut mempengaruhi keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah adalah tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Unsur tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dalam keterampilan komunikasi merupakan unsur yang tidak dapat dilepaskan dalam diri individu. Dimana tipe kepribadian ekstrovert dan introvert memainkan peran penting dalam keterampilan komunikasi (DeGenova, 2008). Menurut Carl Jung (Miller & Perlman, 2008) mengatakan pertemuan dua tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada keterampilan komunikasi dalam proses berinteraksi akan menghasilkan perbedaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Opt dan Loffredo (2000) menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan keterampilan komunikasi yang dimiliki oleh individu yang dilihat berdasarkan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Dikatakan dalam penelitian tersebut seseorang yang memiliki preferensi kepribadian introvert memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam hal keengganan atau ketakutan seorang individu dalam berbicara dibandingkan dengan seseorang yang memiliki preferensi kepribadian ekstrovert. Sehingga, berdasarkan dari hasil penelitian tersebut memperkuat peneliti bahwa adanya kaitan antara tipe kepribadian dengan keterampilan komunikasi. Selanjutnya, skor peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah terkait dengan responden pada penelitian ini yaitu emerging adults pada rentang usia 22 sampai dengan 29 tahun yang berstatus bertunangan diperoleh hasil ialah termasuk ke dalam kategori yang rendah. Selain itu, berdasarkan hasil uji percentiles menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak pada keterampilan komunikasi dan persepsi kesiapan menikah berada dalam kategori rendah. Hasil tersebut merupakan temuan yang menarik bahwa responden yang sudah bertunangan seharusnya sudah memiliki kemampuan dalam keterampilan komunikasi dan persepsi

kesiapan menikah. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada responden emerging adults yang sudah bertunangan tidak terlalu besar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Stanley, Rhoades & Fincham, 2011 (dalam Fincham & Cui, 2013) walaupun emerging adults sudah menetapkan keinginannya untuk merasa siap menikah, pada kenyataannya hubungan yang tengah dijalani oleh emerging adults masih tergolong memiliki keterampilan komunikasi yang buruk, agresi, kepuasan dan kualitas hubungan yang rendah, sehingga mereka masih membutuhkan keterampilan komunikasi yang tinggi dalam menjalani hubungan dan memilih pasangan. Selain itu, penyebab rendahnya keterampilan komunikasi pada emerging adults ialah karena emerging adults belum memiliki kemampuan dalam hal bagaimana cara mendengar yang baik dan kemampuan penyelesaian masalah (Rhoades, Stanley, & Markman, 2009 dalam Fincham & Cui, 2013). Hal ini didukung oleh penelitian Bagder (2005) yang menunjukkan bahwa 98% dari emerging adults belum memiliki kemampuan dalam keterampilan komunikasi, belum dapat mengekspresikan perasaannya, belum mengetahui bagaimana cara mendengarkan orang lain dengan cara memahami, dan belum memiliki kemampuan membahas masalah pribadi ketika berhadapan dengan perbedaan. Selain itu, di dalam penelitiannya yang terdiri 254 subjek emerging adults, mengenai persepsi kesiapan menikah, Badger (2005) menunjukan bahwa sebagian besar emerging adults masih mengidentifikasi pernikahan sebagai tujuan hidup yang penting. Sehingga, walaupun belum memiliki keterampilan komunikasi yang memadai namun mereka tetap memiliki perasaan siap untuk mengambil langkah menuju pernikahan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pada emerging adults adalah belum bisa memandang keterampilan komunikasi sebagai salah satu hal yang penting untuk dimiliki dalam hal menuju suatu pernikahan. Kemudian, diketahui bahwa keterampilan komunikasi dapat mempengaruhi persepsi kesiapan menikah melalui faktor significant other dan quality communication and level agreement. Sehingga, peneliti berasumsi karena hal itulah peranan keterampilan komunikasi di dalam penelitian ini dapat tergolong lemah atau kecil.

Dalam penelitian ini, rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan yang terjadi tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang menjadikan adanya kekurangan didalamnya. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yaitu keterbatasan dalam hal jumlah sampel yang masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan populasi. Selain itu, peneliti, cukup sulit menemukan sampel penelitian yang sesuai dengan kriteria yaitu bertunangan. Dalam hal perizinan pada pihak gereja untuk tempat pengambilan sampel juga tidak mudah, dan pengambilan data yang melibatkan pasangan, peneliti kurang dapat memberikan kontrol kepada individu untuk tidak mengerjakan kuesioner dengan cara berdiskusi bersama pasangannya. Hal ini dikarenakan, penulis menyebarkan kuesioner melalui sosial media. Selanjutnya, dalam penyebaran kuesioner melalui booklet, peneliti tidak dapat melihat bagi pasangan yang mengisi secara bersamaan dikarenakan booklet tersebut hanya diberikan izin oleh gereja Katolik, gereja Kristen dan KUA di wilayah Jakarta untuk di tinggalkan, untuk pihak gereja peneliti tidak diizinkan untuk masuk dan menemui para peserta kursus pranikah karena kegiatan tersebut bersifat sakral. Sehingga tidak diketahui jumlah pasangan yang mengerjakan kuesioner secara bersama-sama dengan pasangan dan mendiskusikan jawaban apa yang sebaiknya mereka berikan pada kuesioner. 5.3 Saran 5.3.1 Saran Metodologis 1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar memperluas penelitian dengan menambah jumlah responden yang berada di Jakarta agar hasilnya lebih representatif. 2. Untuk memperdalam hasil penelitian, sebaiknya pada studi selanjutnya melakukan wawancara kepada responden. 3. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti persepsi kesiapan menikah, dapat meneliti lingkup yang lebih luas dengan mengikut sertakan dimensi significant others dan sociodemographic. 4. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti keterampilan komunikasi alangkah baiknya turut memperhatikan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert.

5. Untuk penelitian selanjutnya, responden dalam penelitian ini sebaiknya adalah pasangan bukan individu seperti pada penelitian ini agar dapat dibandingkan antara pria dan wanita. 5.3.2 Saran Praktis 1. Bagi para emerging adults yang telah bertunangan disarankan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan keterampilan komunikasi seperti bagaimana cara mendengarkan, berbagi pikiran dan perasaan serta menahan diri dari mengkritik. Sehingga, dengan mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan komunikasi, individu dengan pasangan dapat mengarah kepada pembentukan dan pembinaan hubungan romantis jangka panjang yang lebih baik. 2. Melihat pentingnya keterampilan komunikasi dan persepsi kesiapan menikah bagi kesuksessan untuk melanjutkan hubungan ke arah pernikahan, serta ditemukannya bahwa keterampilan komunikasi dapat memprediksi persepsi kesiapan menikah secara signifikan dalam arah yang positif maka dapat dijadikan landasan bagi pembuatan materi dan dasar pelatihan dalam program pranikah yang diadakan oleh Kantor Urusan Agama, gereja-gereja ataupun penyelenggara bimbingan pranikah lainnya.